NovelToon NovelToon
Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: NAMIFA_88

cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.

cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22.rumor

"eh...kamu tau nggak kalau ustadzah Zahra katanya mau nikah"ujar salah satu dari tiga perempuan yang jalan bersama

"iya,aku tau lah,berita itu udah tersebar"

"masa sih,sama siapa?"

"menurut yang aku dengar sih,sama ustadz Azzam"

"ustadz Azzam yang ganteng banget itu"

"iya,ustadz Azzam yang itu"

"bakal patah hati deh aku,meski ustadz Azzam nggak pernah ngajar di santriwati,tapi aku pernah liat dia beberapa kali"

"aku juga..."sahut dua lainnya

"tapi kalau ustadz Azzam sama ustadzah Zahra sih cocok lah"

"cocok banget,aku dukunglah"

lumrah...

belum pasti suatu berita,tapi sudah tersebar luas seakan -akan sudah terjadi,disebut rumor atau desas -desus,entah lahir darimana dan dari mulut siapa,tidak perduli itu benar atau tidak.

dan hal itu terjadi di pondok pesantren An -Nur,tepatnya di pondok putri,Senja mendengar dengan telinganya sendiri,rumor pernikahan antara ustadz Azzam dan ustadzah Zahra.

kalau dugaannya benar,ustadz Azzam yang di maksud adalah orang yang sama dengan orang yang juga dia inginkan untuk menjadi pendamping hidupnya.

apa dia marah?...itu bukanlah pertanyaan yang tepat di ajukan padanya,karena dia merasa tidak punya hak untuk itu,ustadz Azzam adalah orang asing,bukan siapa -siapa baginya,tidak ada ikatan dalam bentuk apapun.

selagi pria itu belum menyampaikan penolakan terhadap lamarannya,berarti berita yang tersebar masih diragukan kebenarannya,bisa jadi benar,bisa jadi salah.

tapi kalau di tanya,apa dia terkejut?...jelas dia terkejut mengetahui kalau bukan hanya dirinya yang mengajukan lamaran pada ustadz Azzam.

darimana keyakinan itu datang?,lagi -lagi dari fakta bahwa lamarannya belum di tolak,tidak mungkin lamarannya belum di tolak,dan pria itu melamar perempuan lain,setidaknya itu yang dia yakini.

"Senja...Senja..."panggilan yang menyerukan namanya membuat Senja tersentak,tanpa sadar ternyata dia melamun di halaman musholla.setelah mendengar percakapan dua perempuan yang lewat di samping mereka.

"ah...ada apa Nis?"

"harusnya aku yang nanya,kamu kenapa tiba -tiba berhenti?"

"oh...itu,bukan apa -apa,tadi aku cuma keinget sesuatu"

"mending kita jalan sekarang,nanti terlambat"ujar Senja,sengaja mengalihkan pembicaraan,dia memang belum memberitahu pasal lamaran yang dia ajukan pada ustadz Azzam,rencananya,kalau di terima baru dia ceritakan,kalau tidak,ya...tidak perlu,anggap saja tidak pernah terjadi.

Nisa percaya saja,dan tidak berniat mengulik lebih dalam,dia manggut -manggut setuju dengan usulan Senja,kemudian mereka melanjutkan langkah yang sempat terhenti.

...****************...

"assalamualaikum ustadzah..."sapa dua orang santriwati ketika berpapasan dengan seorang wanita yang tidak lain adalah salah satu pengajar di pondok pesantren An -Nur putri.

"waalaikumsalam..."jawab wanita bernama Zahra atau kerap di panggil ustadzah Zahra itu,lembut.

ustadzah Zahra memang terkenal sebagai wanita yang lemah lembut,baik sikap atau tutur katanya,ketika marah pun,tidak pernah sekalipun membentak,atau sekedar meninggikan suara.selain lembut,juga ramah,selalu membalas sapaan siapapun tanpa memandang bulu,senyumnya di yakini sangat indah,hanya saja sengaja di sembunyikan di balik sehelai kain yang menutupi area wajahnya,kecuali bagian mata.

penampilannya benar -benar gambaran wanita sholehah,tertutup rapat dan lebar,tidak nampak sedikitpun lekuk tubuhnya,dan di tilik dari segi latar belakang,sangat bagus,ayahnya seorang ustadz yang biasa mengajar di kampung dan ibunya seorang guru mengaji di perkumpulan ibu -ibu,di liat dari pergaulan pun,selalu bergaul dengan orang -orang baik.

dan ilmunya pun,sangat sangat sangat cukup untuk dirinya,bahkan untuk di sampaikan pada orang lain.

hanya satu yang di rasa kurang dari seorang ustadzah Zahra,di usianya yang ke 29 tahun,dia belum juga menemukan pendamping hidup,seseorang yang bisa dia jadikan sandaran dan penguatnya dalam perjalanannya mendekat kepada sang pencipta,kerap kali dia di sebut perawan tua,namun dia abai dengan segala omongan buruk orang lain dan kedua orangtua pun tidak pernah menuntutnya untuk cepat -cepat menikah,memilih pasangan yang tepat itu jauh lebih penting daripada sekedar cepat dapat.

hingga akhirnya dia nekat meminta keluarganya mengajukan lamaran pada seorang pria yang tidak pernah dia liat sebelumnya,hanya pernah mendengar suaranya ketika menyampaikan ilmu agama,itupun hanya sekali.

pada pengajian beberapa waktu lalu,ketika kyai Abdullah tidak bisa mengisi karena ada urusan mendadak dan di gantikan oleh seseorang,ustadzah Zahra yang memang setiap pengajian itu ikut serta mendengarkan,sambil menambah ilmu yang dia miliki,langsung terpesona dengan suara tegas namun mampu membuat hati terpikat,bukan hanya suara,tapi ilmu yang di sampaikan pun merasuk ke dalam hati dan terasa mudah di pahami penjelasannya.

tiba -tiba jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya,dan hal itu tidak pernah dia rasakan selama 29 tahun ini.

back...

"ustadzah kami boleh tanya?"ujar salah satu kedua santriwati tadi.

"tentu saja boleh,kalian mau tanya apa?"

"tapi sebelumnya saya minta ma'af ustadzah,kami dengar ustadzah mau menikah,apa berita itu benar?"santriwati yang lain kini mewakili bertanya,rupanya mereka termasuk santriwati yang berani,jarang -jarang ada yang seberani itu,apalagi bertanya masalah pribadi,di luar materi pelajaran apapun.

"doakan saja"jawab ustadzah Zahra,singkat,padat dan bermakna.

dia sendiri tidak berani mengatakan iya secara gamblang pada perkara yang belum pasti adanya,doakan saja,jawaban yang paling tepat untuk sekarang,dia pun berharap yang terbaik.

jujur saja,dia sangat terkejut,ada santriwati yang tahu berita tentang dia akan menikah dan dia tebak ada juga yang tahu selain mereka berdua,entah darimana berita itu bocor,seingatnya dia belum mengatakannya pada siapapun,kecuali orang tua,kyai Abdullah dan nyai Aminah ketika dia meminta izin,juga para putra dan putri mereka yang waktu itu ada di tempat.

bantu like dan comment...

...****************...

1
Proposal
🔥5 BINTANG SUPPORT🌟 BUAT KAKANYA 🥰😖
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus+seru banget ka, terus semangat untuk berkarya yaaa
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus ka lanjutin bab selanjutnya
Aki
Bahasanya keren abis.
Ludmila Zonis
Ngga bisa move on!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!