Wajib membaca novel sebelumnya "Suami pengganti (menikah dengan calon kakak ipar).
Karena Kejadian yang tak terduga membuat Rahma harus menerima kenyataan pahit di benci oleh calon suaminya sendiri.
Demi kesehatan sang ayah pria bernama Riko harus tetap menikahi seorang gadis yang di jodohkan oleh ayahnya, meski kenyataannya sehari sebelum pernikahan dirinya memergoki gadis itu di sebuah hotel bersama seorang pria yang tak lain adalah adik sepupunya sendiri.
Akankah Rahma mampu membuktikan kepada Riko jika dirinya tak seburuk pemikiran Riko?? akankah Rahma bisa membuktikan jika dirinya hanyalah korban fitnah keji seseorang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di buat Geram.
"Oh astaga....Ra, hewan saja tidak mungkin sampai tega berbuat keji kepada darah dagingnya sendiri apalagi suami kamu yang notabenenya manusia yang memiliki akal pikiran dan juga perasaan." Ujar Ratu ingin menepis pemikiran Rahma.
"Aku tahu, tapi Bayi ini hadir karena keterpaksaan dari suamiku, bagaimana jika suamiku berpikir kehadirannya justru akan menghalangi niatnya untuk menceraikan aku, tidak menutup kemungkinan dia akan menyakiti bayiku?? mungkin aku telah gagal menjadi seorang istri yang baik baginya tetapi aku tidak ingin gagal menjadi seorang ibu karena tidak bisa menjaga dan melindungi calon bayiku." jawab Rahma kekeh dengan keputusannya, tak ingin memberi tahukan kabar tentang kehamilannya kepada anggota keluarga suaminya.
Ratu menggenggam kedua tangan Rahma. "Aku hanya memberikan saran padamu bagaimanapun anak yang ada di dalam kandunganmu membutuhkan figur seorang ayah, tetapi apapun yang menjadi keputusanmu aku akan tetap mendukungnya." ucap Ratu. pada akhirnya Ratu membiarkan Rahma memutuskan sesuatu yang menurutnya baik di dalam kehidupannya untuk ke depannya.
"Terima kasih karena kau selalu mengerti padaku."
Keduanya saling berpelukan untuk sejenak.
*
Hantara yang baru saja tiba di sebuah klub malam menampilkan wajah dinginnya ketika beberapa pasang mata wanita menatap penuh damba padanya.
Pria itu kembali melanjutkan langkahnya ketika pandangannya tertuju pada seseorang yang tengah duduk terkulai di sebuah kursi yang berada di sudut ruangan.
"Si_alan." umpat Hantara saat melihat Riko seperti sedang mabuk dan tak berdaya di sebuah kursi dengan menyandarkan kepalanya pada meja bar tender.
"Sayang, kau datang." Racau Riko, yang mengira hantara adalah istrinya, Rahma.
"CK..." Hantara berdecak kesal mendengarnya.
"Bawa dia ke apartemenku!!." titah Hantara pada Armada yang baru saja menyusulnya dan Armada pun mengangguk patuh.
Armada membopong tubuh Riko menuju mobilnya dan hendak membawa pria itu ke apartemen milik Hantara yang saat ini kosong. Sedangkan Hantara kembali ke rumahnya.
*
"Argggtt..." Riko memegang kepalanya yang terasa berdenyut saat terjaga di pagi hari.
"Kenapa Kepalaku rasanya sakit sekali." keluh Riko ketika merasa kepalanya seperti mau pecah.
"Untungnya kepalamu tidak sampai benar-benar pecah karena kebodohanmu semalam." umpatan Hantara membuat Riko sontak memandang ke sumber suara.
"Kenapa aku bisa ada di sini??." tanya Riko, ketika menyadari keberadaan Hantara yang kini tengah duduk di sofa kamar.
"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau sampai seperti itu semalam?? Kalau bukan sahabatku sudah ku buang semalam kau di sungai."
Mendengar kalimat Hantara membuat Riko mencoba untuk mengingat ingat kembali kejadian di klub malam semalam .Sampai dengan kepalanya terasa semakin mau pecah pun namun Riko tak berhasil mengingat dengan jelas kejadian semalam yang menimpa dirinya
"Aku sendiri tidak tahu kenapa aku bisa seperti itu." jawab Riko.
"CK..." Hantara berdecak kesal mendengarnya.
"Tidak mungkin kan kau mendatangi klub malam dalam keadaan tidak sadar." ucap Hantara dengan nada kesal, Sehingga membuat Riko mengusap wajahnya kasar merutuki kebodohannya semalam dengan mendatangi klub malam.
"Semalam aku memang Sengaja datang ke sana untuk bertemu dengan seseorang, seseorang yang mengaku mengetahui keberadaan istriku saat ini." jawab Riko apa adanya.
"Ternyata setelah kepergian istrimu, selain bodoh ketajaman instingmu pun ikut hilang. Mana ada orang baik yang bersedia bertemu di klub malam di jam segitu. Apa kau masih tidak sadar jika ada seseorang yang Sengaja ingin menjebakmu, jika pemilik klub tidak menghubungi ku tepat waktu mungkin saat ini kau sudah di mintai pertanggungjawaban karena telah meni_duri seorang wanita.". cetus Hantara, teringat semalam saat pemilik klub malam yang merupakan kawan lamanya mengabarkan pada dirinya tentang kondisi Riko, yang ternyata mabuk akibat obat perangsang.
Untuk meredakan reaksi obat tersebut Armada terpaksa harus merendam tubuh Riko di bathtub.
Mendengar cerita Hantara membuat kepala Riko terasa semakin berdenyut, sehingga ia terlihat kembali memijat kepalanya untuk meredakan rasa sakitnya.
"Setelah kepergian istriku aku seperti tidak bisa berpikir dengan jernih, aku bahkan tidak curiga sedikitpun saat semalam seseorang menghubungiku." pengakuan Sahabatnya itu membuat Hantara menjadi tak tega melihatnya.
"Lain kali kau harus lebih hati-hati!! Untuk urusan istrimu, aku akan membantumu untuk mencari tahu keberadaannya, tetapi ingat jangan sampai ketahuan oleh Gita karena aku belum siap ususku di buat terburai olehnya." Hantara tahu betul jika saat ini istrinya pasti tidak akan setuju jika dirinya akan membantu Riko untuk mencari keberadaan sahabatnya itu mengingat seperti apa sikap Riko selama ini pada sahabatnya itu.
Meski pesan dari Hantara sedikit menggelitik karena secara tidak langsung mengakui dirinya sebagai SSTI(suami suami takut istri) namun Riko tetap mengiyakannya.
Bagaimana tidak menggelitik, seorang Hantara yang begitu di segani oleh rival bisnisnya ternyata takut pada sang istri.
"Aku bukannya takut pada istriku, aku hanya tidak ingin menjadi seperti dirimu, menjadi seperti orang gila setelah ditinggal istri.".lanjut ucap Hantara, seolah tahu apa yang kini melintas di benak Riko.
"CK .." kini wajah Riko berubah kesal saat mendengar ucapan Hantara tentang dirinya.
Di pagi menjelang siang hari itu, sebelum mengatur rencana untuk mencari keberadaan Rahma, Riko lebih dulu ingin agar Hantara membantu dirinya untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang sengaja menjebaknya semalam, pastinya seseorang tersebut merupakan orang yang sama dengan yang menaruh obat perang_sang di minuman soda milik Riko.
*
"Mah, sampai saat ini anak buah papa belum bisa menemukan keberadaan menantu kita, sepertinya besan kita memang sengaja menutup akses untuk anak buah papa menemukan keberadaan menantu kita mah." beritahu papa Abraham kepada mama Rika.
Wajah mama Rika yang awalnya berbinar saat suaminya ingin menyampaikan sesuatu tentang Rahma, tiba tiba berubah tak bersemangat.
"Pah, apa perlu mama memohon pada besan kita agar mereka bersedia memberi tahu keberadaan Rahma??? Sejujurnya mama sudah tidak sanggup melihat Riko terus bersedih seperti itu pah." bukannya ingin membenarkan sikap putranya, namun sebagai seorang ibu mama Rika sudah tak sanggup melihat kesedihan di wajah putranya.
"Tidak perlu mah, mama tidak perlu melakukan hal itu. Papa akan mencoba bicarakan kembali hal ini dengan tuan Roland, mama doakan saja semoga tuan Roland terketuk hatinya dan bersedia memberi informasi tentang keberadaan putrinya." ucap papa Abraham yang tidak sampai hati jika sang istri yang harus memohon pada keluarga besannya.
Siang itu papa Abraham mendatangi perusahaan milik besannya dengan harapan besar, namun sepertinya hasilnya masih sama tuan Roland belum bersedia memberi tahukan keberadaan putrinya dengan alasan janjinya kepada Rahma.
Seminggu berlalu, Riko mendapatkan kabar dari sahabatnya, Hantara, jika ia telah menemukan siapa sebenarnya yang sengaja ingin menjebaknya di klub malam waktu itu.
Betapa terkejutnya Riko saat melihat bukti bukti yang di kirimkan Hantara melalui email padanya.
"Aku tidak menyangka kau akan melakukan hal serendah itu Mona.". Riko benar benar di buat geram dengan tindakan mantan kekasihnya itu karena Ternyata seseorang yang menghubunginya malam itu adalah Mona. Wanita itu memang sengaja ingin menjebaknya.
Belum habis keterjutan Riko, kini pria itu kembali dibuat terkejut ketika melihat bukti bukti yang lainnya. Bukti yang berupa rekaman CCTV yang memperlihatkan Mona tengah membawa tubuh istrinya yang tak sadarkan diri ke dalam sebuah kamar hotel. Dan beberapa saat kemudian di susul oleh seorang pria yang membawa tubuh Atala yang juga dalam keadaan tak sadarkan diri.
Dari rekaman CCTV tersebut Riko semakin yakin malam itu istrinya hanyalah korban dari keserakahan mantan kekasihnya, Mona. dari rekaman CCTV itu pula Riko meyakini Atala sama sekali tidak berniat menikamnya dari belakang.
"Awas saja kamu Mona, aku akan membuat perhitungan padamu." gumam Riko dengan rahang yang mengetat menahan emosi.
Sayang sayangku jangan lupa untuk like, koment, vote and give. Setiap komentar kalian semakin membuatku semangat dalam berkarya. 😘😘😘🥰🥰🥰🥰🥰