Mafia Girl

Pagi ini...

Seorang gadis tenaga duduk di sebuah kursi dibawah pohon wisteria, sambil memakan cemilan dan membaca buku favoritnya. Siapa lagi kalau bukan Anastasia, setelah pembicaraan dengan teman-temannya semalam, Anastasia sudah kembali seperti biasanya, dingin dan cuek.

Anastasia sangat menyukai bunga wisteria, karena itu mengingatkan nya kepada rumah tempatnya besar dan mendiang kakek Lin. Itu juga mengingatkan nya saat pertemuannya dengan Damian saat pertama kali mereka bertemu.

Anastasia sangat menyukai suasana pagi yang menyegarkan dan saat matahari yang terasa hangat menyinari nya. Anastasia bangun lebih awal dari pada 3 sahabatnya, karena itulah ia memutuskan untuk pergi berjalan-jalan ditaman sampai waktu sarapan tiba.

Suasana yang tenang dan damai membuat nya bisa melupakan permasalahan dan rasa bencinya untuk sesaat. Namun itu berakhir ketika ia mendengar seseorang meneriaki namanya dengan sangat kencang.

" NANA.... "

Anastasia mengalihkan pandangannya kepada gadis yang sedang berlari menghampiri nya, ia adalah Veronica.

" Nana, kenapa kau tidak membangunkan kami. " gerutunya.

" Aku sudah membangunkan mu, tapi kau nya yang tidur terlalu pulas. " ucap Anastasia datar.

" Huh, sikap datar mu kambuh lagi, padahal kemarin kau terlihat seperti anak-anak. " ucap Veronica kesal.

Ia langsung duduk dihadapan Anastasia dan mengambil cemilan yang ada di hadapannya, sambil memajukan bibir nya. Anastasia mengernyit ka dahi nya, sebenarnya yang bertingkah seperti anak-anak itu dirinya atau Veronica.

" Ngomong-ngomong, Nana. Kapan kau akan mencari tahu tentang pria itu?. " tanya Veronica.

" Kau akan tahu seiring berjalannya waktu. " ucap Anastasia.

" Hei, aku serius. Masa kau akan menunggu nya seumur hidupmu. "

" Bodoh. " Anastasia memukul kepala Veronica menggunakan buku yang ia pegang.

" Aw, kenapa kau memukul ku?. " tanya Veronica sambil memegangi kepalanya.

" Hanya ingin. " jawab Anastasia. " Sudahlah ayo, sebentar lagi sarapan siap. " lanjut nya.

Anastasia bangkit dari duduknya dan mengajak Veronica kembali ke monsion untuk sarapan. Veronica yang kesal terus mengomel selama perjalanan, sedangkan Anastasia sama sekali tidak mempedulikannya. Saat mereka sampai, mereka melihat yang lainnya sudah ada di meja makan dan menunggu mereka. Melihat kedatangan Anastasia, Diana pun langsung berlari kearah nya untuk memeluk Anastasia.

" Kak Nana. " ucap Diana sambil berlari ke arah Anastasia.

Anastasia tersenyum kecil melihat Diana yang antusias melihatnya begitu pun dengan yang lainnya. Hingga tanpa sengaja kaki Diana tersandung karena ia yang tidak terlalu memperhatikan jalan, semua orang dibuat terkejut dengan hal itu.

Anastasia pun reflek menundukan tubuhnya dan menangkap Diana agar tidak menghantam lantai. Mereka begitu lega karena Anastasia bergerak cepat untuk menangkap Diana. Diana langsung memeluk Anastasia dan tertawa dengan apa yang baru saja terjadi.

" Kak Nana, selamat pagi. " ucap Diana.

" Kau baik-baik saja?. " tanya Anastasia.

" Iya. "

Anastasia kemudian langsung bangkit dan mengambil buku yang sempat ia jatuhkan ketika menangkap Diana, Anastasia pun penuntun Diana menuju meja makan untuk sarapan bersama.

" Ya ampun Diana, kenapa kau berlari seperti tadi? " tanya Lucas sambil mencubit pipi adik-nya itu.

" Aduh sakit... Diana kan mau memeluk kak nana. " ucap Diana polos.

" Tapi tidak perlu berlari seperti itu, Diana. Itu berbahaya, bagaimana jika tadi kak Nana terlambat menangkapmu. " omel Cassandra.

" Maaf. " ucap Diana sedih.

" Sudahlah, yang penting kau tidak apa-apa. Kakak akan membawamu jalan-jalan, tapi sebagai gantinya kau harus berjanji terlebih dahulu. " ucap Anastasia.

" Apa itu? " tanya Diana antusias.

" Berjanji lah kau tidak akan berlari seperti tadi lagi. "

" Baik. "

" Gadis pintar. "

Anastasia mengelus kepala Diana dengan sayang, dan mereka pun menyantap sarapan mereka dengan damai.

* Kediaman Damian

Saat ini di kediaman Damian pun tengah sarapan bersama, kedua orang tua Damian memintanya menginap semalam. Damian memang jarang menginap bersama kedua orang tua nya karena memiliki rumah miliknya sendiri, Damian lebih sering tinggal di rumah pribadi nya dengan alasan ingin belajar mandiri, meski terkadang ada teman-temannya datang untuk menginap.

" Kakak, apa kakak sudah bertemu dengan kak Nana lagi? " tanya Leo.

" Iya sudah, kenapa?. " ucap Damian.

" Kapan kakak akan membawa kak nana kerumah?. "

" Ketika dia sudah mengenali kakak. "

" Kenapa tidak sekarang saja, Damian. " ucap Claudia.

" Ibu tenang saja, aku pasti membawanya kemari. " ucap Damian coba meyakinkan ibunya.

" Bukan ibu tidak percaya, ibu hanya sangat merindukannya. "

" Iya kak, bawa saja kak Nana kemari. " ucap Violetta.

" Jika aku membawanya kemari sekarang, permainan nya tidak akan menyenangkan. " ucap Damian santai.

" Kau ini benar-benar. Awas nanti dia membanting mu jika tahu. " ucap Albert.

Damian terkekeh mendengar peringatan ayahnya, semua keluarga Crawless tahu bahwa Anastasia memang ahli dalam beladiri.

" Ayah tenang saja, dia tidak akan membanting ku. " ucap Damian dengan santainya.

" Kau terlalu percaya diri, nak. "

Albert hanya menggeleng kan Kepala melihat tingkah putra sulungnya itu. Dia penasaran dari mana asal kepercayaan diri Damian yang sangat tinggi itu.

" Tapi kak, aku dengar kak Nana masuk dunia bawah. " ucap Leo.

" Apa itu benar Damian? " tanya Claudia dengan sangat terkejut.

" Iya itu benar. " jawab Damian.

" Tapi kenapa? "

" Sepertinya, Nana berencana untuk balas dendam kepada keluarga angkatnya. "

" Keluarga angkat? Bukankah mereka keluarga kandung Anastasia?. " kini giliran Albert yang bertanya.

" Bukan ayah, mereka keluarga angkat Anastasia. Aku juga baru tahu saat salah satu anak buah ku memberiku rekaman cctv yang ada di rumah keluarga itu." jelas Damian.

" Apa yang mereka bilang, kak?. " tanya Violetta.

" Mereka bilang Anastasia adalah anak dari mantan tunangan Tuan Julian, mereka juga mengusir Anastasia setelah menuduh dan mencambuk nya, gara-gara anak angkat lain dari keluarga itu, namanya Stella. " ucap Damian mengepalkan tangannya menahan emosi nya.

" Jadi itu alasan Anastasia tinggal bersama Tuan Lin bukan dengan keluarga utama Akashia. " ucap Albert.

" Karena itu kak nana mendirikan perusahaan CA Corps dan masuk ke dunia bawah. " ucap Leo pula.

" Apa kau akan membantu nya, Damian?. " tanya Claudia.

" Aku pasti membantunya, ibu." ucap Damian dengan pasti.

" Bagus, kalau begitu segera lah bawa dia kemari dan bantu dia untuk membalas keluarga tidak tahu diri itu. " ucap Albert.

Damian hanya mengangguk mengiyakan ucapan ayahnya, ia juga tidak sabar melihat apa yang akan Anastasia lakukan untuk menjatuhkan keluarga itu.

Setelah selasai sarapan Damian dan Leo langsung pamit kepada orangtua nya untuk pergi menemui teman-teman mereka.