Akibat Sandiwaraku

Pagi harinya, Mei yang sudah terjaga dari tidurnya, ia bergegas ke kamar mandi membersihkan tubuhnya. Ia bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia turun menuju meja makan. Mama dan papanya sudah duduk menunggunya buat sarapan bersama.

"Pagi ma... pagi pa," Mei menyapa kedua orang tuanya dan mencium pipi keduanya.

"Pagi sayang," jawab mama dan papa kompak.

"Ma... pa... Mei berangkat ya," Mei menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya dan menghabiskan susunya. Mama dan papa menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya.

"Duduk sayang, makan yang benar. Kamu ini selalu saja kaya ini," ucap Lia.

" Hmm ma, Mei sudah hampir terlambat," Mei menjawab dengan masih mengunyah makanan di mulutnya.

" Kamu itu, kamu kunyah dulu tu makanan, baru ngomong. Nanti kamu tersedak. Kamu tenang aja, papa antar kamu," ucap Papa.

" Nggak usah pa, Mei udah pesen ojol. Ojolnya udah ada di depan," jawab Mei.

"Ya udah, kamu hati- hati sayang," ucap papa.

"Iya papa sayang. Dah..." pamit Mei pada kedua orangtuanya.

Mei menaiki motor ojek online yang dipesannya menuju sekolahnya.

***

Di sekolah

Tet...tet..

Bunyi bel istirahat sekolah berbunyi. Murid-murid keluar dari kelas untuk beristirahat, ada yang pergi ke kantin, ada yang pergi ke perpustakaan, dan ada juga yang masih berada di dalam kelasnya.

" Yuk Mei, ke kantin," ajak Cindy sahabat Mei. Mei merapikan bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

" Yuk," jawab Mei yang langsung berdiri.

"Hai beb, kantin yuk," ucap Kevin yang berada di ujung pintu kelas Meilika. Mei tak menjawab, ia langsung pergi melewati Kevin.

"Bab Beb, bab Beb, emang Mei Bebeb lo apa? Lo... ya, emang kagak ada malu-malunya jadi orang, udah ditolak masih aja," ucap Cindy menyindir Kevin.

"Sirik aja loh," jawab Kevin.

"Mau ke kantin apa nggak sih?" ucap Mei kesal.

Mei, Cindy dan Kevin duduk di bangku kantin. Mei dan Cindy duduk berdampingan, Kevin duduk di depannya menghadap Mei. Mereka telah memesan makanannya. Mei dan Kevin memesan Bakso dan Cindy memesan mie ayam, mereka memesan minuman yang sama jus jeruk.

Mei tidak memakan makanannya, ia hanya mengaduk-aduk makanannnya.

"Lo kenapa sih dari tadi gue perhatiin melamun aja? makanan tu di makan bukan di aduk- aduk kayak gitu," tanya Cindy karena melihat Mei mengaduk-aduk makanannnya.

" Hah... Lo bilang apa tadi?" tanya Mei yang tak mendengar ucapan Cindy.

"Lo, kenapa sih Mei gue perhatiin dari tadi di kelas ampe sekarang melamun Mulu? Emang lo punya masalah apa? Nggak biasa-biasanya lo nggak fokus kayak gini. Cerita Mei kalau kamu punya masalah. Kalau kamu masih nganggep aku sahabat," ucap Cindy.

" Iya beb, kalo kamu punya masalah, kamu cerita aja sama aku. Siapa tau aku bisa bantu," ucap Kevin menimpali.

"Nggak, gue gak ada masalah kok. Kalian aja yang lebay. Gue cuma nggak selera aja makan," ucap Mei.

Mei memang sedang memikirkan masalah Mas Bima dan Angel. Ia sangat ingin membantu mereka, tapi ia tidak bisa. Mei sedih karena tidak bisa membantunya.

"Lo nggak bohong? Tapi loh tu dari tadi gue liat nggak fokus belajar di kelas," ucap Cindy.

" Masa? Mungkin gue butuh a**a deh biar fokus," jawab Mei tertawa.

" Mei, pulang nanti nonton yuk?" ajak Cindy.

"Oke, gue juga lagi bosen ni," jawab Mei.

"Gue ikut yah, yah... yah,'' ucap Kevin dengan menaikkan alisnya.

"Nggak," jawab Mei dan Cindy kompak sambil tersenyum. Kevin pun masih memaksa mereka untuk ikut nonton tadi.

"Masuk yuk," ajak Mei pada Cindy dan Kevin.

Mereka pun masuk ke dalam kelasnya masing-masing.

***

Setelah pulang sekolah, Mei dan Cindy pergi ke mall terbesar yang ada di kotanya. Mereka langsung menuju bioskop untuk membeli tiket. Mereka mengantri membeli tiket. Jadwal filmnya masih 45 menit lagi di mulai, Mei memanfaatkan waktunya untuk berjalan- jalan.

" Sin, temeni gue cari buku yuk," ajak Mei pada Cindy. Mereka berjalan keluar dari bioskop.

"Lo, mau cari buku apa?" tanya Cindy.

" Gue tu mau cari buku ibu Sutra, gue belum sempet tu nyari bukunya. Lo udah ada bukunya?" ucap Mei.

" Gue juga belom sih," jawab Cindy tertawa.

Mereka berjalan menuju toko buku. Langkah kaki Mei terhenti ketika ia melihat seseorang yang ia kenali.

"Tunggu," ucap Mei pada Cindy yang masih terdiam di tempatnya.

"Hei, lo kenapa berdiri disitu sih?" ucap Cindy.

" Sin, kayaknya nanti aja deh nyari bukunya. Kita ke atas lagi aja yuk," ajak Mei sambil menarik tangan Cindy dan berjalan buru-buru.

" Mei, pelan-pelan dong. Sakit tangan gue," ucap Cindy melepaskan tangannya.

"Tuh kan, merah tangan gue," ucap Cindy sambil melihat tangannya yang memerah akibat ulah Mei.

"Sorry... sorry... gue nggak sengaja, habisnya sih lo lambat banget," jawab Mei tersenyum.

" Aneh lo, sikap Lo tuh aneh banget hari ini. Emang apa yang Lo sembunyiin dari gue?"

"Gak ada yang gue sembunyiin dari lo. Perasaan Lo doang kali. Yuk buruan," ajak Mei. Mereka berjalan menuju bioskop

"Kenapa harus ada di sini juga sih? Untung gue liat, kalo ketemu bisa berabe gue," gumam Mei dalam hati bernafas lega.

Bersambung.

Makasih udah baca

jangan lupa like, vote dan komennya 🤗😘