NovelToon NovelToon
Pasangan Pengantin Misterius

Pasangan Pengantin Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pengantin Pengganti / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Seorang wanita muda bernama Lydia dipaksa menikah dengan mafia kejam dan misterius, Luis Figo, setelah kakaknya menolak perjodohan itu. Semua orang mengira Lydia hanyalah gadis lemah lembut, penurut, dan polos, sehingga cocok dijadikan tumbal. Namun di balik wajah manis dan tutur katanya yang halus, Lydia menyimpan sisi gelap: ia adalah seorang ahli bela diri, peretas jenius, dan terbiasa memainkan senjata.
Di hari pernikahan, Luis Figo hanya menuntaskan akad lalu meninggalkan istrinya di sebuah rumah mewah, penuh pengawal dan pelayan. Tidak ada kasih sayang, hanya dinginnya status. Salah satu pelayan cantik yang terobsesi dengan Luis mulai menindas Lydia, menganggap sang nyonya hanyalah penghalang.
Namun, dunia tidak tahu siapa sebenarnya Lydia. Ia bisa menjadi wanita penurut di siang hari, tapi di malam hari menjelma sosok yang menakutkan. Saat rahasia itu perlahan terbongkar, hubungan antara Lydia dan luis yang bertopeng pun mulai berubah. Siapa sebenarnya pria di balik topeng

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Pagi itu, udara di rumah besar keluarga Figo terasa sedikit berbeda. Langkah para pelayan lebih tenang, suara peralatan makan di dapur terdengar teratur, dan bahkan burung-burung yang hinggap di pepohonan taman seperti menyanyikan nada lain.

Lydia, yang tengah menikmati sarapannya, merasakan suasana itu, tapi ia tidak bereaksi. Hanya sekali-sekali meneguk tehnya dengan elegan, seolah segala perubahan di sekitarnya memang wajar terjadi.

Luis Figo masuk dengan jas hitam rapi, dasi gelap terikat sempurna di lehernya. Matanya menatap lurus ke arah Lydia sebelum duduk. “Ikut aku hari ini,” katanya tiba-tiba.

Alis Lydia sedikit terangkat. “Kemana?”

“Ke kantor.” Suaranya datar, tapi nada perintahnya tidak bisa ditolak.

Lydia menaruh sendok perlahan. “Aku bukan pegawaimu, Luis. Apa gunanya aku ke sana?”

“Kau istriku.” Ia menatapnya, tajam tapi tidak dingin. “Dan aku ingin kau ada di sana.”

Ada hening yang menggantung. Lydia menimbang. Ia benci ruang publik penuh orang asing, apalagi kantor mafia besar yang reputasinya kelam. Tapi ia juga tahu, menolak terlalu keras akan memancing kecurigaan.

“Baiklah,” ujarnya akhirnya. “Tapi jangan harap aku akan duduk manis.”

Senyum tipis melintas di wajah Figo. “Aku tidak pernah mengharapkan itu darimu.”

---

Gedung Figo Corporation

Mobil hitam panjang berhenti di depan sebuah menara kaca megah. Logo emas bertuliskan Figo Corporation terpampang di atas pintu masuk.

Pegawai yang berbaris di lobi menunduk hormat ketika Figo lewat. Tatapan mereka kemudian secara diam-diam beralih pada Lydia. Tak ada yang berani bersuara, tapi dalam hati mereka bertanya-tanya siapa perempuan yang berani berjalan sejajar dengan bos?

“Ini kantormu?” Lydia menatap gedung tinggi itu dengan mata kritis. “Aku kira kau hanya punya markas bawah tanah.”

Figo menoleh, ekspresi datarnya hampir retak oleh kekehan kecil. “Jangan menilai buku dari sampulnya. Di balik kaca ini lebih banyak rahasia daripada gudang senjata.”

Mereka naik lift menuju lantai tertinggi. Rafael sudah menunggu di depan ruang rapat dengan wajah serius. “Semua sudah siap, Bos.”

“Baik.” Figo melirik Lydia. “Kau bisa menunggu di ruanganku atau… jalan-jalan.”

Lydia menyilangkan tangan. “Aku tidak suka menunggu.”

Figo hanya mengangguk tipis, lalu masuk ke ruang rapat bersama Rafael dan para eksekutif.

---

Lydia berjalan santai menyusuri koridor modern dengan kaca bening dan dinding berlapis marmer. Sepasang sekretaris berbisik pelan saat ia lewat, tapi segera terdiam ketika Lydia menatap mereka dingin.

“Orang-orang ini terlalu mudah gentar,” gumam Lydia.

Langkahnya akhirnya membawanya ke sebuah ruangan besar penuh layar komputer. Puluhan staf IT duduk tegang, jari-jari mereka menari di atas keyboard. Suasana kacau, alarm digital berbunyi, grafik merah berkedip di monitor besar.

“Ada apa di sini?” tanya Lydia datar, menghentikan seorang teknisi muda yang hampir berlari.

"Siapa anda jangan sembarang masuk, ini tempat penting" ujar salah satu wanita disana

"Aku tanya ada apa ini" ujar Lydia dengan dingin

“Kami… sedang diserang, Bu,” jawabnya tergagap. “Seseorang mencoba meretas sistem utama. Data keuangan, transaksi, semuanya hampir bocor. Kami… kami tidak bisa menahan mereka lebih lama.”

Lydia melirik layar. Kode-kode berlari seperti hujan deras, serangan dari luar begitu intens. “Berikan aku tempat.”

Teknisi itu ternganga. “Tapi… tapi, Bu—”

“Cepat.”

Nada Lydia tajam. Tanpa pikir panjang, pemuda itu menyerahkan salah satu komputer utama.

---

Lydia duduk, menarik kursi ke depan monitor. Jemarinya menekan tombol-tombol seolah sudah hafal setiap celah sistem. Dalam hitungan detik, ia menonaktifkan semua filter yang digunakan tim IT.

“Dia gila!” seru salah satu staf. “Itu akan membuat sistem terbuka!”

Namun, hanya semenit setelah Lydia masuk, layar-layar yang sebelumnya merah mendadak berubah biru stabil. Grafik ancaman merosot tajam.

“Bagaimana bisa…?” seru semuanya

“Dia tidak hanya menutup serangan…” gumam seorang analis senior. “…dia membalik arah jalur akses.”

Di layar utama, peta digital menunjukkan titik merah milik penyerang yang kini malah terkunci balik. Lydia mengetik cepat, wajahnya tetap tenang.

“Jangan hanya menonton,” katanya dingin. “Sediakan jalur penyimpanan. Aku sedang menyalin data mereka.”

Tim IT saling pandang, hampir tidak percaya. Hanya dalam satu menit, Lydia tidak hanya menghentikan serangan, tapi juga merampas file penting lawan.

Klik terakhir terdengar. Lydia menutup sistem dengan sekali sentuhan. “Selesai.”

Hening. Ruangan penuh orang yang terbiasa menghadapi ancaman besar itu kini hanya bisa menatap Lydia.

“Kenapa semua terdiam?” tanyanya datar sambil berdiri. “Seharusnya kalian belajar bagaimana cara melawan, bukan hanya bertahan.”

---

Di lantai atas, alarm sistem sempat terdengar di ruang rapat. Figo menatap Rafael tajam. “Apa yang terjadi?”

Rafael menempelkan alat komunikasi di telinganya, mendengar laporan dari tim IT. Matanya melebar. “Bos… kau tidak akan percaya ini.”

“Apa?”

“Serangan berhasil dipatahkan. Bahkan… data musuh berhasil dicuri balik.”

Figo menyipitkan mata. “Mustahil. Anak-anak IT kita butuh waktu berjam-jam untuk sekadar bertahan.”

Rafael menelan ludah. “Bukan mereka. Itu… Nyonya Lydia.”

Keheningan berat memenuhi ruang rapat. Semua eksekutif saling pandang, sulit mencerna kata-kata itu.

Figo berdiri, kursinya berdecit keras. “Apa kau bilang?”

Rafael mengangguk, masih terlihat tak percaya. “Dia masuk ke ruang kontrol, dan… dalam satu menit segalanya selesai.”

Tanpa menunggu, Figo keluar dari ruang rapat, langkahnya cepat, Rafael mengekor.

---

Saat mereka tiba di ruang kontrol, Lydia sudah berdiri di tengah ruangan. Semua staf IT menatapnya seolah ia dewi perang yang baru saja turun.

Lydia menoleh tenang ketika Figo masuk. “Selesai,” katanya singkat.

Figo menatap layar besar yang kini stabil, kemudian memandang Lydia. Wajahnya sulit terbaca, campuran antara keterkejutan, kagum, dan rasa ingin tahu yang dalam.

“Bagaimana kau… bisa melakukan itu?” tanyanya pelan.

Lydia hanya mengangkat bahu. “Kalau aku jelaskan, kau tidak akan mengerti.”

Rafael hampir terbahak, tapi suaranya tercekat di tenggorokan. “Bos… dia bahkan mengambil data server lawan. Semua jalur IP mereka sudah terkunci. Itu… bukan level amatir. Itu… elite.”

Figo berjalan mendekat, menatap Lydia lekat-lekat. “Selama ini kau menyembunyikan apa dariku?”

Lydia tersenyum samar. “Semua orang punya rahasia, Luis. Bahkan kau.”

Figo terdiam. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa benar-benar tak bisa mengendalikan situasi. Wanita di depannya istri yang awalnya ia anggap sekadar pengganti baru saja menunjukkan bahwa ia lebih berbahaya, lebih kuat, dan lebih pintar dari yang pernah ia bayangkan.

---

Kabar Lydia yang menyelamatkan data menyebar cepat di seluruh kantor. Dari staf bawah hingga manajer puncak, semua membicarakan “nyonya Figo” yang lebih lihai dari seluruh tim IT gabungan.

Di ruang rapat, para eksekutif masih terguncang. “Kalau benar istri Tuan Figo bisa melakukan itu… berarti dia…”

“Jangan banyak bicara.” Rafael masuk dengan ekspresi dingin. “Kalian hanya perlu tahu satu hal, tanpa dia, hari ini perusahaan sudah lumpuh.”

Bisik-bisik pun terhenti. Semua orang tahu, dari detik itu, posisi Lydia bukan lagi sekadar istri.

---

Di lift pribadi menuju lantai atas, hanya ada Lydia dan Figo. Hening cukup lama sebelum Figo akhirnya bicara.

“Kau sengaja menunjukkannya di depan orang-orangku?”

“Tidak.” Lydia menatap pantulan dirinya di kaca lift. “Aku hanya bosan menunggu.”

Figo hampir tertawa, tapi tertahan. “Kau… membuatku tidak bisa berkata-kata.”

Lydia meliriknya. “Itu hal langka bagimu, bukan?”

Figo mengangguk kecil. “Sangat langka.”

Lift terbuka. Mereka masuk ke ruang kerja Figo yang luas. Ia menuangkan whiskey, menatap gelasnya lama, lalu menoleh pada Lydia.

“Kau tahu… sejak pertama kali aku melihatmu, aku tidak pernah bisa membaca isi kepalamu. Tapi sekarang… aku bahkan tidak tahu apakah aku harus kagum atau takut padamu.”

Lydia mendekat, jarak mereka hanya sejengkal. “Kenapa tidak keduanya?”

Figo menatapnya lama. Ada sesuatu yang berubah di matanya bukan hanya kekaguman, tapi juga pengakuan diam-diam.

---

Sore itu, saat Lydia bersiap pulang, Rafael mendekati Figo dengan wajah masih bingung. “Bos… aku tidak tahu harus bilang apa. Dia…”

“Dia bukan hanya istriku.” Figo menatap langit senja di luar jendela. “Dia… sesuatu yang bahkan aku belum bisa pahami.”

Rafael terdiam. Ia tahu, apa pun yang Lydia sembunyikan, hari ini hanya sedikit yang terungkap. Dan itu saja sudah cukup untuk mengguncang seluruh Figo Corporation.

Di sudut lain kota, kabar keberhasilan Lydia sampai ke telinga Sofia yang masih dikurung. Tangannya mengepal, wajahnya memerah karena amarah.

“Dia bahkan berani menunjukkan dirinya di hadapan semua orang…” Sofia berbisik penuh kebencian. “Lydia, kau pikir kau sudah menang? Kau salah besar. Pertarungan baru saja dimulai.”

---

Malamnya, di kamar besar rumah Figo, Lydia berdiri di depan cermin. Ia tersenyum samar, mengenang tatapan semua orang saat ia memegang kendali.

“Ini baru permulaan,” gumamnya.

Di luar, Luis Figo berdiri di ambang pintu, memperhatikannya dalam diam. Dalam hati ia tahu hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

Bersambung…

1
Evi 060989
up
Tiara Bella
wow ceritamu luar biasa Thor....
Noey Aprilia
Tiap bca,pst tgang....tkut bgt ssuatu trjdi sm lydia.....btw,mreka pst bkln dtng lg buat bls dndam....jd msti siap2 buat perang lg.....smnggtttt....
Tiara Bella
mantap....
Jenong Nong
luis udah mulai cinta ya... 😄😄❤❤🙏🙏
Noey Aprilia
Brsa ikutn perang....
tp kl bnrn,aku orng prtma yg bkln kabooorrrr.....😁😁😁
Jenong Nong
deg2 an... 😁😁❤❤🙏🙏
Jenong Nong
tegang.... 😁😁❤❤🙏🙏💪
🔴≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
Jadi ikut deg-degan bacanya... ayo Lydia kalahkan Ventresca beserta sekutu-sekutu nya/Determined//Determined/
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
thor mau nanya ya..di bab awal kan yg nongol klg kandung lydia..klg wijaya, emaknya namanya ratna..berarti kemungkinan org indonesia ya..lha kan terus si lydia diangkat anak sm mafia yg bernama moretti, trus kira2 lydia besarnya sama klg angkat atau klg kandung? apalagi beda negara...

bingung eike 🤔🤔🤔😁
inda Permatasari: Lydia sempat hilang waktu kecil hingga dewasa, setelah itu Lydia kembali kenegaranya setelah sukses dia juga di cari keluarga nya untuk menggantikan kakaknya menikah dengan Luis
total 1 replies
Wahyuningsih
semangat author qu d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu n jga keshtn
lope2 sekebon buat author /Determined//Determined//Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Wahyuningsih
mantap lope2 deh byat authornya 🥰🥰/Kiss//Rose//Rose/
Noey Aprilia
Nmanya jg khdupan....tumbang 1,pst dtng lg yg lain....tp ykin bgt kl lydia bs mnghdpi dn mnghncurkn mreka.....
Smngtttt...😘😘😘
Tiara Bella
berasa nnton film² mafia,...
Jenong Nong
benarkah kamu mencintai lidya figo... ❤❤🙏🙏
Jenong Nong
makin seru... 😁😁❤❤🙏🙏
Evi 060989
up lg kak
Jenong Nong
wooowww amazing lidya... 👏👏❤❤🙏🙏
Jenong Nong
ternyata lidya sangat mengerikan... ❤❤🙏🙏
Lukman Lukman
waww luar biasa semangat 💪💪💪💪💪💪👍 Kaka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!