NovelToon NovelToon
Aku, Bukan Antagonis

Aku, Bukan Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nadia

Tiga tahun pernikahan tanpa cinta dari suaminya, Valeria akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Zelan. Laki-laki yang sebelumnya ia cintai dengan sepenuh hati.

Cinta yang bertepuk sebelah tangan, pengorbanan yang di anggap seperti angin lalu, membuatnya lelah lahir batin.

Di mata Zelan, Valeria hanya sosok wanita jahat dan kejam, sosok yang dia anggap sebagai perebut kebahagiaan nya dengan wanita yang dicintainya.

Namun ada sebuah fakta yang tidak di ketahui oleh Zelan di balik pernikahan nya dengan Valeria. Wanita yang dia anggap sebagai antagonis itu, ternyata adalah orang yang paling banyak berkorban untuk hidup nya.

"Peran ku sebagai istrimu telah usai Zelan, aku pergi, satu hal yang harus kau ketahui. Aku, bukan orang jahat."

Bagaimana reaksi Zelan setelah mengetahui kebenaran tentang Valeria dan bagaimana kehidupanya setelah di tinggal sang istri? Ayo baca kisah nya di sini ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab #21

"sudahlah, kalian berdua lama sekali, berikan menu nya padaku," Aksa mengambil menu makanan tersebut dari Valeria, dia membuka nya dan kemudian memesan semua makanan yang menurutnya cukup untuk mereka bertiga.

"Aku mau ini, ini dan ini," ucap nya kepada pelayan.

"Baik, tunggu sebentar, kami akan segera menyiapkan makanan anda," kata sang pelayan dengan sopan dan kemudian meninggalkan meja mereka.

"Oh ya, aku ke toilet dulu," ucap Aksa yang kemudian berdiri lalu meninggalkan tempat duduknya.

Bertepatan di saat itu, ponsel Alvin berdering, dia pun segera mengambil ponselnya yang ada di saku celana lalu melihat siapa yang menelepon.

"Valeria, papa menelpon kau tunggu di sini sebentar," Alvin segera berdiri dan menjauhi keramaian serta kebisingan itu untuk mengangkat telpon papa nya.

"Yah, aku di tinggal sendirian," ucap Valeria yang sebenarnya sangat canggung berada di tempat itu sendirian, ia bahkan merasa semua mata selalu tertuju kepadanya.

Menjadi ibu rumah tangga selama tiga tahun penuh membuat Valeria tidak bisa bersosialisasi, dia bahkan seperti orang yang fobia akan keramaian.

Sementara itu ...

"Di mana wanita itu?" tanya seorang wanita cantik yang saat ini terlihat sedang marah menghampiri temannya.

"Nah, lihat di sana, dia orang nya," ucap teman dari wanita tersebut.

"Kau yakin wanita lusuh itu datang ke restoran ini bersama dengan Alvin?" ucap nya tidak percaya.

"Aku melihat nya dengan mata kepala ku sendiri, dia bahkan terlihat sangat di perhatikan oleh Alvin, baru kali ini aku melihat Alvin begitu ramah dan lembut dengan seorang wanita, kau yang mengejarnya sudah satu tahun masih tidak mendapatkan apa-apa," ungkap wanita satunya.

"Sialan, berani-beraninya dia, aku harus memberinya pelajaran," ungkap wanita itu. Ia marah sambil mengepalkan kedua tangannya, dia berjalan menuju meja makan Valeria.

"Seru nih, ayo Jesi labrak dia,"

Jesi, dia adalah wanita yang selama ini mengejar Alvin, entah bagaimana Alvin bisa mengenali wanita itu, dan yang satunya adalah Ela, temannya Jesi.

Awalnya Ela makan sendirian di restoran tersebut, Ela pun tanpa sengaja melihat Alvin, Aksa dan Valeria, dia pun segera menghubungi Jesi untuk memberitahu informasi ini.

Brak ...

Valeria kaget karena mejanya di gebrak oleh salah satu dari wanita asing tersebut.

"Si manis kecil, beraninya kau merebut laki-laki yang selama ini ku kejar," ucap Jesi menuding Valeria.

Seketika semua mata kini menatap ke arah mereka.

"Maaf, siapa kalian dan apa maksud ucapan mu?" Valeria berdiri dari duduknya.

"Dasar wanita lusuh, tidak usah banyak bicara, wanita seperti mu tidak layak mengenali siapa Jesi," ucap Ela membantu.

"Jaga ucapan mu, aku tidak punya urusan dengan kalian, tolong pergi dari sini, kalian mungkin salah orang," jelas Valeria yang notabene nya memang tidak suka berdebat ataupun berkelahi.

"Salah orang? Mana mungkin, kau masuk bersama dengan Alvin kan? Dia itu laki-laki nya Jesi," kata Ela menekankan.

Valeria tercengang mendengar ucapan Ela dia sekarang mengerti kalau ternyata salah satu dari dua orang cecurut yang ada di hadapannya saat ini adalah orang yang mengejar sang kakak.

"Ouh, aku mengerti sekarang, tante, apakah kau pacarnya Alvin?" tanya Valeria sambil menatap Jesi dari ujung kaki sampai kepala.

Wajah Jesi seketika memerah mendengar ucapan Valeria barusan.

"Jesi, dia memanggil mu apa barusan? Tante? Berani sekali," ungkap Ela sambil mengerutkan keningnya.

"Beraninya kau menyebut Alvin dengan senyuman itu, dan kau memanggilku dengan sebutan Tante? Beraninya kau!" Jesi mengangkat tangan nya hendak menampar Valeria.

"Apa yang kalian lakukan?" ucap Aksa yang baru saja kembali dari toilet. Ia menahan tangan Jesi.

"Tu-tuan muda Aksa," gugup Jesi melihat Aksa yang saat ini berdiri di samping Valeria.

"Gawat, sebaiknya kita pergi dari sini, jangan buat masalah dengan tuan muda Aksa," bisik Ela.

"Lepaskan tanganku," Jesi menarik tangan nya dari Aksa.

"Tuan muda Aksa, aku tidak bersalah, dia duluan yang mendekati Alvin, kau tau sendiri kan hubungan ku dan Alvin seperti apa," ungkap Jesi lagi.

Rasa sakit di pergelangan tangan nya membuat nyali nya ciut seketika.

"Hubungan mu dengan Alvin? Apa ya? Aku tidak tau," jawab Aksa yang berhasil membuat Jesi menundukkan kepalanya karena malu.

"Semua, semua teman-teman Alvin tau kalau kami dekat, dan sebentar lagi aku dan Alvin mungkin akan berpacaran," kata Jesi dengan penuh percaya diri.

"Jesi ayo pergi, jangan menimbulkan masalah lain, dia itu bukan orang biasa, dia tuan muda Aksa," bisik Ela, beberapa kali dia memegang lengan Jesi dan berusaha menarik nya pergi dari sana.

"Kau ingin jadi pacarnya Alvin? Sepertinya mulai sekarang tidak bisa, kau salah mengusik orang, sebaiknya kalian pergi dari sini sebelum aku membuat kalian menyesal," lirih Aksa lagi.

"Kau, awas saja," tuding Jesi kepada Valeria dan kemudian berlalu pergi dari sana.

Valeria tersenyum tipis dan kemudian duduk kembali. Bertepatan di saat itu makanan yang mereka pesan tiba.

"Dimana Alvin?" tanya Aksa membuka obrolan dengan Valeria.

"Kak Alvin, dia menerima telpon dari papa di luar," ucap Valeria.

"Baiklah, ayo makan," ucap Aksa singkat.

Ia mulai menggulung kemeja putih yang dia pakai sampai selengan, mengambil sumpit dan mulai makan.

Sementara Valeria sesekali melirik ke arah nya.

"Apakah tadi dia sedang membelaku?" batin Valeria.

"Kenapa tidak makan?" lirih Aksa sambil menatap ke arah Valeria.

Terciduk menatap Aksa, Valeria pun segera mengalihkan pandangan nya dan mulai menikmati makanan yang ada di hadapannya.

Ting ...

Suara pesan dari ponsel Aksa membuat Aksa menghentikan makan nya, dia merogoh saku celana dan mengambil ponsel tersebut.

Ternyata itu adalah sebuah pesan singkat yang di kirim oleh Alvin.

Isi pesan:

"Tolong antar adikku kembali ke rumah setelah kalian selesai makan, aku harus ke perusahaan karena ada rapat mendadak, proyek ini aku yang menanganinya, jadi papa ku tidak bisa melangsungkan rapat ini sendirian, jaga adikku baik-baik," tulis Alvin singkat padat dan jelas.

"Baik," balas Aksa.

Valeria penasaran dan menatap Aksa dengan tatapan polosnya.

"Pesan dari kakak mu, ayo baca," Aksa meletakkan ponselnya di hadapan Valeria agar Valeria mudah membacanya.

"Situasi macam apa ini? Sekarang aku di tinggal berdua dengan nya? Kak Alvin tega sekali, dia bukan hanya membuatku malu tapi ah rasanya aku benar-benar ingin menghilang dari sini sekarang juga," batin Valeria mengumpat sang kakak.

Meskipun demikian, mau tidak mau Valeria pun harus melanjutkan makannya.

"Sup ini sepertinya enak, sayang sekali aku tidak suka daun bawang," batin Valeria sambil menatap sup tersebut.

Tampa banyak bicara, Aksa pun mengambil mangkuk sup tersebut dan mulai memisahkan daun bawang yang ada di dalamnya ke piring yang tidak terpakai.

****

1
@pry😛
rskn... enk..
Jumi Saddah
ini zelan blom sdar apa klo iya sm vale udh pisah,,,biar ortu nya deh yg kasih thu,,
Retno Isma
kyaknya umurnya perlu direvisi si kak. agak ketuaan ya 🤭
@pry😛
aq klo bc zelan aq skp.... lbh sk ke vale sm aksa
@pry😛
next
@pry😛
sa gntg jgn gila ya... klo sk nikhin... jgn pcrn... aq gk sk pcrn..
aku
wkwkwkwk kamu ketahuaaaannn /Facepalm//Facepalm/
aku
abu nawas jg aksa ni 😁
👑𝙉𝙖𝙙𝙞𝙖𝙠𝙞𝙢🍒: ah iya , kamu bener kak kalau gak abu Nawas ya nuaiman 🤣🤣🤣
total 1 replies
@pry😛
nikh kn ma... jgn ksh kendor
@pry😛: adat jawa🤣🤣🤣
total 2 replies
@pry😛
visual ny mn
@pry😛: ok kk.... tp byk author yg pkai ft di stiap bab lho kk
total 2 replies
@pry😛
mimpi nyet🤣
@pry😛
hy anjig... jgn kaget kau ya
@pry😛: ap kk.... kesel aq🤣🤣🤣🤣 kn hbs tu nnt dy dktin z
total 2 replies
@pry😛
mt kau
@pry😛
mirip bgt... aq bc zelan aq skip... ku tgg hncr dy
@pry😛
kk bikin cerai org tu ya... gk s7 aq sm mokondo tu
@pry😛
next.....🤣🤣🤣aksa mepet trs
@pry😛
jdh mu vale🤣🤣🤣
@pry😛
jdh ku❤
@pry😛
next
Kartini
berharap Leon masih hidup dan bisa bertemu dan berkumpul dengan ortunya dan zelan menyesal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!