NovelToon NovelToon
Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author:

Mentari Senja, gadis desa yang berusia 18 tahun. Anak terakhit dari pasangan Jaka dan Santi. Dia merupakan salah satu gadis yang menjadi primadona di desanya. Dia mempunyai keluarga yang sederhana dan ayah yang sangat disayanginya. Mentari adalah sosok gadis yang lembut, cantik dan pendiam serta sangat menuruti permintaan sang ayah. Namun siapa sangka Mentari tiba-tiba saja dijodohkan oleh sang ayah dengan sosok lelaki yang dia tidak kenal sama sekali. Dia terpaksa harus menerima perjodohan itu demi kesembuhan sang ayah. Mengubur semua cita-citanya selama ini dan harapannya untuk melanjutkan pendidikan. Hidup dengan seorang laki-laki yang berstatus sebagai suaminya, tapi tidak pernah dianggap dan dicintai.

Chapter 21

Waktu pulang sekolah Mentari sengaja jalan duluan dan langsung memesan taksi onlie. Karena memang tidak ingin ada masalah sama siapa pun.

“Queen Tari mana?” tanya Geral yang sudah berada di parkiran sekolah tersebut.

“Udah pulang kak, tadi dia buru-buru banget keluar kelas.” ujar Queen.

“Dia nggak ada ngomong sama lu kenapa buru-buru?” tanya Geral kembali.

“Nggak” ucap Queen singkat.

“Bentar, lu bertiga gue lihat-lihat akhir-akhir ini sering banget main ke sekolah. Gue yakin pasti kalian ke sekolah bukan hanya untuk acara perkenalan kampus, tapi ada niat lain kan? Terutama sama Mentari” Queen menatap mereka dengan tatapan penuh akan selidik.

“Kalau gua iya, nggak tau ni kakak sepupu lu kenapa juga sering datang ke sekolah.”

“Gua jelas ada yang di jemput, lu ngapain kesini?” Willie menatap tidak suka kepada Geral.

“Gua juga jelas, menjemput dan berusaha mendapatkan hati Mentari” jawab Geral dengan wajah tengilnya.

Willie memutar bola mata malas, Queen menghela nafas panjang.

“Kak Willie gua main ke rumah lu ya” ucap Queen santai pada Willie.

“Gua ikut” timpal Geral.

“Nggak!”

“Ngapain juga lu main ke rumah? Tumben!” ucap Willie ketus.

“Ya mau ketemu mama lah” ucap Queen santai.

“Mama belum pulang!”

“Yaudah gua tungguin apa susahnya, lagian gua kalau ke rumah lu nggak pernah lu tanya mau ngapain” ucap Queen ketus.

Willie terdiam, ia harus berfikir bagaimana cara supaya Queen tidak jadi main ke rumahnya. Karena kalau sampai Queen ke rumah bisa kacau semuanya.

“Gua duluan” ucap Gibran dingin, ia langsung saja pergi meninggalkan mereka semua menuju ke mobilnya sebab seseorang yang ia cari sudah pulang.

“Lah tu anak main pergi aja” celetuk Geral.

“Yaudah gua tungguin lu di rumah ya kak” Queen langsung saja melangkah menuju mobilnya.

Willie seketika panik, ia tidak bisa menyusul adik sepupunya itu. Karena Willie sudah janji sama Natasya mengantar gadis itu pulang.

“Sialan’ batin Willie kesal.

“Sayang yuk kita pulang” ajak Natasya dengan mengandeng tangan Willie manja.

“Will, gua juga main ke rumah lu lagi ya” ucap Geral, ia langsung saja pergi dari sana tanpa menunggu persetujuan Willie.

Willie langsung dibuat tambah panik, ia harus mencari cara agar mereka berdua tidak bertemu dengan Mentari.

Apalagi gadis itu sudah pulang lebih dahulu, jadi ia tidak bisa menyuruh Mentari pergi kemana dulu. Willie harus menghubungi Mentari, namun ia harus menjauh dari Natasya terlebih dahulu.

“Sayang, aku ke toilet sebentar ya” ucap Willie lembut.

“Kamu tunggu aja di mobil, biar nggak kepanasan” Willie menyerahkan kunci mobilnya, lalu pergi menjauh dari Natasya.

Willie mencari tempat yang sepi agar tidak ada orang lain yang mengetahui kalau ia sedang menghubungi Mentari.

“Angkat Tari…!”

“Kemana sih ni anak nggak diangkat” ucap Willie kesal.

“Hallo, lu kenapa lama banget angkat telfon dari gua” bentak Willie.

Mentari yang saat ini sudah berada di taksi, dan mendapat telfon dari Willie langsung saja terkejut. Apalagi waktu dirinya mengangkat telfon, cowok itu langsung saja membentak dirinya.

“Maaf kak” ucap Mentari.

“Lu dimana sekarang?” tanya Willie.

“Aku udah di dalam taksi menuju ke rumah kak.”

“Sekarang lu jangan pulang dulu ke rumah, lu pergi kemana aja terserah tapi jangan pulang dulu” ucap Willie.

“Kenapa kak?” tanya Mentari terkejut.

“Queen dan Geral saat ini mau main ke rumah, jadi jangan sampai Queen lihat lu disana!”

“Gua nggak mau Queen tahu tentang hubungan kita.”

“Jadi lu jangan pulang ke rumah dulu!”

“Iya kak, Tari nggak pulang dulu. Nanti kalau mereka sudah pulang kakak kabarin Tari ya” ucap Mentari.

“Iya” Willie langsung saja mematikan sambungan telfonnya dengan Mentari.

“Beres” gumam Willie, ia langsung saja kembali ke parkiran.

 Sedangkan saat ini Mentari bingung harus pergi kemana, karena ia hanya tahu jalan dari sekolah ke rumah saja.

“Aku harus kemana ya” gumam Mentari.

“Hmm pak kita bisa nggak ubah lokasi tujuannya” tanya Mentari pada sopir taksi tersebut.

“Bisa dek, memangnya mau kemana?” tanya sipor itu.

“Hmm kita ke taman yang dekat sini saja pak” ujar Mentari.

“Baik dek” balas sopir tersebut.

Mentari bingung ia harus kemana lagi, selain tidak tahu jalan, Mentari juga tidak ada saudara disini. Ada pun Aa nya namun Mentari tidak tahu dimana tempatnya. Akhirnya Mentari memutuskan untuk duduk di taman disekitaran sini saja.

Mentari duduk di taman sampai Willie menghubungi dirinya kembali.

.

.

Sedangkan saat ini Queen dan Geral sudah berada di ruang tamu rumah Willie. Seperti yang diucapin oleh Willie kalau mama dan papanya belum pulang dari kantor.

“Lu ngapain ngikut kesini kak?” tanya Queen pada Geral.

“Mau ketemu Mentari” ucap Geral santai.

Ucapan Geral tersebut membuat Queen terkejut, apa ia tidak salah dengar kalau teman barunya itu tinggal di rumah kakak sepupunya.

“Apa lu bilang kak” ucap Queen terkejut.

“Lu nggak tahu kalau Mentari itu tinggal disini!”

“Persuma aja lu adik sepupu Willie dan temanan sama Mentari, ini semua aja nggak tahu lu” ucap Geral.

“Gua serius kak” ucap Queen ketus.

“Ya gua ngomong serius, Mentari itu ponakan dari salah satu bibik disini” jelas Geral santai.

“Tapi kok gua nggak lihat Mentari disini?”

“Padahal dia kan duluan pulangnya” ujar Queen.

“Ya mana gua tahu, tungguin aja paling sebentar lagi sampe Tari” ucap Geral santai.

Sudah hampir 30 menit mereka berdua disana, namun Mentari tidak kunjung datang. Melainkan malah Willie yang baru sampai.

“Ngapain lu pada masih disini” ucap Willie ketus.

“Nungguin Mentari” ucap Geral santai.

“Kak apa bener Mentari tinggal disini?” tanya Queen dengan menatap tajam kearah Willie.

“Dulu” ucap Willie singkat.

“Maksud lu dulu?” tanya Geral terkejut.

“Iya, dia kemarin sudah pindah dari rumah ini” ucap Willie berbohong.

“Pasti lu yang ngusir dia kan” ucap Geral ketus.

“Jangan asal ngomong lu, lagi pula ini kan rumah gua” Willie menunjuk Geral.

“Ihhss, kenapa lu nggak ngomong dari tadi” ucap Geral kesal.

“Tahu gitu ngapain gua nungguin dari tadi disini!”

“Yaudah pergi aja lu dari sini” usir Willie pada Geral.

Geral langsung saja melangkahkan kaki pergi dari sana, ia tidak marah pada Willie. Namun ia merasa percuma saja disitu lama-lama.

“Lu ngapain masih disini? Nggak ikut pulang sama Geral” ucap Willie pada Queen.

“Gua kesini bukan nungguin Mentari, tapi gua ingin ketemu sama mama” ucap Queen, ia melangkah kan kaki menuju ke dapur.

Tidak ingin mengurusi adik sepupunya itu, Willie langsung saja melangkah menuju ke kamar. Untung saja ia sudah menghubungi Mentari tadi sebelum gadis itu duluan sampai di rumah.

Willie membiarkan Queen menunggu mamanya sendirian, pasti lama-lama anak itu akan bosan dan pergi dari rumahnya.

Bersambung…

1
Kyo Miyamizu
Wuih, plot twistnya dapet banget sampe gak tau mau bilang apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!