NovelToon NovelToon
Jodoh Ke Dua

Jodoh Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Baihaqi Abizar

Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bagian ke dua puluh satu

then ***

Arjuna berdiri mematung di hadapan Clara,bibirnya kelu tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Meski di dalam hati,banyak sekali pertanyaan yang ingin Arjuna ajukan,nyatanya,semua itu hanya bisa Arjuna ucapkan dalam hati.

Rendi tentu saja bisa melihat dengan jelas gelagat dari ke dua insan,di hadapanya ini.

"Ehem!",Rendi berdehem,mencairkan suasana yang terasa sangat kaku."Ra,bisa gabung sebentar sama kita kan?".Rendi bertanya setelah dia selesai memesan,menu yang dia dan Arjuna inginkan untuk makan siang mereka siang ini.

Clara terjingkat,"mm,bisa mas",jawab Clara sedikit kikuk.

"Okey,kita tunggu di meja biasa ya Ra",Rendi dengan sigap mendorong pundak Arjuna,dari tadi sahabatnya itu hanya diam,seperti orang bingung.

Setelah kepergian dua pria dewasa itu,kini Clara mencoba meredakan detakan jantungnya yang meronta tanpa bisa di cegah.Tadinya,Clara pikir saat bertemu dan bertatap mata dengan Arjuna,tidak akan mempengaruhi hatinya.Ternyata hati Clara semurah itu,Clara merasa benci dengan dirinya sendiri,yang dengan mudahnya menerima Fahmi di dalam hidupnya.Tapi,hatinya berdebar hebat untuk pria lain.

"Mbak,ini pesanan meja di ujung".Ucap Ayu seraya menyerahkan nampan berisi menu yang memang di pesan oleh Rendi dan Arjuna.

Clara mendesah napas,"Okey,biar aku yang antar".Clara menerima nampan,lantas berjalan menuju meja di mana pria yang membuat jantungnya berdebar hebat berada.

Langkah Clara terasa berat,bahkan rasanya seakan membawa beban ratusan kilo.Saat sudah sampai pada meja yang di tuju,dengan suara bergetar Clara mengucapkan apa saja pesanan Rendi."Permisi,dua nasi putih,dua bebek goreng,di tambah dua jeruk peras ya kak".Ucap Clara,tenggorokanya tercekat,menu yang di pesan saat ini,mengingatkan Clara pada pertemuan awal mereka berdua setelah hampir delapan belas tahun berlalu.

"Sorry,istri gue telfon bro.GUe angkat dulu,sebelum tantrum",Rendi pergi meninggalkan sepasang manusia dewasa,dalam suasana canggung.

"Apa kabar Ra?",hanya itu yang bisa Arjuna ucapkan,setelah memberanikan diri untuk bersuara.

"A-aku baik mas",jawab Clara terbata."Mas, mending makan dulu,kayaknya mas Rendi bakal lama".CLara melirik Rendi yang masih betah berbicara dengan istrinya,melalui panggilan seluler.

"Iya",lirih Arjuna,tanganya mulai menyuap nasi dan bebek goreng,menu favorit Arjuna.Seketika mata Arjuna memanas,"Ra,aku minta maaf".Akhirnya,luruh juga air mata Arjuna.

"Mas"

"Andai,aku lebih tegas,pasti saat ini kita bisa sama-sama kan Ra?"Arjuna mengusap air mata dengan punggung tangan,menegakan posisi duduknya,lantas menarik napas dalam,dan menghembuskan secara perlahan."Sorry Ra,are you happy Ra?"

Melihat Arjuna yang biasnya rapih,semangat,tampan dalam balutan kemeja dan jas,kini justru nampak lesu dan putus asa.Ada rasa nyeri di dalam hati Clara."Mas,kenapa?mas ada masalah apa?"

ARjuna menggelengkan kepela,"Nggak ada Ra,satu-satunya masalah yang aku punya ya,terlalu cemburu sama kamu dan Fahmi.Dan terlalu cepat mengambil keputusan tanpa bertanya tentang perasaanmu saat itu.Aku..."Arjuna tak sanggup meneruskan kalimatnya,

"Bro,gue tinggal nggak papa kan ya?Anita udah nunggu gue soalnya",pungkas Rendi,melirik Clara lalu Arjuna."Sorry,tapi gue rasa kalian berdua perlu bicara,meski sekarang Clara udah ada Fahmi,tapi bukan berarti kalian jadi kaku kan".Sebelum pergi,Rendi menepuk pundah ARjuna,sejedar memberi semangat untuk sahabatnya.

Clara dan Arjuna hanya bisa menganggukan kepala tanda persetujuan.Saat ini,antara Clara dan Arjuna sama-sama pada posisi yang tidak bisa berbicara.

"Ra",panggil Arjuna,saat di rasa Clara melamun.

Clara tersentak,"Ya mas".

Arjuna tersenyum tipis,bisa melihat Clara mode terkejut cukup menghangatkan hatinya."Kamu belum jawab pertanyaan aku Ra".

"Yang mana mas?"jawab Clara,keningnya mengerut,serta alisnya menyatu.

"Are you happy ra?or,do you love him?Fahmi maksud aku"lirih Arjuna,ada rasa nyeri ketika Arjuna menanyakan itu kepada Clara.Sesungguhnya Arjuna takut,mendengar jawaban Clara.

"Buat aku,yang penting kebahagiaan Bayu mas"cicit Clara jujur.

"Then you,you must really love him,right?",Arjuna menatap tajam pada Clara.

"Mas,please,don't ask that.Mas juga punya tunangan,bahkan mas lebih dulu bertunangan".Sentak Clara.

"Jadi,karena itu kamu nerima Fahmi?",desis Arjuna.

Clara menggelengkan kepala,"nggak mas,banyak hal yang jadi pertimbangan aku.Terutama bapak dan ibu".Clara menundukan pandangan,tangan saling bertautan di atas pangkuan.

"And for the second time,you sacrificed you heart",sinis Arjuna.Nampak seyum smirk di sudut bibirnya.

"Mas,jangan kaya gini",Clara putus asa,Arjuna seakan bisa membaca dirinya.

"Okey,aku bakal diem Ra,aku anggap kamu bahagia".Arjuna berdiri,hingga kursi yang dia duduki sedikit terpental ke belakang,memberikan suara yang sedikit keras."Aku permisi Ra".Arjuna pun berjalan menuju meja kasir untuk membayar.

***

"BRENGSEK!!!!SIAL!!!",Arjuna memukul setir mobilnya,tanganya mengepal sempurna,serta rahangnya mengeras.Wajah putihnya pun,kini merah padam"Aku bener-bener bisa gila Ra,maaf,karena aku terlalu gegabah".Sesal Arjuna,matanya terpejam,sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi kemudi.

Setelah di rasa sudah tenang,Arjuna menghidupkan mobilnya.Meninggalkan area parkir cafe milik Clara,tanpa Arjuna tau,ada seseorang yang melihat mobilnya dengan air mata yang mengalir membasahi pipi putihnya.

Tak hanya Arjuna,saat ini Clara pun merasakan sakit yang sama,tapi rasa cinta CLara untuk anak dan ke dua orang tuanya sangat besar.Dia rela melakukan apa pun demi senyum sang putra tercinta.

"Maaf mas,ternyata kita tak cukup dewasa dalam menyelesaikan masalah di antara kita",Clara pun mendudukan dirinya pada sofa di ruang kerjanya.Tubuhnya lemas,energinya seakan habis tak bersisa.Hingga Clara merasakan getaran ponsel pada saku celana yang dia pakai.

"Mas Fahmi",gumam Clara,ada rasa bersalah di hati Clara.

"Mas"

Fahmi tersenyum,mendengar suara lembut calon istrinya,adalah obat rasa rindu yang menumpuk di dalam hatinya.

"Assalamualaikum sayang,mas ganggu kamu nggak?"

"eh,waalaikumsalam mas,nggak ganggu kok,aku lagi santai di ruangan aku".jawab Clara,sedikit merasa bersalah karena lagi-lagi dia harus berbohong pada Fahmi.

"iya kah?atau jangan-jangan calon istri mas,lagi ngelamunin mas ya?"Goda Fahmi di seberang panggilan.

Clara terkekeh,"mm,gimana ya?kayaknya iya deh",balas Clara menggoda Fahmi.

"Sabar sayang,sabtu nanti mas ke Jakarta,nanti kita bisa ketemu,mas boleh peluk kamu kan Ra,yang lama".

Seketika jantung Clara berdebar tak karuan,seperti ada makna lain pada ucapan Fahmi."Mas",panggil Clara.

'Ya sayang"

"Mas baik kan?"

"Sangat baik sayang,tapi mas kangen banget nih sama sayangnya mas,cuma pingin peluk yang lama banget,siapa tau besok-besok mas ngak bisa peluk kamu lagi.Eh sayang,udah dulu ya,mas harus bantu anak-anak nih.Bye sayang".

Setelah panggilan terputus,Clara justru termenung,menatap pada layar ponsel yang menghitam.Ada rasa aneh menyergap dalam dada,tapi Clara tak tau itu apa.Clara hanya bisa berharap yang terbaik untuk semua orang yang dia sayang.

1
Rabi'ah
semangat author
Baihaqi Abizar: makasih kk🙏
total 1 replies
ssemangat author, untuk mengembangkan ceritanya, jangan lupa mampir diceritaku juga🙏
Baihaqi Abizar: Makasih kk🙏Siap nanti aku mampir di cerita kk🙏
total 1 replies
Curtis
Nguras emosi
Baihaqi Abizar: waduuhhh...padahal ini masih awal banget lho kk🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!