Jovanka Marsya Wijaja adalah seorang putri dari keluarga kaya, ia terkenal sebagai gadis terpintar, tercantik terkaya dan terpopuler di kalangan atas sampai kematian saudara kembarnya mengubah seluruh hidupnya, memberikan luka trauma masalalu padanya.
Saat kepulangan kerumahnya , seorang lelaki, Sean Malik Adinata,petinggi perusahaan keluarganya, mulai mencuri perhatian dan cintanya. , namun gangguan mentalnya memaksanya untuk menjauh
Ikuti kisah cinta Sean dan jovanka yuks, dan janji deh plot twistnya bikin kalian senyum senyum, nggak nyangka dan bikin hati kalian sedikit tercubit 🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lian14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adu Mekanik II
"Oh astagaaaa om, maaf om " ucap jovanka keceplosan memanggil om.
" Kau!" Balas Sean memastikan siapa yang ada di hadapannya ini
" Maaf om aku tidak sengaja" ucap Jovanka lagi sedikit menundukan kepala, dia tahu jika Sean berani duduk bersama para petinggi berarti dia juga petinggi di perusahaan kakaknya, dan akan jadi masalah jika dia ataupun maira bersikap tak sopan pada para petinggi di bawah kakaknya itu.
"Kau dokter stress itu?" Bentak Sean, padahal mata Morgan membelalak mendengar adiknya dikatai stress.
" Apa? Stress? " Ulang Jovanka terkejut.
" Ya ,kau stress kan?" Tanya Sean tajam
"Oh my! Tuan arogan, kau mengatakan aku stress?" Ucap jovanka memutar malas bola matanya sambil berkacak pinggang di depan Sean,nafasnya langsung memburu mendengar kata stress yang di ucapkan lelaki di hadapannya itu.
Sean berdiri ,menunduk mengahadapi jovanka yang lebih rendah darinya " ya, apa namanya kalau bukan stress, dokter waras mana yang mengatakan kalimat buruk pada keluarga pasien?" ucap Sean ketus, Mata nya menatap tajam ke arah jovanka, siap untuk menerkam mangsanya.
Jovanka menatap mata itu, menerka pergerakannya, dia benar mengatai ku stress ucap nya dalam hati membuat emosinya langsung melonjak naik, tangannya meremas erat ujung blouse uang yang di pakainya. beraninya dia geramnya dalam hati memejamkan matanya mencoba menahan emosinya yang sudah sampai di ubun ubun.
" yaa, aku dari kemarin ingin menanyakan ini, kenapa bisa orang stress seperti mu menjadi dokter! " bentak Sean lagi,. Namun bentakannya malah semakin memancing emosi wanita yang ada di hadapannya itu, jovanka membuka matanya setelah mendengar bentakan Sean.
"Ya aku memang stress, bahkan lebih dari itu, tapi tuan arogan yang menyebalkan , kau baru saja menikmati memangku orang stress ini dan memeluk nya begitu erat, " Tajam jovanka sarkas, sambil menunjuk nunjuk dada sean dengan kesal membuat Sean tergelak mengejek Mendengarnya dan menatap jovanka tajam . "andai aku tahu yang terjatuh itu kau,aku tidak akan Sudi kau duduk di pangkuan ku, aku akan membiarkan mu jatuh kelantai kalau perlu aku akan menginjak mu lagi agar kau tak bisa bangun" bentaknya.
" Ku tampar kau ya" teriak jovanka mengingatkan, emosinya sudah naik cukup tinggi sekarang karna bentakan Sean, pun Morgan menangkap itu,kenapa emosinya naik sangat cepat fikirnya.
"Kau berani menamparku? Hah? Coba saja kalau kau berani ,akan ku patahkan tangan mu" ucap Sean menantang memberikan wajahnya.
Plaakk, tamparan itu tepat mendarat di pipi Sean, Tentu saja itu membuat nya semakin meradang, tangannya mengepal kuat, semua orang terkejut melihatnya,tak ada yang berani melawannya jika ia marah apa lagi sampai menampar nya.
" Dia menampar Sean" gumam Amira tak percaya.
"lawan yang seimbang" sahut Frans pada Amira.
"Kauuu" ucap Sean geram ..
"Yaaa aku menamparmu, kau kira aku takut padamu ya" teriaknya.
plaaaakkk satu tamparan lagi dilayangkan nya pada wajah Sean.
"Wooww double kill" gumam Frans.
"Jovanka stop it, emosi mu akan naik" tegur Morgan
" AKU MEMANG SUDAH EMOSI,KENAPA AKU HARUS BERHENTI, DIA YANG MINTA TAMPAR KAN, AKU HANYA MEMBERI PELAJARAN PADA MANUSIA AROGAN INI, KENAPA KAKAK MENYURUH KU BERHENTI,DIA MENGATAI KU STRESSS, " teriak Jovanka histeris, kalimat stress itu benar benar memancing emosi nya Naik begitu cepat.
Tangannya terangkat, menunjuk tepat di depan wajah Sean dengan senyum smirknya " KAU, KAU MENGATAI KU STRESS KAN, AKU MEMANG STRESS ,LIHAT AKU,AKU STRESS BAHKAN LEBIH DARI ITU, " tajamnya. Sean sangat terkejut melihat reaksi jovanka yang histeris, begitupun semua orang yang ada diruangan,
"dia baru saja bicara sangat manis tadi kenapa cepat sekali berubah" gumam Amira, ,
jovanka mencengkram kuat kerah jas yang di pakai Sean, " KAU FIKIR AKU TAKUT PADAMU, HAH, KAU FIKIR AKU TAKUT? SIAPA DIRIMU? BERANINYA KAU PADAKU, KEMARIN KAU Mengatai KU BRENGSEK, HARI INI KAU MENGATAI KU GILA? KAU INGIN MEMATAHKAN TANGAN KU, COBA SAJA, COBA PATAHKAN TANGAN KU BRENGSEK " teriaknya seperti kesetanan melepas cengkraman nya di jas Sean dan menaikan tangannya yang menggenggam di depan wajah Sean.
Sean terdiam dan terpaku melihat emosi jovanka yang terlihat mengerikan . "CEPAT PATAHKAN TANGANKU" teriaknya.
"Jovanka stop" ucap Sam lembut bergerak mendekat menarik jovanka mundur. "Hei hei sudah" tegur Sam lambut pada jovanka yang masih menatap nyalang pada sean
"Jovanka" tegur Sam memegang pipi Jovanka yang masih menatap tajam pada Sean, membuat Amira memalingkan wajahnya melihat sikap suaminya itu .
"Cepat patahkan tangan ku" teriaknya mendorong Sam menjauh dari tubuhnya dan kembali mendekat ke arah Sean, tangannya dengan cepat terangkat mengepal dan memukulkannya ke kepala Sean membuatnya terkejut bukan main, orang orang menatap matanya yang mulai tajam saja sudah takut, Apa lagi saat Sean mengatakan akan mematahkan tangan, orang orang akan gemetar terkencing kencing lalu kabur,
Perempuan ini malah menantang ku fikirnya terlihat bingung
Pun Mata Frans yang membulat melihatnya, "triple kill, hanya dia yang berani menggeplak kepala petinggi ketiga wijaja grup" ucap Frans berbisik pada Lucas.
"Hei hei hentikan" ucap Sam kembali menarik jovanka mundur,"Sudah Jo dengarkan aku" sambungnya.
" Lepas" bentaknya pada Sam
" Jovanka " tegur Sam lembut.
Jovanka masih menatap tajam pada Sean. "ADIK MU YANG BUNUH DIRI KENAPA KAU MENYALAHKAN KU BRENGSEK?ADIK MU YANG INGIN MATII KENAPA MENYALAHKAN KU? " Teriak nya lagi.
"Jovanka" tegur Sam mulai tegas menarik jovanka mundur, " Ku bilang lepas" teriaknya menarik kasar tangannya, dan menggeplak kepala Sam
" Amira, dia memukul kepala sekertaris Sam" ucap Hana ternganga.
" Aku juga tidak percaya apa yang ku lihat " sahut Amira terkejut ,pun Sam yang juga tak kalah terkejut, ini pertama kalinya jovanka berani memukulnya, Dulu walau emosinya begitu tinggi, dia tak pernah melawan Sam, apalagi sampai memukulnya.
"Ini tidak baik" gumam Morgan berdiri dengan cepat menarik Jovanka kepelukannya " cukup hei adik ku sayang, dia tidak menyalahkan mu, " ucapnya lembut memenangkan jovanka.
Jovanka kembali mendorong Morgan yang memeluknya
" DIA MENYALAHKAN Ku,DIA BILANG AKU STRESS,KATAKAN PADANYA AKU MEMANG STRESS, AKU STRESS ,SANGAT STRESS, AKU LEBIH DARI STRESS, AKU INI GILAA, DIA MENYALAHKAN KU,ADIK NYA YANG INGIN MATI, APA ITU SALAHKU? Aaaaaaarrrrrrgggg , " teriak jovanka histeris.
Jovanka menarik narik rambut di Kepalanya yang mulai terasa penuh dengan kalimat kalimat menyakitkan
" Tenang haii adikku jovanka Marsya, tidak ada yang menyalahkan mu, itu bukan kesalahan mu, kau yang menolongnya bukan, ,sudah cukup, hentikan ini, " ucap Morgan berbicara selembut mungkin pada jovanka dan menarik tangannya yang terus menjambaki rambutnya sendiri.
"LEPASKAN AKU, BERANINYA KAU MEMELUK KU, SIAPA KAU, KAU INGIN MENGATAI KU STRESS,AKU MEMANG STRESS,LIHAT AKU AKU MEMANG STRESS BAHKAN LEBIH DARI ITU "teriak jovanka lalu tersenyum smirk di depan wajah Morgan yang sangat terkejut bukan main
" jovanka tidak mengenaliku " gumamnya ,
" jovanka "tegur Morgan menarik lengan adiknya itu.
"KU BILANG LEPAS,JANGAN MENYENTUH KU BRENGSEK", teriak Jovanka menggeplak kepala Morgan
"Heei heei sudah" ucap Morgan menahan tangan Jovanka yang ingin memukulnya kembali
"Dia memukul kepala suamiku? Apa benar? Tidak ada yang berani melakukan itu" ucap Hana syok
"LEPAAAAS.DIAAAM , JANGAN BICARA PADAKU, KAU TERLALU BANYAK BICARAA DIAAAAAAM " teriak jovanka semakin histeris lalu mundur menjambaki rambut panjangnya , kepalanya sakit, semakin banyak suara di kepalanya, termasuk suara Ivanka, mati saja kau, kau harusnya mati, kau dokter brengsek.
"hei heii jovanka Marsya , bernafas jovanka bernafas Dengan baik.Tarik nafas mu dengan baik" ucap Morgan lembut sambil memegang kepala jovanka yang menutup matanya, mencoba mengatur nafas dan badannya yang gemetar hebat.
" Kakakk, aku bukan pembunuh, dia yng ingin mati" lirihnya menatap morgan,
"Dia kenapa" bisik Amira terkejut pada Hana.
"Aku juga tidak tahu" jawab Hana yang juga tak kalah terkejut.
" ada yang di sembunyikannya selama ini!" lirih Vivian menatap anak nya yang sangat histeris
Jovanka kembali Mundur menjambak kepalanya sendiri,
"AAAAAAARGGGGHHHH ,DIAAAAM KU BILANG DIAAAAAAM,BERISSSSIIIIIKKK" teriak jovanka histeris dan terus menjambaki kepalanya.
"Heei Jo, tenang tenaaang, tarik nafas mu, bernafas dengan benar jovanka " ucap Morgan panik melihat keadaan jovanka langsung memeluk tubuh adiknya yang gemetar,
"Bukan akuuu, aku tidak membunuhnya" lirih jovanka , "aku tidak membunuhnya ,dia yang ingin mati" lirih jovanka, badannya gemetar hebat.Air mata Morgan menetes tanpa di sadarinya.
"Ya bukan, kakak tahu sayang, sudah , jangan seperti ini" ucap Morgan, Lucas menatap Jovanka tajam,"ini tidak beres ini bukan Jovanka yang dulu" gumamnya.
Jovanka kembali mendorong tubuh Morgan, "jangan menyentuh ku brengsek" teriaknya pada Morgan yang kembali ingin memeluk jovanka, sampai Lucas dengan cepat menahan tangannya, "Jangan mendekatinya,dia sedang disosiasi" ucapnya menatap jovanka yang menjambaki rambutnya melangkah kesana kemari berbicara sendiri
"Disosiasi?" ulang Morgan
"Semakin kakak mendekat, itu akan semakin memperparahnya" sahut Lucas.
"Tolong cari obat penenang dalam tasnya, biasanya dia menyimpan dalam tasnya" ucapnya masih menatap lekat jovanka.
"Dia bilang tidak pernah minum obat lagi" ucap Morgan pada Lucas.
"kenapa bisa tidak minum obat" tanya Lucas menatap jovanka yang masih menjambaki rambutnya,
" Dia bilang sudah sembuh Lucas" tajam Morgan
" Sekarang Dia sedang kambuh, apanya yang sembuh " sergah lucas.
gk mudah ya jdi jo... bisa gtu ttp biasa aja sikapnya ke samy... pdhl dlu prnh ada cinta dihatinya😍
ternyata mlh cinta sendirian😌
yg sabar ya jo... 😍
untung aja dia gk tantrum lagi, bang sean udh ketar ketir itu🤭