NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU

SELAMANYA KAMU MILIKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Romansa / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Dark Romance
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Ketika dendam dan cinta datang di waktu yang sama, pernikahan bak surga itu terasa bagai di neraka.

“Lima tahun, waktu yang aku berikan untuk melampiaskan semua dendamku.”_ Sean Gelano Aznand.

“Bagiku menikah hanya satu kali, aku akan bertahan sampai batas waktu itu datang.”_ Sonia Alodie Eliezza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : Amarah Mematikan

...🌼...

...•...

...•...

Sean bersiap untuk berangkat ke kantor, sebelum pergi dia ingin pamitan dulu pada Sonia, walau selalu berlaku kejam, namun setiap kali akan pergi bekerja pasti akan pamit dulu.

Sean mengetuk kamar Sonia dan membukanya, Sonia sudah terlelap di atas kasur. Sean memasuki kamar itu dan memberikan kecupan singkat pada sang istri.

“Kenapa berat sekali untuk meninggalkanmu? Aku jadi malas berangkat ke kantor.” Sean berkata sambil memandangi wajah Sonia.

“Apa aku kerja dari rumah saja? Lagian tidak ada yang penting juga di kantor.” Sean meletakkan kembali tas kantornya dan mengganti pakaian dengan pakaian yang lebih santai.

Dia mengerjakan kerjaannya di kamar Sonia sambil memantau keadaan istrinya itu.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 10 pagi, selesai mengerjakan semua pekerjaan yang tertunda. Sean menggeliat karena tubuhnya begitu kaku saat bekerja tadi. Sean melihat istrinya masih tertidur lelap, dia merebahkan tubuh di samping Sonia dan memeluk sang istri dengan hangat.

Hatinya begitu tenang berada di samping Sonia. Sean memejamkan mata dan bergabung dengan Sonia ke alam mimpi.

...***...

“Vanno, kenapa semalam kamu tidak bisa dihubungi?” tanya Laura kesal pada kekasihnya itu.

“Semalam aku sibuk Laura, tidak sempat melihat handphone, setelah selesai kerja aku langsung tidur. Maaf ya.”

“Keterlaluan sekali, aku semalaman menunggu kabar dari kamu.”

“Sorry honey, i'm really sorry.”

“Ayo keluar cari makan, pasti kamu belum makan siang kan.”

“Sebentar ya, aku selesaikan dulu pekerjaan ini, sedikit lagi selesai.”

“Oke.”

Laura menunggu Vanno menyelesaikan pekerjaannya dengan duduk santai di sofa sambil memainkan ponsel. Laura begitu aktif di sosial media, dia selalu memposting segala kegiatannya, tak terasa 25 menit berlalu dan Vanno masih berkutat dengan laptopnya.

Perut Laura juga sudah sangat lapar. “Masih lama ya Van? Aku sangat lapar.”

“Iya sedikit lagi.”

“Dari tadi sedikit terus sampai sekarang belum selesai juga,” gerutu Laura yang hanya dibalas dengan senyuman oleh Vanno.

Vanno menggeliat saat semua kerjaannya selesai, mengambil ponsel dan memeriksa apakah ada pesan penting atau tidak sebelum pergi keluar bersama Laura.

Ternyata ada pesan Whatsapp dari Sean, Vanno membuka pesan itu.

[Aku ingin bertemu denganmu, tolong beri aku waktumu sebentar, beri tahu kalau kau bisa dan tentukan tempat yang nyaman untuk bicara]

Vanno segera membalas pesan itu.

[Datang saja ke cafe Saquilla jam 5 sore nanti] send.

Vanno memasukkan ponselnya dan pergi bersama Laura untuk makan siang, perutnya juga sangat lapar. Mereka makan di resto dekat kantor, beberapa makanan sudah terhidang di atas meja, Laura menyantap semua makanan dengan lahap, Vanno hanya bisa melihatnya dengan gemas.

“Gimana caranya kamu bisa mengontrol berat badanmu sedangkan makan mu saja sebanyak ini,” tanya Vanno karena dia sangat tahu kalau Laura begitu sensitif terhadap berat badan.

“Badanku itu sudah ideal, Van, jadi tidak perlu mengontrol apapun, sudah bawaan lahir.” Vanno hanya tersenyum menanggapi candaan Laura.

“Kapan mau balik ke Spanyol?” tanya Vanno setelah selesai makan.

“Minggu depan mungkin.”

“Semua kerjaan mu sudah selesai?”

“Tinggal beberapa lagi tapi tidak terlalu rumit.”

Entah kenapa Vanno merasa biasa saja dengan Laura sekarang, pikirannya masih berputar pada Sonia apalagi saat itu dia sempat berduaan dengan Sonia sambil makan martabak waktu itu.

“Kamu suka tidak dengan jajanan pasar? Seperti makanan yang dijual orang dipinggir jalan,” tanya Vanno pada Laura.

“Kalau itu aku tidak suka, makanan mereka sangat tidak higienis, lihat saja jualannya di pinggir jalan, banyak debu yang masuk ke dalam makanan itu pastinya.” Laura mengeluarkan ekspresi jijik.

“Mungkin selera kita beda kali ya.”

“Kamu suka makanan begitu?”

“Suka, menurutku itu makanan terenak yang tidak akan ditemukan di restoran mahal.”

“Seleramu rendah sekali Vanno.” Vanno kaget mendengar ucapan Laura, terdengar sedikit kasar di telinganya, sedangkan Laura terkekeh.

Vanno tidak ingin ambil pusing, dia memainkan ponsel dan saat membuka terlihat ada pesan dari Sean yang membuat Vanno melongo. Vanno melihat Sean mengirimkan beberapa foto Sonia pada Vanno lebih tepatnya foto pipi, sudut bibir dan memar di leher. 

Sean : [Aku ingin meminta penjelasan mengenai luka di tubuh istriku.]

Vanno : [Kenapa bertanya padaku? Apa istrimu tidak cerita mengenai apa yang terjadi padanya?]

Sean : [Tidak]

Vanno tidak lagi membalas pesan Sean dan mengajak Laura untuk kembali ke kantor.

“Mau nungguin di kantor atau pulang?” tanya Vanno.

“Pulang saja, aku bawa mobil, tidak perlu di antar.”

“Oke kalau begitu hati-hati ya.” Mereka berpelukan dan berpisah di sana, Laura menuju mobilnya dan Vanno menuju ruangannya.

Di dalam ruangan Vanno jadi kepikiran dengan hubungan Sonia dan Sean.

“Sebenarnya apa yang terjadi antara mereka berdua? Apa mereka tidak saling komunikasi sampai harus bertanya padaku?” pikir Vanno sendirinya.

“Aku juga yakin kalau Sonia tidak bahagia dengan Sean, buktinya saja dia terlihat begitu takut dan tertekan saat hendak ku antar pulang. Sudah benar Sonia, kamu menikah denganku, tapi kamu malah memilih laki-laki itu,” kata Vanno sembari menatap foto Sonia yang masih dia simpan.

...***...

Vanno dan Sean bertemu di Cafe Saquilla, mereka datang tepat waktu dan tidak ada drama tunggu menunggu, mereka memesan minuman untuk menemani obrolan nantinya.

“Langsung saja, aku ingin tau apa yang terjadi pada Sonia?”

“Apa tidak ada komunikasi antara kau dengan Sonia? Kenapa harus bertanya padaku? Atau kau tidak mempercayai ucapan istrimu?” tanya Vanno menyelidiki, Sean hanya tersenyum miring.

“Itu bukan urusanmu, jawab saja pertanyaanku.”

“Waktu itu aku tidak sengaja bertemu dengan Sonia di jalan, dia dikejar-kejar oleh dua pria dan satu wanita paruh baya....” Vanno menceritakan semuanya secara runtut, Sean mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto pada Vanno.

“Apa ini wanita itu?” Sean menunjukkan foto Nila.

“Iya, dia.” Sean hanya mengangguk.

“Dia siapa? Kenapa berbuat begitu pada Sonia?” tanya Vanno penasaran.

“Dia ibu tiriku.”

“Haha dasar gila, ini memang gila, apa kau dan keluargamu begitu suka menganiaya Sonia?”

“Apa dia bicara begitu banyak padamu? Aku memang tidak mempercayainya dari awal, cih,” umpat Sean pada Sonia, seketika Vanno emosi dan menarik kerah baju Sean.

“Kalau kau tidak mencintainya, biarkan dia bebas, jangan aniaya dia seperti itu, kau pikir dirimu hebat hah? Kalau kau laki-laki ya cari lawan seimbang jangan kasar pada perempuan, apalagi istrimu.” Sean dengan kasar melepaskan genggaman tangan Vanno di kerah bajunya.

“Kalau kau tidak tau apa-apa dengan rumah tanggaku, jangan terlalu ikut campur. Aku curiga, apa jangan-jangan kau pernah tidur dengan Sonia?”

Bugh!! Bugh!! Bugh!!

Sean langsung mendapatkan pukulan dari Vanno, semua pengunjung cafe kaget melihat mereka, satpam segera melerai namun baku hantam tak bisa dielakkan, mereka berdua sama-sama babak belur.

“Jika kau berpikir istrimu serendah itu, kenapa kau menikahinya bajingan? Dasar banci,” umpat Vanno pada Sean.

“Sekali lagi aku melihat kau bersama istriku, aku akan membunuhmu,” ancam Sean yang tak kalah emosinya, dia pergi meninggalkan Vanno yang masih ditahan oleh satpam.

“Jika kau menyakitinya lagi, aku akan pastikan dia menjadi milikku, kau tidak pantas mendapatkan wanita sesempurna Sonia,” teriak Vanno yang sangat terdengar jelas oleh Sean.

“Coba saja kalau kau bisa.” Sean memandang remeh Vanno dan keluar dari cafe itu.

Sean memacu mobilnya kembali ke rumah dengan emosi yang sangat tidak stabil. Sesampainya di rumah, Sean langsung memasuki kamar Sonia dan dengan kasar dia menampar Sonia berulang kali lalu menjambak kuat rambut Sonia.

“Katakan padaku, apa hubunganmu dengan Vanno?” emosi Sean saat ini meledak.

“Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Vanno,” jawab Sonia yang saat ini merasa kesakitan.

“Kau pernah tidur dengannya juga?”

“Ya Allah Sean, kenapa kau selalu berpikir kalau aku ini sering tidur dengan banyak laki-laki, memang aku serendah itu di matamu? Aku masih punya harga diri, kenapa kau selalu tidak mempercayaiku?”

“Karena kau tidak pantas untuk dipercaya, kau tidak layak untuk mendapat kepercayaan Sonia.”

“Apa yang harus aku lakukan lagi agar kau mempercayaiku?”

“Ayo ikut aku!”

Sean menyeret Sonia dengan tangan yang masih menjambak rambut istrinya. Sonia di bawa ke dalam kamar mandi, Sean mengisi penuh bathub dengan air kemudian membenamkan kepala Sonia ke bathub.

“Mati saja kau Sonia, aku sudah muak denganmu, aku begitu jijik membayangkan kau berhubungan dengan pria lain,” geram Sean.

Sonia tidak melakukan perlawanan sama sekali, dia begitu pasrah dengan perlakuan Sean, melawan juga percuma ketika Sean sedang emosi seperti ini.

Sonia mulai kehabisan nafas di dalam air, Sean tidak mengangkat kepala Sonia, dia justru semakin menekan kepala itu.

1
Annissa Riani
Kalau aku jadi si Anna sih malu ya udah diperlakukan begitu sama Seab🤣
Annissa Riani
Saingan Sean ternyata si Andre🤣 dan Sonia malah si Anna🤣🤣🤣
Rina Meylina
Udah berani pegang2 ya sekarang🤭
Rina Meylina
Iyalah soalnya di hati sean udh penuh ama sonia doang
Anita Lare
Perbuatan kamu dulu emang sangat terkutuk loh Sean
Anita Lare
Nah saling ungkapin dan saling paham begini kan enak, gak perlu rahasia2an kan, kalau merasa apapun itu ya bilang
Anita Lare
Aduh aduh abang meleleh aku bg😍
Anita Lare
Amarah sean benar2 ngeri ya
Veer Kuy
Penyesalan selalu datang diakhir ya sean
Veer Kuy
Gak tau malu banget mereka berdua ini, gak inget umur
Veer Kuy
Ide bagus daripada minta jawaban si Bram, lagian udh dibunuh duluan sama sean
Veer Kuy
Sean benar2 mengerikan kalau udah menyentuh ranah pribadi dia ya
Lira Cantika
Dia gak pake neko2 buat balas dendam ya
Lira Cantika
Si kenzo ini seru juga orangnya😄
Natasha
Sana jadikan Sonia sepenuhnya istri, jangan sampai terlambat loh kamu
Natasha
Ya elah yg modelan kalian ini bakalan hancurin rumah tangga sean sonia? Gak mempan deh kayaknya, soalnya mereka saling cinta dan Sean juga posesif akut, bandar narkoboy aja dia bikin metong dengan mudah
Natasha
Bikin metong aja soalnya Sonia ampe digituin dia trauma loh itu
Natasha
Gini gini dia cuma punya satu wanita dlm hidupnya
Syifa Mahira
Makanya sean abis ini istrimu ya dijaga ya
Syifa Mahira
Udh icip2 mending nikahin aja si Anna, ngapain juga masih ngincar sonia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!