NovelToon NovelToon
Cinta Naira

Cinta Naira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nelis Rawati Siregar

Sudah di zaman kapan ini masih ada kata "dijodohkan"....
Wah.... ternyata orangtua ku masih sejadul itu, dan juga kenapa coba harus aku???
Abang dan juga kakak ku bahkan adik ku memilih pasangan hidupnya masing-masing...
"Ya Bu nanti aku pulang untuk makan malamnya''..." gitu dong anak ibu" jawab ibu diseberang telpon...
Bagaimana kisah cinta Naira apakah jadi berjodoh dan bahagia????
Yuk baca ceritanya.....
Maaf y masih karya pertama...
Mohon kritik yang membangun dan yang baik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelis Rawati Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Mengantar Bunda dan Ayah ke Bandara

Setelah mengatakan semua yang menjadi pemikirannya selama ini kepada Naira, Bima merasa lega. Bima pikir Naira akan mempersulit keadaan ternyata tidak. Paling tidak satu permasalahan sudah terselesaikan satu tinggal membujuk Bunda agar kembali merestui hubungan Bima dan Ririn.

"Sebaiknya kamu istirahat Nai, pakai saja ranjangnya Mas akan istirahat didalam.

"Didalam man...... pertanyaan Naira hanya menggantung di udara karena Bima menuju sebuah rak buku sebelah kiri ranjang. Naira melihat Bima mengambil sebuah buku dan menekan tombol didalamnya. Rak berputar otomatis dan Bima masuk kedalamnya. Ternyata sebuah ruangan rahasia batin Naira.

Setelah melihat Bima masuk Naira pun membersihkan tubuhnya agar lebih nyaman dan tak lupa dengan hijab instan menutupi rambutnya. Seharusnya Naira sudah tidak menggunakan itu lagi karena Bima sudah halal untuk melihatnya namun karena Bima telah menawarkan kesepakatan pernikahan maka Naira tidak akan memperlihatkannya kepada Bima.

Naira merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Naira memperhatikan sudut kamar Bima. Yang paling menarik perhatian Naira adalah treadmill dan samsak tinju. Ternyata Bima rajin melakukan olahraga untuk mendapatkan bentuk tubuh yang berotot.Tak sengaja Naira melihat kearah nakas dan melihat rak dibawah nakas.

Ada sebuah bingkai foto Bima dengan seorang perempuan dengan rambut panjangnya sebahu. Kulitnya putih bersih. Hidungnya mancung dan ada tahi lalat di dagu kiri. Naira berpikir sesaat apa ini pacar mas Bima. Jika memang betul ia pantas saja Bima susah berpaling. Perempuan ini sangat cantik.

Naira merebahkan tubuhnya diatas di ranjang sambil menatap langit-langit kamar. Naira memejamkan matanya untuk beristirahat.Dan entah sudah berapa lama Naira terlelap. Naira terbangun mendengar ketukan di pintu kamar.

"Ya Bunda ada apa"?.

"Udah siap makan siangnya Nai, turun ya sama Bima"

"Ya Bunda"

Menutup pintu kamar Naira segera bergegas sholat Zuhur. Ketika Naira turun dia mendapati Ayah, Bunda dan Mas Bima sudah duduk di meja makan. Naira pun bergabung dan acara makan siang dimulai setelah Ayah mempersilahkan semua anggota keluarga untuk mengambil makanannya.

"Biar Mas aja Nai yang ambil untuk mas, Naira ambil punya Naira aja

" Baik mas".

Setelah selesai makan siang Ayah, Bunda dan Bima berkumpul di saung antara rumah induk dan paviliun. Menikmati keindahan taman belakang yang lebih mendekati kebun karena lebih banyak ditumbuhi sayuran dan pepaya. Sedangkan Naira masih didapur ngobrol dengan mbak Inem.

"Mbak sudah lama kerja disini?"

"Sudah Non, sebelum rumah ini dibeli sama Mas Bima saya dan suami saya sudah bekerja disini".

"Ohhh, suami mbak yang mana?"

"Yang jaga pos satpam di depan itu non".

" Sudah Non, non ke saung biar mbak aja yang bersihin.

"ya mbak saya kesana dulu ya".

Naira menghampiri mertua dan suaminya di saung. Naira disambut Bunda dengan senyuman.

"Dari mana aja nak?"

" itu Bun ngobrol sama mbak Inem"

"Besok Ayah dan Bunda akan kembali ke Bandung. Kalian udah menikah. Ayah dan bunda akan jarang datang kemari lagi. Kalian yang rukun ya Bima. Sebagai kepala keluarga pandai-pandai membahagiakan istri mu".

Bunda mengakhiri penjelasannya seraya menatap kearah Bima.

" Baik Bunda, Bima akan berusaha"

Keesokan harinya Naira dan Bima sudah bersiap hendak mengantar Bunda ke Bandara. Selama dalam perjalanan menuju bandara Bunda kembali memberikan wejangan yang sama seperti kemarin. Entah kenapa Bunda merasa ada yang tidak enak dihati. Melihat interaksi mereka berdua sangat kaku.

" Ingat Bima 2 bulan lagi kita akan ada arisan keluarga. Bunda dengar arisannya diadakan daerah puncak, kalian datang ya berdua biar Naira sekalian kenalan dengan keluarga kita disana".

"Naira , akan usahakan ya Bun. Soalnya untuk cuti agak susah ditempat kerja Naira Bun". Sesampainya di bandara Naira dan Bima langsung melakukan cek in sementara Ayah dan Bunda menunggu di ruang tunggu. Naira menyalami dan memeluk Bunda. "Kamu baik-baik ya sayang".

" Ya Bunda", Bunda juga hati-hati kabarin kami ya Bunda kalau sudah sampai". Dan tak lupa juga Naira menyalami Ayah.

"Selamat sampai tujuan Ayah, Bima berkata sambil memeluk Ayahnya.

1
Isra
ini lagi proses
aLink sword
kok udah gak ada lanjutan nya
filzah
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Isra: saya juga
total 1 replies
Vivi imut i love you
Ceritanya bikin aku merasakan banyak emosi, bagus bgt thor! 😭
Isra: terimakasih atas atensinya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!