Eliza seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya, bahagia juga ceria harus angkat kaki dari rumahnya setelah menolak perjodohan
namun sial pelariannya malah berakhir dengan pertemuannya kembali dengan musuh bebuyutannya yang tak sudah lama pergi ikut bersama orang tuanya
Karena ketidaktahuannya Eliza kabur dari perjodohan yang sebenarnya pria ini adalah tipenya dan malah terjebak nikah kontrak dengan musuh bebuyutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ai laelasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 18 Mario dan Eliza pacaran
"Baru sampai ma?" Zayn menyambut Tiara
,
"Mama cuma mampir sebentar, dimana Eliza?" tanya tiara seolah tidak pernah mendengar apapun
"Disini ma" Eliza berhambur memeluk Tiara
Tiara benar-benar hanya mampir sebentar lalu pulang tanpa makan atau minum apapun, setelah kepergian Tiara kini Zayn kembali menekan Eliza
"Jadi gimana? Lo bisa di ajak kerjasama gak?'' tanya Zayn
"Iya.. Iya.." Eliza menggerutu dengan mata mendelik kearah Zayn
Setelah membuat janji bertemu dengan Renata akhirnya mereka sampai di sebuah taman, Eliza meminta maaf secara langsung dan menjelaskan semua yang terjadi
"Gue minta maaf sebelumnya sama lo, gue sama Zayn gak pernah ngapa-ngapain sumpah. Gue sama dia juga cuma nikah boongan" ucap Eliza
"Berapa kali Zayn cium lo?" mendapatkan pertanyaan dari Renata keduanya saling menatap
" Satu.. Dua.." jawab mereka bersamaan
"Jadi yang mana yang benar?" ucap Renata dengan nada tinggi
"Dua kali Zayn, lo lupa apa yang buat kita bisa nikah?" Eliza dengan polosnya menjelaskan
Zayn menendang kaki Eliza dari bawah meja, sementara Eliza menutup mulutnya dengan kedua tangannya
"Katakan yang sejujurnya, kamu diam yang bicara cuma Eliza" Renata tak percaya perkataan Zayn
Eliza menceritakan semua dari awal hingga soal Videocall kemarin, tak terlihat kebohongan dari sorot mata Eliza membuat Renata percaya
"Oke.. Gue lebih percaya sama lo, kalian gak lagi bohong, kan?"
"Enggak" ucap keduanya bersamaan sambil mengangkat tangan kanannya
Renata bisa menerima alasan Eliza dan tak memperpanjang masalah dengan catatan mereka harus jaga jarak
"Aneh banget kok gue mau di suruh begitu? Gue istrinya" pikir Eliza yang tak mengerti jalan hidupnya
Eliza masih duduk di tempat yang sama, sebuah set meja bundar yang tersedia di taman
Sambil melamun menunggu Zayn dan Renata yang sedang berpacaran, sesekali Eliza menghela nafas karena merasa bosan di tambah ponselnya mati
"Panas panas gini enaknya makan ice cream" ucap seseorang bersamaan dengan sebuah ice cream muncul dari belakang Eliza
Eliza menoleh ke belakang dan langsung tersenyum melihat kehadiran Mario, sesaat kemudian Eliza terheran-heran kenapa Mario bisa ada di sana
"Kamu tahu aku disini ?" tanya Eliza
Mario membuka satu ice cream lalu memberikannya pada Eliza
"Sebenarnya hari ini aku diam-diam cari tahu tentang kamu" jawab Mario tanpa berbohong
"Oh ya... Jadi kamu dapet informasi apa?" Eliza menanggapinya sebagai candaan
"Kamu anak tunggal tuan andri Wijaya, akhir-akhir ini kabur karena menolak di jodohkan dan sekarang menjadi istri tuan Zayn" Eliza membeku sejenak lalu menatap Mario dengan rasa tidak percaya
"Kamu benar-benar cari informasi tentang aku? Buat apa? " Eliza panik bukan marah, sebab jika Mario tahu tentang dirinya yang sudah menikah tentu saja Mario akan menjauh
"Aku cuma penasaran sama ucapan security malam itu, ternyata benar pernikahan kalian tercatat di kantor urusan agama" Eliza menggelengkan kepalanya mendengar pernyataan Mario
"Kamu segitunya mau tahu? Jadi sekarang kamu mau apa?"
"Aku cuma mau tanya, kenapa kamu diam disini lihat suami kamu berduaan sama wanita lain?" Mario juga melihat Eliza melamun sedangkan Zayn tampak sedang bahagia bersama Renata
"Aku... Aku..." Eliza bingung harus bicara apa
"Kalian cuma pura-pura menikah, aku denger semuanya tadi" rupanya Mario ada di balik sebuah tanaman rimbun ketika mereka sedang bicara
"Ya... Akhirnya kamu tahu begitulah Kenyataannya, kita hanya harmonis di depan kedua keluarga kita aja Karena sebenarnya aku sama Zayn itu musuh dari Kecil" Eliza menjelaskan
"Jadi... Kalian.." Mario menggantung pertanyaannya
"Kami tinggal satu atap dengan kamar terpisah, tidak pernah saling menyentuh dan.... Tidak mencampuri urusan pribadi " Eliza sempat berhenti lalu melanjutkan perkataannya
"Wow... Zayn menyia-nyiakan istri secantik kamu? Kalo aku, meskipun di jodohkan aku akan benar benar membahagiakan kamu, kamu akan jadi satu-satunya ratu " ucap Mario
"Hiiisshh... Gombal, aku gak percaya" Eliza mendorong lengan Mario sambil terkekeh
"Serius.. Aku mau kamu jadi pendamping aku El" suasana mulai berubah
Mario menggenggam kedua tangan Eliza dengan tatapan dalam yang mampu menembus jantung Eliza, jantungnya berdetak tak karuan ketika menatap Mario
"Tapi status aku.."
"Sstt... Kita bisa backstreet seperti Zayn, itu pun kalo kamu gak punya pacar" Mario menaruh jari telunjuknya di bibir Eliza
"Aduuhh... Suara detak jantung gue kedengeran sampe luar gak, ya? Batin Eliza
"El... Kamu gak apa apa?" tanya Mario saat melihat Eliza mematung dengan nafas yang cepat
"Ehh... Gimana?" Eliza tersadar dari lamunannya
"Kamu udah punya pacar belum? Atau mungkin kamu suka sama seseorang? "
"Aku... Aku.. Gak punya" jawab Eliza tersipu malu
"Aku mau jadi pacar kamu, aku akan menjaga kamu, jadi pendamping hidup kamu itupun kalo kamu mau"
"Tapi perjanjian aku sama Zayn sampai satu tahun, setelah itu kita akan bercerai " ucap Eliza
"Aku bisa menunggu, tapi aku mau hubungan yang jelas sekarang, aku mau kamu jadi pacar aku dan kita akan jalani ini diam-diam sama seperti Zayn dan kekasihnya " Mario tampaknya bersungguh-sungguh dengan ucapannya
"Tapi apa kamu bisa menerima semua ini? hubungan seperti ini akan terbatas" Eliza meyakinkan
"Aku sayang sama kamu El.. Gak peduli akan seperti apa hubungan ini yang jelas aku mau selalu ada buat kamu" Eliza tak menyangka Mario jatuh cinta pada sedalam ini
"Aku mau.. " Jawab Eliza
Tidak ada pelukan atau ciuman yang mengawali hubungan baru keduanya, Mario hanya mengenggam tangan Eliza sambil tersenyum lebar
Tampaknya apa yang disangkakan Zayn pada Mario itu salah, Mario sangat menghargai dan menghormati Eliza sebagai seorang wanita
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Wah... Mau kemana mereka?" bati. Zayn saat melihat Eliza dan Mario berdiri dan pergi
"Sayang... Jadi kapan kamu bisa nikahin aku?" tanya Renata
Zayn tak mendengarkan perkataan Renata karena fokus mengawasi Eliza yang sudah masuk ke kafe di sebrang jalan, yang membuat Zayn salah fokus adalah Mario dan Eliza yang bergandengan sambil sesekali tersenyum manis saat saling menatap
"Sayang aku lapar" ucap Zayn langsung menarik tangan Renata pergi
Renata menggerutu dan bertanya kemana tujuan Zayn membawanya , namun Zayn hanya berdalih dia lapar dan ingin makan
Sesampainya di kafe yang sama dengan Eliza dan Mario, Zayn duduk agak jauh dari Eliza namun masih bisa terlihat jelas gerak-gerik Eliza dan Mario
Rupanya Mario melihat keberadaan mereka dan memanggil Zayn untuk bergabung, akhirnya zayn dan renata pindah dan mereka satu meja
"Sayang kamu pesan apa?" tanya Mario
"Sayang?" Zayn terlihat terkejut mendengarnya
"Aku terserah kamu aja, aku suka apapun asal itu tidak beracun " gurau Eliza
"Kamu, ya.." Mario menarik pelan hidung Eliza dengan gemas
"Apa apaan nih?" batin Zayn
"Sayang kamu lagi mikirin apa sih?" Renata menyenggol lengan Zayn
"Ah... Enggak.. Gak ada" Zayn tersenyum seraya merangkul bahu Renata
terimakasih sudah membaca 🙏