NovelToon NovelToon
Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Pesantren Al-Insyirah, pesantren yang terkenal dengan satu hal, hal yang cukup unik. dimana para santriwati yang sudah lulus biasanya langsung akan dilamar oleh Putra-putra tokoh agama yang terkemuka, selain itu ada juga anak dari para ustadz dan ustadzah yang mengajar, serta pembesar agama lainnya.
Ya, dia adalah Adzadina Maisyaroh teman-temannya sudah dilamar semua, hanya tersisa dirinya lah yang belum mendapatkan pinangan. gadis itu yatim piatu, sudah beberapa kali gagal mendapatkan pinangan hanya karena ia seorang yatim piatu. sampai akhirnya ia di kejutkan dengan lamaran dari kyai tempatnya belajar, melamar nya untuk sang putra yang masih kuliah sambil bekerja di Madinah.
tetapi kabarnya putra sang kyai itu berwajah buruk, pernah mengalami kecelakaan parah hingga membuat wajahnya cacat. namun Adza tidak mempermasalahkan yang penting ada tempat nya bernaung, dan selama setengah tahun mereka tidak pernah dipertemukan setelah menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SUDAH JATUH CINTA????

Farel menatap intan yang terlihat tak percaya atas apa yang sudah dia katakan hingga pria itu tersenyum kecil.

"Kenapa?"

"Dari mana Gus Azka tahu kalau kami tepat ada di sana? Bukankah dia ada di Madinah sekarang?"

Farel tersenyum dan menghela napas pelan.

"Saya tidak tahu sama sekali soal itu. Yang pasti tadi, saya keluar untuk membeli sesuatu karena saya merasa bosan untuk menginput data-data nilai ini."

"Kamu tahu sendiri kalau pekerjaan saya yang sepertinya adalah hal yang sangat melelahkan."

"Saya keluar dan tadi ada di mall sebelah restoran itu, lalu tiba-tiba saya mendapatkan panggilan dari Gus Azka padahal sudah lama sekali dia tidak menghubungi saya. Lalu setelahnya dia mengatakan kalau kalian ada di restoran sebelah. Apakah tadi adza sempat meneleponnya?" tanya Farel dengan tenang membuat intan menarik kursi dan duduk di sana.

Farel yang melihat itu mengambil minuman dingin dari kulkas sebelahnya lalu memberikannya pada intan.

"Tadi memang adza sempat meneleponnya untuk mengatakan kalau dia keluar. adza lupa meminta izin waktu berangkat tadi makanya dia meminta izin saat kami sudah parkir di restoran. Sekarang yang aneh, dari mana Gus tahu kalau kami tepat ada di sana padahal Gus ada di Madinah?"

Farel tersenyum kecil melihat kebingungan gadis yang tak lain adalah calon istrinya itu.

"Kenapa harus bingung? Zaman sudah berubah, ntan... Sekarang teknologi dan juga alat elektronik di tangan kita sudah sangat canggih tergantung bagaimana kita menggunakannya."

"Karena adza baru saja menelepon kalian tentu saja nomornya semakin mudah dilacak karena dia menelepon dalam waktu dekat apalagi di tempat yang kamu bilang sudah ada di parkir restoran. Mungkin saja Gus memiliki sebuah aplikasi yang sangat bagus untuk melacak lokasi seseorang makanya dia tahu di mana istrinya. Saya merasa itu adalah hal yang wajar karena dia ingin melindungi adza," balas Farel membuat intan terdiam.

"Begitu, ya?" gumamnya tiba-tiba membuat Farel tersenyum melihat wajah intan yang tampak polos menatapnya.

"Saya mengira Gus ada di Indonesia dan sudah pulang tiba-tiba. Pasti adza senang sekali kalau misalnya Gus benar-benar ada di sini."

Farel tersenyum. "Enam bulan lagi, Gus tidak mungkin berbohong hanya untuk memberikan satu kejutan seperti itu yang bahkan terlihat seperti biasa saja. Gus sudah mengatakan pada keluarganya juga perihal ini, dan menurut riwayat semester memang enam bulan lagi adalah masa terakhir dari kelulusannya setelah dia bertahun-tahun kuliah di sana. Kenapa kamu tahu kalau adza sangat senang dengan Gus? Kita sama sekali belum pernah melihat interaksi antara mereka, lho," balasnya

Lalu mulai bergerak mendekati komputer dan mulai menggerakkan mouse, melanjutkan pekerjaannya.

"Ustadz tidak melihat apa bagaimana adza yang sangat bahagia waktu pertama kali pulang itu? Saya sudah menjadi teman sesama kamarnya sejak bertahun-tahun dan aku sudah tahu bagaimana dia ketika senang dan bagaimana dia ketika sedih."

"Kepulangannya waktu itu benar-benar berbeda dan auranya benar-benar cerah sekali. Dia senang dengan Gus karena memperlakukannya dengan baik," ujar Intan membuat Farel tersenyum.

"Tadi juga saya mendengar suara Gus lembut sekali bicara dengannya. Saya yakin Gus sudah mengenalnya lebih dulu tapi tidak begitu jauh atau tidak begitu di ingat oleh adza. Mungkin saja Gus sudah jatuh cinta padanya sebelum berangkat pergi ke sana. adza sudah menjadi santriwati di sini selama enam tahun dan Gus baru berangkat tiga tahunan lalu, bisa jadi sebelum Gus pergi dia sudah pernah melihat adza dan jatuh cinta."

Intan kembali berkata membuat Farel menghentikan gerakan tangannya.

Dia menatap wajah gadis itu lalu menaikkan alisnya ketika Intan juga melihatnya.

"Bagaimana bisa kamu tahu?"

"Yaaa, mungkin saja." Intan menaikkan bahunya.

"Kalau tidak kenapa Gus bisa begitu lembut pada adza padahal tidak pernah bertemu sama sekali, tidak pernah bicara dan tidak pernah berinteraksi yang begitu jauh."

"Saya berani meyakinkan tentang hal ini karena sejak pertama kali adza masuk aku sudah berteman dengannya. Saya yakin sekali, Gus pasti sudah jatuh cinta padanya."

Farel diam mendengarnya lalu berpikir beberapa hal.

"Kamu teman adza yang paling dekat, sementara saya teman Azka waktu dulu dia belum berangkat kesana. Kita sama-sama teman mereka tapi kita tidak tahu tentang bagaimana hati mereka."

"Gus memang jarang menghubungi saya dan bisa dikatakan kami semakin sulit untuk saling mengabari satu sama lain karena waktunya yang berbeda."

"Apalagi Gus tidak pernah mengatakan pada saya kalau dia jatuh cinta pada siapapun."

"Mungkin saja hanya ada dua kemungkinan, Gus malu untuk mengatakannya, lalu yang kedua Gus tidak menganggap saya sebagai teman paling dekatnya hingga harus mengetahui bagaimana perasaan atau hatinya. Begitulah kurang lebihnya," gumam Farel membuat intan tersenyum pelan dan mengangguk.

"Tadi bagaimana Gus menghubungi Ustadz? Apa saja yang dia katakan?"

"Bertanya kabar lalu mengatakan kalau 'calon istri Ustadz ada di restoran sebelah mall. Tidak mau dilihat atau bolehkah saya meminta tolong untuk mengecek apakah benar istri saya dari sana?' Hanya itu saja, Gus hanya ingin memastikan kalau kalian benar-benar aman karena dia jauh. Dari situ saya juga bisa menyimpulkan kalau Gus sangat perhatian dan sepertinya dia memang mencintai adza."

Keduanya tak ada yang bicara lagi karena memang semuanya sudah bisa ditangkap dengan logika dan akal.

Intan diam sambil membuka tutup botolnya lalu pamit pulang ketika Farel melanjutkan tugasnya.

Dia bukan memikirkan tentang perasaan cinta atau sejenisnya yang dirasakan oleh Azka pada adza, hanya saja dia sedang membuat sebuah rantai mengenai bagaimana proses sahabatnya itu bisa sampai menikah dan semuanya memang dilakukan dengan sangat tersusun dan terjadwal salah-salah sudah sangat direncanakan.

"Aku yakin sekali kalau Gus memang sudah jatuh cinta pada adza. Beruntungnya adza," gumamnya lalu menghela napas.

"Sementara aku, aku tidak tahu apakah Ustadz Farel benar-benar mencintaiku atau tidak. Ada atau tidaknya aku juga biasa saja baginya, sifatnya sama seperti pada santriwati yang lainnya."

Intan menghela napasnya lalu memandang langit sambil berjalan.

Mungkin inilah yang dirasakan oleh calon pengantin ketika mendekati waktu-waktu ingin menikah. Farel mengatakan seminggu setelah lulus maka dia akan menikahi Intan dan itu semua sudah disetujui oleh kedua belah pihak keluarga mereka.

Hanya saja entah mengapa dia malah merasa tidak tenang dan tidak yakin apakah semua itu benar-benar akan terjadi atau tidak sebab mereka juga masih harus melihat takdir sampai di mana untuk mereka berdua.

Dari jauh Intan bisa melihat adza yang sedang berdiri dan bicara dengan Faiz, entah membicarakan apa.

Tetapi, dari cara Faiz bicara dan menatap adza itu terlihat berbeda, ada tatapan mata yang dalam dan juga rasa ketertarikan dari gestur tubuh yang ditunjukkan oleh Faiz membuatnya mengerutkan dahinya.

Sementara adza seperti tidak nyaman dan ingin segera pergi karena gestur itu, terlihat dari wajah dan cara sahabatnya itu membalas pembicaraan Faiz.

"Tidak pernah melihat sama sekali Gus Faiz bersikap seperti itu pada seseorang. Mereka sedang membicarakan apa?"

1
Dewi Payang
Kira² meleleh gak tuh si Adza🤭🤭🤭🤭
Dewi Payang
Uwow Akhirnya Azka menghubungi Adza....😍
Aquarius97 🕊️
weeeeee... rupa2nya ada yg jatuh cintrong duluan nih yeee heheheh
Aquarius97 🕊️
akhirnya aaa... jingkrak2 gak Lo Adza haha
Pray
sebenarnya ketika dilamar tuh yang paling berat ambil keputusan ya cewek sih. apalagi dengan sistem tiba tiba kek gini
Pray
apakah kebanyakan santriwati setelah lulus banyak yang sudah dilamar ya. apakah kek tradisi ini
barbie❤
siap thor💪
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞🩷
Banyak orang akhirnya berjodoh bukan dengan sosok yang dulu mereka harapkan, tapi dengan seseorang yang justru lebih cocok untuk perjalanan hidupnya 😌
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞🩷
Sebenarnya, dari dulu emang kelihatannya cowok yang lebih punya kendali soal pilih pasangan, soalnya mreka yg biasanya melamar 😗
Xlyzy
seharusnya enggak ya soal nya kan bakal jadi suami masak iya wajah suami sendri ga tau bisa bisa nanti malah salah wajah lagi/Facepalm/

itu sih menurut ku ga tau deh kalok menurut anak pondok
Jemiiima__
harusnya percaya diri aja azkaa yg penting akhlakmu dan niat seriusmu untuk adzaa
Jemiiima__
bang faiznl inimah kau naksir adza jg ya?
Ceyra Heelshire 👻
ngak ada yg namanya makhluk yang jelek, yg utama bisa ngerawat diri aja
Lonafx
belum tentu sih.. siapa tahu si Gus bener-bener mau niat berumah tangga krna ibadah.. klo udh niatnya ibadah, ya siapa pun istrinya, pasti dia nnti akan bisa mencintai istrinya dg baik
iqbal nasution
💪💪💪
Nurika Hikmawati
Alhamdulillah... adza mau menerima lamarannya. Bismillah ya Adza
Nurika Hikmawati
jangan jadi insecure begitu adza... ada pepatah yg blg, save the best for the last. inilah kamu! bukan brarti kamu tdk ckp baik hanya karena blm ada pelamar
Nurika Hikmawati
Sepertinya dia pria yg baik, Adza. cuma mgkn sdkt introvert aja.
iqbal nasution
💪👍
@dadan_kusuma89
Hadeh, alasan cap opo itu, Azka! Kamu harus Gentelmen! tunjukkan apa adanya wajahmu saat ini. Adza berhak tau, dia adalah calon istrimu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!