NovelToon NovelToon
Diceraikan Suami, Dipinang Sahabat Kakakku

Diceraikan Suami, Dipinang Sahabat Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengganti / Cerai / Wanita Karir / Angst / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Anjana

Adinda tak pernah membayangkan bahwa pernikahan yang ia jaga dengan sepenuh hati justru kandas di tengah jalan. Sejak mengalami insiden yang membuatnya harus menjalani perawatan panjang, ia kehilangan banyak hal—termasuk komunikasi dengan suaminya sendiri. Berbulan-bulan ia berjuang seorang diri, berharap ketika pulih, rumah tangganya masih bisa dipertahankan.

Namun harapan itu runtuh seketika. Saat suaminya akhirnya pulang dan berdiri di hadapannya, bukan pelukan hangat atau kabar baik yang datang… melainkan satu kalimat yang menghancurkan seluruh dunianya: ia diceraikan.

Adinda hanya bisa terpaku, tak pernah menyangka bahwa ketegarannya selama ini justru berakhir pada kehilangan yang lebih besar daripada rasa sakit yang pernah ia derita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34 Sama-sama gugup dan malu

Setelah sarapan, kini hanya Vikto dan Adinda yang tertinggal di taman belakang. Suasana duka masih membungkus hati keduanya. Dari kejauhan, Mbak Tia membereskan meja dibantu Ziro, sengaja memberi ruang bagi pasangan itu.

Adinda bangkit perlahan dari tempat duduknya, kemudian melangkah mendekati tanaman bunga. Jemarinya menyentuh kelopak lembut itu, sementara hatinya terasa berat.

“Maafkan Dinda, Oma… Karena kehadiran Dinda, semuanya berubah menjadi musibah bagi keluarga Kusuma. Tapi Dinda janji… Dinda tidak akan meninggalkan Kak Vikto sampai kondisinya benar-benar membaik. Jika kehadiran Dinda—mungkin—”

Pikirannya terhenti ketika tiba-tiba sepasang lengan hangat melingkari pinggangnya dari belakang. Adinda tersentak kecil. Pelukan itu… begitu dekat. Begitu familiar. Dan sama sekali tidak menyisakan jarak.

Ia sedikit menoleh, dan wajah Vikto ada tepat di sampingnya. Bibir mereka hampir bersentuhan. Seketika napasnya tercekat. Mata mereka saling bertaut, tanpa keraguan, tanpa canggung, seperti dua hati yang sudah saling mengenal sejak lama.

Vikto menatapnya lembut. Perasaan yang ia pendam sejak lama, sebelum Adinda menikah dengan Riko, kini terpancar begitu jelas.

Dinda masih terpaku ketika Vikto perlahan menurunkan wajahnya, lalu mengecup bibirnya. Ringan. Lembut. Namun cukup membuat Adinda membeku dengan mata membesar, seakan ia sedang bermimpi.

“K–Kak…” bisiknya lirih, pipinya memanas.

Belum sempat ia melanjutkan kata-katanya, Vikto kembali menangkup bibirnya, lebih serius dan dalam. Sentuhan itu membuat jantung Adinda berdegup tidak karuan. Dan tanpa sadar, ia membalasnya, pelan, gugup, tapi begitu nyata.

Melihat balasan itu, Vikto tersenyum di sela ciuman. Senyum lega dan bahagia. Ketika ia menarik wajahnya, Adinda langsung memerah seperti udang rebus.

“Manis sekali,” gumam Vikto pelan, membuat Adinda semakin salah tingkah hingga hanya bisa menunduk, menatap ujung kakinya sendiri.

Adinda buru-buru menunduk, wajahnya panas seketika. Ia menutup mulutnya sendiri dengan telapak tangan, seolah tak percaya apa yang baru saja terjadi. Jantungnya berdebar tak karuan, terasa seperti hendak melompat keluar.

Vikto justru tersenyum kecil, senyum yang lembut namun penuh arti. “Maaf… Kakak nggak bisa menahan diri,” bisiknya sambil mengusap lembut rambut istrinya. “Kamu terlalu manis buat dibiarin pergi menjauh.”

Adinda semakin gelagapan. “Ka-Kak Vikto… jangan begini. Ada Mbak Tia sama Ziro di dalam rumah. Nanti mereka lihat…”

“Biar saja,” jawab Vikto tenang. “Kamu istriku. Aku nggak akan sembunyi lagi soal perasaanku.”

Adinda menggigit bibirnya sendiri, masih salah tingkah. Namun, ada sesuatu dalam nada suara Vikto, ketulusan, rasa kehilangan, dan cinta yang terpendam, yang membuat dadanya terasa hangat hingga nyeri.

Saat itu, dari balik pintu kaca, Ziro yang sedang mengangkat nampan sarapan hampir saja menjatuhkannya.

“Astaga… Bos! Pagi-pagi sudah romantis begini,” gumam Ziro dengan ekspresi syok campur iri.

Mbak Tia langsung mencubit lengannya. “Ssst! Jangan keras-keras! Itu momen langka, jangan diganggu.”

“Tapi… lihat tuh, Nona Adinda mukanya merah banget. Kayak kepiting rebus,” bisik Ziro.

“Memang begitu kalau lagi jatuh cinta,” jawab Mbak Tia lirih sambil senyum-senyum sendiri.

---

Sementara itu, Vikto masih menahan pinggang Adinda dengan lembut. Ia menatap istrinya dengan tatapan teduh yang membuat Adinda sulit bernapas.

“Kak…"

Adinda mengembuskan napas panjang, berusaha menahan air matanya. “Semua terasa berat, Kak…”

Vikto memegang kedua pipinya, lembut namun tegas. “Selama kamu ada di sampingku, tidak ada yang terlalu berat, Dinda. Kamu rumah buat Kakak.”

Ucapan itu membuat Adinda terdiam… dan tanpa ia sadari, ia justru bersandar dalam pelukan Vikto.

Melebur dalam kehangatan yang ia pikir tak akan pernah ia rasakan lagi.

Setelah suasana di taman perlahan mereda, Vikto menggenggam tangan Adinda.

“Kita… masuk dulu, ya. Kakak harus mandi. Kamu juga,” ucapnya canggung.

Adinda mengangguk pelan. Mereka berjalan berdampingan menuju kamar, namun begitu pintu tertutup, suasana tiba–tiba berubah hening dan penuh degupan jantung. Tatapan mereka sesekali bertemu, lalu buru-buru dialihkan lagi.

“A… Adinda mandi dulu saja,” ujar Vikto sambil menggaruk tengkuk, raut wajahnya memerah.

“Eh, ng–nggak, Kakak duluan aja,” balas Adinda cepat, bahkan terlalu cepat, sampai membuat suaranya melengking sedikit. Hal itu langsung membuatnya menutup mulut, malu sendiri.

Vikto tersenyum kecil, pipinya juga merona.

“Kalau gitu… bareng aja?”

DUK!

Hati Adinda serasa jatuh ke lantai.

“Ba–bareng?” ulang Adinda dengan mata membesar. Tubuhnya menegang seperti patung.

Wajah Vikto memerah seketika. “M–maksud Kakak, masuk kamar mandi barengan, bukan… mandi bareng. Adinda… maksud Kakak bukan itu.”

Ia buru-buru menutup wajah dengan tangannya, benar-benar malu dengan ucapannya sendiri.

Adinda memegangi dada, berusaha bernapas normal.

“Kak Vikto… jangan bilang yang aneh-aneh begitu dong. Adinda kaget… kamar mandinya aja cuma satu.”

Keduanya saling menunduk, merasa sama-sama konyol.

Akhirnya, Adinda masuk lebih dulu. Namun baru beberapa langkah, kakinya tersandung karpet kecil.

“Aw!”

Refleks, Vikto menangkap pinggangnya dari belakang.

Tubuh mereka kembali rapat, sama seperti kejadian di taman tadi.

Keduanya membeku.

Saat itu juga, degup jantung Adinda yang tidak terkendali, sulit untuk dikendalikan.

“K–ka… Kak Vikto, lepas dulu… mau jatuh nanti,” ujar Adinda lirih namun malu.

“Justru Kakak lagi menahan kamu supaya tidak jatuh,” jawab Vikto, sama gugupnya.

Perlahan ia melepaskan pegangan, tapi jarinya masih menyentuh tangan Adinda tanpa sengaja.

Adinda buru-buru menarik diri sambil menutup wajah yang memerah seperti udang rebus.

“Adinda mandi dulu!” serunya terbata.

“O–oh… iya. Kakak tunggu di sini,” jawab Vikto sambil menegakkan tubuh, mencoba tenang padahal wajahnya sama merahnya.

Saat pintu kamar mandi tertutup, Vikto menepuk-nepuk pipinya sendiri.

“Tenang, Vikto… jangan bikin istri kamu makin malu,” gumamnya sambil tersenyum kecil.

Di balik pintu, Adinda juga bersandar sambil memegangi dadanya.

“Ada apa denganku…? Kenapa gugupnya nular…”

Hening dan kikuk memenuhi kamar itu, tapi keduanya sama-sama tahu, kedekatan mereka mulai tumbuh lebih indah dari sebelumnya.

Sedangkan Vikto merasa konyol dengan tingkahnya sendiri.

"Sabar, Vikto. Jangan gegabah, jaga sikapmu." Gumamnya mengingatkan diri sendiri agar tidak hilang kendali.

1
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya tuan Abdi dan nyonya wirna dihukum berat dan Adinda dan Vikto dapat hidup bersama dengan damai dan bahagia
Sunaryati
Riko sekarang sadar syukurlah, semoga Dinda bahagia selalu dan cepat tumbuh kecebong Vikto di rahimmu
Sunaryati
Ada tiga pasangan, yo yang dua segera dihalalkan
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya cinta mendekati Erizon-tia,Diva-Ziro akankah menuju pernikahan
Uba Muhammad Al-varo
Diva renungankan apa yang dikatakan Vikto, hidup itu pilihan dan yang menentukan hidup mu mau dibawa kemana itu diri mu sendiri Diva.
Sunaryati
Kamu jadilah perempuan baik, Diva. Ikuti kata kakak Vikto, jangan seperti kedua orang tuamu.
Sunaryati
Dinda mau jadi mak comblang kakaknya 🤣🤣🤭
Uba Muhammad Al-varo
kebenaran apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh Oma Hela ke Vikto membuat Vikto letih dan menanggung berat beban
Sunaryati
Bikin penasaran apalagi yang di dapat dari oma Hela, semoga masalah lancar ditangani
Uba Muhammad Al-varo
waktunya kamu bahagia dengan berkumpul kembali dengan kakak mu dan hidup bersama dengan suami yang mencintaimu dengan tulus
Uba Muhammad Al-varo
kasih banyak misteri yang tersembunyi, apa sebenarnya pesan yang disampaikan orang kepercayaan Oma Hela sehingga nggak boleh ada yang tahu🤔🤔🤔
Sunaryati
Kesalahan kedua orang tuamu, namun kamu kena getahnya Diva
Uba Muhammad Al-varo
ternyata banyak konspirasi yang terjadi antara pak abdi,Bu wirna dan keluarga Hambalang demi keserakahan harta mereka membunuh keluarga goawana (kedua orang tuanya Adinda dan Erijon)dan Kesuma ( kedua orang tuanya Vikto)semoga aja pak abdi dan Bu wirna dan keluarga Hambalang dapat hukuman yang berat
Sunaryati
Makanya Ny Hela memberikan saham dan aset paling banyak untuk Adinda ternyata itu milik keluarganya. Selamat menikmati masa tua di penjara Pak Abdi dan Ny Wirna dan juga keluarganya Hambalang. 💪Thoor
Sunaryati
Seharusnya sudah curiga sejak Pak Abdi da Bu Warna memaksamu menikah dengan wanita pilihan mereka. Ternyata hanya anak angkat Nenek Hela. Semoga segera terungkap
Uba Muhammad Al-varo
ternyata banyak misteri yang terjadi pada kehidupan nya Vikto
Sunaryati
Kenapa Oma Hela tidak mengungkapnya, ketika masih sehat. Apa ada ancaman Abdi?
Sunaryati
Rahasia apa sih Oma kok bikin penasaran saja
Sunaryati
Suka
Sunaryati
Semoga liburan kalian membuahkan hasil, segera tumbuh Victo yunior, Otw bahagia Dinda. Untuk Riko demoo kamu dapat jodoh lagi, buka hati kamu untuk dicintai dan mencintai wanita. Jodoh kamu bukan Dinda. Semoga orang tua dan adik Victo segera sadar akan kesalahannya jika belum juga sadar semoga dapat karma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!