NovelToon NovelToon
Batas Sabar Mencintaimu

Batas Sabar Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Setelah melewati pernikahan selama empat tahun, semia kebahagiaan seakan sirna hanya karena belum bisa menghadirkan buah hati yang diidamkan oleh keluarga besar mereka. Terutama keluarga besar suaminya Jayandru Kertanegara

Ditambah lagi kesibukan mereka berdua yang makin menggila, pernikahan yang dulunya penuh cinta bisa terasa hampa.

Belum lagi keinginan Mama Jayandru yang menginginkan mantan kekasih Jayandru yang dulu menjadi istri putranya.

"Dia bisa memberikan Dru, anak, Nara. Keluarga Dru butuh pewaris."

**semoga suka, ya**

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interogasi bos

"Kamu pulang jam lima?" Jayandru menelpon Nara. Sekarang sudah pukul empat sore

"Iya."

"Nara, nanti aku jemput, ya."

"Kamu ngga sibuk?

"Ngga. Aku lupa dengan jadwal dokter Adiba jam tujuh malam ini"

Nara tertawa pelan. Dia juga. Tapi kemudian dia malah teringat oleh oleh untuk maminya

"Oleh oleh mami, Dru," ucapnya pelan.

"Besok, ya?" tanyanya lagi.

"Aku tadi udah suruh Onel yang ambil kerupuknya di rumah. Kita bisa ke rumah mama sore ini."

"Thank's, Dru."

Jayandru tersenyum mendengar suara lepas istrinya. Hal sekecil itu saja sudah bisa membuat Nara bahagia.

"Aku tutup telpon dulu, ya. Bentar lagi aku otewe, sayang."

"Iya. Dru."

" Love u."

"Love u too."

Jayandru tersenyum, kemudian mengakhiri telponnya. Dia beralih pada kerjaannya yang hampir selesai.

Onel-asistenya datang.dengan membawa dua buah paper bag dari merek terkenal.

"Bos." Onel meletakkannya di atas meja kedua paper bag itu.

"Oke."

Dia sudah meminta Onel mengambil pesanan baju gantinya dan Nara.

Sementara itu Nara tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Jayandru akan menjemputnya nanti.

"Ciee..... Senyum senyum terus," ledek Warda yang melihat tingkah temannya.

Nara ngga menjawab, tapi senyumnya ngga lekang dari bibirnya.

"Jayandru mau jemput, ya?" tebak Yuri.

Tadi, kan, diantar. Ngga mungkin, kan, pulang sendiri. Kalo dia mungkin saja, batinnya ngenes.

"Iya."

"Mau makan malam dimana? Candle light dinner," tanya Nisha ikutan kepo.

"Mau ke rumah mamaku. Makan malam di sana," jelas Nara. Tapi dia mengerem mulutnya agar ngga bercerita tentang rencananya malam ini mau ke dokter kandungan.

Terlalu privasi.

"Menantu yang manis, ya, Jayandru. Suamiku susah banget kalo aku ajak pulang ke rumah orang tuaku," keluh Yuri.

"Aku malah kebalikan. Malas banget ke rumah mertua," tawa Warda berderai.

Nara satu pendapat dengan Warda. Ke rumah orang tua Jayandru harus siap mental untuk menerima semua sindiran dari maminya dan pertanyaan kapan hamil, dari tante tantenya Dru. Semua hal buruk ini bisa membu nuh karakternya.

"Apa aku beruntung, ya, sudah ngga punya mertua," tawa Nisha menanggapi. Sangat ringan. Mereka tertawa berderai.

Nara kembali melanjutkan pekerjaannya. Setelah melaporkannya pada pada bos, dia akan bisa pulang dengan tenang, tidak meninggalkan pekerjaan buat besok kalo ngga di acc pak bos.

"Aku nemuin pak bos dulu, ya," ucap Nara sambil merapikan berkas yang akan dibawanya.

"Sip." Yuri memberi kode oke pada jari jari tangannya.

"Nara biasanya lolos tuh," tukas Nisha yang kini meratapi kerjaannya yang udah dua kali ditolak. Ada aja salahnya.

"Sudah, nanti dibantuin Nara," ucap Warda sambil mengibaskan kelima jari tangannya.

"Dibantu terus, jadi ngga enaklah."

"Ya, nggak apa apa. Naranya ngga masalah, kok. Santai saja," tukas Yuri anteng.

Iya, sih. Hanya saja terlalu sering merepotkan Nara. Tapi temannya itu memang pintar banget otaknya. Heran juga dia. Tuh anak makan apa, sih, batin Nisha.

Nara mengetok pelan pintu ruangan bosnya sebelum membukanya.

Rangga mendongak sebentar menatapnya, sebelum mengalihkan pada layar laptopnya.

"Sudah selesai, pak." Nara memberikan berkas yang diminta pak bosnya.

"Duduk," titah Rangga setelah menerima berkasnya.

Nara perlahan duduk. Sambil menunggu pak bosnya memeriksa hasil kerjaannya, Nara melihat layar ponselnya yang berada di pangkuannya.

"Ternyata suami kamu anggota dewan dan pengusaha, ya."

Eh? Kenapa topiknya jadi begini?

Nara mengalihkan tatapnya dari ponsel ke bosnya yang ternyata sedang menatapnya.

Nara jadi merasa ngga enak, karen sedari tadi perhatiannya hanya tertuju pada layar ponselnya. Dia sedang membaca pesan pesan lama Jayandru karena belum ada notif pesan baru.

"Iya, pak."

"Kenapa kamu masih bekerja? Secara materi saya rasa kamu sudah tidak perlu lagi," ujar Rangga tenang, padahal dalam hati dia penasaran.

Suami kamu pelit, ya, sampai kamu harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kamu? Itu pertanyaan sebenarnya yang mau dia utarakan.

"Saya sudah bekerja sebelum menikah dengannya." Mereka bertemu lagi juga saat Nara sudah diterima bekerja.

"Suami kamu tidak melarang?"

Nara.menggelengkan kepalanya.

"Ngga, pak."

"Ooh... Maaf kalo saya jadi cerewet," ucap Rangga sambil memberikan berkas yang sudah dia tanda tangani.

Nara lega ketika menerimanya. Ngga ada protes dari pak bos tentang laporan yang dia buat Hanya sedikit tanya jawab tentang kehidupan pribadinya saja.

Tapi Nara berharap besok besok pak bos ngga nanya nanya lagi. Tebersit perasaan heran, pak bosnya mencari data tentang suaminya?

Nara tersenyum tipis sambil bangun dari duduknya.

"Saya permisi, pak," pamitnya sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.

"Ya." Rangga terus memperhatikan Nara, dan mengeluh dalam hati

Kenapa aku menyukai istri orang lain, sih

*

*

*

"Pasti langsung ditanda.tangan," cebik Yuri meringis.

"Hidup, Nara." Warda memberikan dukungannya.

Nara hanya tersenyum, kemudian dia mendekati Nisha. Dia sudah berjanji akan membantu temannya.

"Ngga apa, nih, Nara? Aku ngga enak aja selalu nyusahin kamu,' ucap Nisha sambil menunjukkan bagian bagian yang tidak di acc Pak Bos.

"Ngga apa, kok." Nara mulai fokus memperhatikan kerjaan Nisha yang mendapat coretan dengan tinta merah.

"Dia sungkan, Nar, padahal butuh," kekeh Yuri. Warda terkikik mendengarnya. Sedangkan Nara lagi lagi hanya tersenyum.

*

*

*

Jam lima sore Nara sudah berdiri di pintu masuk gedungnnya, bersamaan dengan kedatangan mobil Jayandru.

"Aku duluan," pamit Nara pada ketiga temannya yang sengaja menemaninya.

"Hati hati," lambai mereka.

Mobil Jayandru berhenti tepat di depan tempat Nara menunggu. Jayandru membukakan pintu untuk Nara dari dalam.

Sekali lagi Nara melambaikan tangannya sebelum mobil Jayandru melaju pergi.

"Maaf tadi ngga balas pesan kamu," ucap.Jayandru membuka obrolan. Wajahnya tampak lelah.

"Ngga apa."

"Habis antar kamu, aku nemuin Monica di mobilnya yang masih ada di parkiran. Keadaannya mengenaskan. Aku membawanya ke rumah sakit," cerita Jayandru.

Nara mengangguk.

"Memang dia kenapa bisa kayak gitu?"

Jayandru menatap.kiri kanan jalan, krena dia akan berbelok.

"Suaminya meminta jatahnya."

"Haa?"

"Dia belum cerai?" tanya Nara lagi

"Ternyata belum. Mami.juga baru tau."

"Oooh....." Nara ngga tau apa yang ada di hati mami mertuanya. Merasa marah sudah dibohongi atau tetap.memaksakan keinginannya.

"Aku cerita ke kamu biar kamu ngga salah paham."

Nara mengangguk.

"Makasih."

"Makasih apaan. Ngga penting juga." Mobil yang dikendarai Jayandru masih membelah kemacetan.

Nara tersenyum melihat wajah mangkel Jayandru

"Makasih karena udah bawain kerupuknya untuk mama," tawa Nara.

"Ooh...." Jayandru tertawa mendengarnya. Raut kesalnya mulai hilang.

1
Herman Lim
waduh jgn nanti Nara jadi korban Andy lagi 😔😔
Rahmawati
Andy jgn kau usik Nara, dia gk tahu apa apa
Rahayu Ayu
Jangan sampai Nara jadi pelampiasan kesalah pahaman Andi
Bisa ga sih kak Author Monica di culik Andi di bawa pergi yg jauh ke segitiga Bermuda kek, lagian Andi sama Monica juga masih suami istri,
bikin juga Adel jantungnya kumat, stroke, biar mulutnya menyon ga bisa ngomong lagi.
Kasihan Nara tertekan karena punya Mertua GILA PARAH
Aisyah: Ooooo kk author jgn smpai nara yg jdi korban cukup monica sajjjaaa atau klo urusan dgn jayandru cukup dy sajaaa jgn rusak wanita sbaik n sabar sperti naraaaa aku gk Terima nnti thor, udah dtindak ibu mertua nnti dsiksa lagi ma org lain yg kslhn x bukan dy buat😤😤😤
total 1 replies
Diyah Saja
tambah ndeliwar adell perkedel iki🙄🙄
Diyah Saja
wong edan kui Adel
Diyah Saja
bikin nambah setres mbok e jayandru
Saadah Rangkuti
kasihan sekali Nara 🤣🤣
waspada Jayandru, Andy mengincar istrimu
Mai_mai
semangat thor upnya...
kasih nara thor jahat sekali mami dru huhuhu
Rahmawati
emosi bgt liat mamanya ndru, pengen ta' sumpel mulutnya pakek cabe
Saadah Rangkuti
pengen gua bejek2 tu mulut Adell!!! nenek sihiiiiirrr
Rahmawati
yaudah sih kalo udah siuman , ngapain cari suami orang
Herman Lim
moga jayadru makin peduli sama Nara
Rahmawati
bos rangga sabar aja ya, tunggu jandanya nara
anggita
iklan👆 like👍
Rahmawati
masih tetep ngotot maminya dru nyuruh dru nikah sama Monica, padahal dia tahu Monica blm cerai sm suaminya
Rahmawati
nenek sihir ini sll apa apa yg di salahin nara
Rahmawati
ngajak main apa tuh😂
Bun cie
jangan terpengaruh ndru..
nanti sangat menyesal klo kehilangan nara..
kan yg salah monica sendiri menolak ndru ..
mama adel mau nggak ya kira2 punya madu..papanha ndru nikah lagi🤔
Sri Siyamsih
Ndru jd laki jgn bodoh , hrs tegas sblm rtmu hancur
Diyah Saja
kapok kapok kapok😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!