NovelToon NovelToon
Tergoda Adik Tiri

Tergoda Adik Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Romansa
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nita03

Dari kecil Raka tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ibu, Ibu nya selingkuh saat ia baru berusia satu tahun. dan saat itu Ayah nya tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan.
Sampai Raka di usia 22 tahun, Ayah nya memutuskan untuk menikah dengan janda satu orang anak.
Disanalah hidupnya berubah setelah berkenalan dengan Adik tirinya bernama Nadine, Nadine baru berusia 20 tahun, mahasiswi semester 4 jurusan Tata boga.Dan ternyata mereka satu kampus.
Nadine tidak ikut tinggal dengan keluarga barunya, ia memilih untuk tinggal di apartemen nya, tapi sesekali ia akan menginap di rumah keluarga barunya, dan disanalah Mereka sering bertemu dan berinteraksi. mau di rumah ataupun di luar.
Ada kejadian dimana membuat Raka mulai jatuh cinta dan tertarik kepada Nadine.
kira-kira kejadian Apa ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman Dua Puluh Satu

***

Satu Minggu berlalu, Nadine sudah sempat mengajak Tari untuk mendaki gunung. Tapi Tari malah nggak mau, katanya takut belum berpengalaman.

padahal Nadine juga baru ikut dua kali, dan Minggu depan ketiga kalinya. Gunung yang mau di daki nya juga bagus untuk bagi pemula.

Nadine belum memberitahu Ibu nya soal mendaki tersebut, katanya nanti di hari Senin nya baru ia akan kasih tahu.

“Kalau Ibu Lo nggak ngijinin gimana?” tanya Tari.

Mereka sedang Makan seblak di kosan nya Tari, pulang ngampus habis selesai Praktik memang enaknya makan yang pedas-pedas.

“Sebelumnya sih selalu ngasih ijin, semoga kali ini juga.” jawab Nadine.

“Padahal bisa nyari kesibukan lain tanpa harus pergi ke gunung.” ucap Tari.

“Cuma itu satu-satunya yang ada, lagian Gue juga udah lama nggak pergi ke Gunung.” ucap Nadine.

“Coba deh Lo ikut.” Lanjut Nadine.

“Nggak dulu, Gue orangnya nggak tahan sama dingin. Kalau ikut takutnya nanti malah ngerepotin.” tolak Tari.

“Eh tapi, nanti Gue ngasih alasannya apa ya? Kan dulu alasannya karena pengen belum pernah. Tapi selama Gue pernah ke Gunung sana.” ucap Nadine.

“Bilang aja lagi kangen ke Gunung, siapa tahu ketemu kembaran.”

Nadine terdiam sejenak, kemudian ia memukul baju Tari. “Kembaran lo.”

Keduanya sedang berada di kelas, hari ini hanya pembelajaran biasa. Tidak ada kegiatan masak memasak.

“Mana Lo udah sempat tanya kan sama Bang Fahri, pasti mereka ngiranya Lo bakalan datang pas Bang Raka sidang nanti.” ucap Tari.

“Biarin aja, nanti kalau tiba-tiba Bang Fahri telepon atau kirim Chat. Tinggal bilang lupa kalau ternyata ada jadwal ke gunung.” balas Nadine.

“Parah lo.”

“Eh ini mana sih Dosen nya? Kok belum masuk juga.” ucap Tari.

“Masih di jalan kali.” ucap Nadine.

Salah satu teman nya masuk. “Guys, kata Pak Darma kelasnya di undur jadi jam tiga sore. Beliau barusan lagi buru-buru mau ke rumah sakit, anaknya mau lahiran.”

Terdengar suara teman-teman nya kecewa, ada yang senang juga. Nadine dan Tari saling tatap, mereka sama-sama menghela napasnya. Padahal sore nanti rencana nya mereka mau ke Mall.

“Sekarang aja yuk ke Mall nya, sekalian nonton.” Ajak Nadine.

“Yuk lah, padahal enakan sore.” gumam Tari.

“Nonton horor kayaknya seru.” ucap Nadine. Keduanya berjalan menuju Parkiran, kebetulan hari ini Nadine membawa mobil nya.

“Jangan dong, Gue selalu kebawa mimpi apalagi pas malam-malam kebangun.” tolak Tari.

“Malam ini Lo nginap aja di tempat Gue, jadi kalau Taku ada Gue.”

“Heh, Lo juga sama ya penakut. Mending nonton yang romantis aja lah.”

Mereka masuk ke dalam Mobil, “Lo yang nyetir ya. Gue lagi malas.”

Tari hanya pasrah, ia juga sudah lama tidak mengendarai Mobil. Awal-awal kuliah pengennya bawa mobil tapi di larang sama Papa nya, katanya dekat kok dari kosan ke kampus. Naik motor juga jadi.

Orang tuanya Tari tinggal di daerah Bekasi, tapi pas sekolah dulu Tari sekolahnya di Jakarta Selatan bareng Nadine. Ia tinggal dengan Nenek nya, tapi sekarang Nenek nya sudah meninggal jadi memilih untuk ngekost, rumah neneknya juga sudah di isi oleh salah satu sepupunya yang sudah menikah.

“Hari Minggu Gue mau Balik, mau ikut nggak?” tanya Tari.

“Ada siapa di Rumah Lo? Kalau masih ada Abang sama Ipar Lo Gue nggak mau ah.”

“Cuma ada Orang tua sama Adik Gue doang, mereka sudah balik ke Padang.” jawab Tari.

“Yaudah Kalau gitu Gue ikut, Malas Gue kalau harus ketemu Ipar Lo yang cemburuan itu.” Ucap Nadine.

Tari tertawa. “Hahaha, Gue juga awal-awal kesel sama Mbak Mela. Masa sama Adik Ipar sendiri cemburu, tapi sekarang Gue nggak begitu peduli. mau di cemburu, misuh-misuh pas lihat Gue sama Bang Deri, bodo amat.”

“Heran Gue, kok Abang Lo tahan ya sama Bini kayak gitu.”

“Namanya juga udah cinta.”

“Tapi pernah nggak sih cemburu nya lebih parah gitu?” tanya Nadine.

“Pernah, waktu itu Sepupu Gue si Adel baru datang dari Jogja. Dia udah Gue kasih tahu kalau Ipar Gue itu orangnya cemburuan, eh di Adel malah sengaja datang-datang meluk Bang Deri sampai nyium pipi nya, ya marah dong terus di jambak.”

“Gila, terus respon Abang Lo gimana sama yang lainnya?”

“Langsung di tarik ke kamar, kayaknya berantem soalnya dengar barang ada yang pecah, kalau suaranya nggak begitu kedengaran soalnya kedap suara.” jawab Tari.

“Kayaknya kalau Gue punya pasangan yang kayak gitu mending putus nggak sih? Bodo amat gitu kalaupun dianya nggak mau, terus ngelakuin hal-hal yang agak sedikit gila. soalnya punya pasangan yang cemburu nya akut gitu lebih bahaya ke orang-orang yang ada di sekitar kita, kitanya juga pasti bakalan malu sendiri dan ya bakalan di jauhin juga.” ucap Nadine.

“Pas pacaran itu kita liatnya cemburu nya masih batas hal wajar, tapi pas udah nikah ternyata parah. jadi mau di tinggal juga udah kepalang di nikahin, kadang Mama juga di belakang suka kesel sendiri, suka ngomel-ngomel katanya malu sama tetangga kalau ngajak Mbak Mela ngumpul, kan tahu sendiri ibu-ibu suka ada yang di omongin yang bikin hati panas.” ucap Tari.

“Mana ada mantan Abang Lo kan di dekat rumah Lo?”

“Hahaha iya, jadi Abang suka ngelarang Bini nya keluar kalau lagi ke bekasi.”

“Untung anaknya cowok, kalau cewek kan bahaya cemburu sama anak sendiri.” kekeh Nadine.

“Semoga aja nggak punya anak cewek kan ya.” ucap Tari.

Mereka sudah sampai di basement Mall, keduanya keluar Mobil.

“Kayaknya setiap kita keluar, kenapa ketemu sama orang-orang yang pengen kita hindari.” gumam Nadine saat melihat Raka dan Bu Rini.

“Ngumpet dulu.” Nadine menarik tangan Tari dan bersembunyi di samping Mobilnya.

“Samperin aja lah, atau pura-pura nggak lihat.” ucap Tari.

“Jangan, tunggu mereka pergi dulu.”

“Nanti pas di dalam kalau ketemu gimana?” tanya Tari.

“Ya kita buru-buru pergi, kita langsung ke tempat nonton aja.” jawab Nadine.

“Ribet amat sih, kalau ketemu bilang aja mau nonton sama mau beli apa kek. pasti tujuan kita bakalan beda.” ucap Tari.

Nadine tidak menjawab, ia terus memperhatikan Abang dan Ibu nya. Setelah mereka pergi, baru ia kembali menarik tangan Tari untuk keluar dari persembunyiannya.

“Gue baru ingat, semalam Ibu sempat Telepon. ngajak ke Mall bareng Bang Raka juga, ya Gue bilang ada kelas.” ucap Nadine.

Tari menatap malas Nadine. “Dasar pelupa, Lo juga yang ribet kan.”

“Heheeh, namanya juga manusia. Kadang pelupa kadang nggak.”

1
Naya En-lish
/Heart/
Alona Luna
bablas gak tuh
Yuliana Tunru
awas hilaf lho ya ...
Yuliana Tunru
bahaya nih nadine terlalu terbuka pakaian x dan pasrah klo setan menggoda bisa bablas tuh
Yuliana Tunru
raka dan nadine sweet dehhh cerita x bagus santai dan orang2 jg baik2 syuuuka yg jyk gini tak meluku ttg tokoh antagonis
Alona Luna
next thor
~@Daryyl05
lanjut kak thor
Alona Luna
1 keluarga pemain semua ternyata 🫠
Alona Luna: begitu tah konsepnya?😪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!