NovelToon NovelToon
Pernikahan Murid SMA

Pernikahan Murid SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Nikahmuda
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini hanya cerita karangan semata. Semoga bermanfaat.

Ini kisah cinta Viola Armada dan Yuko Eraser. Di lengkapi dengan misteri di balik kematian Lazio Eraser, Daddy nya Yuko Eraser.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Dua hari berlalu.

Yuko dan Yuka terlihat masih mengenakan seragam sekolahnya. Mereka sejak sepulang sekolah masih belum pulang. Jika pulang pun rumah terasa sangat sunyi dan hampa. Yuko dan Yuka memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit jiwa didaerah J, dimana Mommy dirawat disini.

"Kak, lihat Mommy," Yuka menunjuk Mommy yang berbaring diranjang kecil dengan kedua tangan dan kaki diikat pada sisi ranjang berukuran kecil. "Kasihan banget, ya,"

"Mau bagaimana lagi, mungkin ini semua sudah ditakdirkan. Semoga saja Mommy cepat sembuh walau Mommy..." Yuko tak jadi melanjutkan kata kala melihat sosok mirip Daddy disamping Mommy. "Dad, kamu kah itu?" Yuko menajamkan penglihatan, takut kalau dirinya salah melihat.

"Apa sih, Kak?" Yuka menatap kakaknya bingung. Yuka ikut menatap pada arah kakaknya memandang, disana tidak ada siapa-siapa. "Kak, nyebut Kak, nyebut! Kamu jangan ikutan gil4 kaya Mommy deh, entar aku sama siapa?" Yuka takut plus khawatir.

Yuko berdecak karena Yuka mengira dirinya gil4. Yuko menunjuk sisi Mommy yang ada didalam kamar berpintu kaca sedikit. "Itu loh, ada Daddy didalam. Masa kamu enggak ngelihat?"

"Mana?" Yuka mencoba lebih melihat kedalam dengan seksama, dan iya, dia dapat melihat sosok Daddy yang berdiri disisi Mommy dengan bibir mengulas senyum.

"Dad!" panggil Yuka, tapi Yuka dibuat bingung karena sosok itu menghilang selepas dirinya memanggilnya. "Loh, kok ngilang, Kak?" Yuka menatap kakaknya setengah bingung dan heran.

"Mungkin Daddy hanya ingin berterima kasih sama kita, Yuk. Ya sudah, kita pulang saja, Yuk. Aku lapar, kita masak apa ya sore ini?" Yuko menarik tangan Yuka untuk pergi dari depan pintu ruangan Mommy.

"Masak apa ya? Emmm.... Mie soto saja gimana? Sudah lama kan kita tidak memasak itu," usul Yuka yang memang pecinta mie instan. Bibirnya tersenyum, dia sudah tidak sabar ingin segera menyantap mie soto kuah kesukaannya. Bayangan mie soto kuah yang harum, wangi, dan lezat plus gurih menari-nari dalam bayangannya saat ini. "Hmmm.... Sedapnyeee..."

Plakkk

"Aduh! Kak! Kok aku di tampar? Apa salah ku, Kak? Apa salah ku? Huhuhu..." Yuka lebay, dia berlagak menangis dan terlihat teraniaya.

Yuko berlagak muntah melihat ekspresi adiknya yang mendadak konyol. "Sejak kapan kamu jadi artis, hm?"

"Hah?" Yuka melongo, nggak paham. "Artis?"

Yuko berdecak, dia menarik rambut depan adiknya yang sedikit memanjang. "Kamu aktingnya lebay banget. Hih, jijik aku tuh,"

Yuka menggaruk lehernya yang tak gatal. "Hehe... Biar ada hiburan dikit lah, aku tahu kalau kamu lagi sedih karena keadaan Mommy yang sekarang ini, Kak. Karena aku pun sama seperti kamu."

Yuko menghela kasar. Yang di katakan Yuka memang benar. Dirinya memang sedang sedih. Merindukan Mommy dan Daddy.

...----------------...

Mobil hitam berhenti di depan gerbang rumah berlantai dua. Pintu terbuka dan keluarlah sosok remaja yang cantik berambut panjang. Dia tidak lain adalah Viola.

Dengan langkah santai, Viola menuju pintu gerbang dan mengintip dari celah yang memang di desain berlubang. Terlihat satpam sedang tertidur di dalam posnya.

Tin tin!

Mendengar suara klakson motor, Viola menoleh dan menemukan motor merah kumplit dengan pemiliknya melaju ke arahnya.

"Masuk saja, ngapain pake ngintip di situ? Entar matanya bintitan lho," kata Yuko, di sambung gelak tawa dari Yuka yang duduk di boncengan belakang.

Viola cemberut, enak saja dia ngatain bintitan. "Aku enggak ngintip ya! Cuma lihat di dalam ada orangnya atau enggak! Soalnya aku nggak mau entar ada orang yang mengira aku mau maling, hih!" Viola lama-lama kesal juga.

Yuko menjawil dagu Viola gemas. Lama rasanya dia tidak melihat Viola yang seperti itu. "Bentar," katanya pada Viola.

"Pak! Bukain gerbangnya!" teriak Yuko memanggil satpam yang tugasnya buka tutup gerbang juga.

Satpam yang sedang tidur terperanjat mendengar suara teriakan dari luar gerbang. Tergopoh satpam membuka pintu gerbang dan cengengesan melihat tuan mudanya yang berteriak.

"Maaf, tuan muda. Saya ketiduran," Satpam terlihat takut. Apa lagi wajah tuannya terlihat tidak bersahabat. Entah apa yang terjadi, satpam tidak tahu.

"Viola, kuy masuk!" Yuko mencubit gemas hidung Viola kemudian melajukan motor melewati gerbang dan berhenti di garasi.

Melihat Yuko masuk, Viola mendengus, tapi senyum kecil tertahan di bibirnya. Senang karena Yuko selalu bersikap hangat dan romantis, ini yang tidak bisa Viola hindari. Berjauhan dengan Yuko adalah suatu hal yang sulit.

"Nona, mau masuk atau berdiri di situ?"

Viola menoleh cepat. Menatap satpam yang berbicara padanya. "Iya. Masuk, Pak." Viola masuk ke mobil dan melajukan mobil ke garasi rumah Yuko.

Begitu sampai di garasi dan memposisikan mobil dengan benar, Viola turun dan mengambil paper bag yang dia bawa dari rumah, titipan dari Mama.

Viola sampai di ruang tamu, dia menatap berkeliling tapi Yuko dan Yuka tidak ada. "Yuko!" panggilnya dengan satu tangan di sisi bibir.

Mau masuk seperti di rumah sendiri tentu saja Viola takut. Kalau di kira tidak sopan kan bahaya. Bisa gagal jadi calon istri, eh!

"Yuko! Ini ada titipan dari Mama! Aku taruh mana?!" teriak Viola lagi.

"Taruh dapur saja!" suara dari arah tangga terdengar, Viola menoleh, karena posisi tangga ada di dekat ruang tamu, hanya bersekat dinding saja. Yuko terlihat mengacak rambutnya yang sedikit memanjang sudah dengan pakaian santai.

Ganteng, kata Viola dalam hati.

"Kamu saja, aku takut ih," Viola mengulur paper bag ketika Yuko sudah berdiri di hadapannya.

Yuko menatap tangan Viola yang terulur dengan papar bag warna hijau di genggamannya. "Mama angkat kamu baik banget, ya, aku jadi pingin jadi anaknya juga," Yuko mengambil paper bag dari Viola, menatap isi di dalamnya.

"Itu kue buatan, Mama. Kebetulan Mama tadi bikin banyak makanya dia nyuruh aku buat anterin ke sini. Biar kamu nyobain," kata Viola. "Kamu enggak suka kue?"

Satu alis Yuko terangkat mendengar pertanyaan dari Viola. "Kamu nggak salah nanya?"

Viola tercenung dengan wajah bod0h. "Salah nannya? Aku rasa enggak," Masih dengan wajah bingungnya. Perasaan nannya.nya sudah bener kok.

"Hadeeeh, ya sudah sih. Lebih baik kita makan sama-sama saja kuenya. Kamu bawa ke gazebo samping. Aku panggil Yuka bentar," kata Yuko.

"Tap..." Belum juga selesai ngomong Yuko sudah menaiki tangga dengan sedikit berlari, Viola hanya bisa menghela berat. "Dia nggak salah kan nyuruh aku bawa ke gazebo samping. Secara gitu, aku belum tahu dimana gazebonya, kesini juga baru sekali ini doang, kan? Yuko sinting,"

Akhirnya Viola memilih menunggu Yuko dan Yuka saja. Ke gazebo barengan.

1
Muhammad khusna ghoiriza
nggak jahat tapi hebat
Muhammad khusna ghoiriza
Semangat kak
Cakrawala: iya. kamu juga.
total 1 replies
Muhammad khusna ghoiriza
lanjutankan
Baby Mochii Vell Cacaa 🐤
Halloooooooooooo
anggita
like👍 2☝☝iklan 🌹bunga.
Abu Yub
Semangat/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Cakrawala: oke..............
total 1 replies
Abu Yub
ngak kok
Abu Yub
oke
Abu Yub
mata merah karena benar dia hantu
Abu Yub
tak ada kata maaf
Abu Yub
berlutut
Abu Yub
Hantu kok nangis
Abu Yub
Jeritan terdengar
Abu Yub
Mengelengkan kepanya
Abu Yub
Aku
Abu Yub
Jadi
Abu Yub
Bengis jadi ganas
Abu Yub
Oh, aku dady mu iya
Rizauanteng
ayoooo semangatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!