NovelToon NovelToon
Menjerat Calon Paman Tiri

Menjerat Calon Paman Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Tes Tes Tes
Air mata Airin tertahankan lagi ketika mendapatkan tudingan yang begitu menyakitkan dari sang ayah.

Bahkan pipinya memerah, di tampar pria yang begitu dia harapkan menjadi tempat berlindung, hanya karena dia mengatakan ibunya telah dicekik oleh wanita yang sedang menangis sambil merangkulnya itu.

Dugh

"Maafkan aku nona, aku tidak sengaja"

Airin mengangguk paham dan memberikan sedikit senyum pada pria yang meminta maaf padanya barusan. Airin menghela nafas dan kembali menoleh ke arah jendela. Dia akan pulang, kembali ke ayah yang telah mengusirnya tiga tahun yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Keputusan Samuel

Airin mendorong dada Samuel. Meski tinggal di luar negeri selama tiga tahun. Tapi hal seperti ini, adalah pertama kalinya juga untuknya.

Tapi meski di dorong, dan sempat melepaskan ciumannya dari Airin. Samuel seolah tak ingin apa yang terjadi itu usai. Samuel kembali meraih belakang kepala Airin, dan kembali mencium wanita yang membuatnya untuk pertama kalinya merasakan sensasi terbakar tapi tak ingin berhenti.

Samuel merasa tubuhnya merasakan aliran yang tak dapat dia jelaskan, namun itu membuatnya sangat bersemangat. Dan ingin lebih lagi dari Airin.

Naluri pria benar-benar menuntunnya, menikmati setiap decapann demi decapann keduanya ini.

Mata Airin melebar, ketika Samuel mulai memaksanya membuka mulut. Membuatnya membiarkan Samuel meraup seluruh bagian dari mulutnya itu dalam sekali hap.

Airin tak bisa bernafas, dia berusaha mencari celah, tapi bawah hasrat Samuel yang begitu besar itu. Airin tidak berdaya. Keinginannya untuk bertahan, membuat Airin menggigitt bibir Samuel.

"Shhh"

Samuel mendesis pelan dan menarik dirinya dari Airin.

"Aku tidak bisa bernafas!" protes Airin dengan nafas tersengal-sengal.

Samuel terdiam, melihat wajah Airin yang memerah. Membuatnya merasa kalau dia memang sudah keterlaluan. Ini pertama kalinya dia bisa mencium seorang wanita, yang memang Samuel merasa kalau dia menyukainya, tertarik pada Airin.

"Maafkan aku, lain kali aku akan lebih lembut"

Mata Airin langsung membelalak melihat ke arah Samuel.

"Masih ada lain kali?" tanyanya tidak senang.

Samuel memiringkan kepalanya sedikit.

"Tentu saja, kita akan lebih sering..."

"Tidak mau!" kata Airin yang langsung berdiri dan meninggalkan tempat itu dengan terburu-buru.

Samuel tersenyum melihat Airin yang kabur seperti itu.

"Aku rasa... aku menyukaimu, Airin" ucapnya sambil melihat bayangan Airin yang berlalu masuk ke dalam kamarnya.

Keesokan harinya, pagi itu berjalan seperti biasa. Hanya saja ketika Airin akan mengeringkan rambutnya, Samuel meraih pengering rambut yang Airin pegang.

"Biar aku yang keringkan!" kata Samuel membelai sedikit demi sedikit helaian rambut Airin dan mengeringkannya dengan pengering rambut itu.

Airin melirik sekilas pantulan bayangan Samuel yang ada di cermin di hadapannya itu.

'Pria ini....'

"Aku dulu pernah melihat ayahku mengeringkan rambut ibuku seperti ini. Kata ayah, tidak ada pekerjaan besar atau kecil. Tidak ada pekerjaan pantas atau tidak pantas untuk orang yang kita sukai"

Deg

Airin menatap ke arah cermin. Dimana pria itu juga tengah menatapnya dari pantulan cermin itu.

Samuel tersenyum, meletakkan pengering rambut itu dan mencium puncak kepala Airin.

"Aku akan mengatakan pada ibu dan ayahku. Aku menyukaimu, aku akan batalkan pertunangan dengan Vivi" ucap Samuel.

Airin cukup terkejut, dia merasa bukankah ini terlalu mudah. Apa memang benar-benar semudah ini menghancurkan Vivi. Wanita yang menjadi salah satu dari dua orang yang telah membuat ibunya sakit dan meninggal. Juga merebut semuanya darinya.

Seharusnya mendengar apa yang dikatakan oleh Samuel ini dia merasa senang kan? tapi kenapa dia merasa ada yang janggal, sepertinya memang terlalu mudah. Apa memang Tuhan sedang membantunya?

Airin masih tertegun saat Samuel mencium pipinya. Wajah Airin merona, dia wanita biasa. Pria tampan yang menurutnya sudah banyak membantunya, menciumnya tentu saja secara alami pipinya memerah, karena tersipu.

"Kenapa melamun? hari ini datanglah ke kantor dengan Billy. Aku akan ke rumah ayah dan ibuku"

Cup

Dan sekali lagi, Samuel mengecup dengan begitu lembut puncak kepala Airin.

Airin menoleh ke belakang, ke arah perginya Samuel. Hingga saat pria itu menghilang di balik pintu. Airin masih terpaku menatap pintu kayu berwarna putih itu.

"Benarkah akan semudah ini? apa orang tuanya akan setuju dia melakukan semua ini?" gumam Airin yang belum bisa percaya dengan apa terjadi.

Airin keluar dari kamarnya. Billy seperti biasanya sudah menyiapkan sarapan untuknya.

"Airin, bos pergi lebih dulu. Sarapan sudah siap. Ayo makan dulu"

Airin mengangguk, di sela kegiatan sarapan paginya dengan Billy itu. Airin penasaran dengan kedua orang tua Samuel. Apa mungkin, seperti yang dikatakan Samuel. Kalau dia bisa dengan mudah memutuskan pertunangannya dengan Vivi, lalu menjalin hubungan dengan Airin.

"Senior" panggil Airin.

"Iya Airin" sahut Billy dengan cepat.

"Seperti apa ayah dan ibu, paman?" tanya Airin.

Billy menoleh ke arah Airin. Dia melihat Airin sangat antusias.

"Apa hubungan kalian sudah sampai pada tahap itu?" tanya Billy sedikit ambigu.

Airin mengernyitkan keningnya bingung.

"Tahap apa?" tanya Airin.

"Bercocok tanam?"

"Uhukk... uhukk!"

Billy berdiri dengan cepat, meski gelas air ada di depan Airin. Tapi dia panik melihat Airin tersedak. Billy berdiri dan meraih gelas yang ada di depan Airin, memberikannya ke tangan Airin. Lalu dia duduk kembali di tempatnya.

Meski kata-kata pada kalimat yang pertama diucapkan oleh Billy tadi memang ambigu bagi Airin. Tapi dia cukup mengerti dengan arti kata 'bercocok tanam' yang baru saja di ucapkan oleh Billy.

"Senior, apa maksud perkataanmu itu?" protes Airin.

"Tuan mengatakan akan pergi ke kediaman Soler. Dia tidak pernah melakukan itu jika tidak ada hal penting. Setidaknya selama lima tahun aku mengikutinya. Dan kamu, barusan bertanya tentang kedua orang tua tuan. Apa menurutmu aku belum paham, hubungan kalian sampai dimana?" tanya balik Billy.

Airin terdiam. Sebenarnya ini yang dia harapkan, Samuel memutuskan hubungannya dengan Vivi. Tapi kenapa dia merasa tidak tenang.

'Seharusnya aku senang kan? tapi kenapa rasanya masih ada yang mengganjal. Apa karena sejak awal aku memang hanya ingin memanfaatkan Samuel. Ketika dia punya perasaan yang tulus padaku, aku merasa menipunya. Atau... sebenarnya aku mulai menyukainya?' batin Airin mulai merasa begitu gelisah.

Airin terdiam, sepertinya niatnya sejak awal yang hanya ingin menjerat Samuel sebagai balas dendamnya pada Airin. Malah berbalik menyerang hatinya. Niat awalnya memang memanfaatkan Samuel, tapi begitu mendapatkan perhatian dan segala kebaikan dari Samuel. Airin merasa bersalah. Dia sendiri masih bimbang, sebenarnya perasaan tidak tenang di hatinya itu, karena dia memang mulai suka pada Samuel. Atau sebenarnya hanya rasa bersalah karena sudah memanfaatkan Samuel yang begitu tulus padanya.

"Airin, memikirkan apa?" tanya Billy.

"Tidak senior, kamu belum jawab pertanyaanku. Seperti apa ayah dan ibu, paman?"

"Mereka orang baik, mereka saling mencintai dan mereka juga sayang pada tuan. Hanya saja, tiga tahun belakangan ini nyonya banyak bergaul dengan ibu sambungmu. Dan sedikit lebih mengatur tuan!" jawab Billy.

Airin menghela nafas panjang. Susan itu memang orang yang sangat licik. Ayahnya saja terperdaya. Mungkin bisa jadi juga, ibunya Samuel akan di pengaruhi oleh Susan juga. Airin tidak berani berharap banyak.

'Sadarlah Airin. Jangan pakai perasaan untuk balas dendam ini. Cukup buat Samuel memutuskan Vivi. Cukup itu saja! jangan menaruh hati padanya' batin Airin berusaha mengingatkan diri sendiri untuk tidak pakai perasaan, agar hatinya tidak semakin sakit dan terluka nanti.

***

Bersambung...

1
Azzura
Good
Bibeh
Nice
Bunda Alisha
Menarik
Risty Afiha
suka semua novelnya, suka sama semua ceritanya, best
Githa
sukses ya
Musdalifa Ifa
wah selamat untuk pasangan pasutri baru ini yah semoga bahagia selamanya 🥰🥰🥰
Noer: Aamiin
total 1 replies
Adinda
tinggalin Saja Airin biar Tau mereka kalau yang dianggap manis baik hatinya bagaikan racun
Adinda
kalau samuel nikah sama si vivi tinggalin saja airin pergi keluar kota sekalian putus hubungan dengan samuel dan ayahmu biar mampus sekalian felix Dan samuel
Adinda: lanjut thor
Noer: ntar Samuel potek yang
total 2 replies
Musdalifa Ifa
author sayang semangat up lagi yah 💪,tadi malam habis baca novel ini karena penasaran lanjutan nya saya jadi memimpikan kelanjutannya versi saya sendiri Thor🤭🤭🤭
Noer: bisikin dong kak, versi kakak sama aku sini 😘
total 1 replies
Elisabeth Sumirah
Ini novel bagus, updatenya bejibun banyak banget woi
Maria Marcedez
Ringan tapi bagus
Yoongi marry me
Tahu-tahu sudah borongan, keren lah.
Yoongi marry me
lanjutkan buruan 🔥
Caren
Enjoy bacanya
Gaby
Keren
Liliana
Bagus sekali
Melia
Bagus
Cute Alpa
Selalu Suka Cerita Thor
Stella
Nice
Vina
Sangat Suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!