"Apa ini?" tanya pria itu dengan tatapan tajam.
"Ini adalah surat terakhir yang tuan besar tulis untuk anda tuan.Terdapat pesan jika anda harus pergi ke negara Indonesia untuk mencari keberadaan nyonya Amelia."
"Kamu menyuruh aku mencari keberadaan wanita itu?"tanya pria itu dengan nada sinis.
"Itu pesan terakhir tuan besar untuk anda tuan."pria itu melihat foto yang nampak sudah usang.
Pria itu langsung membaca surat itu dan baru mengetahui kebenaran yang selama ini yang disembunyikan selama bertahun-tahun dari dirinya.
Apakah dia akan melakukan itu dan mencari kebenaran itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesibukan Sean
Akhirnya mereka makan malam bersama ditempat itu,sesekali Keysha melirik kanan dan kiri meja yang kosong dan hanya ada mereka berdua.
"Ada apa lagi?" tanya Sean yang sedari tadi melihat tingkah aneh dari Keysha.
"Kenapa di ruangan ini hanya ada kita ,dan semua meja kosong." Pertanyaan itu langsung Sean pahami.
"Ternyata kamu tanya tentang hal itu." jawab Sean dengan santai.
"Aku menyewa tempat ini,aku tak ingin ada yang menganggu waktu istirahat." Mendengar jawaban itu Keysha tampak melongo dan tak percaya jika tuannya akan melakukan hal itu.
"Anda tidak bercanda kan,hanya untuk makan malam anda sampai menyewa restoran ini." ucap Keysha yang tak menyangka jika tuannya akan melakukan hal itu.
"Apa kamu kira aku tak mampu menyewa tempat ini,terserah aku ingin melakukan sesuatu hal yang aku inginkan .Apalagi aku pun tak merugikan orang lain." jawab Sean yang tak mempermasalahkan hal itu.
Keysha pun menganggap hal aneh yang dilakukan orang kaya yang begitu konyol, uang sebanyak itu bisa dia tabung tapi malahan dihambur-hamburkan hanya untuk hal semacam ini.
"Sudahlah,cepat makan." Perintah Sean yang saat itu menikmati makan malamnya.
Keysha pun hanya terdiam melanjutkan makan malamnya dengan rasa kesal dia batin bahkan dia terpaksa mengikutinya karena posisi pria itu bosnya sendiri.
"Sabar..." Batin Keysha menghadapi pria satu itu.
Setelah selesai makan ,mereka langsung keluar dari restoran.Posisi keduanya sudah ada didalam mobil,Keysha terlihat begitu bahagia mendapatkan handphone baru.Sebelumnya dia memiliki handphone, tapi disaat kejadian itu semuanya barang miliknya hilang.
Keysha diam-diam tersenyum begitu bahagia,baru kali ini tuannya perhatian dengan dirinya.
Tidak sengaja Sean melihat ekspresi Keysha yang tiba-tiba tersenyum sendiri.
"Apa yang membuat dia semakin aneh seperti itu." batin Sean yang tidak sengaja melihat ekspresi Keysha yang tiba-tiba tersenyum sendiri.
Akhirnya mereka sampai di apartemen, seperti biasanya Sean tidak masuk kedalam kamarnya dia langsung masuk ke ruang kerjanya yang ternyata dia sedang menghubungi seseorang.
"Segera kamu selesaikan,jika urusanku disini sudah selesai aku akan turun langsung menyelesaikan masalah yang ada di sana." Pesan Sean yang sedang berkomunikasi dengan asistennya.
Setelah selesai Sean duduk bersandar ditempat duduknya."Sepertinya beberapa masalah sudah aku selesaikan,kini hanya beberapa yang harus aku tangani sendiri." gumam Sean yang masih diliputi pekerjaan yang harus dia selesaikan.
Pagi hari
Seperti biasanya Keysha sudah siap dengan baju kerjanya, Ia tidak lupa membereskan meja makan setelah selesai barulah dia ke depan menghampiri tuannya.
Sean duduk diruang tamu,sontak saja Ia menatap kedatangan Keysha yang nampak sekali dia berpenampilan begitu berbeda.
"Ternyata dia terlihat cantik dengan penampilannya kini." Seketika Sean menggelengkan kepalanya menyadarkan dirinya dari hal konyol itu.
"Kenapa aku bisa berpikir hal seperti itu, bisa-bisa gila aku." gumam Sean yang mencoba bersikap biasa.
Sean berdiri dari tempat duduknya."Ayo kita berangkat sekarang." Perintah Sean yang langsung keluar dari apartemen.
Diluar sudah ada Arlan yang menunggu kedatangan tuannya,pada akhir mereka berangkat bersama menuju perusahaan.
Keysha yang duduk di depan sembari tatapannya mengarah ke samping jendela mobil, Ia terlihat lega akhirnya masalah dalam hidupnya perlahan-lahan sudah selesai walaupun belum semuanya.
Akhirnya mereka sampai di perusahaan,saat mereka masuk kedalam reaksi beberapa orang mulai berubah.
"Itu bos kita." bisik salah satu karyawan di perusahaan itu.
Sean berjalan tanpa memperdulikan mereka yang masih asyik bergosip.Keysha pun hanya bisa berjalan dibelakang tuannya mengikuti langkah tuannya.
Saat Keysha berjalan menuju lift,tidak sengaja dia bertemu dengan seseorang.Ternyata seorang wanita yang bernama Lia ,teman baru di tempat kerjanya.
Keysha pun hanya membalas dengan anggukkan.Mulailah Keysha kembali ke tempat kerja yang sudah beberapa hari dia tinggal.
Keysha mulai disibukkan dengan pekerjaan,hingga dia keluar masuk mengantarkan dokumen untuk tuannya.
"Apa semua dokumen sudah kamu kumpulkan?" tanya Sean pada sekretarisnya.
"Sudah tuan,bahkan semuanya sudah saya taruh menjadi satu." Reaksi Sean hanya menganggukkan kepala.
Keysha pun keluar kembali keruang kerja tuannya.
"Akhirnya pekerjaan sudah selesai,jika tidak kejadian hal itu mungkin saja pekerjaanku sudah selesai dari awal." gumam Keysha yang mengingat kejadian yang menimpa dirinya.
Walaupun sebenarnya dia takut,tapi dia harus melawan rasa takut itu dan apa yang dia rasakan sudah ia rasakan.
Permasalahan dia dengan ibu tirinya pun masih menghantui hidup dirinya,tapi untuk saat ini dia aman hidupnya tak lagi diganggu oleh ibu tirinya itu.
Keysha pun kembali bekerja menyelesaikan pekerjaan yang lainnya.
Siang hari
Keysha berada di ruang tuannya yang melaporkan beberapa agenda tuannya yang saat itu sedang Keysha laporkan.
"Baiklah besok siapkan,dan jangan lupa kamu akan di sana mencatat hal penting diruang rapat nanti." ucap Sean yang besoknya dia harus menghadiri rapat penting.
"Baik tuan." jawab Keysha yang berdiri sembari mencatat sesuatu secarik kertas.
Sean melirik kearah sekretarisnya."Apa kamu sudah makan siang ?" tanya Sean pada Keysha.
"Belum tuan." jawab Keysha yang belum makan siang.
Sean pun langsung menghubungi asistennya.Keysha yang mendengar percakapan tuannya hanya terdiam.
"Kamu tunggu,Arlan akan membawakan makan siang untukmu." ucap Sean yang sebenarnya sudah lapar apalagi waktu sudah menunjukkan satu siang dirinya belum makan siang.
"Arlan." ucap Keysha dengan suara lirih.
Keysha pun terpaksa menunggu diruang kerja tuannya dengan posisi tuannya duduk didepan meja kerjanya.
Beberapa menit kemudian
Arlan datang dengan membawa 2 kotak makanan pesanan tuannya.
"Ini tuan." ucap Arlan yang membawa makanan pesanan tuannya.
"Kami taruh meja." ucap Sean yang langsung menghentikan kerjanya.Setelah Arlan selesai dengan tugasnya,Arlan segera keluar dan melanjutkan pekerjaan yang belum dia selesaikan.
"Cepat kamu makan." Perintah Sean pada sekretarisnya.
Keysha pun terdiam mengambil kotak itu yang dimana berisi makanan yang baginya sedikit heran.
"Steak." batin Keysha yang sebenarnya dia tak pernah makanan seperti ini.
"Kenapa diam,cepat kamu makan." Perintah Sean yang melihat ekspresi aneh dari sekretarisnya.
" Iya tuan." jawab Keysha dengan anggukkan.
"Apa ada yang salah dengan menu makanan yang aku pesan?" tanya Sean pada Keysha yang nampak kebingungan dengan menu makanan itu.
"Tidak tuan, saya kira kita akan makan di kantin perusahaan." jawab Keysha yang asal menebak.
"Aku tidak mau." jawab Sean yang terdengar tak ingin makan di sana.
"Sebenarnya lumayan enak juga makanan di sana." jawab Keysha dengan suara lirih,Sean pun masih bisa mendengar suara lirih dari Keysha yang mengucapkan hal itu.
