NovelToon NovelToon
TIGA AYAH SATU IBU

TIGA AYAH SATU IBU

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Jihan Hadid, seorang EO profesional, menjadi korban kesalahan identitas di rumah sakit yang membuatnya disuntik spermatozoa dari tiga pria berbeda—Adrian, David, dan Yusuf—CEO berkuasa sekaligus mafia. Tiga bulan kemudian, Jihan pingsan saat bekerja dan diketahui tengah mengandung kembar dari tiga ayah berbeda. David dan Yusuf siap bertanggung jawab, namun Adrian menolak mentah-mentah dan memaksa Jihan untuk menggugurkan kandungannya. Di tengah intrik, tekanan, dan ancaman, Jihan harus memperjuangkan hidupnya dan ketiga anak yang ia kandung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Adrian duduk di samping tempat tidur Jihan yang sampai sekarang belum sadarkan diri.

Ia tidak tega melihat Jihan yang masih trauma dengan kejadian itu dan sekarang ditambah lagi dengan kepergian Om Sasongko.

Disaat Adrian sedang duduk, terdengar suara ketukan pintu dimana David dan Yusuf sudah berada di rumah sakit.

Adrian berdiri membuka pintu dan berjalan menuju ke luar.

"Bagaimana?" tanya Adrian.

"Om Sasongko dan Ferimin telah meninggal dunia. Mereka ditemukan dibawah reruntuhan apartemen." jawab Yusuf.

David menambahkan kalau banyak korban meninggal akibat ledakan itu.

Disaat mereka bertiga sedang mengobrol tiba-tiba Mia datang dan mengatakan kalau Jose berada di ruang UGD.

"A-ada seseorang yang menghubungiku dan mengatakan kalau Jose berada di ruang UGD rumah sakit ini," ucap Mia sambil menangis sesenggukan.

Mereka langsung berlari menuju ke ruang UGD untuk melihat keadaan Jose.

Dokter jaga yang ada di ruang UGD meminta mereka untuk menunggu sebentar diluar.

Di ruangan yang lain dimana Jihan membuka matanya dan ia melepaskan selang infusnya.

"Maafkan aku yang harus pergi meninggalkan kalian. Aku tidak mau ada kalian bertiga menjadi korban kekejaman Arkadion." gumam Jihan.

Jihan memutuskan untuk keluar lewat pintu belakang.

Tidak ada satu orang pun yang tahu jika Jihan sudah pergi dari rumah sakit.

Jihan lekas memanggil taksi dan memintanya untuk mengantarkannya ke bandara.

Di dalam taksi, Jihan kembali menangis sesenggukan.

"Maafkan aku, Om. Semuanya gara-gara aku." gumam Jihan.

Supir taksi memberikan tisu kepada Jihan yang sedang menangis.

"Terima kasih, Pak." ucap Jihan.

Dua puluh menit kemudian sopir taksi menghentikan mobilnya di depan bandara.

Jihan memberikan beberapa lembar uang merah ke supir taksi tersebut.

Setelah itu ia masuk ke dalam menuju ke gate keberangkatan.

Saat masuk kedalam pesawat, Jihan tidak sengaja menabrak tubuh seorang lelaki.

"M-maaf," ucap Jihan sambil terburu-buru masuk dan duduk di kelas bisnis.

Ia berharap dengan kepergiannya akan memberikan selamat kepada mereka bertiga.

"Hai, kita bertemu lagi." ucap lelaki yang ditabrak oleh Jihan saat masuk kedalam pesawat.

Jihan hanya menganggukkan kepalanya ke arah lelaki itu.

Tak lama kemudian pesawat mulai lepas landas menuju ke Kanada.

Sementara itu di rumah sakit, mereka masih menunggu di ruang UGD.

Dokter membuka pintu dan mengatakan kalau Jose terluka parah.

"Masih kita observasi selama 24 jam dan semoga ia bisa melewati masa kritisnya." ucap dokter.

Mia menangis sesenggukan saat mendengar perkataan dari dokter.

David menenangkan Mia dan disaat secara bersamaan tiba-tiba perawat datang.

"Tua Adrian, Nona Jihan tidak ada dikamar nya." ucap perawat.

"APA?!"

Mereka bertiga langsung berlari menuju ke rumah perawatan.

"JIHAN!!" panggil Adrian dengan suara tinggi.

David melihat ponsel Jihan yang masih ada di samping tempat tidur.

"Kita berpencar dan cari Jihan sampai dapat." ucap Yusuf.

Adrian, David dan Yusuf langsung keluar dari ruang perawatan untuk mencari keberadaan Jihan.

Adrian melajukan mobil menuju ke lokasi apartemennya.

Ia yakin kalau Jihan pasti akan kesana untuk mencari abu Om Sasongko.

Sesampainya di lokasi apartemennya, ia langsung turun dari mobil.

Polisi menghadang Adrian yang akan masuk kedalam.

"Aku mencari Jihan, ia pasti ada didalam!" ucap Adrian.

"Tidak ada siapa-siapa disini dan kalau ada pasti kami memberitahukan kepadamu." ujar salah satu petugas.

"Kalau dia nggak disini, laku kemana dia?" gumam Adrian.

Ponsel Adrian berdering dan ia melihat David yang sedang menghubunginya.

"Apakah Jihan ada disana?" tanya David.

"Jihan tidak ada disini, " jawab Adrian dengan wajah cemas.

David dan Yusuf juga mengatakan kalau mereka tidak menemukan keberadaan Jihan.

"Sudah cek cctv rumah sakit?" tanya Adrian.

"Sudah dan cctv belakang rumah sakit tidak bisa digunakan."

Adrian meminta agar mereka tetap di rumah sakit sampai ia kembali kesana.

Ia pun kembali melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit.

Sementara itu di dalam pesawat dimana pramugari membagikan makanan dan minuman kepada penumpang.

Pramugari melihat Jihan yang memejamkan matanya.

"Nona, ini makanan anda." panggil perawat.

Jihan masih memejamkan matanya dengan wajahnya yang pucat.

"Tuan Selim, apakah anda bisa membangunkannya." ucap perawat yang meminta tolong kepada Selim, lelaki yang duduk di sebelah Jihan.

Selim menepuk pipi Jihan agar bangun dari tidurnya.

Jihan membuka matanya dan melihat pramugari yang berdiri di samping tempat duduk Selim.

"Nona, ini makanan anda."

Jihan menganggukkan kepalanya dan saat akan mengambilnya. Tiba-tiba ia pingsan di tempat duduknya.

"Hey! Ayo bangun!"

Selim menepuk-nepuk pipi Jihan dan tidak ada perubahan.

Selim yang merupakan seorang dokter meminta perawat untuk menyiapkan handuk, air hangat dan obat penurun demam.

Selim melepaskan jasnya dan segera membaringkan tubuh Jihan.

"Aku buka dulu ya, agar kamu bisa bernafas." ucap Selim.

Selim membuka kancing baju yang dikenakan oleh Jihan.

"K-kamu sedang hamil?"

Selim mengambil stetoskopnya dan memeriksa keadaan Jihan.

"Lemah sekali keadaan kamu," gumam Selim.

Pramugari datang dan membawa apa yang diinginkan oleh Selim.

Selim mengompres kening Jihan yang sangat panas sekali.

"Tolong bawakan air hangat dan madu,"

Perawat kembali berlari dan mengambilkan yang diinginkan oleh Selim.

Selim memanggil salah satu penumpang untuk duduk di sebelah Jihan.

Segera ia mengambil selang dan cairan infus yang akan ia pasang di pergelangan tangan Jihan .

"Maaf, ini agak sakit sedikit." ucap Selim.

Jihan yang masih belum sadarkan diri hanya diam saat selang infus telah terpasang di pergelangan tangannya.

"Terima kasih sudah membantuku." ucap Selim kepada salah satu penumpang yang menolongnya.

Selim masih berdiri memegangi infus agar cairannya bisa masuk ke tubuh Jihan.

Perawat kembali lagi sambil membawa air hangat dan madu.

"Biar saya saja yang memeganginya, " ucap pramugari.

Selim menganggukkan kepalanya dan memberikannya kepada pramugari.

Kemudian ia mengambil kain tipis yang sudah ia beri air hangat dan madu.

Setelah itu ia teteskan sedikit ke bibir Jihan yang terlihat pucat.

"Tuan Selim, dia membuka matanya." ucap pramugari.

Selim melihat Jihan yang baru saja membuka matanya.

"Kamu istirahat dulu saja, aku disini untuk merawat mu." ucap Selim.

"T-terima kasih, maaf sudah merepotkan."

Selim meminta Jihan untuk tidak banyak bicara dulu.

"Apakah ada bubur atau makanan halus?" tanya Selim.

"Maaf Tuan, disini tidak ada bubur atau makanan halus," jawab pramugari.

Salah satu penumpang yang mendengarnya langsung memberikan bubur yang ia bawa.

Selim mengambil dompetnya dan akan memberikan uang kepada penumpang itu.

"Tidak usah dok, saya ikhlas." ucap penumpang tersebut.

Selim kembali duduk dan membuka bubur yang masih hangat.

"Makan dulu ya, biar kamu nggak lemas. Oh ya, perkenalkan namaku Selim." ucap Selim.

"A-aku Jihan,"

Selim meminta Jihan untuk membuka mulutnya agar makan bubur.

"Sedikit saja, Jihan. Kasihan anak kamu nanti kalau kamu tidak mau makan," ucap Selim.

Jihan menganggukkan kepalanya dengan air matanya yang mengalir.

Ia mulai membuka mulutnya dan makan bubur tersebut.

Selim tersenyum manis saat melihat Jihan yang mau makan.

1
kalea rizuky
jangan ngaco deh dalam islam g boleh poliandri/Shame//Drowsy/
my name is pho: dalam hal mendesak boleh kak
saya sudah tanya ke pak penghulu langsung 😭
nikahnya di luar negeri
total 1 replies
kalea rizuky
kok bisa di perkosa
kalea rizuky
emang boleh dalam islam poliandri
kalea rizuky
jd inget novel sebelah yg nikah ma paman angkatnya yg kembar /Curse/ nganu aja gantian astaga
kalea rizuky
ngidam mu nyusain
kalea rizuky
berasa bersuami 3/Curse//Curse/
my name is pho: senangnya dalam hati
kalau bersuami tiga
total 1 replies
Rohana Omar
sedap2 baca cuma 1 bab yg di upnya.. buat aq tertanya2 apa kisah selanjutnya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!