NovelToon NovelToon
Detektif Dunia Arwah

Detektif Dunia Arwah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Hantu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Seorang detektif muda tiba-tiba bisa melihat arwah dan diminta mereka untuk menyelesaikan misteri kematian yang janggal.

Darrenka Wijaya, detektif muda yang cerdas namun ceroboh, hampir kehilangan nyawanya saat menangani kasus pembunuh berantai. Saat sadar dari koma, ia mendapati dirinya memiliki kemampuan melihat arwah—arwah yang memohon bantuannya untuk mengungkap kebenaran kematian mereka. Kini, bersama dua rekannya di tim detektif, Darrenka harus memecahkan kasus pembunuhan yang menghubungkan dua dunia: dunia manusia dan dunia arwah.

Namun, bagaimana jika musuh yang mereka hadapi adalah manusia keji yang sanggup menyeret mereka ke dalam bahaya mematikan? Akankah mereka tetap membantu para arwah, atau memilih mundur demi keselamatan mereka sendiri?

Update setiap hari,jangan lupa like dan komen

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 32 MY BABY JORDAN

"Uda ga usa urus Jason,palingan dia juga kabur"kata Selina membantu Gavin melepas ikatan Jordan.

Gavin dengan tergesa menarik simpul ikatan di tangan Jordan, sementara Selina menahan tubuh Jordan yang hampir ambruk dari kursi.

"Cepat, Vin! Ikatannya kenceng banget"Selina berseru pelan, tangannya bergetar saat berusaha menahan tubuh Jordan yang lemas.

"Uda kan?"tanya darren langsung membantu Jordan untuk berdiri.

Mereka berempat pun segera keluar dari gedung itu meninggalkan para penjaga berbadan kekar itu tergeletak disana. Hingga sampailah mereka di mobil.

"Lo ga apa apa kan jordan?perlu ke rumah sakit?"tanya Selina.

"Ka...kalian siapa?"tanya Jordan lemah.

Darren memberikaan kartu namanya.

"Gue detektif yang mau nangkep Jason,lo bisa bantu kita ga?"

"Uda bahasnya didalem mobil ajaa biar aman"pinta Selina.

Selina,Gavin dan Darren pun segera menaiki mobil itu. Gavin melajukan mobil itu menuju ke arah kota. Jordan bersandar lemah di jok belakang, keringat dingin mengalir di pelipisnya. Tangannya gemetar, wajahnya pucat.

"Lo aman kan? Kayaknya kita harus langsung ke rumah sakit deh" Gavin melirik dari spion tengah, wajahnya masih berlumuran darah dan lebam.

Jordan menggeleng lemah. "Jangan kalau gue dibawa ke rumah sakit mereka bisa nemuin gue lagi. Jason punya orang di mana-mana"

Tetapi sebelum mereka bertiga menjawan suasana mobil sedikit mencekam,seorang wanita dengan sayatan di leher datang matanya yang hitam legam masi mengeluarkan air mata hitam.

"My baby Jordan"katanya lirih

Jordan yang masi lemah kaget melihat penampakan seorang hantu yang begitu menyeramkan lehernya mengeluarkan darah yang bercucuran.

"Kamu...kamu siapa?"tanyanya ke takutan.

Hantu Lara mendekat lalu mengelus pipi Jordan,tangannya yang dingin menempel ke kulot Jordan yang membuat bulu kuduk Jordan berdiri.

"Pergii... Jangan dekati aku...aku takut"

"Tidak usah takut aku kekasihmu Laraa"Hantu Lara mendekat lalu tersenyum.

"Lara sudah meninggal,kamu...pasti setan"kata Jordan ketakutan.

Namun Hantu Lara hanya menatapnya dengan mata hitam legam penuh luka,tangan dinginnya menggenggam tangan Jordan.

"Kamu apakah masih inget, Jordan?"bisiknya pelan.

"Kita pernah kabur dari pesta ulang tahun ayahmu terus kita sembunyi di taman belakang. Kamu bilang ke aku, kalau kamu bosen sama pesta orang kaya yang penuh kepalsuan. Kamu cuma pengen makan bakso di pinggir jalan bersamaku"

"Kamu pasti bohong Lara sudah tiada,jangan ganggu dia"kata Jordan tercekat.

Air mata hitam menetes lagi dari mata Lara.

"Atau waktu kamu selipin surat kecil di dalam buku biologi milikku, tulisan kamu jelek sekali. Tapi aku simpan sampai aku mati. Kamu nulis 'Kalau dunia nggak adil, aku masih punya kamu Lara sayang' "

Jordan menutup wajahnya dengan kedua tangan, bahunya bergetar keras.

"Berhenti… berhenti jangan ngomong kayak gitu,Lara sudah tenang di surga"

Hantu Lara tersenyum getir, darah makin deras mengalir dari lehernya.

"Aku emang udah mati, Jo tapi cintaku nggak pernah ikut mati. Aku datang lagi karena aku nggak mau kamu berakhir kayak aku. Aku nggak mau kamu jadi korban Jason"

"Kamu....kamu beneran Lara,aku... nyesel. Aku nggak bisa selamatin kamu saat kamu dibawa Jason. Aku memang pengecut...Maafkan Aku My baby Lara"

Jordan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Tangisan Jordan pecah, suaranya pecah menembus kesunyian mobil.

"Bukan salahmu... Semua ini karena Jason. Dia yang ngerenggut nyawaku. Tapi sekarang kita bisa akhiri bersama. Aku butuh kamu, Jo. Kamu masih punya waktu, sedangkan aku cuma punya dendam...kalau ini belum selesai aku tidak bisa pergi dari dunia ini...aku ga bisa tenang" Lara menggeleng,lalu menghapus air mata Jordan dengan tangan dinginnya.

"Aku akan membantumu membalas dendam kepada Jordan Lara...aku akan bertanggung jawab atas kematianmu"Jordan menggenggam tangan Lara yang dingin lalu menciumnya.

"Izinkan aku menjadi pelindungmu untuk terakhir kalinya Lara"Jordan menangis terisak isak.

Darren, Gavin, dan Selina yang sejak tadi terdiam, saling berpandangan. Mereka bisa melihat jelas bagaimana Jordan benar-benar runtuh di hadapan cinta lamanya yang kini kembali sebagai arwah penuh luka.

"Ternyata cinta beda dunia juga ada ya"gumam Gavin kepada Darren.

"Huss,jangan gitu mereka lagi sedih"kata Darren menepuk lengan Gavin.

Gavin melanjutkan mobil itu dengan cepat mengarah ke markas mereka,hingga sampailah mereka di depan rumah milik Darren yang menjadi markas mereka. Mereka semua pun turun dalam mobil dan menuju ke dalam rumah. Terlihat seorang gadis cantik yang sedang menyiapi obat.

"Astaga wajah kalian babak belur"Kata Jena merasa kaget melihat wajah Darren dan Gavin yang babak belur.

"Yasudah kalian duduk disini,akan gue obati satu satu. Selina bisa bantu gue?"Jena menyiapi kapas,betadine dan semua keperluan untuk mengobati luka.

"Okee, gue siapin air bersih sama kain lap"Selina mengangguk. Ia buru-buru ke dapur untuk mengambil mangkuk berisi air hangat.

Darren menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Bajunya sobek di bagian bahu, terlihat lebam besar menghiasi kulitnya. Gavin pun menjatuhkan diri di kursi sebelahnya, napasnya masih tersengal, darah menetes dari pelipisnya.

"Anjir sakit banget,kayak ditusuk jarum berkali kali"gumam Gavin, meringis saat Jena mulai membersihkan lukanya dengan kapas berlumur betadine.

"Jangan gerak gerak Gavin"

Jordan duduk agak terpisah, tubuhnya gemetar. Sorot matanya kosong, seakan masih dibayangi pertemuannya dengan arwah Lara di dalam mobil. Hantu itu kini berdiri di belakang Jordan.Selina kembali membawa air hangat lalu ikut duduk di sebelah Gavin.Setelah mengobati Gavin,Jena bergerak ke arah Darren. Ia menempelkan kain hangat di bahu Darren yang lebam, membuat Darren meringis.

"Arghhh....pelan pelan dong Jenaa"

"Ini udah pelan Darren...Luka lo parah, Kalau nggak dibersihin bisa infeksi. Lo pikir badan lo baja apa?" Jena menatapnya kesal, tapi mata berkaca-kaca karena khawatir.

Selina memperhatikan laptopnya yang sudah menyala.

"Oke kita berhasil bawa Jordan keluar, tapi ini belum selesai. Jason nggak bakal diem aja. Gue yakin dia bakal buru kita"

"Kalian harus istirahat dulu"Kata Jena lalu bergerak ke arah Jordan yang terluka di bagian wajahnya.

Jena mengobati luka di wajah Jordan,Lara yang melihat kekasihnya kesakitan tidak tega. Ia ingin memeluknya tetapi karena ia telah sering menampakkan diri ke manusia biasa tubuhnya agak lemas jadi ia tidak mampu memeluk kekasihnya itu. Setelah mengobati luka, Jena berjalan ke arah dapur membawakan 5 mangkuk bubur hangat untuk mereka semua.

"Ini tadi sebelum kesini gue beliin bubur buat kalian"kata Jena sambil membawa bubur di nampan.

1
Hariyanti Katu
gaanteng visualx cocok sih klo jd polisi😄
Nadinachomilk: iya soalnya kekar gitu😚❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!