Irgi beralih menatap Humaira.
Wajah calon istrinya itu sangat polos tanpa make up sama sekali. Tubuhnya juga dibalut baju gamis panjang serta jilbab pink yang menutup bagian dadanya. Dia sungguh jauh berbeda dengan pacarnya yang bernama Aylin.
Selain memiliki wajah yang cantik, Aylin pandai berdandan serta modis dalam berpenampilan. Kepopulerannya sebagai influencer dan beauty vloger membuat Irgi sangat bangga menjadi kekasihnya.
Namun wasiat perjodohan mengacaukan semuanya. Dia malah harus menikahi gadis lain pilihan kakeknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ibu Sakit
[Tadi Adam telpon, katanya Ibu lagi sakit. Aku ijin mau nginep di rumah ibu yaa....]
Humaira mengirim sebuah pesan ke nomor ponsel Irgi.
Setelah pesan terkirim, gadis itu melangkah cepat menuju kamarnya. Dengan wajah panik, Humaira buru-buru menyiapkan tas dan beberapa perlengkapan pribadi untuk dibawa ke rumah sang ibu.
Memang sejak Humaira pindah tempat tinggal bersama Irgi, belum sekali pun ia mengunjungi ibunya lagi. Jarak rumah mereka yang berjauhan membuat Humaira tak bisa sesuka hati berkunjung. Ia hanya berusaha rutin menelpon sang ibu. Terkadang ia pun bertukar pesan dengan adiknya-Adam.
Kabar yang datang sore itu seperti sebuah sinyal bahwa sang Ibu sedang merindukannya dan ingin bertemu.
Humaira pun demikian.
Ia sangat merindukan rumahnya.
Setelah persiapan selesai, Humaira kembali mengecek pesan yang ada di ponselnya. Rupanya Sang suami belum juga membaca pesan darinya.
Mungkin dia sibuk, gumamnya sambil kembali memasukkan ponsel ke dalam tas yang akan ia kenakan. Hatinya benar-benar tidak tenang.
Humaira duduk di teras rumah, menatap langit sore yang mulai meredup dan teduh.
Sebenarnya Humaira ingin diantar oleh sang suami menuju rumah ibunya. Namun dia enggan meminta. Jarak yang ia ciptakan dengan Irgi malah membuat hubungan mereka semakin canggung dan rumit.
Setiap ada kesulitan, egonya selalu berbisik, 'Kamu bisa sendiri!'
****
Di kediaman Aylin
Sore itu, Dian terlihat sedang sibuk menyetting dapur di apartemen Aylin untuk keperluan syuting.
Meskipun tempat itu jarang digunakan namun dalam hitungan kurang dari satu jam ia bisa menyulapnya menjadi dapur cantik yang aesthetic dengan perabotan lengkap dan bahan masakan yang beragam.
Dian memang asisten pribadi yang serba bisa.
Sementara itu, di ruang utama sudah ada Irgi dan Zidan yang sedang melakukan briefing bersama Aylin. Mereka akhirnya sepakat untuk melakukan kolaborasi dalam membuat konten terbaru yang akan diupload di channel YouTube The Brother's Show.
Sebelumnya, Irgi sempat menghubungi empat orang konten kreator viral dan mengajak mereka untuk melakukan kerjasama, membuat konten YouTube. Sayangnya belum ada satu pun yang bersedia meluangkan waktu untuk project tersebut.
Orang-orang itu memandang sebelah mata channel The Brother's Show. Mereka merasa tidak akan mendapat keuntungan apa pun bila mengadakan kerjasama dengan channel kecil yang tidak populer.
Irgi pun tidak punya pilihan lain. Ia terpaksa meminta bantuan kekasihnya, untuk melakukan kolaborasi konten.
Aylin langsung bersedia dan meminta Dian segera mengatur schedule-nya.
"Jadi...Konsepnya begini, Kita berdua dateng ke apartemen ini buat berkunjung. Nanti judulnya, emmm.... Grebeg Rumah Selebgram Seksi, Aylin!! Cantik-cantik bisa Masak Gak Ya!!" Zidan menjelaskan konsep konten yang akan digarap dengan penuh antusias.
"Kita bertiga masuk scene semua kan?" Irgi mengernyitkan dahinya. Ia menatap tajam mata Zidan.
Dia khawatir jika Zidan hanya menyuruhnya masuk scene bersama Aylin. Tentu konten itu nantinya bisa jadi bumerang bagi dirinya.
"Bagusnya gimana?" Zidan menatap Irgi dan Aylin bergantian.
Saat itu, Zidan masih memakai pakaian kantor, kemeja panjang polos warna biru muda dengan bawahan celana panjang warna hitam. Raut wajahnya begitu lelah karena baru saja pulang dari kantor.
"Lu bawa baju ganti kan?" tanya Irgi meyakinkan.
Irgi sudah was-was jika Zidan lupa menyiapkan keperluan untuk syuting. Mereka tidak punya team lagi untuk menyiapkan banyak hal.
"Gua pake baju ini juga oke-oke aja. Malah bagus! Terkesan natural, gua pulang kerja bela-belain dateng ke rumah Aylin buat collab. Ya kan?" senyum Zidan menandakan optimis yang tinggi.
"Gimana kalo yang masuk scene cuma berdua, aku sama Irgi?" Tiba-tiba Aylin mengeluarkan pendapatnya. Gadis itu menatap Irgi dan Zidan bergantian.
Irgi terperangah.
"Jangan dong, lebih baik bertiga, lebih seru dan rame. Nanti sambil masak kita bisa banyak bahas hal viral! Kalo cuma berdua, nanti garing! Konten ini kan gak fokus ke masaknya aja kan?" ujar Irgi sambil memberi tekanan pada kalimatnya.
Zidan tiba-tiba mengangguk-anggukkan kepalanya. Ada suatu konsep lain yang mendadak muncul di otaknya.
"Tapi bagus juga kalo cuma kalian berdua yang masuk scene! Kita bisa bikin situasi yang uwwuu, ada part-part romantis, ngobrolin tentang pasangan idaman. Waahh, bakal rame si! Apa lagi, netijen tahunya Aylin jomblo. Begitu masak bareng cowok ganteng, waah, pasti bakal viral!" Zidan terlihat sangat berapi-api.
"Sorry, gua gak mau kalo cuma berdua! Jangan sampe ada berita atau gosip miring antara gua sama Aylin! Kalo berita itu sampe ke telinga ortu, bisa bahaya. Lu ngerti kan maksud gua?" Irgi menatap tajam mata Zidan. Nadanya sangat tegas.
Zidan menarik napas dalam lalu menghempaskan perlahan. Ia lalu memandang ke arah Irgi dan Aylin bergantian. Laki-laki itu sebenarnya bingung dengan hubungan dua orang di hadapannya.
"Baiklah, ayo kita mulai syuting!" ucapnya pasrah.
Mereka bertiga segera beranjak dari tempat duduk lalu mengatur posisi untuk memulai proses syuting.
Namun sebelum kamera on, Irgi mengecek ponselnya lebih dulu. Sudah dua jam ia tinggalkan benda itu di dalam tas ransel.
Sebuah notifikasi pesan masuk, muncul di layar ponselnya. Humaira.
Senyum Irgi langsung merekah seperti bunga di musim semi. Sudah sebulan lebih istrinya tidak pernah mengirim pesan atau menelponnya. Humaira terus membentangkan jarak yang jauh diantara mereka.
Sore itu, Humaira ingat padanya.
Namun pesan yang ia terima berisi berita yang kurang baik. Ibu Mertuanya sedang sakit. Humaira meminta ijin untuk menginap di rumah ibu.
......****************......
hmm covernya bagus kak