NovelToon NovelToon
Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dokter / Menyembunyikan Identitas / Kekasih misterius
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Nadira Keisha Azzura pertama kali co-ass di rumah sakit ternama, harus mengalami nasib buruk di mana Bapaknya masuk UGD tanpa sepengetahuannya akibat tabrakan, lalu tak lama meninggal dan sebelumnya harus mendengar ijab kabul mengatasnamakan dirinya di kamar Bapaknya di rawat sebelum meninggal. Pernikahan itu tanpa di saksikan olehnya sehingga dia tidak mengetahui pria tersebut.

Sedangkan dia hanya memiliki seorang Bapak hingga dewasa, dia tidak mengetahui keberadaan kakak dan Ibunya. Dia di bawa pergi oleh Bapaknya karena hanya sosok pria miskin dan mereka hanya menginginkan anak laki-laki untuk penerus.

Bagaimana nasib Nadira selanjutnya? akankah dia hidup bahagia bersama suaminya? akankah Nadira bisa menerima siapa suami dan siapa yang telah menabrak Bapaknya? Akankah dia bertemu dengan keluarganya?

Yu saksikan ceritanya hanya di novel 'Suami Misteriusku ternyata seorang Dokter'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 ~ Ken terbakar api Cemburu

Ken pun berjalan hendak menuju ruangannya, namun siapa sangka dia kembali bertemu dengan Nadira.

"Ra ... ada Dokter Ray atau Ibrahim? gimana hasilnya? sudah di rekap?" Tanya Ken dengan berdiri di hadapannya.

"Sudah Dok, ini ...." Nadira memberikan laporannya kepada Ken.

Namun saat menerima laporan dari Nadira, Ken di hampiri oleh Dokter Ray.

"Dokter Ken bagaimana sudah sehat? mohon di bantu pemeriksaan di ruang melati 1 dan 2, saya harus menangani pasien kecelakaan!" Seru Dokter Ray.

"Ok minta datanya Dok!" seru Ken dengan menerima data pasien yang hendak di periksa, "Ayo Nadira mari ikuti saya!" Seru Ken dengan melanggeng pergi menuju ruangan Pasien yang diikuti oleh Nadira.

Ken pun memasuki setiap ruangan Melati 1 yang di ikuti oleh Nadira dengan mencatat segala data kondisi pasien juga perkembangannya.

Setelah selesai dari ruangan Melati 1 mereka melangkah ke ruangan melati 2. Tibalah Ken di ruang melati 2 tepatnya di ruangan 23 di mana kini mereka memasuki ruangan pasien para pria.

"Dengan Bapak Robby Azhar Divargian? Bagaimana kondisinya sekarang?" Tanya Ken ramah sambil memeriksa kondisi pasien dan Nadira mempersiapkan Tensimeter atau Sphygmomanometer untuk memeriksa tekanan darah pasien.

"Sudah lebih baik dari sebelumnya Dok." Robby terjeda dengan melirik Nadira. "Nadira? benar kan kamu Nadira Keisha Azzura?" Tanya Robby dengan menelisik Nadira yang sedang memegang Tensimeter.

Ken terdiam sejenak saat mendengar nama Nadira di panggil.

"Eh Lo Roby, kirain siapa? Cepat sembuh ya." Nadira tersenyum ramah kepada Temannya tersebut.

Ken memperhatikan Nadira dengan terus memeriksa Robby.

"Nara Gue kangen Lo," ucap Robby to the point.

'Deg!' Hati Ken bagai tersambar petir tatkala ada yang mengungkapkan rasa rindu, dadanya bergemuruh bagai petir menyambar tepat pada dirinya di terik matahari.

Namun Ken mencoba bekerja dengan profesional meski dirinya kini menahan amarah yang bergejolak dalam dadanya.

"Kangen apa? Kangen gombalin aku haha." Nadira menyahuti Robby dengan candaannya, dan jelas membuat Ken semakin tidak karuan, rasanya bagaikan berada di sebuah padang pasir yang begitu tandus.

"Iya tau aja," sahut Robby dengan tersenyum sambil memandangi Nadira.

"Ehmm." Ken mencoba memberhentikan kedua orang tersebut, sontak membuat keduanya pun terdiam.

"Apa kamu sudah mencatat kondisi Pasien?" Tanya Ken dengan menatap Nadira dengan tajam.

"Belum karena Bapak belum menyebutkan kondisi Pasien." Nadira pun menatap Ken dengan penuh keheranan.

"Dengue Hemorrhagic Fever positif, berikan cairan isotonik secara intravena." Ken berucap dengan lugas, kemudian terdiam dan menatap pasien dengan ramah. "Silahkan beristirahat kembali, dan semoga cepat pulih," ucap Ken dengan ramah kemudian berlalu dari bangsal Robby.

Yang di ikuti Nadira setelah selesai menulis dengan tergesa-gesa sehingga tanpa mengucapkan satu katapun kepada Robby yaitu teman sewaktu sekolahnya dulu.

"Ra ...." Robby memperhatikan Nadira yang berlalu dari hadapannya tanpa berkata-kata.

Sesaat setelah mereka berada di luar ruangan Robby. "Kembali pada mejamu! panggil Nando untuk bekerja denganku di setiap bangsal laki-laki di sini!" titah Ken tanpa memandang Nadira.

"Tapi Pak?—" Ucap Nadira terjeda.

"Cepat aku tidak suka pegawai apalagi koas yang lelet!" seru Ken dengan tegas.

"Dasar Kutub mulai deh," gerutu Nadira dengan memberikan setiap catatan pasien kepada Ken dan berlalu meninggalkan Ken.

Maaf Ra, aku ga sanggup ada yang mengucapkan rindu selain aku yang merindukanmu. Batin Ken dengan menghela nafas panjang sambil melihat kepergian Nadira.

Setibanya Nadira di lantai 3, "Nando, kamu disuruh Dokter Ken gantikan saya bekerja dengan dokter Ken untuk memerika pasien pria di ruangan melati no 24 sekarang!" Titah Nadira kepada Nando sesuai pesan Ken.

"Aku? mendadak amat, Ok baiklah kalau begitu Thanks Ra," jawab Nando sambil berlalu.

Nadira pun kembali melangkahkan kakinya menuju meja, di mana siska sedang bertugas dengan menghubungi seseorang.

"Sebel banget sih, kenapa suka tiba-tiba? Ish bener gue ga paham salah apa?" gerutu Nadira dengan menghentakkan kakinya.

"Kenapa sih, dari tadi gue perhatikan lo sambil nelepon, lo marah-marah ga jelas?" sahut Siska dengan mengerutkan keningnya penuh keheranan.

"Tadi di bangsal no 23 gue ketemu teman lama, dia bilang kangen gitu lah, emang dia sempat suka gue, tapi gue ga pernah gubris dia, udah dari sana Pak Ken tiba-tiba ngusir gue ganti sama nando, heran kan? kaya gue punya salah aja? padahal kita udah kerja dari melati 1 itu tau sendiri berapa ruangan cewe yang kita datangi?" Jelas Nadira dengan berdecak kesal.

"ha ha ha gue curiga kutub Utara cemburu sama cowo tadi deh haha, makanya nyuruh tukeran sama Nando." Siska terus ketawa renyah dan semua itu membuat Nadira kepikiran akan ucapan Siska.

Siska pun menyadari jika Nadira terdiam mematung di tempat duduk tersebut.

"Woy ko malah bengong? kesambet setan loh ntar!" Seru Siska yang masih ganggu Nadira.

"Apaan sih? gue kepikiran omongan lo tadi!" sahut Nadira dengan kembali memikirkannya.

"Omongan yang mana?" Tanya Siska heran.

"Idih itu kalau Pak Ken cemburu? kaya yang suka aja ma gue? kan orang cemburu itu pastinya menyimpan rasa suka dong?" Tanya Nadira dengan terus kepikiran omongan Siska.

"Ra, lo di bawa serius? gue bercanda loh? mungkin Pak Ken ada pertimbangan lain kali?" Timpal Siska yang merasa kaget akan tanggapan serius oleh Nadira.

"Terserah lo aja, tapi gara-gara lo gue jadi baper!" protes Nadira dengan memutar kedua bola matanya.

"Eh Ra, gue penasaran deh sama kutub itu, kalau lagi jatuh cinta kaya gimana ya? masa iya terus dingin ga mencair?" Tanya Siska yang tiba-tiba kepikiran soal sikap Ken saat jatuh cinta.

"Iya bener apa makin marah-marah atau ketus ya? lucu ya kalau bener suka ma cewe sikapnya kaya gitu?" Gelak tawa mereka pun pecah dengan seketika dengan bayangan mereka masing-masing. Tanpa mereka sadari Ken datang dengan berjalan dari ujung sana mendekati meja mereka, dengan terus menatap kedua wanita tersebut.

"Kalian mau bekerja atau bercanda? jika kalian seperti ini, kalian telah membuat kegaduhan, maka tidak segan-segan akan saya berikan kalian skorsing," tegur Ken dengan tegas.

"Ampun Pak, tidak akan kami ulangi kembali," ucap Siska dan Nadira dengan kompak.

"Saya pegang ucapan kalian, Nadira ikut ke ruangan saya dengan bawa rekap yang telah kamu kerjakan dengan Ray atau Ibrahim!' Titah Ken dan langsung berjalan meninggalkan mereka.

"Sumpah serem banget sih, kebayang kita kalau di skorsing?" ucap Siska dengan bergidik.

Sedangkan Nadira tanpa protes sedikitpun dia terus menyiapkan apa yang dipinta Ken dengan tergesa-gesa, kemudian berlari kecil mengejar Ken.

Namun tiba-tiba 'BRUKK', dia menabrak tubuh Ray saat berbelok di lorong rumah sakit tersebut, seolah mereka berpelukan hingga membuat berkas-berkas dari tangan Nadira pun berserakan.

"Maaf Pak, maafkan saya!" Seru Nadira dengan langsung berjongkok memungut kertas yang berserakan.

Ken pun melirik suara tersebut, dia memperhatikan kedua orang tersebut.

"Kamu tidak apa-apa Dek?" Tanya Ray dengan memegang bahu Nadira.

Nadira pun terdiam membisu, dia menatap Ray yang sedang berbicara dengannya sambil memegang bahunya.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Ray kembali.

"E-eh ga ko aku baik-baik saja Pak terimakasih," sahut Nadira dengan terburu-buru mengambil kertas yang berserekan yang di bantu oleh Ray. Ken yang hendak membantu pun mengurungkan niatnya dia hanya memperhatikan mereka dari jarak yang cukup jauh.

"Ini ...." Ray memberikan tumpukan kertas pada tangan Nadira dan membantunya berdiri dengan memegang kedua bahunya.

Setelah membantu Nadira berdiri, dia pun merapikan rambut Nadira sambil berbicara. "Kalau jalan ya hati-hati ya dek, jangan sampai terjadi seperti tadi, itu bisa membuatmu terjatuh dan sakit, untung saja tubuhmu tidak terbentur lantai!" Seru Ray dengan wajah tersenyum ramah, yang memperlihatkan kegantengannya meski gantengnya masih di bawah Ken, namun pesona dan keramahannya bisa membuat wanita jatuh hati.

Ken geram melihat sikap Ray yang so lembut dan sangat berani kepada Nadira, Ken pun menghampiri Nadira kemudian menarik lengan Nadira dengan paksa.

Nadira tercengang namun dia hanya menatap Ken yang sedang menariknya tanpa berkata-kata.

Ray pun tercengang saat melihat aksi Ken yang kasar tersebut, dia terus memperhatikan sikap Ken yang tak seperti biasanya.

Ingin rasanya Ray menegur Ken yang begitu kasar, namun di urungkan niatnya. Dan kembali Ray melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.

Bersambung ...

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
dira rahmi: sekedar info, novel baru saya yang lain
"Sang Penerus yang tersembunyi"/Chuckle/
Anto D Cotto: seep 👌👍
total 3 replies
Hesty
kpn bwrsatunya.... bikinortu ken tau thoooor
dira rahmi: penasaran ya bersatunya? hehe sabar ya ... bikin cintanya bermekaran dulu kaya bunga2 di taman /Grin/
dira rahmi: tau bagaimana? nikah ya?
total 2 replies
dira rahmi
keren ni
dira rahmi
orang miskin yang pinjam dari pinjol untuk menafkahi Nadira hehe🤔✌🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!