NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 21

Beberapa bulan Sebelumnya.

Mora memang tak sebebas dulu , karena anak buah Nicolas terus memantaunya.

" Mora kapan kita kumpul lagi?" Ujar dara dan sofa karena sejak menikah sahabatnya itu jarang gabung dengan mereka .

" Bukan kah ini kita sedang kumpul" ujar Mora dengan khas suara manjanya.

" Owh yah kalian sudah pada denger belum kalau pak Edwin sudah diketemukan?" Ujar sofa karena hampir sepekan Edwin menghilang.

" Dimana sekarang pak Edwin, apa dia baik-baik saja?" tanya Mora khawatir karena seingatnya Edwin di keroyok oleh anak buah Nicolas.

" Entahlah! yang aku dengar pak Edwin koma dan kedua kakinya harus diamputasi karena tulang keringnya hancur!" Ujar sofa sambil menitikkan airmata. menceritakan kondisi yang dialami mantan gurunya itu

" Mora kamu tidak papa?" Tanya dara karena melihat mora menangis tapi tak keluar air mata nafasnya pun sesak seperti sulit bernafas.

" Mora sadar ! Gimana ini? "

" Cepat' pergi cari bantuan "

Mora yang begitu Shok memegangi dadanya hingga tak sadarkan diri. Akhirnya mereka berinisiatif melarikan Mora ke UGD

"Dok bagaimana keadaan putri saya" tanya mama Ani dan papa Jo khawatir

"jangan khawatir Bu pa Pasien hanya shok, tidak ada masalah dengan kesehatannya, nanti saya tuliskan resep " ujar dokter yang memeriksa Mora.

Nicolas yang mendapat kabar Mora dibawa ke UGD langsung meluncur menuju rumah sakit tempat Mora dirawat.

" Sayang akhirnya kamu bangun, mama khawatir takut terjadi apa-apa denganmu" ujar mama Ani menangis sambil memeluk mora.

" Aku baik-baik saja mah, mama papa jangan khawatir" ujar Mora yang masih lemas. Mora tak menyangka ancaman suaminya itu bukan isapan jempol belaka dia akan melakukan apa yang dikatakannya.

" Mah bisa antar Mora menjenguk pak Edwin?" Mohon Mora karena dia ingin memastikan kondisi Edwin, apa benar seperti yang dikatakan sahabatnya.

" Iya sekalian mama papa juga mau jenguk pak Edwin mumpung ada dirumah sakit" ujar papa menyetujui.

Mora menatap dari luar jendela kaca, ruang ICU dimana pria yang pernah ia Kagumi tertidur pulas dengan banyak selang di sekujur tubuhnya tak terasa air matanya pun berlinang tak tertahankan. "Maafkan Mora pak Edwin semua ini gara-gara Mora, BPK jadi seperti ini" sesal Mora didalam hati sambil sesenggukan.

" Bu indah yang sabar, semoga orang yang mencelakai pak Edwin segera tertangkap dan di berikan hukuman setimpal nya" ujar mama Ani mengusap punggung ibu indah

"Terimakasih bapak ibu dan Mora sudah mau menjenguk suami saya, semoga Mora juga cepet sembuh" ujar Bu indah terharu

" Pak Nicolas juga ada disini!" Ujar Bu indah membuat Mora dan papa Mamanya menoleh ke Orang yang baru datang.

Mora langsung membuang muka saat tatapan matanya bertemu dengan mata Nicolas.

" Semoga beliau cepat sembuh, dan orang-orang yang sudah mencelakai nya segera tertangkap" ujar Nicolas menimpali sambil menatap aneh, kepada pria yang ada dibalik jendela kaca yang sedang berbaring dengan alat medis yang menempel di seluruh tubuhnya. membuat Mora ingin tertawa dengan apa yang di ucapkan oleh suaminya itu.

" Apa dia menyumpahi dirinya sendiri, apa dia tidak sadar kalau dialah orang yang membuat pak Edwin sampai harus dirawat diruang ICU" batin Mora kesal dengan kelakuan suaminya itu, dan dia tidak merasa bersalah sama sekali. Kalau ibu indah tau yang menyebabkan pak Edwin harus dirawat di ruang ICU, adalah dirinya dan suaminya mungkin wanita itu tidak akan se ramah ini, mungkin dia akan menjebloskan mereka ke penjara.

Sesampainya di parkiran rumah sakit Mora yang ingin ikut orang tuanya dicegah oleh Nicolas dengan berbagai macam alasan.

" Ya sudah mama papa pulang dulu kamu jaga kesehatan?" Ujar mama dan papa membuat Mora lemas karena mereka tak ingin membawanya pulang.

Oscar yang sudah tiba diparkiran langsung membukakan pintu untuk Nicolas, Mora tidak menunggu Oscar membukakan pintu untuknya, dia langsung duduk di kursi depan bersama Oscar.

" Nyonya kenapa kau duduk disini?" Tanya Oscar yang tak dapat jawaban dari Mora. Dan Nicolas pun diam tak ada komentar. "Pengantin baru ngambek terus" ujar Oscar pelan tapi masih terdengar oleh telinga Nicolas dan Mora. "Kak Oscar bisa berhenti di apotik depan" pinta mora karena dia ingin membeli sesuatu.

Oscar pun menghentikan kendaraannya pas didepan sebuah apotik.

" Nyonya mau beli apa? Biar saya yang turun!" Ujar Oscar sambil membuka pintu mobil.

" Roti jepang" ujar Mora membuat Oscar mengurungkan niatnya untuk keluar mana ada pikirnya roti jepang di apotik.

" Bos nyonya ingin membeli roti jepang" ujar Oscar berniat menyuruh bosnya itu agar turun dan membelikan untuk nyonya nya.

Nicolas yang tidak tahu apa itu roti jepang akhirnya turun, dan masuk ke apotik, tidak berapa lama akhirnya keluar dengan membawa tentengan.

" Bos kenapa wajah anda berubah menjadi merah?" Pertanyaan yang konyol yang dilemparkan oleh Oscar.

"tolong belikan satu lagi roti jepang" Perintah Nicolas kepada Oscar. Yang langsung dikerjakan oleh Oscar. Karena Oscar tidak tahu kalau Roti jepang itu adalah pembalut untuk wanita yang sedang menstruasi, kalau dia tau pasti tidak akan mau disuruh turun untuk membelinya ,Mora yang melihat wajah suaminya merah karena malu ingin sekali menertawakan nya, tapi saat ini dia sedang marah jadi diurungkannya niatnya.

Oscar kembali dengan membawa tentengan yang persis dengan yang di bawa Nicolas.

" Kenapa wajahmu menjadi merah?" Nicolas membalikkan Pertanyaan oscar. Membuat Oscar manyun. Nicolas tau istrinya itu sedang menertawakan mereka.

" Ini nyonya " Oscar memberikan bungkusan nya kepada mora.

"Terimakasih kak Oscar maaf sudah merepotkan" ujar Mora sambil nyengir membuat Oscar melipat bibirnya.

Sesampainya dirumah Mora segera turun dari mobil dan langsung masuk kedalam rumah tanpa menunggu Nicolas.

" Aku ingin kau Cari tau!" Perintah Nicolas kepada Oscar, Oscar mengangguk tanda dia sudah tau apa yang di inginkan bosnya itu.

" Bos ada yang ketinggalan" ujar Oscar tersenyum sambil memberikan tentengan yang dibeli oleh mereka di apotik tadi. Nicolas memutar bola matanya malas sambil meraih bungkusan yang Oscar kasih.

Mora yang langsung masuk kedalam kamarnya, langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang miliknya. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, sambil terisak. Nicolas yang melihat kamar Mora tidak dikunci, tanpa permisi dia langsung masuk dan mengagetkan Mora. " Aku hanya mengantarkan milikmu" Ujarnya sambil melemparkannya diatas tubuh Mora yang sedang terlentang .

"Tidak sopan" ujar Mora kesal sambil memegang perutnya. "Auuuumm" keluhnya karena perutnya terasa keram

Nicolas langsung menghampiri Mora, dan menyentuh perut Mora, Mora yang perutnya disentuh langsung

Menghempaskan tangan Nicolas.

"Sebaiknya kau diam" bentak Nicolas membuat Mora langsung terdiam, diusap nya lembut perut Mora hingga rasa sakitnya berkurang . Mora menikmati usapan lembut di perutnya satu tangannya menutupi kedua matanya . Hingga yang terlihat hidung dan bibir tipis milik Mora yang sedikit pucat.

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!