NovelToon NovelToon
Melawan Takdir Penulis

Melawan Takdir Penulis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: kimlauyun45

Cha Yuri berkerja sebagai perkerja paruh waktu pada sebuah minimarket.
menjalani hidup yang rumit dan melelahkan membuatnya frustasi .
Namun Suatu Hari dia bertransmigrasi ke Dunia Isekai dengan bantuan sistem dia mencoba untuk menjalani setiap misi yang diberikan.
Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja mengubah plot nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat cinta dari aku

Langkah Xuanwei mantap, tapi dingin. Udara di sekitarnya mulai mengkristal seiring ia mendekati pilar artefak. Liangyi menyilangkan tangan, berdiri beberapa langkah di belakang sambil bersandar pada dinding yang mulai membeku.

“Jangan beku di tengah jalan, pangeran es. Aku males gotong mayat beku keluar dari sini,” cetus Liangyi.

Xuanwei tidak menjawab.

Begitu ia menyentuh lapisan es pertama, suara itu muncul.

Bukan suara artefak. Tapi suara dari dalam dirinya.

“Kenapa kau tinggal diam, Xuanwei?”

“Kau bisa selamatkan mereka, tapi kau pilih pergi.”

“Kau bahkan tidak melihat wajah mereka saat ruangan tertutup es.”

Tangan Xuanwei mengepal. Tapi ia tidak mundur.

Kilasan demi kilasan mulai muncul di udara, membentuk sebuah kenangan:

Sebuah ruangan di bawah akademi. Dua sosok yang memanggil namanya—seorang gadis kecil dan seorang pria tua berpakaian guru.

“Ruqian…,” bisiknya.

“Maafkan aku.”

Liangyi mengerutkan alis, menonton dari belakang.

“Ruqian? Kau punya adik?” tanyanya, nyaris seperti gumaman.

“Punya. Dulunya,” jawab Xuanwei pelan.

“Dulunya? Sial, ini akan jadi cerita menyedihkan, ya?”

Liangyi mendesah. “Baiklah. Aku janji nggak bakal menertawakanmu. Setidaknya nggak langsung.”

Pilar es di depannya tiba-tiba menghantam balik dengan tekanan sihir. Xuanwei terpental sedikit, darah merembes dari bibirnya. Tapi dia tetap berdiri.

“Kau perlu bantuanku?” tanya Liangyi, nada suaranya seperti mengejek.

“Bilang saja. Aku bisa pura-pura jadi support karakter drama sebentar.”

Xuanwei menatapnya tajam.

“Jangan dekat-dekat. Es ini bisa menelan siapa pun yang tidak berkaitan dengan kenangan itu.”

Liangyi mengangkat bahu. “Kalau aku mati di sini, paling tidak... setidaknya aku mati di tempat dingin. Lebih elegan daripada jebakan ranjau si artefak pertama.”

Xuanwei akhirnya menyentuh inti artefak itu. Cahaya membanjiri ruang.

Tapi saat itu juga—ruang berubah.

Liangyi dan Xuanwei kini berdiri di tengah aula tua, dan di hadapan mereka—kenangan yang sesungguhnya: Xuanwei muda, membekukan ruangan demi menyegel serangan sihir dari gurunya yang mengamuk.

Tapi… ia menyegel semua, termasuk Ruqian.

“Kau membekukan mereka… semua,” ucap Liangyi, matanya tak berkedip.

Xuanwei menggertakkan gigi.

“Aku... aku pikir aku bisa membuka segel itu lagi. Tapi aku tidak bisa. Ruqian terjebak bersama yang lain. Dan akademi menghapus semua catatan insiden itu.”

Liangyi menatapnya. Lama.

“Jadi artefak ini… nyuruhmu buka luka lama dan menatap hasil keputusanmu sendiri?”

“Ya.”lirih xuanwei

“Artefaknya brengsek juga,” gumam Liangyi.

Xuanwei tersenyum kecut.

“Kita semua brengsek, Liangyi.”

“Bukan kita. Aku tetap brengsek kelas atas. Kau? Cuma brengsek penuh rasa bersalah.”cetus liangyi

Artefak mulai berdenyut pelan. Kristal es yang menutupnya retak. Tapi tidak pecah.

Belum cukup.

Liangyi maju satu langkah. Xuanwei menoleh tajam.

“Kau tidak boleh—”

“Tenang. Aku cuma mau bilang sesuatu ke artefaknya,” sahut Liangyi.

Ia menatap pilar es itu, lalu berkata:

“Hei, artefak. Lihat, dia udah berdarah, berkeringat, dan buka luka lama. Cukup drama. Serahkan dirimu, atau aku lempar kau ke jurang.”

“[ERROR: Host menggunakan intimidasi non-sihir terhadap artefak kuno.]”

“[Artefak terguncang secara spiritual… membuka segel.]”

Kristal pecah. Artefak ketiga melayang ke tangan Xuanwei.

Ruangan kembali gelap. Sunyi. Tapi... hangat.

Di ujung ruangan, saat mereka hendak keluar, sistem muncul sekali lagi.

Setelah artefak ketiga berhasil diambil, mereka mulai meninggalkan ruang bawah tanah yang kini tenang. Tapi ketenangan itu hanya bertahan... 5 detik.

Karena tiba-tiba…

TING!

Sistem:

[Pesan Prioritas Tinggi dari Entitas Penulis]

[Surat ditanamkan langsung ke dalam interface Host]

[Pembacaan otomatis dimulai...]

 

📜 SURAT UNTUK LIANGYI ❤️

Liangyi…

Jangan gunakan mulutmu terus.

Gunakan kekuatanmu—apa kau lemah?!

Dasar karakter pemalas. 🤧🤕💃

Dunia ini keras, Liangyi. Bahkan sistemmu udah burnout.

Tapi baiklah. Tetaplah hidup, sengak, dan menyebalkan.

Karena begitulah caramu mencintai dunia ini.

– TTD,

Penulis yang tidak waras tapi setia menciptakanmu ❤️

Liangyi melotot ke layar yang bersinar terang seperti ngeledek.

“APA-APAAN INI?!”

Xuanwei, yang baru saja selesai menyembuhkan luka es-nya, melirik datar.

“Kau kenapa lagi?”

“INI PEMBUNUHAN KARAKTER, Brengsek!”

Liangyi mengangkat kedua tangan ke atas langit gua.

“KAU DENGAR AKU, PENULIS?! AKU BUKAN LEMAH! AKU CUMA PILIH KATA-KATA DULU SEBELUM SERANG ORANG!”

Sistem langsung error.

 

Sistem:

[Peringatan: Host terlalu kuat untuk dikendalikan.]

[Saran: Kirim permintaan langsung ke Penulis.]

[ERROR: Penulis sedang tertawa di luar nalar manusia.]

Xuanwei menyeringai kecil, mungkin satu-satunya senyum tulusnya hari ini.

“Kurasa itu surat motivasi dari atasanmu.”

“Brengsek. Suatu hari nanti aku akan tulis ulang skripku sendiri dan buang penulisnya ke artefak keempat,” dengus Liangyi.

Tapi saat mereka melangkah meninggalkan gua…

1
Murni Dewita
lanjut
Murni Dewita
nyimak
Murni Dewita
👣
Proposal
Bagus Kaka🌟💫, jangan lupa mampir karyaku juga yaa🥰🙂‍↔️
O.nyx: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!