NovelToon NovelToon
Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:52.8k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 21 — Kekacauan Sekte Bulan Biru

Liu Yuwen menyadari para kultivator aliran putih enggan turun tangan dalam peperangan ini dikarenakan tidak ada keuntungan yang mereka dapatkan jika terlibat dan sebaliknya mereka juga berpotensi mengalami kerugian andai ikut membantu.

Jika mereka berpikir seperti itu, maka Liu Yuwen harus mengubah caranya agar mereka mau bertindak salah satunya dengan rasa takut.

Rasa takut mereka akan kehilangan kekuatan, kehilangan harta, kehilangan seseorang membuat Liu Yuwen menggunakan rasa takut itu agar mereka mau bergerak.

Liu Yuwen memberi peringatan para ketua sekte aliran putih agar bersedia membantu peperangan ini, jika menolak, Liu Yuwen akan menggunakan ancaman pembantaian yang akan terjadi pada sekte mereka.

Cara itu berhasil meski Liu Yuwen sendiri sebenarnya sangat tidak menyukai cara yang dipakainya ini. Disisi lain Liu Yuwen juga tidak punya banyak pilihan, melihat sekte aliran putih begitu pengecut dalam keadaan perang seperti ini membuat Liu Yuwen merasa kesal dan geram dalam waktu bersamaan.

Sudah sepuluh sekte aliran putih yang Liu Yuwen datangi selama dua minggu terakhir, empat diantaranya adalah sekte besar sementara sisanya merupakan sekte menengah.

Tindakan Liu Yuwen yang memberikan teror serta ancaman pada para sekte aliran putih ternyata cukup menggemparkan dunia persilatan.

Pihak sekte aliran putih terutama sekte menengah menjadi ketakutan, beberapa dari mereka langsung menerjunkan anggota sektenya ke peperangan agar tidak didatangi oleh Liu Yuwen.

Dari desas-desus yang terdengar, setiap sekte yang didatangi Liu Yuwen akan mengalami kehancuran yang besar, meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang ditaksir bisa mencapai jutaan keping emas.

"Bagus, lebih baik seperti itu... Jika aku tidak bisa menggerakkan seseorang berbuat baik selayaknya seorang pahlawan, maka aku tidak keberatan dianggap sebagai penjahat agar mereka mau berbuat demikian." Komentar Liu Yuwen saat Aruna memberikan laporan itu kepadanya.

Aruna tersenyum, menurutnya rencana Tuannya saat ini sangat benar, Sekte aliran putih yang terlalu egois dan hanya mementingkan kelompok mereka sendiri sudah sewajarnya diberi pelajaran bahwa menghindari perang tidak akan membuat mereka aman.

Aruna kemudian menyampaikan informasi yang lainnya lagi. "Tuan, tidak jauh dari sini terdapat Sekte Bulan Biru, apakah kita juga akan ke sana?"

"Sekte Bulan Biru, bukankah mereka adalah salah satu sekte terkuat di kekaisaran ini?"

Aruna mengangguk, ia kemudian menjelaskan bahwa Sekte Bulan Biru juga tidak berkontribusi dalam perang ini seperti sekte-sekte aliran putih sebelumnya.

"Jika sekte mereka bisa digerakkan ke medan perang, maka sekte-sekte lainnya kemungkinan besar akan ikut bergerak mengingat reputasi Sekte Bulan Biru yang sangat besar di Kekaisaran Langit Utara." Jelas Aruna.

Dari segi kekuatan, Sekte Bulan Biru berada di posisi paling bawah diantara empat sekte aliran putih terkuat saat ini namun dari segi pengaruh, Sekte Bulan Biru adalah juaranya mengingat sekte mereka menjual banyak pil sumberdaya ke seluruh kekaisaran selama ratusan tahun terakhir.

Liu Yuwen berpikir apa yang dikatakan Aruna memang benar sehingga rencana selanjutnya keduanya akan pergi ke Sekte Bulan Biru.

"Baik, kita akan pergi ke sana besok lusa." Ucap Liu Yuwen.

"Lusa? Kenapa tidak besok?" Aruna kebingungan.

Liu Yuwen tersenyum, tangannya kemudian mengelus pucuk kepala Aruna yang setinggi pundaknya itu. "Bisa saja, tapi kita butuh istirahat terutama dirimu... Kau sudah bergerak bersamaku selama beberapa minggu terakhir ini tanpa berisitirahat."

Pipi Arona memerah, salah satu tanganya memainkan ujung rambut peraknya. "Tuan, anda tidak perlu memperdulikanku, sudah sewajarnya aku melayanimu."

"Kau mungkin tidak peduli tapi aku sangat peduli terhadapmu."

Aruna tiba-tiba menutupi wajahnya dengan kedua tangan sesudah mendengar ucapan tersebut, tindakan itu mengejutkan Liu Yuwen.

"Ada apa?" Liu Yuwen mempertanyakan reaksi Aruna.

"Tuan, aku belum mempersiapkan hatiku..."

Liu Yuwen menggaruk kepalanya, biarpun tidak melihat wajah gadis itu namun ia bisa melihat telinga Aruna yang kini sudah memerah.

***

"Ini, apa yang sebenarnya sudah terjadi disini?!"

Aruna menahan nafasnya saat ia tiba di Sekte Bulan Biru dan mendapati keadaan sekte tersebut yang sangat kacau.

Bila dirangkum dengan singkat, Sekte Bulan Biru terlihat sedang berperang dengan sebuah kelompok. Pertempuran terjadi dimana-mana, beberapa bangunan sekte terlihat terbakar.

"Sepertinya sekte aliran hitam tengah menyerang sekte ini." Gumam Liu Yuwen.

"Sekte aliran hitam?!" Aruna cukup terkejut.

"Ya, aku mengenali beberapa seragam yang mereka pakai, kemungkinan besar Sekte Bulan Biru saat ini diserang oleh beberapa sekte aliran hitam."

Mata Liu Yuwen mengamati pertempuran besar tersebut dan ia menemukan pihak Sekte Bulan Biru diposisi yang kurang menguntungkan terutama dari sisi jumlah.

Liu Yuwen mengalihkan pandangannya ke atas langit, dimana ada segerombolan kelelawar terbang di atas markas Sekte Bulan Biru.

Setiap kelelawar itu hanyalah siluman puluhan tahun namun jumlah mereka yang mencapai belasan ribu ekor terlihat mengerikan, dengan jumlah sebesar itu, membuat langit jadi tertutupi oleh gerombolan kelelawar tersebut.

"Hm, kurasa situasi pertempuran ini tidak sesederhana yang aku pikirkan..." Liu Yuwen mengelus dagunya, perhatiannya tertuju ke arah seorang pria berbadan gemuk yang sedang bertarung hebat melawan beberapa orang lawannya.

***

Niu Sashuang berpikir semua rencananya akan berjalan dengan lancar dengan melakukan duel, baik sektenya maupun sekte aliran hitam yang menyerangnya tidak akan mengalami kerugian besar andai ada salah satu pihak yang kalah.

Masalahnya semua rencana itu berantakan ketika tiba-tiba muncul seorang pria sepuh berwajah yang mirip seperti kelelawar datang ke lokasi pertempuran.

Jangankan Niu Sashuang, pihak sekte aliran hitam sekalipun juga sangat terkejut dengan kedatangan pria sepuh tersebut.

Alasannya sederhana, karena pria yang berwajah seperti kelelawar itu sangat terkenal di dunia persilatan terutama soal aksi kejinya.

"Ma Bianfu... Kau ternyata masih hidup?!" Niu Sashuang tidak kuasa menyembunyikan kekagetannya.

Ma Bianfu tertawa kecil, seolah menikmati keterkejutan tersebut. "Alkemis tua, kau ternyata masih mengingatku?"

"Bagaimana bisa, seharusnya kau sudah tewas di jurang itu puluhan tahun yang lalu, kenapa kau masih hidup?!"

Ma Bianfu terkekeh. "Kau pikir aku bisa mati semudah itu, aku hanya sengaja melakukannya untuk memalsukan kematianku."

Niu Sashuang menahan nafasnya, ia sulit mempercayai apa yang dilihatnya tetapi kenyataannya pria tua di depannya sungguh orang yang ia kenal.

Ma Bianfu adalah kultivator di generasi yang sama dengan Niu Sashuang, ia termasuk kultivator tua yang hidup lebih dari dua ratus tahun.

Di masa lampau, Ma Bianfu sangat terkenal di seluruh kekaisaran bahkan namanya sampai terdengar ke kekaisaran tetangga. Dikarenakan terlalu banyak menyerap permata siluman di masa mudanya, tubuh Ma Bianfu mengalami mutasi terutama di wajahnya yang terlihat seperti kelelawar dengan taring, hidung, serta telinga kerucutnya.

1
ganda hidayat
Luar biasa
Agus Susilo
up thor
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
saniscara patriawuha.
sikatty mangg liuuuu..
ikka
thor gendeng .baru apdet .gk mikir .jalan jalan mulu giliran udh kaya ..
Ratu surgawi
josssss
Ratu surgawi
jangan tinggalkan jejak
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
lg
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
pembantaian lagi euy...
Zainal Arifin
gassssskeuuuun
Zainal Arifin
joooooooossss
Hanif Purwo nugroho
sekte jembutnya si agung🤣
Luthfi Afifzaidan
lg
Made Suarjana
sudah mulai aktif rupanya othor ini.setwlah sekian lama fakum
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
Luthfi Afifzaidan
up lg
Luthfi Afifzaidan
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!