Sequel dari The Sexy Maid and The King Devil of Mafia.
Arabella, nama yang cantik secantik orangnya, namun tidak dengan kehidupan nya, dia tinggal bersama dengan Ibu tirinya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sikap ibu tirinya sangat buruk terhadap Arabella dia suka menindas dan memakinya.
Suatu ketika Ibu tirinya hendak menjualnya kepada seseorang dan Arabella pun segera melarikan diri ketika mengetahuinya.
Aarav Geraldo Grey, keturunan satu-satunya dari Arthur Geraldo Grey dan Clara Claire. Aarav pria yang dingin dan tegas. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun.
Sampai akhirnya Aarav jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang ia selamatkan..
Penasaran, Yuk baca cerita selengkapnya..
Tapi sebelum itu Author ingatin ya!!
Ini ceritanya mengandung kekerasan dan ***+ Nya.
Dan setting-Nya Luar Negeri ya....
Jadi bagi yang nggak suka silahkan skip ya 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
She's mine!
Sore hari Arabella tampak tertidur di atas sofa dengan memegang handphone nya yang berada di atas perutnya.
Pintu kamar itu terbuka dan masuk lah seorang pria yang tidak lain adalah Aarav pemilik mansion itu sendiri.
Ia duduk di pinggir sofa tempat Arabella tidur, Aarav mengelus pelan wajahnya. Lalu ia melihat kearah handphone wanita itu yang berada di atas perutnya.
Aarav pun dengan pelan mengambil handphone tersebut lalu membukanya dengan mudah karena Arabella tidak menguncinya, ia tampak mengerutkan keningnya melihat layar handphone tersebut.
Tiga puluh menit kemudian Arabella membuka matanya, ia menggosok sebelah matanya sembari bangun dan duduk.
Ia terkejut saat melihat sosok Aarav yang sudah duduk di kursi depannya dengan tangan terlipat di depan dadanya dan tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Kau sudah pulang?" Ucap Arabella menatap pria di depannya tersebut.
"Apa maksudmu ini?" Ucap Aarav dingin melihat kan layar ponsel kearah Arabella.
Arabella kembali terkejut, bagaimana ponselnya bisa berada di tangan pria itu, pikirnya. "Jawab... Apa maksudmu ini?" Tanya Aarav sekali lagi.
"A-Aku hanya ingin bekerja." Jawab Arabella gugup karena aura Aarav yang sangat mencekam.
"Apa ada aku mengizinkanmu?" Kata Aarav menatap dingin Arabella.
"Kenapa aku perlu izin darimu?" Lirih Arabella menatap heran.
"Kau wanitaku tentu saja perlu izin dariku." Jawabnya.
"Hah!! " Arabella tercengang karena sejak kapan dia menyetujui hal tersebut.
"You're mine!!" Tegas Aarav.
"Maaf... Tapi aku bukan milik mu, aku milik diriku sendiri. Jadi aku ber hak dengan jalan hidupku." Balas Arabella yang mencoba melawan Aarav, karena dirinya tidak ingin terikat dengan pria misterius di depannya sekarang ini.
"Aku tidak pernah memaksa mu, kau sendiri yang datang kepadaku dan memohon untuk membawamu pergi. Jadi secara tidak langsung kau sudah menjadi milikku." Kata Aarav menekan setiap ucapan nya.
"Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya ingin lari dari kejaran ibu tiri ku." protes Arabella.
"Sebutkan alasan kenapa kau tidak ingin disisiku?" Tanya Aarav serius.
Arabella menundukkan kepalanya dan meremas bajunya. "Karena aku tidak mengenal mu dan kau pria yang menakutkan." Ucap Arabella pelan.
"Jadi kau ingin mengenal diriku terlebih dahulu?" Tanya Aarav menaikkan satu alisnya.
Arabella menggelengkan kepalanya.
"Why?" Tanya Aarav lagi.
"Karena aku tidak berani,kau pasti pria yang berbahaya." Jawab nya pelan.
Aarav menyunggingkan bibir nya mendengar ucapan Arabella. "Abella." Kata Aarav dengan lembut nya.
Arabella otomatis langsung mendongakkan kepalanya mendengar panggilan dari Aarav itu, karena dulu biasanya Ayah nya lah yang memanggilnya dengan sebutan itu.
"Kemarilah, Abella." Ucap Aarav menepuk kursi di sebelah nya.
Namun Arabella menggeleng pelan dan menunduk kembali.
Karena Arabella tidak beranjak maka Aarav yang berpindah duduk di sebelah wanita itu.
Ia memegang dagu Arabella supaya melihat kearah nya.
"Katakan semua yang ingin kau tahu dariku, aku pasti akan memberi tahumu dengan jujur." Ucap Aarav serius.
Arabella menatap mata Aarav yang penuh ketulusan dan keseriusannya. "Aku tidak berani mengetahui siapa dirimu." Jawabnya lembut.
"Sweety... Katakan apa yang membuat mu takut kepadaku? Apa aku pernah menyakitimu?" Tanya Aarav.
Arabella diam dan menggelengkan kepalanya sebab Aarav memang tidak pernah menyakiti nya sedikit pun. "Jadi apa yang membuat kau menyimpulkan jika aku adalah pria yang berbahaya, hmm. " Ucap Aarav lembut.
Arabella kembali terdiam, lalu Aarav mengelus wajah Arabella dengan lembut dan menyelipkan rambut nya ke belakang.
"Aku benar-benar minta maaf padamu jika insiden kemarin membuat mu takut, aku akui memang hal seperti itu sering terjadi padaku, tapi jika aku tidak segera menghabisi orang seperti itu, maka aku yang akan dihabisi oleh mereka. "
"Itu adalah salah satu caraku bertahan dan melindungi orang-orang yang aku sayangi termasuk melindungimu." Jelas Aarav.
"Jadi kau seorang mafia?" kata Arabella pelan mencoba menebak profesi nya.
"Hmm... " Jawab Aarav sembari menganggukkan kepalanya.
"Jadi seluruh penghasilan mu ini berasal dari dunia gelap itu?sudah berapa nyawa yang kau habisi?" Arabella mencoba memberanikan diri.
"Tidak sweety... Aku sama sekali tidak pernah mengambil hasil dari sana, penghasilan dari sana semuanya aku berikan kepada anak buahku. Sedangkan penghasilan ku aku dapati dari hasil perusahaan ku sendiri."
"Dan nyawa yang ku habisi, maaf aku tidak tahu." Jawab Aarav.
"Kau mempunyai perusahaan?" Tanya Arabella.
Aarav menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Kau tahu Group AG company, aku adalah pemimpin perusahaan tersebut." Jawab Aarav.
"Perusahaan AG company? Kau serius?" ucap Arabella terkejut seakan tak percaya.
"Iya sweety.. Lihatlah." Ucap Aarav seraya mengeluarkan dompetnya dan memberikan ID cardnya kepada Arabella.
"Impossible.. " Kata Arabella pelan.
"Kau seorang pengusaha terkaya di dunia dan kau menyukai gadis biasa seperti ku ini. Bagaimana mungkin?" Ucap Arabella yang semakin tak percaya dengan pengakuan cinta Aarav.
BERSAMBUNG.