Andrew tidak pernah menyangka jika dia akan jatuh cinta pada anak angkatnya sendiri, namun cinta itu membuat tabir masa lalu perlahan terkuak.
Siapa Ayara? dan bisakah mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Sedikit Terasa Sesak
Kedatangan Roger, membuat Savana memiliki alasan untuk menghubungi Andrew lebih dulu.
Tapi dia tidak suka jika hanya terhubung melalui sambungan telepon, jadi hari itu dia putuskan untuk mendatangi Hotel sang mantan suami.
Tepat di jam istirahat makan siang, Savana datang ke hotel itu. Dia tampak cantik sekali dan semua orang pun masih segan dan hormat kepadanya.
Meski pun sudah berpisah dengan Andrew, tapi yang semua orang tahu perceraian itu terjadi dengan baik-baik.
"Apa Andrew ada di ruangannya?" tanya Savana pada petugas resepsionis disana.
"Tuan Andrew makan siang bersama kliennya nyonya, saat ini masih berada di restoran."
"Baiklah, aku akan menunggu dia di ruangannya."
Petugas resepsionis itu hanya bisa mengangguk dengan patuh.
Tidak berselang lama setelah kepergian Savana, Ayara pun tiba di hotel ini.
Andrew sudah mengirim pesan singkat, mengatakan bahwa dia makan siang bersama kliennya, jadi Ayara hanya membawa bekal untuk dia seorang. Akan dia makan di ruangan sang suami sambil menunggu suaminya kembali.
Ayara melewati meja resepsionis begitu saja, dia hanya tersenyum untuk menyapa.
Terus berjalan sampai akhirnya tiba di ruangan Andrew.
Masuk begitu saja hingga bersitatap dengan mommy Savana.
Deg!
Ayara membatu, sementara Savana yang duduk di sofa menyambut kedatangannya dengan sebuah senyuman.
"Kamu datang kesini juga?" tanya Savana, dengan langkah kaki berat Ayara pun masuk ke dalam ruangan itu.
Aku harus bersikap biasa aja. Batin Yara.
"Mommy sudah lama disini?"
"Belum, mommy juga baru saja tiba. Kamu membawa bekal? makan lah, mommy akan menemani kamu."
Ayara duduk di hadapan Savana. perlakuan hangat itu kini Entah kenapa malah membuat Ayara merasa tidak nyaman.
Ayara malah merindukan sikap ibunya yang semena-mena seperti selama ini. Setidaknya dengan begitu dia tidak akan terlalu merasa bersalah tentang hubungannya dengan daddy Drew.
Tapi semenjak perceraian itu kini Savana malah bersikap begitu baik.
Membuat Ayara jadi tak enak hati sendiri.
"Mommy sudah makan?"
"Belum, mommy diet. Siapa yang memasak bekal mu?"
"Bibi Jane."
"Makan lah."
"Baik Mom."
Ayara menyantap makanannya, sesekali melirik sang mommy yang sibuk dengan ponselnya.
Dia tidak banyak menduga kenapa mommy Savana datang kesini. Dengan mommy Savana, Ayara tidak merasa cemburu sedikit pun.
Tidak merasa kesal seperti saat teman-temannya menitip salam untuk daddy Drew.
Saat Ayara menyelesaikan makan siangnya, saat itu juga Andrew kembali ke ruangan ini.
Cukup terkejut saat melihat kedua wanita itu duduk bersama di sini.
"Drew," sapa Savana dengan antusias, dia bahkan langsung bangkit dari duduknya. Sementara Ayara hanya menatap, hingga tatapan mereka saling bertemu.
Savana memeluk Andrew seperti teman lama.
"Kamu datang?"
"Hem, ada yang ingin aku katakan pada mu."
"Apa?"
"Roger datang menemui aku_"
"Baiklah, nanti kita bicarakan." potong Andrew dengan cepat, dia sungguh tidak ingin membicarakan tentang pria itu di saat ada Ayara disini.
Savana bisa memahami isyarat itu, dia lantas diam.
"Yara, istirahat lah di kamar mu. Nanti Daddy akan jemput."
"Baik Dad," Ayara hanya bisa pasrah, tapi kini mendadak hatinya sedikit terasa sesak.
Saat Ayara keluar dari ruangan itu Andrew menemani, sementara Savana kembali duduk di sofa.
"Daddy akan segera menyusul mu."
Ayara hanya bisa mengangguk, wajahnya nampak murung. Saat mereka tiba di luar, Andrew pun mengecup bibir Ayara sekilas.
apa gk ada cctv,,kok mereka bisa bebas berkeliaran 🤔