NovelToon NovelToon
Pawang Dokter Impoten

Pawang Dokter Impoten

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:711.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Dokter Arslan Erdem Mahardika, pria tampan dan cerdas berusia 33 tahun, memiliki segalanya kecuali satu hal yaitu kepercayaan diri untuk menikah.

Bukan karena dia playboy atau belum siap berkomitmen, tapi karena sebuah rahasia yang ia bongkar sendiri kepada setiap perempuan yang dijodohkan dengannya yaitu ia impoten.

Setiap kencan buta berakhir bencana.
Setiap perjodohan berubah jadi kegagalan.

Tanpa cinta, tanpa ekspektasi, dan tanpa rasa malu, Tari Nayaka dipertemukan dengan Arslan. Alih-alih ilfeel, Tari justru penasaran. Bukannya lari setelah tahu kelemahan Arslan, dia malah menantang balik sang dokter yang terlalu kaku dan pesimis soal cinta.

“Kalau impoten doang, bisa diobatin, Bang. Yang susah itu, pria yang terlalu takut jatuh cinta,” ucap Tari, santai.

Yang awalnya hanya pengganti kakaknya, Tari justru jadi pawang paling ampuh bagi Arslan pawang hati, pawang ego, bahkan mungkin pawang rasa putus asanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 7. Cinta Sepihak

Seseorang menarik tangan Nayaka dengan kasar, tepat ketika mereka baru saja menyelesaikan pembayaran di kasir.

“Arggh!!” serunya kaget.

Tanpa pikir panjang, tubuhnya langsung bergerak. Tangan penyerang dipelintir ke belakang, dan kakinya menginjak bagian sepatu si penarik dengan kekuatan penuh. Suara kursi bergeser dan dentingan sendok jatuh terdengar bersamaan. Beberapa pengunjung spontan menoleh.

Pria itu meringis, mencoba menjaga keseimbangan sambil mengangkat kedua tangan tanda menyerah.

“Gila, Nay! Lo kenapa?” seru Kiara yang langsung mendekat.

Tangan Nayaka masih menggenggam kuat sebelum akhirnya melepaskan.

Saat pria itu menegakkan badan dan wajahnya terlihat jelas, napas Nayaka langsung naik turun. Rahangnya mengeras.

“Javas?” ucapnya dingin.

Cowok berambut pirang kecokelatan itu berdiri dengan ekspresi rumit.antara menyesal dan malu. Javas Smith. Pria blasteran Inggris-Indonesia yang sejak dulu nempel kayak bayangan, tapi selalu ditolak halus oleh Nayaka.

“Aku cuma pengen bicara,” katanya pelan.

“Bicara? Lo narik gue kayak maling! Itu bukan bicara, itu namanya drama,” Nayaka membalas sengit.

“Gue cuma kaget,” ucap Javas terbata.

“Apa benar lo mau nikah? Sama orang lain? Tanpa bilang apa-apa?”

Kiara berdiri di belakang Nayaka, menyilangkan tangan sambil berbisik ke Raymeer, “Eh tuh orang siapa sih? Kayak keluar dari sinetron.”

“Javas, gue bukan milik lo. Gue nggak punya kewajiban buat laporan hidup,” ucap Nayaka tegas, matanya menatap lurus.

“Aku tahu aku bukan siapa-siapa,” katanya, suaranya mulai naik. “Tapi kamu tega, Nay. Aku nunggu kamu bertahun-tahun, dari zaman kita masih di kampus. Lo tahu itu!”

“Dan lo juga tahu dari awal gue nggak pernah janji apa-apa,” imbuh Nayaka cepat. “Lo cuma asik sendiri. Mikir semuanya bisa terjadi karena lo sabar. Padahal gue nggak pernah minta ditunggu.”

Odelia menyela sambil menyodorkan tisu, “Mbak waiter, kalau bisa usir deh, ini udah kayak FTV. Ganggu orang makan.”

Raymeer ngakak pelan, “Kayak gini nih alasan gue nggak suka nonton sinetron lokal. Kebanyakan tarik-tarikan tangan.”

Javas menunduk, napasnya berat. Tapi sorot matanya tetap tertuju ke Nayaka.

“Apa cowok itu bisa bahagiain kamu? Yang katanya dokter, dingin, perfeksionis, bahkan nggak punya hati?” tanyanya setengah berteriak.

Pertanyaan itu membuat udara di sekitar meja makan mendadak berat.

Nayaka tersenyum tipis. “Lo nggak kenal dia. Dan lo juga nggak kenal gue yang sekarang. Jadi stop main korban. Dunia nggak muter di sekitar lo doang.”

Kiara menepuk bahu Nayaka. “Udah yuk. Daripada makin norak mending cabut.”

Nayaka melangkah pergi tanpa menoleh lagi. Tapi sebelum benar-benar keluar dari restoran ia sempat berkata pelan.

“Terima kasih udah pernah suka sama gue. Tapi rasa suka yang nuntut balasan tanpa diminta itu bukan cinta. Itu ego.”

Javas terdiam. Tidak bergerak. Bahkan ketika semua pengunjung mulai kembali ke urusan masing-masing, ia masih terpaku.

Malam itu, yang jadi saksi bukan cuma cahaya lampu gantung di langit-langit restoran, tapi juga harga diri seorang pria yang akhirnya harus belajar berhenti berharap.

Javas masih berdiri di tempat yang sama, sorot matanya penuh bara. Nafasnya memburu, wajahnya memerah, bukan hanya karena malu tapi juga karena harga dirinya terinjak-injak. Ia tak peduli lagi pada orang-orang yang menatap, tak peduli pada Kiara, Odelia, bahkan Raymeer yang sudah berdiri siap menarik Nayaka pergi.

Dengan suara lantang dan nada nyaris bergetar, Javas berteriak,

“Aku akan melakukan apapun untuk membatalkan dan menggagalkan rencana pernikahanmu, Tari Nayaka Ghazali!” serunya nyaris tak terkendali.

Ruangan mendadak sunyi lagi. Dentingan alat makan seolah berhenti. Beberapa pengunjung menahan napas. Kiara menoleh cepat, refleks berdiri lebih tegak. Odelia mendesis pelan. Raymeer mengangkat alis tinggi.

Langkah Nayaka terhenti tepat di depan pintu. Ia membalik badan perlahan. Rambut panjangnya yang digulung tinggi ikut berputar bersamaan.

Wajahnya tenang, tapi matanya penuh api. Ia berjalan mendekat, menghampiri Javas yang kini berdiri sendirian di tengah tatapan penuh simpati, risih dan penasaran.

Dengan dagu terangkat, Nayaka mendekat hanya beberapa langkah dari pria itu, lalu membuka suara dengan nada yang nyaris terlalu tenang untuk situasi panas seperti itu.

“Lo yakin?” ujarnya santai.

“Yakin mau ngelakuin apa aja?” lanjutnya sambil menatap langsung ke mata Javas.

Javas tak menjawab. Ia hanya menatap balik, keras kepala masih mendominasi raut wajahnya.

“Oke, berarti lo siap jadi badut,” imbuh Nayaka sambil mengangguk pelan.

“Soalnya cuma orang yang nggak punya arah hidup yang rela buang waktu ngurusin urusan orang.”

Javas mengepalkan tangan rahangnya mengeras.

“Lo nggak tahu apa-apa, Nay,” gumamnya dengan suara berat.

“Gue nggak ngelakuin ini buat jadi badut gue cuma capek terus-menerus dianggap nggak penting.”

Tatapannya goyah, tapi suaranya tetap tegas.

“Gue peduli, dan ternyata itu salah.”

Diam sejenak.

“Lo pikir gue mau begini? Enggak. Tapi kadang satu-satunya cara buat ngerasa hidup, ya dengan ikut campur dalam hidup orang lain karena hidup sendiri pun kayaknya nggak pernah cukup berarti.”

Beberapa orang tertawa kecil, tapi cepat menutup mulut. Kiara sampai menutup wajah dengan tangan. Odelia menoleh ke arah lain, pura-pura minum air. Raymeer sudah angkat ponsel, merekam diam-diam dari bawah meja.

Nayaka melipat tangan di dada, tatapannya menukik tajam.

“Lo mau gagalin pernikahan gue? Silakan. Tapi ingat, semakin keras lo nyoba, makin gampang gue buktiin kalau gue emang milih orang yang tepat, bukan orang yang terjebak masa lalu,” katanya tajam.

“Lo pikir cinta itu kompetisi? Gue bukan hadiah, Jav. Dan lo, sayangnya, bukan pemenangnya.”

Javas terlihat terpukul. Bibirnya membuka, tapi tak ada kata yang keluar. Matanya berkaca-kaca, tapi terlalu gengsi untuk menangis. Ia menunduk sejenak, lalu memalingkan wajah.

Nayaka tak menunggu reaksi lebih jauh. Ia membalikkan badan, melangkah keluar dari restoran dengan kepala tegak.

Kiara dan Odelia cepat menyusul, Raymeer menyimpan ponselnya dan ikut keluar sambil menggumam, “Gue bakal upload ini ke grup, sumpah moment-nya terlalu sinematik.”

Di luar restoran, angin malam menyambut. Nayaka menarik napas dalam, seolah membuang beban yang menempel di bahunya.

“Laki-laki yang perlu ngancam buat dapetin perempuan, itu artinya dia udah kalah sebelum mulai,” gumamnya pada diri sendiri, tapi Kiara mendengarnya.

“Gue doain pernikahan lo lancar, Nay. Tapi kalo nanti lo pengen orang yang ngehajar Javas buat lo, gue daftar nomor satu,” ucap Kiara sambil menepuk bahunya.

Nayaka tersenyum kecil, lalu menatap langit malam Jakarta yang penuh lampu.

Karena malam itu bukan akhir dari drama itu baru awal dari keputusan besar yang harus dia jaga dengan sepenuh hati.

Nayaka baru saja melambaikan tangan ke Kiara yang masuk ke ojek online saat mobilnya diparkir di pinggir jalan.

Odelia dan Raymeer sudah pergi lebih dulu, menyisakan dirinya yang masih menyusun napas dan sisa amarah. Tangannya meraba tas kecil sambil mencari kunci mobil, ketika sebuah suara muncul begitu saja dari belakang.

“Kamu diminta mamaku ke rumah. Sekarang juga.” ucap seseorang dengan nada tegas dan datar.

Langkah Nayaka berhenti seketika. Napasnya tertahan. Tubuhnya menegang sebelum perlahan menoleh, menatap si pemilik suara.

Mampir Baca novel baru aku kakak judulnya:

Air Mata Duka Dimalam Pertama

Terjerat Pesona Ustadz Tampan

Dipaksa Menjadi Istri Kedua

1
Indah Islamiyah
🤣🤣🤣 9 tahun kemudian tapi si kembar berusia 7 tahun... makin kesini penulis makin error ...
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: aku akan edit 🙏
total 2 replies
La
Luar biasa
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: Alhamdulillah makasih banyak kakak 🥰
total 1 replies
Lilik Rudiati
baru nemu dan mulai marathon
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: Alhamdulillah makasih banyak kakak 🙏🏻

bisa mampir baca novel aku yang lain judulnya Tangisan Dimalam Pertama dan Asi Untuk Bayi Kembar Duda Hot
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
Goooooodd👍👍👍👍
𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖..... 𝙢𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙣𝙩𝙚𝙨 𝙙𝙞𝙜𝙞𝙩𝙪𝙞𝙣 😏😏
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak kakak 🥰
total 1 replies
Arshaq Hanif
wooooww sukses malam pertama nya pak dokter dan pak komandan 🤭🤣
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: saking sukses hingga teriakan mereka terdengar 🤭🤣

mampir Baca novel aku yang lain judulnya Tangisan Dimalam Pertama dan Asi Untuk Bayi Kembar Duda Hot.
total 1 replies
Li siok Lie
wah wah demi harta pilih yang kaya kaisar, entar juga elu di campakkan
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hari gini uang yang jadi raja
total 1 replies
yeni kusmiyati
bayinya kembar. 3 yang satu gugur
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: iya kak jadi yang bertahan dua saja
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
𝙤𝙤𝙤𝙤𝙬𝙬𝙬... 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙖𝙜𝙪𝙢 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖 𝙩𝙧𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: fans yang selalu buat ulah...

mampir Baca boleh kakak novel baru aku judulnya Tangisan Dimalam Pertama dan Asi Untuk Bayi Kembar Duda Hot
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙣𝙞𝙝 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪𝙖𝙣 𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤𝙢 𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖... 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙖𝙟𝙖 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙝𝙙𝙪𝙥𝙢𝙪 𝙜𝙖𝙠 𝙡𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙪𝙠𝙖𝙢𝙪 🤣🤣
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: oh ho betul banget Kak ☺️
total 1 replies
Lestaree
pede sekali anda nay 🤣
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hehehe 🤭
total 1 replies
yeni kusmiyati
keren thor
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: Alhamdulillah makasih banyak kakak...

sempat berkenan mampir baca novel baru aku judulnya Tangisan Dimalam Pertama dan Asi Untuk Bayi Kembar Duda Hot.
total 1 replies
Li siok Lie
kocak nih Nayaka 🤣🤣🤣
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih
total 1 replies
레이디핏
Yesssss happy ending, sukka buangettttt, ujiannya dikit bahagianya banyakkk, love dehhhh🥰😘😍
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: amin ya rabbal alamin...

makanya mampir baca kakak supaya pembacanya bertambah.
total 3 replies
레이디핏
Nggak ada tenang-tenangnya wehh anjirrr
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: adalah kakak masa nggak ada 🤣
total 1 replies
레이디핏
Asikkkkkkk SAH nya langsung Adik-Kakak dan persepupuannnn cimihiwwwww 🥰😘😍💐
레이디핏
Emang yhhh ujin mau nikah ituuu jasjisjuss buangetttt😩😩
레이디핏
Ihhhhhh kok bisa asiknya cepet bangettttt, fiks ketemu pengganti ata gimana nihhhhh😍😍
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: harus cepat move-on nya kak
total 1 replies
레이디핏
Melepaskan yg buruk dan nggak jelas arahnya itu suatu hal yg bagus dan pati akan digantikan dengan yg lebih baik lagi, love Ayyy
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: betul banget Kak
total 1 replies
레이디핏
Acara nggak sihhh
Anita Candra Dewi
masa anak el
infonya anaknya ditinggal 2th lalu
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: anaknya ditinggal waktu jalan sebulan kak dan saat ketahuan Nayaka hamil itu Baby Queena sudah delapan bulan ini yang benar.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!