Dunia yang indah itu hanya ilusi tak ada kebahagiaan antara hidup dan mati, yang ada hanya luka dari semua perjalanan.
Aku terjebak di dua tempat namun aku masi tak menemukan kebahagiaan.
Perjalanan mengubah dunia, namun terjebak di dunia mimpi
Nall01
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nall01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3. cinta yang tumbu
Melihat Sri yang tertidur tepat di depan kastil membuat dia sedikit menarik nafas lega. "Wanita ini sungguh membuat ku kerepotan!" Gumam Anton didalam hatinya "Sri' sri!" Anton mencoba membangun kan sri yang tertidur lelap. Tepat di depan pintu kastil membuat Anton sedikit kwhatir.
"huff mengapa seorang wanita begitu sangat menjengkelkan, Apakah aku harus mengendongnya?" Gumam Anton "seperti nya tidak ada cara lain!" Tiba tiba Anton berlari menuju dalam kastil. Tidak beberapa lama Anton muncul dengan petasan ditangan kirinya Anton yang iseng membuang petasan itu tepat didepan muka sri. "BUUM" suara petasan yang keras membuat sri tebaungun dari tidur,dan menatap keras ke arah Anton.
Melihat Sri yang linglung membuat Anton sedikit kwhatir. "Aku pikir kamu benar benar pergi tadi?" Anton mencoba bertanya seola ola ingin mencairkan suasana.
"Huufff' apa kamu yang melakukan ini?"
"Hehehe" gumam Anton dengan suara pelan "12 menit yang lalu seekor burung lewat tepat didepan kamu mungkin sala satu pemburu melepaskan tembakan ke arah burung itu!" Ucap Anton sambil menyeringai
"Mungkin saja," ucap Sri penu curiga kepada anton
"Sebaiknya kamu kedalam, jika tidak pemburu itu akan datang lagi disini," gumam Anton sambil tersenyum, membuat Sri sedikit merasa kesal.
"Sebaiknya begitu, jika tidak mungkin lebih banyak lagi orang yang jail seperti mu' yang akan mengganggu ku di luar sini."**
Anton yang merasa bersalah menggendong Sri masuk kedalam kastil.
Didalam kastil Anton menceritakan kepada Sri mengapa dia meninggalkanya saat berada di desanya. "sebenarnya aku telah menjadi buronan kerajaan 1000 bayangan," Sri yang mendengar itu sedikit tidak percaya. Namun seolah olah merasa itu hal yang baik! "Apa yang bisa dilakukan orang seperti mu dkerajaan itu"
Ucap Sri dengan nada sedikit mengejek, Anton yang mendengar itu hanya tersenyum disusul mengambil sebuah buku yang tergeletak tepat di hadapan Sri.
"Apa yang kamu inginkan dari buku itu?" Ucap Sri yang penasaran dengan sosok pemuda dihadapannya itu, Anton yang melihat itu hanya mumbuka satu halaman buku dan mencoba membacanya.
******
"Mungkin kamu mendengar, keadaan raja yang sekarang?" ucap Anton sedikit menghela nafas
"Saya hanya mendengar raja yang ganas itu mati di tangan seorang pemuda." Jawab Sri.
"Haaa, mati! Apa maksud kamu raja itu mati?" Anton yang terkejut membuat Sri sedikit bingung. "Bukankah raja mati di tangannya, lalu mengapa dia mala terkejut" ucapnya Sri didalamnya hatinya. ********
"Ini sudah larut mungkin sebikanya kamu tidur" ungkapnya Anton untuk mencairkan suasana.
*******
Suara ayam berkokok membuat Anton terbangun dari tidur nya
Anton yang terbangun mencoba mencari Sri yang tidak kelihatan di tempat tidur nya "Sri' Sri, pergi dimana wanita itu"
Huffff sambil menghela nafas Anton mencoba menangkap ayam yang tepat berdiri di hadapannya prak' prek, "yahaha akhirnya ketangkap juga kau". Sri yang kembali dari desa melihat Anton yang sedang memanggang ayam membuat Sri bertanya dengan heran "dari mana kamu mendapatkan ayam itu?" Melihat Sri yang menatapnya dengan tatapan tajam membuat Anton hanya tertawa, "terkadang makanan akan datang sendiri nya," jawam Anton yang matanya melirik sri yang tak lepas dari pandangan nya.
"Bagai mana dengan lukamu?" Sri yang mencoba mengubah topik pembicaraan. Membuat Anton hanya tertawa keras. "Sepertinya luka ku mulai sembuh" jawab Anton
"apaka kamu sudah lebih baik?" Ungkap Sri dengan nada bertanya namun penu perhatian.
"Sepertinya berkat kamu, ada disini aku lebih baik dari sebelumnya," ungkap Anton sambil tersenyum dengan tatapan yang tidak lepas dari wanita yang tepat dihadapanya itu.
Melihat itu Sri hanya tertawa dan menyajikan makanan yang dia bawa dari desa.
********
Jan lupa tanda suka.