Savitri Pratomo, bungsu dari Reza Pratomo, generasi ketiga klan Pratomo, adalah seorang guru bimbingan konseling sebuah SMK di kota Solo. Guru nyentrik yang hobi naik motor besar terutama Kawasaki Ninja nya, guru yang dikenal bar-bar oleh para murid-muridnya, bertemu dengan...
Kim Jaehyun, seorang CEO perusahaan tekstil yang berada di Sukoharjo dan Sragen, pria yang paling tidak suka wanita kasar, tomboy dan tukang berantem.
Keduanya bertemu dalam situasi yang konyol tapi berkesan. Bagaimana absurdnya hubungan dua anak manusia yang berbeda karakter dan bagaimana reaksi keluarga besar Savitri?
Kisah generasi ketiga klan Pratomo
Isi hanyalah halunya author
Jangan plagiat karena jiwa gesrek kita berbeda.
Follow my IG @hana_reeves_nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggugat
RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Dan sekali lagi Savitri dan Abian berada di rumah sakit ini dengan kasus yang berbeda tapi korbannya saling berkaitan. Pak Agus terus mendampingi Ita yang tampak bersalah tidak bersalah, nano nano gitu, saat dokter jaga bertanya pada keduanya.
"Bisa berbulan-bulan tuh si Herman puasa. Duh, wanita kalau sudah marah, kenapa sih yang diserang situ?" gumam Abian.
"Soalnya yang situ tuh perlu ditatar dan disekolahkan!" kekeh Savitri. "Gara si Herman blegug, mataku kan jadi ternoda dan kupingku tidak bisa menghilangkan suara 'krek' cukup lama."
Abian memeluk bahu sepupunya. "Lha dia yang salah juga si Sav. Boleh dibilang karmanya sih" senyum Abian.
Keduanya terdiam saat Pak Agus dan Ita datang menghampiri dengan wajah kusut.
"Bagaimana pak Agus?" tanya Savitri.
"Dioperasi malam ini juga Bu. Karena memang harus seperti itu agar bisa sembuh" jawab pak Agus.
"Bu Ita mau menemani pak Herman?" tanya Abian.
"Nggak pak Abian. Saya mau pulang saja, pasti anak saya butuh ASI dan saya besok hendak cuti sehari untuk menenangkan hati saya."
Abian menatap Savitri. "Kita antar pulang saja mereka Sav, apalagi Bu Ita masih punya bayi."
Savitri mengangguk. "Ohya Bu Ita, FYI, Nina masih hidup kok meskipun janinnya tidak selamat. Tapi saya bisa menjamin bahwa dia tidak akan macam-macam lagi sama suami ibu."
"Bagaimana Bu Savitri bisa yakin?" tanya Ita.
"Karena saya sendiri yang akan menghajarnya kalau berani macam-macam."
***
SMKN 11 Surakarta
Pagi ini Savitri dibuat pusing dengan anak asuhnya yang bernama Davi. Di sekolahnya, memang banyak anak-anak yang trouble maker tapi yang paling membuatnya pusing adalah trio bahlul Davi - Abiyu - Seno. Entah kenapa tiga remaja pria yang rumahnya satu komplek dan selalu sekolah bareng itu selalu membuat Savitri ingin membantingnya satu persatu.
Seperti sekarang ini, Savitri mendapatkan laporan dari ketua kelas kalau Davi tidak masuk ke kelasnya padahal saat pagi Anita menjadi pengawas, dia melihat Davi masuk sekolah.
"Ya Allah Gusti, cah Kuwi minggat Ning Endi maning!" omel Savitri gemas. Setelah mencari di seputar sekolah, akhirnya dia menemukan Davi berada di ruang kosong sambil melamun.
"Daviiii! Kowe ngapain disitu! Kesambit mengko! Ayo ikut Bu Savitri!" bentak Savitri gemas ke remaja yang masih ada keturunan Arabnya.
Davi pun menurut permintaan guru cantiknya.
***
Ruang Bimbingan Konseling
"Daviiii, kamu itu lho! Kenapa nggak masuk kelas?" bentak Savitri kesal.
"Lha saya malas masuk Bu, soalnya pelajaran bahasa Inggris. Saya tuh nggak suka pelajaran sama gurunya Bu Maryam, sukanya nyindir - nyindir saya. Kan saya jadi malu Bu" jawab Davi dengan wajah flat.
"Ya jelas Bu Maryam nyindir Kowe Wong Kowe durung apa-apa Wis minggat duluan! Kamu itu nggak suka karena ga mau Sinau ngerti ora! Mbok ya belajar tho Viiii! Jaman Saiki Kowe ora mudeng bahasa Inggris kieee terlalu owk!" omel Savitri gemas.
"Wong saya nggak suka. Bu Savitri tahu nggak, saya cuma nggak suka dua pelajaran, bahasa Inggris dan matematika tapi saya masih mau belajar matematika. Kalau bahasa Inggris, mboten lah!"
"Terus mau kamu apa?"
"Ya yang bahasa Inggris ditiadakan Bu..." jawab Davi polos.
Kemarahan Savitri pun memuncak. "Memangnya yang pegang kurikulum ibu? Tugasnya ibu itu ngandani ( kasih tahu ) kamu, bambaaannggg!"
"Nama saya Davi Bu, bukan Bambang..."
"Owalah jek iso mangsuli ( balas menjawab )?" Savitri mendelik judes. "Ibu kandakno wong tuamu Karo mas mu ya, Vi!"
"Njih sampun, kalau ibu mau laporan ke ibu dan mas Damar, saya nggak papa Bu. Wong saya yang salah..." Davi menunduk sok imut membuat Savitri semakin darting.
Allahuakbar! Suwi-suwi ta gantung di pohon Kamboja nih anak!
"Wis saiki kamu hadap Bu Maryam, minta maaf kamu tidak masuk kelasnya!"
"Tapi Bu Savitri... aku malu kalau di ruang guru ketemu Bu Maryam. Soalnya bakalan disindir sindir Bu..." Davi menatap Savitri melas.
"Kowe kiiee Lanang opo dudu ( bukan )? Kayake Kowe Dudu Lanang deh! Nek Kowe Lanang, kudu wani ngadepi!"
"Saya Lanang Bu..."
"Ora! Kowe Dudu Lanang ! Ibu pakein daster wae ya!"
"Bu, tenan saya tuh Lanang..."
"Lanang mergo Kowe nduwe manuk wae tapi kelakuan kamu kayak Dudu Lanang! Wis Kono ke Ning ruang guru ngadep Bu Maryam. Opo perlu Kowe ibu seret mrono terus makin ora kethok Lanang?" Savitri menatap tajam ke Davi.
"Ojo tho Bu... aku kan isin ( malu )."
"Makane Ndang! Awas kalau ibu dapat laporan kamu nggak menghadap Bu Maryam, tenan ta pakein rok!" ancam Savitri.
"Iya deh Bu. Saya ke Bu Maryam sekarang." Davi pun berdiri. "Suwer Bu, saya ke Bu Maryam..." Davi berjalan gontai keluar ruang bimbingan konseling.
Savitri memegang pelipisnya dan setelahnya mengambil botol air mineral yang tersedia lalu meminum habis.
"Ya ampun, ndasku mumet tenan ngerasain Davi..." keluh Savitri.
"Sek, sabar Sav. Gengnya muncul satu lagi" celetuk Anita.
Tak lama Abiyu datang dengan tatanan rambutnya yang membuat Anita ngomel - ngomel.
"Abiyu! Sejak kapan tren jalan tumo ( jalan kutu ) Ning rambut hah? Rambutmu tumonan hah?" bentak Anita.
"Lha Wis gimana Bu. Kan saya jadi ganteng" cengir Abiyu tanpa dosa.
"Ganteng gundulmu! Iki sekolahan, Dudu mall! Ora ono model kayak ngunu!" Anita lalu mengambil pensil alisnya. "Kene ( sini ) ibu benerin!"
Abiyu pun pasrah ketika alis dan rambutnya diwarnai dengan pensil alis milik Anita. Sontak para guru di ruang bimbingan konseling itu tertawa terbahak-bahak melihat Anita 'melukis' jalan kutu itu.
***
Savitri mendapatkan kabar dari pak Agus kalau operasi Herman sudah berjalan dengan baik dan Ita memutuskan untuk menggugat cerai ke pria itu.
"Bu Ita sudah yakin pak?" tanya Savitri saat hendak pulang di parkiran motor.
"Sudah Bu Savitri. Dan besok mulai mendaftar ke pengadilan agama. Istri saya kebetulan kenal dengan ibunya Bu Ita yang bilang semua barang-barang pak Herman, sudah di packing dan dikirim ke rumah sakit."
"Ya nggak maido ( heran ) pak, sakit hatinya Bu Ita melihat perilaku bejat pak Herman" gumam Savitri. "Apalagi di depan mata pak. Semoga pak Herman bisa memetik karmanya."
"Leres Bu."
***
Rumah Kediaman Pratomo Manahan Solo
Savitri baru saja menyelesaikan acara mandi sorenya ketika mendengar ketukan pintu kamarnya.
"Ya mbok Mar?"
"Mbak, dicari."
"Siapa?"
"Keluar saja deh mbak."
Penasaran, Savitri pun keluar dengan kaos oblong hitam dan celana jeans sebatas lutut. Gadis itu lalu menuruni tangga dan menuju ruang tamu.
Betapa terkejutnya melihat siapa yang datang.
"Bang Joshua! Mbak Miki!" serunya.
"Halo Savitri" senyum Joshua Akandra dan Miki Al Jordan Akandra.
Siapa kangen Joshua
Mommynya Josephine dan Marissa
***
Note.
Kondisi bird patah biasanya memerlukan pembedahan. Tujuan utama pengobatan adalah untuk memulihkan atau mempertahankan kemampuan pria untuk ereksi dan mempertahankan fungsi kemih.
Setelah operasi, pengidap akan dirawat di rumah sakit dan diberikan obat pereda nyeri dan antibiotik. Pemulihan ***** patah memerlukan waktu berbulan-bulan untuk sembuh total. Pengidap tidak boleh melakukan hubungan seksual setidaknya selama sebulan setelah operasi.
Pembedahan memiliki potensi pemulihan lebih dari 90 persen. Namun, beberapa pria akan mengalami efek samping setelah pemulihan. Misalnya, disfungsi ere*ksi, kelengkungan bird, dan ere*ksi yang menyakitkan*.
Sumber Alodoc
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote gift and comment
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Kisah Davi n Abiyu based on true act dari sobatku yang seorang guru bimbingan konseling di sebuah SMK.