NovelToon NovelToon
Menggapai Kasih Ibu Tiriku

Menggapai Kasih Ibu Tiriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Ibu Tiri
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Bagaimana jadinya seorang anak pelakor harus tinggal bersama dengan ibu tiri yang merupakan istri pertama dari ayahnya.

Alma selalu mengalami perbuatan yang tidak mengenakkan baik dalam fisik maupun mental, sedari kecil anak itu hidup di bawah tekanan dari ibu tirinya.

Akan tetapi Alma yang sudah remaja mulai memahami perbuatan ibu tirinya itu, mungkin dengan cara ini dia bisa puas melampiaskan kekesalannya terhadap ibunya yang sudah meninggal sedari Alma berusia 4 tahu.

Akankah Alma bisa meluluhkan dan menyadarkan hati ibu tirinya itu??

temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKIT 5

Sepuluh hari kemudian, masa ujian akhir pun sudah selesai kini Alma mulai libur sekolah, meskipun sudah libur gadis remaja itu masih berjualan kue di taman kota, sedangkan keluarganya sudah dua hari berlibur di luar kota tanpa mengajak dirinya.

  Suasana rumah begitu sepi dan damai, untuk sementara ini, tidak ada lagi tatapan tajam dan ucapan yang begitu sadis terdengar, untuk sekarang mental Alma bisa istirahat sebentar dari kebisingan suara-suara yang membuat hatinya sakit dan hancur.

  "Semua terasa damai jika mereka tidak ada, akan tetapi hatiku merasakan rindu terhadap mereka, dia ibuku, meskipun perlakuannya jahat, akan tetapi sedari kecil aku sudah ikut dengannya," ucap Alma sambil menenteng jualannya.

  Pagi ini semangat Alma begitu menyala, meskipun sudah libur sekolah dirinya masih menyempatkan untuk datang ke kantin sekolah, karena memang anak-anak kelas 10-11 masih aktif bersekolah.

  Sesampainya di kantin Alma langsung menaruh jualannya itu separuh, dan separuhnya lagi akan dia jajakan ke taman kota.

  "Ibu, aku nitip separuh saja ya, semoga habis," ucap Alma.

  "Iya, Nak, semoga saja daganganmu habis, ya sudah kamu sarapan dulu," pinta Lastri.

  "Aku sudah sarapan Bu," sahutnya dengan begitu ramah.

  "Tumben sudah sarapan Nak?" tanya Lastri yang merasa aneh.

  "Iya Bu, sudah dua hari ini ibukku dan kedua kakakku, liburan jadi aku bisa masak sendiri di rumah," sahut Alma.

  "Owalah, kamu gak diajak?" tanyanya kembali.

  "Enggak Bu, lagian siapa aku di mata mereka," sahut Alma.

  "Ya sudah Nak, tidak usah risau, masih ada Ibu, semoga suatu saat nanti kau bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri," ucap Lastri menimpali.

******

  Alma mulai menyusuri jalanan, gadis itu tidak mau menyia-nyiakan kesempatannya, sebelum sampai di taman kota, dia susah menjajakan kuenya terlebih dahulu, siapa tahu, orang-orang yang lewat tertarik dengan dagangannya.

  "Kue ... Kue ... Kuenya Bu, cuma dua ribuan saja," ucap Alma di setiap orang yang lewat di hadapannya.

  "Kue apa saja Neng," sahut Nenek tua itu.

  "Ini, ada kue donat bolu juga ada Nek, silahkan di pilih ya," ujar Alma.

  Nenek itu mulai tertarik, ternyata trik Alma berhasil juga untuk menarik pembeli di jalan seperti ini.

 "Nenek ambil 20 biji ya, kebetulan cucu Nenek suka dengan kue bolu dan donat semacam ini," ucap Nenek itu.

  "Iya Nek, berhubung Nenek beli banyak, aku kasih gratis satu ya," sahut Alma yang merasa bahagia.

  "Makasih ya Nak, ini uangnya 49 ribu, semoga dagangan kamu habis ya," ucap Nenek itu.

  Uang sudah ada di tangan, gadis remaja itu merasa bahagia karena pembeli pertama membeli jualannya dengan jumlah yang lumayan banyak, Alma kembali menenteng jualannya, kaki kecilnya tidak pernah merasa lelah, menahan sebuah beban yang dia pikul setiap harinya.

 "Kue ... Kue ....," suaranya mulai menggema kembali, tidak peduli sinar matahari yang mulai terasa menyengat, semangat anak itu tidak pernah padam.

  "Ayo Bu ... Kue nya di beli murah saja hanya dua ribuan," ucapnya mulai berkeliling di depan lampu merah.

   Alma pun mulai menjajakan dagangannya, di setiap kendaraan yang mulai berhenti, dan Alhamdulillah dari sekian banyak mobil yang berhenti masih ada yang beli.

  "Dek, jualan apa?" tanya seorang pria paruh baya itu.

  "Ada kue bolu dan donat Pak," sahut Alma.

  "Saya ambil dua puluh pic kue bolunya saja ya," ucap Bapak itu.

  Alma pun langsung mengambil keresek lalu mulai memasukkan kue-kue itu kedalamnya. "Ini Pak, kuenya," ucap Alma sambil menyerahkan kue tersebut.

  "Makasih Nak, ini uangnya," sahut Bapak itu.

  Pelanggan kedua sudah dia dapatkan, dua-duanya membeli dengan jumlah yang cukup banyak, saat ini Alma mulai melanjutkan kembali perjalanannya ke taman kota, karena tidak mungkin dia berlama-lama di lampu merah, karena di situ tempatnya rawan razia, maka dari itu lebih baik dirinya mencari tempat berjualan yang aman-aman saja.

  "Alhamdulillah kue ku sudah laku 40 biji, tinggal 60 biji lagi, semangat Alma, waktumu masih panjang," ujar remaja itu sambil menenteng kembali jualannya.

********

  Di luar kota sana, saat ini keluarga kecil Dian tengah menikmati liburannya, mereka merasa bahagia, karena dua hari ini tidak bertemu dengan wajah seorang yang selalu membuatnya emosi, dua hari ini pikiran mereka benar-benar tertuju untuk liburan dan merefresh otak mereka.

  "Wah, enak sekali ternyata hidup tanpa bayangan anak pelakor itu," ujar Devan.

  "Kita serasa bebas ya," timpal Dian.

  "Bener banget Ma, lagian kenapa sih Mama gak minta cerai saja dari pria itu, aku masih ingat loh Ma, bagaimana dia lebih membela selingkuhannya itu dari kita, seharusnya pria modelan seperti itu Mama tinggal saja," ucap Serli.

  "Nggak segampang itu Nak, pada waktu itu Mama takut kalian berdua kehilangan figur ayah," sahut Dian.

  "Kami berdua gak pernah merasa kehilangan dia, justru sebaliknya, kami berdua malu jika nantinya punya ayah tukang selingkuh, sudah begitu tidak tahu malu, membawa anak selingkuhannya di tengah-tengah keluarga kita, memangnya kita pengasuhnya apa, jadi sudah benar lah kalau si Alma kita siksa terus menerus," ungkap Serli yang merasa geram dengan sikap ayahnya.

Sebenarnya ketiga orang ini juga korban, akan tetapi mereka tidak bisa berpikir secara terbuka, pikirannya terlalu sempit, untuk berpikir bahwasannya Alma juga korban sama seperti mereka, hanya saja kesalahan kedua orang tuanya membuat mereka bertiga membenci Alma sampai saat ini.

  Ketika mereka sedang menikmati suasana pantai yang begitu menyejukkan hati, tiba-tiba saja, Devan mendapatkan telepon dari sahabatnya Agam.

"Halo Gam, ada apa siang-siang begini kau meneleponku?" tanya Devan, sambil menikmati deburan ombak dan semilirnya angin pantai.

"Bro kamu sekarang ada di mana?" tanya baki Agam.

"Aku sedang berlibur di luar kota bersama dengan keluargaku," sahut Devan.

"Bro, kamu sudah tahu kabar belum?" tanya Agam.

"Kabar apa," sahut Devan.

"Kabar mengenai Robin yang saat ini tengah kabur dan menghilang entah kemana," ucap Agam.

"Kabur memangnya ada apa dia kabur?" tanya Devan mulai cemas.

"Kamu tidak tahu kalau saat ini si Robin terjebak hutang akibat judol, dan dengar-dengar kamu juga ikut gabung dengan usahanya, sekarang usahanya tengah bangkrut Bro, dan dengar-dengar dia juga mempunyai hutang 2 M kepada Tuan Ameer, dan hutang tersebut atas nama kamu apa benar itu?" tanya Agam.

Deg!!!

Hati Devan bergetar hebat mendengar itu semua, yang dari mana yang harus dia bayar, sedangkan 2 M merupakan jumlah yang sangat banyak baginya.

"Astaga! Gam, kenapa aku sebodoh itu, percaya begitu saja dengan ucapan Robin," ujar Devan.

"Bro, lain kali kau harus berhati-hati, ya sudah aku hanya bisa memberi tahu kamu, semoga saja setelah liburan kau bisa menghadapi semuanya," ucap Agam, sedangkan saat ini tubuh Devan mendadak lemas mendengar kabar kurang mengenakkan itu.

Bersambung . .

1
mbok Darmi
shaka dan karina cari mati jgn main" dgn ameer dan jgn nyesel kalian berani culik alma semua rumah ada cctv meskipun kamu pakai masker dll tetap ketahuan
Ayumarhumah: He He bener bgt kakak,🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
partini
gumussss sama orang jaharaaa sukses bikin orang lain sengsara
Ayumarhumah: Iya kakak ... semangat ya bacanya meski dihadapkan situasi yang menegangkan seperti ini.
total 1 replies
partini
gumussss sama orang jaharaaa sukses bikin orang lain sengsara
Arwondo Arni
jangan sampai rencana Karina berhasil semoga kedoknya cepat ketahuan
partini
pede Banggt tuh orang ,ehh mantan suami mu tuh ga goblok bin oon yah jadi jangan happy dulu rencana kamu berhasil ,apa niatmu jahat
kalau sampai kecolongan ya ttnda global 😂😂😂😂 ya kan thor
partini
biuhhh enak bener PD tingkah dawa lagi
ibu ga da otak,, segampang itu ninggalin anaknya segampang itu minta peluk
mbok Darmi
akhirnya zaidan bisa menerima alma karena anak" instingnya lebih peka dan tajam sama orang yg tulus menyayangi dia
partini
semoga makin lengket mereka ber 2
Suanti
sintia biar kena karma aja biar tau rasa🤣🤣🤣🤣
mbok Darmi
ternyata sintia sudah cuci otak zaidan selama ini dgn munafik nya didepan zaidan dan ameer pura" baik aslinya iblis
partini
ngeri juga yah felakorrr doktrin anak kecil ,,tapi anak kecil belum tau apa jg sih
mbok Darmi
good ameer semoga mata ayahmu terbuka lebar dgn hidup sederhana pastinya ibu tiri mu akan terbongkar kedok nya yg selama ini ditutupi, shaka setelah kamu tau kebenarannya terkait ibumu kamu pasti nyesel sudah menghina alma
Lilik Lailiyah: apakah ibu Ameer ibu kantin di sekolah Alma dl
total 1 replies
partini
dekat dengan mmanya ,,jadi penasaran lanjut Thor
🅰️Rion bee 🐝
untung kamu gak sama shaka Al,anak labil dan masih keEmak emakan gitu mah bikin kamu tambah makan ati
mbok Darmi
waduh pas seru digantung up lagi dong kak pengenihat marcelo dan sintia angkat kaki dari rumah jgn sampai ameer kasihan dan marcelo menjilat ludahnya sendiri hrs gentle dan konsekuen dgn omongan nya
Susanti
semangat Alma, lanjut thor
partini
tuan besar cinta buta felakorrr Shaka kamu beruntung dapat KK tiri yg sayang sama kamu tapi kamu nya malah kaya gitu,,maklum sih buah tuh ga jatuh ga jauh dari pohonnya wkwkk coba kalau ada kampret apa kalong rada jauh ya ga Thor 😂 😂
keren Alma good girl,,smart juga tuan Ammer
mbok Darmi
waduh ini pelayan cari mati yg berkuasa dirumah itu ameer knp pada takut sama sintia yg udah nasib mu pelayan goblok tinggal di pecat kalian semua jgn lupakan cctv berbicara jgn asal ngomong lemes banget mulut nya pelayan antek" nya sintia
Herdian Arya
loh lohh di putar balik faktanya, ayok amer pindah aja dari rumah setan itu, buat mata bapakmu melek atas kelakuan istrinya
partini
aduh babang ga ada cctv gitu masa horang kayah ga ada
itu ibu turu perlu di kasih pelajaran yg sadis bisa Thor,,ku rasa ga yah is ok yg lain aja yg bikin dia sengsara
Ayumarhumah: tenang ya kak, setelah ini pasti.🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!