Luna Alexandra, gadis cantik berumur 20 tahun, seorang Mahasiswi semester 5 di Universitas XX.
Putri dari Wyman Alexander seorang pengusaha restoran yang sukses.
Ia tidak menyangka ayahnya meminta izin untuk menikah lagi setelah 10 tahun hidup menyendiri sepenigggal ibunya.
Apakah Luna mengizinkan Ayahnya untuk menikah lagi? Lalu siapa wanita yang ingin dinikahinya? bagaimana pula dengan kehidupan cinta Luna?
ikuti kisahnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Namaria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
“Gadis nakal itu benar-benar membuatku tidak tenang” Saga mengikuti Luna dari belakang, dan melihat Luna menghampiri laki-laki yang pernah di lihatnya di kafe.
“laki-laki itu lagi” gumam Saga sembari mengernyitkan dahinya.
“Tuan” Tommy memanggil Saga.
Saga menengok membalikkan badannya dan pergi dari tempat itu, kemudian bergegas menemui rekan bisinisnya yang tengah menunngu.
“Maaf Pak Alex, saya membuat anda menunggu terlalu lama” Saga mengulurkan tangannya.
“Tidak apa-apa Pak Saga” jawabnya sembari membalas uluran tangan Saga.
“Saya berterima kasih Pak Saga mau meluangkan waktunya untuk bertemu dengan saya” imbuhnya lagi.
“Saya berharap Pak Saga mempertimbangkan kembali tentang proyek kerjasama kita….” Belum sempat Pak Alex menyelesaikan perkataannya Saga sudah bereaksi.
“Heh” Saga tesenyum sinis”
“Anda kira saya tidak tahu rahasia kondisi finansial IT Corporation, dari informasi yang saya peroleh, IT Corporation hampir bangkrut karena tidak bisa membayar tagihan bank yang sebentar lagi jatuh tempo, anda pikir saya akan melanjutkan kerjasama dengan perusahaan yang tidak bisa memberi saya keuntungan, saya seorang pebisnis tentu yang di cari dari hubungan kerjasama adalah keuntungan” ujar Saga panjang lebar, membuat Pak Alex Presdir dari IT Corporation tidak senang mendengarnya.
“Jadi maaf saya tidak bisa bekerjasama dengan perusahaan anda” Saga bangkit dari dudukynya dan pergi meninggalkan Alex begitu saja.
“Sombong sekali, benar apa yang di katakan orang-orang dia berhati dingin, lihat saja aku akan membalas penghinaan ini” ujar Alex sembari mengepalkan salah satu tangannya dan mendengus marah kemudian Alex mengambil ponsel yagng ada di saku jasnya dan menelepon seseorang.
“Halo Tuan Alex” suara lai-laki dari sebrang telepon.
“Dave aku minta bantuan mu cari tahu semua informasi lengkap tentang Saga Ganendra mengerti” ucap Alex tegas.
“Baik Tuan saya mengerti” kemudian Alex menutup teleponnya dan beranjak pergi dari restoran itu.
Dalam mobil di parkiran restoran.
“Ayo kita kembali ke kantor” tutur Saga kepada Tommy, kemudian Tommy melajukan mobilnya.
Dalam perjalanan ke kantor Saga terus saja melamun, entah apa yang sedang dipikirkannya.
“Benar-benar tidak tahu malu, dia pikir aku bisa di bohongi” Saga bergumam sendiri.
“Tapi Tuan sebaiknya anda berhati-hati dengan Pak Alex dia orang yang licik” Tommy memperingatkan atasannya agar waspada.
“Aku tahu Tom”.
“Ngomong-ngomong bagaimana tentang kerjaan yang aku berikan padamu tadi” imbuh Saga.
“Aah saya mengamati mereka, ternyata Mbak Luna tidak hanya berdua dengan laki-laki itu saja, ada Mba Cheryl juga bersama mereka” Tommy menggaruk kepalanya walau tidak gatal ia merasa aneh, kenapa bosnya sampai berbuat demikian membuatnya menjadi seorang penguntit.
“Apa mereka masih di restoran itu” tanya Saga yang penasaran.
“Tidak Tuan meraka sudah meninggalkan restoran” jawab Tommy yang tetap fokus menyetir mobil.
“Aku harus mencari tahu siapa dia, Luna bahkan menyimpan foto laki-laki itu di ponselnya” batin Saga.
“Cari tahu informasi tentang laki-laki itu Tom” pinta Saga.
“Baik Tuan”.
***
Di tempat lain setelah makan Adrian mengantar mereka berdua kembali ke kampus.
“Ka Adrian makasih ya udah traktir kita berdua” Luna dan Cheryl turun dari mobil Adrian.
“Iya sama-sama” kemudian Adrian melajukan mobilnya.
“Lo mau langsung pulang Lun” tanya Cheryl mereka berjalan beriringan menuju parkiran.
“Nggak, ayah nyuruh gue mampir ke restorannya” Luna menaiki motornya sedangkan Cheryl masih berjalan menuju parkiran mobil karena berbeda tempat.
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya Luna sampai di restoran milik ayahnya. Saat masuk ke dalam ia bertemu dengan manager restoran yaitu Bu Sarah.
“Mba Luna” sapa Bu Sarah tersenyum ramah.
“Sore Bu Sarah” Luna berjalan mendekati Bu Sarah, kemudian sang manager membawa Luna untuk bertemu dengan ayahnya.
“Silahkan masuk Mba, Pak Wyman sudah menunggu di dalam” Luna tersenyum, ia berterima kasih kepada Bu Sarah karena sudah mengantar ke ruang kerja ayahnya. Luna membuka pintu dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam.
“Sore yah” sapa Luna sembari berjalan mendekat ke meja kerja ayahnya.
“Kenapa baru datang?” tanya Wyman yang beranjak dari duduknya.
“Pulang kuliah tadi di ajak teman makan dulu” jawab Luna tersenyum.
“Tumben ayah nyuruh Luna mampir ke sini” imbuhnya penasaran.