NovelToon NovelToon
BENIH TERTINGGAL Season 2

BENIH TERTINGGAL Season 2

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Tamat
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Al-Humaira

Season 2 BENIH TERTINGGAL 🤗

Revisi diskripsi _


Maureen yang kabur saat akan menikah malah terjebak dengan seorang pria yang sedang dikuasai obat. Niat ingin kabur Maureen justru membuat dirinya terlempar di atas rajang dengan pria yang tidak di kenal.


Setelah satu tahun Maureen yang memiliki bayi, harus kembali menelan pil pahit saat putranya di diagnosa mengidap penyakit Leukimia.


Bagaimana Maureen bertahan demi putranya yang sedang sakit keras???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendonor

Dada Maureen seperti di himpit batu besar yang membuatnya susah bernapas.

"Ibu, kepalaku sakit." Lirih anak laki-laki berusia empat tahun.

Wajahnya begitu pucat, badannya demam tinggi dengan kulit tubuh yang memiliki memar.

"Iya sayang, kita kerumah sakit ya." Sekuat tenaga Maureen tidak ingin menjatuhkan air matanya di depan putranya yang sedang kesakitan.

Empat tahun lalu dunia Maureen runtuh seketika. Putranya yang masih bayi didiagnosa memiliki penyakit yang serius, Anemia aplastik adalah penyakit yang diderita putranya.

Maureen benar-benar kehilangan pijakan saat dokter mengatakan kesehatan putranya, andai tidak ada dokter Rafael saat itu mungkin tubuh Maureen sudah jatuh bersama sang putra.

Maureen mengalami frustasi berat saat mengetahui keadaan putranya, ia tidak melakukan apapun kecuali menjaga putranya agar tidak kenapa-kenapa. Rasa takut yang berlebihan membuat Maureen hampir saja mengalami depresi kalau tidak ada bantuan dokter Rafael yang selalu mensupport nya saat itu.

"Bayimu mengidap penyakit Anemia aplastik, sebuah penyakit seperti kanker. Dan bisa sembuh jika ada pendonor tulang sum-sum belakang yang cocok." terang dokter Rafeal dengan tatapan sendu pada Maureen yang sudah tak bedaya karena syok.

Sejak itu Maureen tidak pernah meninggalkan putranya sendirian, Maureen membawa selalu kemana dirinya pergi, termasuk bekerja untuk biaya pengobatan putranya.

Beruntung Maureen di terima bekerja sebagai Asisten general manager di resort tempatnya bekerja hampir lima tahun ini. Kinerja Maureen mendapat apresiasi dari Front office. Dari sana Maureen begitu bersyukur karena dari gaji yang dia dapatkan sedikit cukup untuk pengobatan putranya setiap bulan.

Maureen menggendong Ethan yang terus merengek kesakitan. Dengan langkah kaki tergesa bahkan tanpa alas kaki Maureen menuju pintu lift untuk menuju lobby.

"Maureen Ethan kenapa?" Cleo yang melihat Maureen berlari panik sambil menggendong putranya mendekati.

"Ethan kambuh, aku harus membawanya ke rumah sakit." Suara Maureen bergetar, air matanya tidak bisa ia bendung lagi.

"Ya Tuhan, yang kuat Maureen." Cleo menatap punggung Maureen yang menjauh dengan wajah sendu. Cleo tahu bagaimana Maureen menjalani hidup dari hamil sampai saat ini.

Maureen membawa putranya ke rumah sakit internasional di mana rumah sakit yang Maureen kunjungi sejak Ethan bayi.

"Kamu harus kuat sayang demi ibu."

Maureen tidak bisa membendung rasa sedihnya, rasa sedih dan sakit yang menjadi satu dalam dada, keteguhannya selama ini runtuh di depan putranya saat mengeluh sakit.

Selang dua puluh menit taksi yang Maureen tumpangi sampai di rumah sakit, tanpa lama Maureen langsung turun dan menggendong putranya.

"Suster tolong!" teriaknya dengan wajah panik.

Dengan sigap para perawat langsung membawa pasien ke ruang UGD, Maureen berlari mengikuti berakar yang membawa putranya sambil menghubungi dokter Rafael.

Hingga kini Maureen berdiri didepan pintu yang tertutup rapat, di dalam sana putranya sedang di periksa.

Maureen jatuh terduduk di lantai dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya, rasanya sangat sesak menguasai dadanya.

"Ethan," Lirihnya dengan pilu.

"Maureen!!"

Dokter Rafael yang mendapat telepon langsung menghampiri Maureen setelah selesai bertugas, pria itu berjongkok di depan Maureen dan membawa wanita yang menangis pilu itu kedalam pelukannya.

"Ethan," lirih Maureen lagi dengan suara tersendat.

Dokter Rafeal memejamkan matanya, seperti ribuan jarum menusuk dadanya mendengar Isak tangis Maureen yang begitu pilu.

"Tenang, Ethan akan baik-baik saja." Rafael mencoba menenangkan Maureen yang terus menangis, sampai dokter Dean keluar dari ruangannya.

"Bagaimana dokter?" Maureen langsung bertanya saat melihat dokter Dean.

Dokter Dean menatap Rafael dan Maureen bergantian.

"Penyakit Ethan semakin memburuk, kita harus cepat menemukan pendonor tulang sum-sum untuk Ethan, kalau tidak-"

Tangisan Maureen langsung pecah menggema di lorong yang sepi itu, Rafael memeluk Maureen agar wanita itu tidak jatuh.

"Rafael apa dia tidak tahu siapa ayah dari Ethan?" Tanya dokter Dean menatap Rafael yang masih memeluk Maureen.

Rafael menggeleng, "Jangankan wajahnya, di juga tahu siapa nama pria itu."

Saat Dokter Dean menjelaskan jika Ethan bisa sembuh dengan cara transplantasi sum-sum tulang belakang atau sel punca, hanya saja transplantasi tersebut bisa di lakukan jika pendonor memiliki kecocokan. Maureen sendiri sudah melakukan pemeriksaan tapi hasilnya tidak sama, dan sampai saat ini mereka Rafael berserta dokter Dean juga belum menemukan pendonor yang cocok.

Maureen duduk di sisi putranya yang terbaring lemah, wajahnya sangat pucat bahkan tubuhnya terlihat kurus. Air matanya tidak berhenti mengalir saat inilah titik rendah Maureen jatuh melihat putranya.

"Maureen bisa kita bicara?"

Maureen bangkit dari duduknya, mengusap kepala Ethan dan mengecup keningnya. Diusapnya pipinya yang basah, Maureen mendekati dokter Rafael yang menunggunya di luar.

Dokter Rafael mengehela napas panjang sebelum bicara, ini pasti pukulan terberat untuk Maureen.

"Kamu sudah tahu kalau-"

"Ya, aku harus mencari ayah Ethan. apapun itu asal putraku sembuh."

Rafael menunduk dengan perasaan sesak, meskipun begitu dirinya juga merasakan apa yang sedang di rasakan Maureen.

"Tidak hanya dia yang bisa menjadi pendonor, bahkan ayah kandung pun bisa tidak memilki kecocokan, tapi apa salahnya di coba." Ucap Rafael mencoba membuang egonya. Ia yang sebenarnya juga tidak rela jika Maureen bertemu dengan pria yang sudah memberikannya kesedihan, tapi Rafael yang seorang dokter yang juga menyayangi Ethan tidak akan tega membiarkan sesuatu yang buruk terjadi pada Ethan.

"Rafeal, aku butuh bantuan mu." Maureen menatap Rafael penuh permohonan.

*

*

Britania Raya

Maureen menginjakkan kakinya di sebuah hotel yang lima tahun lalu memberinya kenangan buruk. Kenangan yang membuatnya selalu teringat di mana kejadian itu meninggalkan Ethan bersamanya. Beruntung dirinya bisa bertahan hidup dengan memiliki Ethan, katakanlah Maureen beruntung memiliki Ethan.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya resepsionis pada Maureen.

"Bisa saya bertemu dengan pimpinan hotel ini."

Penjaga resepsionis menatap Maureen dengan seksama, membuat Maureen mengeluarkan tanda pengenalnya.

"Saya berkerja di Resort hotel xxx." Katanya sambil menunjukan indentitasnya.

"Tunggu sebentar." Ucap resepsionis wanita yang langsung menghubungi seseorang.

Maureen menunggu beberapa menit untuk bisa menemui pimpinan hotel, dengan jantung berdebar Maureen berharap bisa menemukan titik terang.

Sedangkan di kota lain, di rumah sakit internasional semua tim dokter berdiri sambil menunggu pemilik rumah sakit yang baru saja menjabat. Pemimpin yang lama di turunkan dari jabatan lantaran terkena kasus. Dan saat ini pemimpin baru datang untuk melihat bagaimana rumah sakit yang baru di akusinya.

Sebuah mobil Roll Royce silver spur Limo atau Limousine berwarna hitam berhenti tepat di depan lobby rumah sakit.

Seorang pengawal membukakan pintu dan seseorang yang duduk di dalam keluar.

Sepatu pantofel yang mengkilat sepasang sepatu yang di pakai memiliki harga yang fantastis, setelah jas yang di rancang khusus dan memiliki ciri khas jangan lupakan sebuah kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.

"Selamat datang tuan." Seorang kepala dokter rumah sakit menyapa pria yang baru saja turun dari mobil.

Namun saat mereka sedang menyambut kedatangan pimpinan rumah sakit baru, tiba-tiba seorang perawat berlari dengan wajah panik menghampirinya dokter Dean dan Rafael.

"Dokter, pasien mengalami kejang-kejang." Ucap suster dengan wajah bercucuran keringat dan bergetar.

Dokter Dean dan Rafael saling pandang hingga keduanya langsung berlari meninggalkan acara penyambutan penting itu.

"Kurang ajar sekali! siapa mereka!" Ucap pria yang kini berdiri sambil menatap punggung kedua dokter yang berlari cepat.

"Mereka-"

"Beri mereka peringatan!"

Semua dokter yang di sana menelan ludah, mereka sedikit tahu jika pemimpin yang sekarang memiliki sifat arogan, dan sekarang mereka bisa melihat sendiri.

*

*

Ada yang penasaran dengan bab sebelumnya tentang cek darah/ hasil lab akan keluar setelah beberapa hari?

Nah kebetulan mak otor sebelum nulis Udah buka Mbah google dulu 🤭 dan memang benar hasil lab itu bisa keluar kurang dari 90 menit.

1
Moertini
maluuunya Celine kepergok kakaknya baru berciuman dengan Lucas apa kata Noel dan Mauren dilanjutin Thor seruuu pastinya
Moertini
kata Dokter justru hamil besar mendekati kelahiran baby itu lebih bagus sering ditengok Daddy kelahirannya akan lancar... huh senangnya Noel kalau tahu itu kesempatan yaaaa Noel seraaaang terus dilanjutin Thor semangat
Moertini
Celine bucin karena cintanya hingga cemburu buta semua perempuan yang dekat Lucas dikira pacarnya lucunyaa Celine....
Moertini
akhirnya Celine cemburu sudah ada tanda cinta yaaa asyiiiknya...
Moertini
kasih sayang dan cinta Noel kepada Maureen emang 100persen indahnya hidup Maureen semoga tidak ada yang ingin mencelakainya mereka sekeluarga
Moertini
Ethan semoga mendapatkan keajaiban dari ayah kandungnya dan jadi sehat seperti anak yang lainnya Aamiin
Moertini
akhirnya Mauren bertemu Noel semoga Noel mau mendonorkan sumsumnya untuk kesembuhan Nathan alangkah indahnya dunia kalau Noel mau menolong Nathan
Moertini
arogan sekali pemilik RS tersebut apakah tidak ada yang bisa memberi dia kapok dilanjutin Thor
Moertini
hatiku ikut berdebar kenapa bayi Mauren sakitkah apa berbahaya
Moertini
jaman sekarang masih ada orang tua menjual putrinya untuk membayar hutang kasihan Mauren menjadi korban kedua orang tuanya dan baru saja diperkosa Noel sudah jatuh tertimpa tangga sakitnya kaya apa Thor dilanjut
Moertini
baru bab satu sudah asyiiik seruuu Thor meskipun belum. begitu jelas alur ceritanya tapi aku baca terus sampai tamat dilanjutin terus Thor semangat
Ros Konggoasa
ya itu dedyx
Ros Konggoasa
jangan 2 itu ayahx
Ros Konggoasa
lanjut
anita
noel jgn kasar doong haruse dtg dg lembuut
Suans Kalhira
Penulisnya pinter banget mainin emosi pembaca.
Cara dia ngebangun tensi konflik tuh mirip banget sama yang aku pelajari juga waktu nulis 🙏
Yayat Hidayatullah
c Joni gak JD honeyymoon
Yayat Hidayatullah
ikut jejak kakak ny ternyata,gercep
Yayat Hidayatullah
obsesi
imhe devangana
noel klu bcr ngk tanggung2 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!