NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: tamat
Genre:CEO / Mafia / Roman-Angst Mafia / Pengasuh / Cintamanis / Duda / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Archiemorarty

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4. PENJELASAN

Rion melepaskan cengkeraman tangannya dari leher gadis di depannya ini saat ia melihat gadis tersebut sudah kesulitan bernapas. Tatapannya tidak melembut sama sekali, masih menatap tidak suka penuh dengan penilaian dari gadis bernama Liliana Larossa ini.

"Katakan tujuanmu sekarang?" tuntut Rion.

Lili berusaha keras mengembalikan ritme napasnya. Lehernya terasa sakit dan panas bekas dari cengkeraman tangan pria tersebut. Satu hal yang ia pikirkan tentang pria di depannya ini, gila.

"Katakan sekarang!" seru Rion yang tak lagi sabar.

"Sebenarnya apa yang Anda maksud? Kenapa tiba-tiba mencekik dan berkata hal tidak masuk akal itu?" tantang Lili. Jelas kalau ia tidak suka dengan sikap dari pria di depannya ini. Bahkan Lili tidak takut untuk menatap garang pria tersebut, terutama setelah apa yang dilakukannya barusan hingga membuat Lili berpikir kalau ia akan mati kekurangan oksigen.

Rion mengambil langkah ke depan, berdiri begitu dekat dengan gadis tersebut. Memberitahu dengan jelas perbedaan tinggi badan antara keduanya yang signifikan. Membuat Rion merasa mengintimidasi karena menatap ke bawah akibat ukuran tinggi sang gadis yang hanya sebatas dadanya saja.

"Kau menggunakan Lucas untuk niat jahat bukan? Mendekatiku atau uangku kali ini? Aku tidak akan percaya kalau kau bilang tidak, karena sejak masuk melewati pintu itu terlihat jelas kalau kau mengenalku dengan baik," desis Rion.

"Anda bahkan belum mendengar penjelasan saya tapi sudah menuduh sembarangan. Mana mungkin saya memanfaatkan bocah menggemaskan itu untuk uang. Lagipula bagaimana mungkin saya tidak mengenal Anda sedangkan Anda adalah atasan saya di perusahaan," jawab Lili yang tidak kalah mengintimidasi dengan pandangan galaknya, walau sebenarnya tidak berhasil sama sekali.

"Atasan?" Rion bingung.

"Perusahaan Lorenzo, saya bekerja di sana sebagai IT Anda sejak setahun lalu," Lili menjawab kebingungan Rion.

"Kau salah satu karyawanku?" Senyum meremehkan terpatri di wajah pria tersebut, tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh gadis di depannya ini.

"Kenapa?" tanya Lili yang heran dengan sikap Rion ini.

"Kau bilang kau salah satu orang IT perusahaan? Orang yang mengatur sistem teknologi dan digital di sana? Bullshit. Jika ingin berbohong pastikan masuk akal. Orang IT perusahaan Lorenzo bukan orang sembarangan, apalagi perempuan penjual tampang sepertimu," cela Rion dengan tawa hina.

Ah, Lili marah sekarang. Ia menatap Rion penuh amarah. Ekspresi gadis itu jelas sekali tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh sang pria. Tangannya mengepal menahan gejolak amarah dalam diri. Ingin sekali memukul pria itu dengan keras sekarang.

"Kau ingin uang? Akan kuberikan sebanyak yang kau mau, tapi pastikan jangan pernah muncul dihadapanku dan anakku lagi," tukas Rion dengan pandangan yang kembali penuh cela.

Geram dengan yang dikatakan oleh Rion. Dengan cepat dan keras Lili mencengkeram kerah baju pria tersebut, menariknya ke depan hingga wajah pria itu sejajar dengan wajah Lili. Murka sudah gadis tersebut, netra cokelatnya memandang Rion dengan sangat dingin. Gadis itu seolah sampai melupakan ketakutan yang ada dalam dirinya selama ini akibat sikap arogan Rion. Harga dirinya lebih mendominasi kali ini dibandingkan rasa takut.

"Berani sekali kau menilaiku seperti itu, Tuan Rion Lorenzo. Asal kau tahu, aku menemukan Lucas di depan restoran ayahku, duduk kehujanan dan ketakutan. Menurutmu orang waras akan meninggalkan anak kecil seperti itu begitu saja? Aku bahkan tidak tahu apa pun mengenai hubunganmu dan Lucas sebelum aku masuk ke ruangan ini. Kau bisa tanyakan langsung kepada anakmu. Dan perihal pekerjaanku sebagai IT di perusahaanmu, akan kupastikan kau menyesal telah mengatakan hal seperti itu padaku," ucap Lili dengan setiap kata terasa seperti menusuk dan menyeramkan.

Rion bisa melihat kesungguhan dalam raut wajah Lili. Tak menyangka kalau gadis bertubuh jauh lebih kecil darinya itu memiliki keberanian melawan seorang Rion Lorenzo. Ini pertama kalinya dalam hidup Rion ia merasa harga dirinya menghilang dalam beberapa menit.

Lili melepaskan cengkeraman tangannya dari kerah baju Rion. Menghela napas panjang untuk menenangkan diri. Bisa ia lihat keterkejutan tergambar jelas di wajah pria tersebut, menduga kalau belum ada yang berani melakukan hal sekurang ajar itu padanya selama ini.

"Oke, kurasa aku yang salah di sini," ucap Rion mengalah. Ia bukan orang bodoh yang tidak bisa membedakan benar dan salah, terutama setelah melihat raut wajah Lili barusan. Jelas kalau gadis itu mengatakan kebenaran.

Lili hanya diam menatap Rion dengan tatapan yang belum berubah, masih dingin dan penuh amarah. Dirinya segera menjaga jarak dari pria itu ketika pikiran dan emosi Lili telah dapat ia kendalikan.

"Jadi kau sungguh karyawanku?" tanya Rion, hendak meluruskan masalah yang dibuatnya.

"Hmm," hanya itu yang Lili keluarkan sebagai jawaban.

"Dan kau menemukan Lucas di depan restoran ayahmu kemarin saat hujan lalu memutuskan untuk menjaganya? Kenapa tidak membawanya ke kantor polisi dan melaporkannya agar Lucas bisa kembali ke keluarganya." Rion mencoba untuk mengerti situasi.

"Jika kau melihat bagaimana ketakutannya Lucas kemarin, kau sendiri pun tidak akan tega membawanya ke kantor polisi," jawab Lili.

"Duduklah," suruh Rion, menunjuk sofa di ruangan itu dengan matanya.

Setelah menimbang beberapa saat, Lili menghela napas dan mengukuti ucapan Rion untuk duduk di sofa terdekat.

Rion mengikuti gadis itu untuk duduk di sofa satu dudukan, terus menatap lekat sang gadis. Mencoba membaca pikiran gadis tersebut yang seketika tidak dapat dibaca oleh Rion. Sepertinya amarah yang disulut oleh pria itu mengakibatkan perubahan signifikan dimana sang gadis memasang tembok tak tertembus.

"Jadi apa yang sebenarnya terjadi jika boleh tahu. Aku mendengar kau tadi menyebut bahwa Lucas diculik?" tanya Lili, telah melunturkan sedikit amarahnya.

"Benar, Lucas diculik kemarin siang saat dia sedang bermain di halaman depan. Sepertinya sudah diincar cukup lama. Lalu Dante memberitahu kalau Lucas kabur dari para penculik itu dan menghilang entah kemana. Aku sudah mencarinya sejak kemarin di sekitaran Baverlly Hill Street, tapi tidak menemukan apa pun," jelas Rion perlahan, masih memerhatikan perubahan ekspresi dan juga gelagat dari Lili.

"Baverlly Hiil? Lucas ada di Diego Street, di depan restoran ayahku. Sepuluh blok dari Baverlly Hill," kata Lili yang jelas kalau tempat yang disebutkan oleh Rion cukup jauh dari tempat dimana restoran ayahnya berada.

"Para penculik itu mengatakan kalau mereka kehilangan Lucas di Baverlly Hill. Damn, mereka berbohong padaku," umpat Rion dengan tangan mengepal memukul lengan sofa.

Pantas saja tidak ada kabar apa pun tentang anak hilang sejak kemarin. Tempat dimana Lucas diberitahukan menghilang tidak sesuai dengan kenyataannya. Dan rasanya tidak mungkin kalau Lucas berjalan sejauh itu dalam keadaan hujan sejak pagi. Dan kalau pun memang Lucas berjalan dari Baverlly Hill ke Diego, sudah pasti akan ditemukan oleh orang lain terlebih dahulu. Anak kecil berusia lima tahun berjalan dalam hujan, tentu akan menarik perhatian orang-orang dewasa untuk bertanya bahkan membawanya ke kantor polisi sebagai anak hilang.

Sebuah ketukan di pintu, membuat Lili dan Rion menoleh. Mendapati Dante datang dan berjalan masuk ke dalam setelah mendapatkan anggukan dari Rion kalau ia diperbolehkan masuk.

"Lucas menanyakan Nona Lili terus sejak tadi. Meminta agar Nona Lili segera datang ke kamarnya," kata Dante dengan mata melirik ke arah Lili.

Rion yang mendengar itu melihat ke arah Lili, "Mau ke kamarnya?" tanyanya.

"Jika diizinkan," kata Lili.

Rion berdiri dan mengulurkan tangan ke arah Lili, meminta agar gadis itu meraihnya dan berjalan bersama menuju ke kamar sang bocah.

Walau sempat ragu Lili akhirnya bangkit berdiri, namun menolak dengan cara sopan akan uluran tangan Rion.

Alis Rion bertaut ketika ia menatap gadis di sampingnya. Ia menyuruh Dante untuk duluan, sebelum akhirnya ia menyejajarkan wajahnya dengan wajah sang gadis. Tangan Rion menyentuh kembali leher Lili, kali ini jauh lebih lembut. Hanya jari-jarinya yang menyapu leher gadis tersebut.

Merinding Lili rasakan ketika lehernya di sentuh oleh pria itu tanpa aba-aba, membuat jantung sang gadis seketika berdetak keras saat mendapati betapa dekat wajah pria itu dengan wajahnya. Namun kali ini bisa ia lihat pandangan penuh penyesalan berbayang di manik aquamarine tersebut.

"Maaf. Karena selalu dikelilingi wanita yang ingin mendapatkan uangku bahkan menggunakan Lucas untuk mendekatiku, aku justru menyakitimu seperti ini tanpa mendengar penjelasanmu terlebih dahulu. Padahal kau sudah menyelamatkan Lucas. Sungguh, aku minta maaf, Liliana," ucap Rion tulus. Menyesal sudah karena telah menyakiti penyelamat anak laki-lakinya sekaligus karyawannya.

Lili memang sering mendengar bagaimana para karyawan perempuan selalu memuji ketampanan pimpinan mereka. Tapi ia tidak menyangka kalau ternyata semua pujian itu benar adanya. Bahkan untuk seorang Lili yang hampir tidak pernah tertarik dengan pria karena lebih suka sibuk akan pekerjaan dan aktivitasnya, ia bisa merasa jantungnya seakan mau lepas sekarang. Wajahnya telah bersemu merah muda, membuatnya berpaling dari pria itu untuk menutupi ronanya.

"T-tidak masalah. Kurasa itu karena kau sedang mencemaskan anakmu terutama setelah penculikan," kata Lili salah tingkah.

"Bicara tentang anak, kurasa Lucas akan mengamuk kalau dia harus menunggumu lebih lama. Sebaiknya kita segera ke kamarnya," Rion berkata seraya berjalan terlebih dahulu, membukakan pintu dan memersilahkan Lili untuk jalan duluan.

Lili berjalan sesuai arahan, tak berani melihat ke arah Rion. Berdoa meminta kepada Tuhan untuk mengingatkan agar selamat dari ketertarikan dari seorang Rion Lorenzo. Ia hanya ingin hidup damai jauh dari masalah.

1
Dinatha
Mafia Ohh mafia
Terluka karena ditembak 👉❌
Terluka terhimpit Rak-rak 👉✅
Jadi malah malu membacanya 😁😁😁. gaya Lo nggak asik Dante 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐧𝐠𝐞𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐀𝐱𝐥 𝐫𝐨𝐬𝐞 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐠𝐮 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐫𝐚𝐢𝐧 😭😭😍😍 𝐭𝐩 𝐬𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐢𝐧 𝐰𝐡𝐢𝐭𝐞 😍😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐢𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐜𝐨𝐛 𝐧𝐦 𝐧𝐲𝐚, 𝐤𝐨𝐤 𝐚𝐪 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐝𝐞, 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐬𝐥𝐡 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫 🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐉𝐚𝐝𝐞 𝐲𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐦𝐫𝐤? 😊😊
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐞𝐫𝐞𝐧 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐩𝐚𝐬 😭😭😭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐦𝐮 𝐡𝐫𝐬 𝐝𝐢𝐟𝐢𝐥𝐦𝐤𝐚𝐧😭😭😄😄😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐫𝐧𝐲𝐭 𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐮𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐭𝐚𝐦𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐚𝐤𝐚𝐡, 𝐛𝐤𝐧 𝐡𝐧𝐲 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐧𝐨𝐡𝐚 𝐭𝐫𝐧𝐲𝐭 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥, 𝐤𝐞𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐤𝐞𝐣𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐦 𝐣𝐠 𝐚𝐝𝐚 🤣🤣😡😡😡
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
😭😭😭😭
Dinatha
apakah Robert?🤔🤔🤔
Dinatha
wih.. namanya saja sudah iblis 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢, 𝐭𝐩 𝐤𝐥𝐨 𝐥𝐚𝐭𝐚𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐧𝐠 𝐚𝐬𝐚𝐥/𝐝𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡/𝐭𝐦𝐩𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐧𝐦 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐤 𝐢𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐧𝐲𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠, 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐧𝐲𝐚 😊😊😊𝐭𝐡𝐚𝐧𝐤𝐬 𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐦𝐮 𝐤𝐞𝐫𝐞𝐧
Archiemorarty: ikut seneng kalau readers juga seneng bacanya, makasih kak 🥰
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐡 𝐛𝐫𝐮 𝐧𝐞𝐦𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫 😊😊😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐨𝐤 𝐤𝐚𝐤 𝐨𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐬𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐠𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐲𝐚😊😊
total 2 replies
Dinatha
ahhh Thor
aku sudah berharap author mengangkat destinasi Indonesia sebagai tujuan liburan mereka dengan segenap kepuasan kuliner Nusantara
Dinatha
Thor
Daddy apa Ayah?🤔🤔🤔
Dinatha
mantap
crazy rich tidak malu bahkan dengan cara terhormat mengucapkan terimakasih kepada orang lain👍
Dinatha
Jangan dibandingkan dengan kepolisian Kanoha dong..
aku tersinggung..
Kanoha sih bandingannya inspektur Viday yg sekali tendan 20 orang lansung mental terpelanting puluhan meter 😁
Dinatha
wkwkwk... syarat yang berat bagi Roni. ehhh.. Rion..
menyangkut amanah Papa Mertua 😁
Bagaikan meminta Trump dari Amerika tersenyum ikhlas kepada presiden Mexico 🤣🤣
Cut shaliha
waduhh main cekik² aja ni orang /Gosh/
Dinatha
di paragraf ini banyak kata "pada" dan "Kepada" yang bikin bingung pembaca 😥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐢𝐲𝐚 𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐝𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐣𝐝 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐝𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 😭😭🤣🤣
total 1 replies
Ani Maryani
curiga 2 nantinya bakal cin deh anak nya udah gak mau d tinggal malah nempel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!