Pertemuan pertama yang kurang mengenakkan membawa kedua insan manusia kedalam sebuah pertengkaran .
Sean Adijaya , Tampan , kejam dan kaya raya , tiga kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Adijaya group .
Natasya putri Pratama , cantik , cerdas , lembut dan kaya , empat kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Pratama group .
Dua putra-putri sang penguasa itu terlibat perseteruan di kampus mereka kuliah , sosok Sean yang kejam beberapa kali mencoba memprofokasi Tasya and the gank , namun sayang sifat Tasya yang lembut tak merespon apa yang Sean lakukan .
Ditambah lagi dengan dua sosok gank paling berkuasa dikampus ini membuat seluruh mahasiswa tunduk dengan Tasya , dan membuat Sean murka dan semakin menjadi jadi .
Namun semua berubah ketika Tasya dan Sean tahu , bahwa mereka terlibat perjodohan dari orang tua mereka .
Apakah terjadi di kehidupan mereka kedepannya ?, gue juga gak tau sih wkwkwkw , kuy kita baca bareng bareng .
author
Ramles
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rama Ramles, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjodohan gagal
Rumah keluarga Ghipson .
Pagi yang mendung ditambah sumilir angin dingin membuat dua pria remaja ini enggan untuk menanggalkan selimutnya , mereka tampak pulas dengan mimpi masing masing , hingga tanpa mereka sadari Sang tuan rumah telah siap di meja makan .
"Stev belum bangun bik ?" Tanya Sarah Ketika tak melihat satu satunya anggota keluarganya tersebut.
"Tuan muda masih tidur dengan temannya nyonya " Jawab pelayan setelah tadi sudah mencoba membangunkan Steven .
"Ohhh yaa siapa , bukanya teman Stev cuman Tasya dan Nindi yaa? " Tanya Sarah sedikit terkejut , setau dia Stev tak banyak memiliki teman dan hanya Tasya dan Nindi saja sahabatnya .
Tanpa menunggu jawaban dari pelayan Sarah segera bangkit dari duduknya , dia memutuskan membangunkan sendiri putra mahkota nya itu , walaupun hari ini libur tapi dia tak ingin putra nya itu telat untuk makan bersama .
Tok tok tok
"Stev bangun nak , sarapan dulu yuk " Ucap Sarah dengan mengetuk pintu Stev , namun sayang sang pemilik kamar tak membalasnya .
Tak putus asa , Sarah segera membuka pintu tanpa izin namun gagal karena pintu dikunci , dia segera mengambil handphone mencoba menelpon handphone Stev .
Sudah beberapakali Sarah menelpon Stev akhirnya mengangkat handphone nya, meskipun dengan keadaan nyawa belum terkumpul sempurna , dia mengiyakan ajakan Sarah untuk makan pagi bersama .
"Dir bangun " Stev mencoba membangunkan Dirga dengan menggoyangkan badannya , dan itu berhasil Dirga tampak menggeliat dan mulai mengerjapkan mata .
"Hummm bentar " gumam Dirga merentangkan kedua tangannya melenturkan otot-otot .
"Ayok nyokap gue ngajak makan , bisa marah nanti kalo kita telat " Ucap Stev menggoyang goyangkan tubuh Dirga lagi.
"Bentar mandi dulu " Ucap Dirga hendak beranjak dari tidurnya namun gagal ketika Stev menariknya hingga jatuh kembali ke kasur .
"Kelamaan Lo , udah ayok gini aja orang ganteng mau diapain tetep ganteng tenang aja " Ucap Stev dengan menarik paksa tangan Dirga untuk ikut dengannya .
Mereka berdua akhirnya turun ke bawah berjalan menuju ruang makan , yang terlihat sudah ada Sarah yang duduk dengan anteng.
"Morning mom , Morning Tante " Sapa Steven dan Dirga secara bergantian , membuat Sarah yang tadinya sibuk dengan handphone menoleh ke sumber suara .
"Morning too, wah siapa ini ?" Balas Sarah kembali bertanya ketika melihat sosok tampan di depannya , yaa setau dia Stev tak mempunyai teman cowok kecuali Nindi cowok jadi jadian.
"Perkenalkan saya Dirga adik kampus kak Stev " Ucap Dirga memperkenalkan diri dengan sopan , membuat Sarah suka dengan karakter Dirga yang menurutnya hampir dengan Taysa , kalem sopan dan santun .
"Salam kenal Dirga , jangan panggil Tante dong panggil saja mamah aja " Ucap Sarah dengan lembut membuat Dirga yang tengah duduk dengan tenang , mendadak mengingat sang ibu yang sedari kecil telah meninggalkan nya pergi dengan pria lain
"Ma -mah ?" Ucap Dirga terbata-bata dengan air mata yang sudah siap turun dari sumbernya , entahlah dia sangat sensitif jika mendengar kata kata ibu , ada rasa tertentu yang membuat dirinya lemah .
Sarah yang menyadari perubahan raut wajah Dirga langsung panik , dia langsung menoleh kearah Stev yang juga menatapnya .
"Dirga itu anak Helena Kim dengan Rendra Kusuma mom , Papah sudah merampas ibunya dari dia kecil " jelas Steven dengan gamblang , Sarah pun langsung syok mendengar siapa Dirga sebenarnya .
Dia langsung bangkit dari duduknya dan memeluk Dirga dengan erat , dia tau bagaimana hancurnya sang anak saat kedua orang tuanya berpisah , karena itu juga pernah di rasakan oleh Steve .
"Mulai sekarang kamu anak mamah adik dari Steven king Ghipson , jangan sedih lagi yaaa " Ucap Sarah mengelus puncak kepala Dirga yang menangis di pelukannya .
🍂🍂🍂🍂🍂
Manison keluarga Pratama .
Pagi ini Taysa , Anton dan Sindi berkumpul di halaman belakang , mereka memilih bersantai ditemani hujan yang mulai turun dengan derasnya , tak hanya itu mereka juga membawa minuman hangat dan camilan agar Family time makin sempurna .
"Sya Minggu ini Om Jay ngajak kita liburan di kapal pesiar nya , kamu bisa ikut kan ?" Tanya Anton dengan menyesap kopi yang ada di tangannya .
"Bisa pah , Nindi and Steven pasti juga ikut kan , jadi enggak ada alasan buat bilang tidak " Jawab Tasya dengan senyum .
"Yaa kali aja ada masalah di perusahaan kami "Tambah Sindi yang tengah duduk disamping Anton .
"Enggak ada mah , perusahaan aman " Jawab Tasya memastikan .
Mereka bertiga terlibat beberapa obrolan santai , tentang perusahaan Tasya yang berkembang pesat hingga rencana kepulangan kembaran Tasya , hingga sampailah mereka di pembahasan tentang perjodohan Taysa dan Sean , namun kali beda Anton dan Sindi tak lagi memaksakan dia ingin keputusan di tangan Tasya .
"Tasya perlu waktu Pah mah , pernikahan sangatlah sakral bagi Tasya dan tak ingin terburu-buru, yang pada akhirnya menyesal di kemudian hari "jawab Tasya membuat kedua orangtuanya bungkam .
Mereka berdua tak mau memaksakan kehendak mereka , mereka berdua takut jika sesuatu yang dipaksakan akan berakhir buruk , akhirnya Anton dan Alex sepakat tidak melanjutkan lagi rencana mereka , kecuali atas keinginan Tasya dan Sean sendiri .
Setelah puas mengobrol Tasya izin untuk naik ke atas menuju kamarnya , setelah sampai dia segera mengambil handphone yang telah dia campakkan dari pagi itu .
Dan benar saja banyak sekali pesan masuk di aplikasi WhatsApp nya , yang di dominasi oleh group para reseller NBS , Tasya tersenyum ketika para reseller nya memberitahu bahwa produk yang baru beberapa hari lalu dia launching telah sold out , dan mereka meminta pada Taysa untuk memproduksi lebih banyak untuk stok mereka .
Setelah melihat group , Dia beralih ke laptop untuk sekedar mengecek email yang masuk , dan satu lagi kejutan untuknya ketika laporan keuangan perusahaan mencetak laba bersih bulan ini .
Dengan sedikit berlari Tasya membawa laptop menuju kedua orangtuanya , yang kini masih bersantai di halaman belakang .
"Mah pah " Teriak Tasya dari jauh membuat kedua orangtuanya menoleh kearahnya .
"Kenapa sya " Tanya Sindi dengan panik ketika mendengar sang putri berteriak memanggil namanya .
"Pah mah lihat " Ucap Tasya antusias menyerahkan laptop di pangkuan Anton , Sindi pun tak mau kalah dia segera mendekat melihat apa yang ada disana .
"Wow selamat tuan putri ku " ucap Anton dengan bangga memeluk putrinya dengan haru .
**🍂🍂🍂🍂🍂
Rumah sakit Aditama**
Cuaca sudah kembali terang setelah beberapa saat diguyur hujan , aktifitas pun mulai kembali normal hingga mengakibatkan jalanan menjadi ramai.
Disebuah parkiran rumah sakit , terlihat sebuah mobil mewah baru saja berhenti di parkiran khusus , tak begitu lama keluar lah seorang pria dengan beberapa kantong plastik memenuhi tangan .
Dengan langkah pasti pria itu memasuki rumah sakit , namun naas disaat dia hendak masuk dia tak sengaja bertabrakan dengan orang di samping nya , hingga beberapa belanjaan yang dia bawa jatuh berhamburan .
"Sean!!!!!" Ucap dua orang pria dengan satu wanita bersamaan.
next
author lagi liburan jadi telat up 😁
please coment donggg and like 🙏
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹