Raihana ayu,ibu muda berusia 25 tahun ini harus menerima kenyataan pahit.luka sayatan bekas oprasi caesarnya belum juga kering tapi harus menerima kenyataan pahit suami yg menikahinya 14 bulan lalu menjatuhkan talak 3 atas dirinya.dengan langkah gontai ia keluar bersama putri cantiknya yang baru berusia 45 hari.hana memilih menjauh,meninggalkan kota kelahirannya yang penuh dengan kenangan pait.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayra Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tolong jangan panggil saya pak
Acara pengajian dirumah mahes di gelar secara privat.tidak terlalu banyak tamu yang di undang,hanya kerabat,sahabat dan karyawan mahes.ada beberapa juga yang merupakan tamu undangan oma winarsih.
Sepanjang acara berlangsung hana memilih duduk bersama anita dan para karyawanya.padahal oma winarsih sudah memintanya untuk duduk di barisan keluarga mahes.tapi,hana menolak.selain merasa sungkan hana juga mempertimbangkan kenyamanan zura.
Beruntungnya zura tak rewel sejauh ini.zura terlalu fokus dengan mainan barunya.hana pun tenang dibuatnya.
Tetapi antengnya zura tak berjalan lama.begitu mulai ngantuk zura mulai ribut mencari papa halunya.sudah di bujuk sedemikian rupa zura tetap ngeyel mencari mahes.bahkan zura memaksa berjalan sendiri kearah mahes dengan membawa botol susunya.
Tingkah zura sontak mengalihkan perhatian beberapa tamu undangan.terlebih melihat bagaimana mahes dan langit memperlakukannya.mahes bahkan sampai merentangkan dua tanganya untuk menyambut zura yang berjalan kearahnya dengan langkah yang mulai tak stabil karena ngantuk.dan yang tak kalah bikin semua orang tercengan,mahes tersenyum manis saat berhasil membawa zura ke dalam dekapannya.
"meleleh tidak to gunung es" ucap bisma sembari menoleh ke arah askara yang ada di sebelahnya.
" brisik,fokus sama kajian "bisma dibuat nyengir karena teguran askara.
Sementara itu..
" adek kenapa cari papa,kangen papa?" ucap langit sembari memainkan kaki zura.
"ulla atuk atak " ucap zura usai melepas dot susunya.mahes hanya tersenyum melihatnya.
" jilbabnya lepas dulu ya sayang,biar tidak gerah?"
" no apah,puk puk ja" dengan senang hati mahes mengikuti kemauan zura yang sudah merebahkan tubuhnya dengan nyaman d pangkuan mahes.
segala yang di lakukan mahes tak luput dari perhatian tamunya termasuk hana.ada rasa membuncah didadanya.jika hana boleh berandai-andai ingin rasanya zura diperlakukan begitu oleh ayah kandungnya.tapi,hana lalu sadar itu hanya akan menjadi sebuah kemustahilan belaka.
Zura terlihat sudah terlelap dengan nyenyak.mahes pun meminta angga mendekat.mereka terlihat berbicara sebentar,selang tak lama angga menjauh dan mendekat kearah hana.
" maaf nyonya anda di panggil oleh tuan"
"ha....untuk apa pak Angga ?"
" nona kecil sudah tidur.Tuan meminta nyonya menemani nona kecil di kamarnya."
" ogh... Begitu.Baiklah "
sebenarnya hana risi di panggil nyonya begini.tapi mau melarang juga percuma,mereka pasti lebih memilih mendengarkan perintah mahes.
Hana fikir dia sendiri yang akan mengendong zura ke kamar.melihat acaranya belum selesai.rupanya dia salah kali ini.mahes yang akan mengendong zura kekamar,sementara hana hanya di minta membawa botol susu zura yang sudah kosong dan boneka kucing milik zura.
Usai menidurkan zura mahes ijin turun terlebih dahulu.sementara hana akan menunggu memilih menganti baju zura dengan yang lebih nyaman untuk zura tidur sembari menunggu aisyah datang.
Aisyah datang saat hana sudah selesai menganti baju zura.
" bu,ai masuk ya !"
" iya ai,titip zura ya." ai menganguk
" mumpung zura tidur,kamu sambil istirahat ya."
" iya bu"
Hana baru saja keluar dari kamar zura,tapi dia di buat terkejut dengan keberadaan mahes di depan kamar.bukannya tadi bilang mau turun duluan?
" han oma minta kamu turun " hana semakin di buat terkejut dengan cara mahes memanggilnya.
" boleh kan saya panggil kamu begitu ?" hana tersenyum canggung.
" boleh pak "
" dan tolong jangan panggil saya pak boleh ?" hana melongo di buatnya.
" ini pak duda salah makan atau gimana sih?" ucap hana dalam hati.
"terus saya musti panggil apa ?"
" terserah kamu saja"
" kakak boleh?" mahes mendengus
" emang aku langit ?" hana nyengir di buatnya
"lalu?"
" apa aja"
" mas boleh ?" yakin ni mahes salting brutal di buatnya 😂😂😂.
" itu lebih bagus"
" baiklah,kalau begitu mulai sekarang saya panggil mas gitu ?" mahes menganguk.
bayangkan pria tegap penuh wibawa pipinya di buat bersemu merah oleh seorang mbak-mbak penjual pukis 😂😂😂😂.
" oya boleh temani saya menemui para tamu ?" ucap mahes usai mampu mengendalikan diri.
" kenapa harus saya ?"
" tidak mau ?" hana terkejut mendengar pertanyaan bernada ketus dari mahes.
" bukan begitu.."
" ya sudah kalau tidak mau !" mahes berlalu menuju tangga.waduh ngambek kayaknya pak duda satu ini.
" iya - iya saya mau.katanya minta di temani,kok malah di tinggal sih." hana berusaha mengejar mahes.sementara mahes diam-diam tersenyum.hana mau menemaninya.
"