NovelToon NovelToon
Pendekar Tombak Pengembara

Pendekar Tombak Pengembara

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Perperangan / Action / Epik Petualangan / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

​Lima abad setelah hilangnya Pendekar Kaisar, dunia persilatan terbelah. Pengguna tombak diburu dan dianggap hina, sementara sekte-sekte pedang berkuasa dengan tangan besi.

​Zilong, pewaris terakhir Tombak Naga Langit, turun gunung untuk menyatukan kembali persaudaraan yang hancur. Ditemani Xiao Bai, gadis siluman rubah, dan Jian Chen, si jenius pedang, Zilong mengembara membawa Panji Pengembara yang kini didukung oleh dua sekte pedang terbesar.

​Di tengah kebangkitan Kaisar Iblis dan intrik berdarah, mampukah satu tombak menantang dunia demi kedamaian, ataukah sejarah akan kembali tertulis dalam genangan darah?

​"Satu Tombak menantang dunia, satu Pedang menjaga jiwa, dan satu Panji menyatukan semua."



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Parasit di Balik Paras Elok

​Zilong menatap wanita muda itu dengan dahi berkerut. "Apa maksudmu? Menikah?"

​"A-aku hanya ingin membalas budi saja, Tuan..." Wanita itu menunduk malu-malu, jemarinya memainkan ujung pakaiannya sembari melangkah pelan mendekati Zilong. "Seorang pendekar sehebat Anda, pasti membutuhkan pendamping di perjalanan yang sunyi ini."

​Langkah wanita itu semakin dekat, namun saat jarak mereka hanya tersisa dua depa, bulu kuduk Zilong berdiri tegak. Udara di sekitarnya mendadak berbau amis yang menyengat. Insting bertarungnya berteriak kencang.

​"Sial! Ini jebakan!" seru Zilong seraya melompat mundur dengan gesit.

​Wanita itu berhenti seketika. Kepalanya tertunduk, rambut panjangnya menutupi wajah. "Bagaimana kau bisa tahu...?" gumamnya dengan suara yang berubah, dari lembut menjadi serak dan berat.

​Zilong segera menghunus kembali Tombak Naga Langitnya. Ujung tombaknya berpendar tipis. "Dasar siluman! Jadi kau menggunakan teriakan tadi untuk memancing mangsa?"

​"AKAN KUBUNUH KAU!"

​Wanita itu meraung. Wajah cantiknya retak, memperlihatkan kulit pucat bersisik dan taring-taring panjang yang keluar dari mulutnya. Tubuhnya memanjang, tangannya berubah menjadi cakar hitam yang mengerikan. Ia menerjang maju dengan kecepatan yang luar biasa.

​Zilong tidak gentar. Ia melakukan rangkaian tusukan dan tebasan kilat, memotong udara dengan suara desingan yang nyaring. Siluman itu bergerak lincah, namun Zilong berhasil membaca celah. Dengan satu hentakan lurus, mata tombaknya menghujam dalam ke perut makhluk itu.

​JLEB!

​Siluman itu memekik kesakitan, namun sebuah seringai mengerikan muncul di wajahnya. Otot-otot di perutnya menjepit mata tombak Zilong dengan sangat kuat. Zilong mencoba menarik senjatanya, namun tombak itu seolah tertanam di dalam bongkahan batu karang.

​"HAHAHA! SEKARANG KAU TIDAK BISA MENGGUNAKAN SENJATAMU!" teriak siluman itu penuh kemenangan. Ia mengangkat kedua tangan cakarnya tinggi-tinggi, siap mencabik tubuh Zilong menjadi serpihan.

​Dalam posisi terdesak, Zilong tetap tenang. Aliran Qi di tubuhnya bergerak stabil. Alih-alih melepaskan pegangannya, ia justru menggunakan gagang tombaknya sebagai tumpuan. Dengan gerakan yang sangat halus, ia menginjak pangkal tombak lalu melentingkan tubuhnya ke udara.

​Cakar tajam siluman itu menghantam angin tepat di bawah kaki Zilong. Di udara, Zilong memutar tubuhnya, memusatkan seluruh energi Qi ke kaki kanannya hingga terpancar aura keemasan.

​"Hancurlah!"

​DUARRRR!

​Tendangan maut itu menghantam tepat di puncak kepala sang siluman. Ledakan energi yang dihasilkan begitu dahsyat hingga tanah di bawah mereka retak. Darah hitam pekat menyembur ke segala arah seiring dengan hancurnya kepala makhluk tersebut. Tubuh tanpa kepala itu ambruk, melepaskan jepitan pada tombak Zilong.

​Zilong mendarat dengan ringan di tanah. Ia berjalan perlahan, mencabut tombaknya yang tertancap di jasad makhluk itu.

​"Taktik yang cerdik. Berteriak minta tolong untuk menarik simpati mangsanya," gumam Zilong sambil memperhatikan sisa-sisa tubuh siluman itu. "Sayangnya, dia tidak menyangka bahwa mangsa yang datang kali ini adalah seorang pemburu."

​Zilong mengelap sisa darah hitam di mata tombaknya dengan sehelai daun kering hingga kembali berkilau perak. Ia menghela napas panjang, menatap jalan setapak yang semakin masuk ke dalam hutan gelap.

​"Ingin memakan jantungku agar kekuatannya bertambah, ya? Ambisi yang tinggi untuk makhluk selemah itu."

​Zilong menyampirkan kembali senjatanya. Ia melanjutkan langkah, namun telinganya menangkap suara desas-desus angin yang aneh. Seolah-olah, kematian siluman ini hanyalah bel pembuka bagi penghuni hutan yang lebih mengerikan.

1
Bai Xiaojiu
kenapa tidak di ambil harta di markas para badut.dan rampas cincin nya.
Agen One: di ambil buat digunakan latihan bersama para warga
total 1 replies
Nanik S
Hantu Kabut
Nanik S
Jian Chen.... merusak suasana wkwkwkwkwk
Nanik S
Zhilong waktunya untuk mengembara
Nanik S
Ternyata tinggal mereka bertiga dan berhenti atau Lanjut
Agen One: pasukan yang hidup masih banyak. itu pasukan yang meninggalnya aja.
total 1 replies
Nanik S
Jian Chen. wkwkwkwkwk
Nanik S
Lanjutkan
Agen One: sippp
total 1 replies
Nanik S
Pasukan Iblis telah hancur dan terkubur
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Zhilong... kenapa kau tinggalkan Xiao Bai dan Jian Chen
Nanik S
Tooooooopp
Nanik S
Zilong terlalu sembrono
Nanik S
Hancurkan musuh
Nanik S
Lanjut terus Tor
Agen One: 𝘀𝗶𝗽𝗽𝗽𝗽
total 1 replies
Nanik S
Harusnya Jian Chen dan Xiao Bai juga diangkat jadi Komandan
Nanik S
laaaaanjuuuut
Nanik S
Jian Chen.... kelakuanya ampun tapi bagus mengurangi ketegangan
Agen One: 🤭🤭🤭🤭🤣🤣
total 1 replies
Nanik S
Enak sekali Zhilong
Nanik S
Trio... berangkat dan habisi Pasukan Iblis
Nanik S
Akirnya mereka bebas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!