NovelToon NovelToon
Pengantin Brutal

Pengantin Brutal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

Kayla terkenal sebagai ratu gelud di sekolah-cewek tempramen, berani, dan udah langganan ruang BK. Axel? Ketua geng motor paling tengil sejagat raya, sok cool, tapi bolak-balik bikin ortunya dipanggil guru.
Masalahnya, Kayla dan Axel nggak pernah akur. Tiap ketemu, selalu ribut.
Sampai suatu hari... orang tua mereka-yang ternyata sahabatan-bikin keputusan gila: mereka harus menikah.
Kayla: "APA??! Gue mending tawuran sama satu sekolahan daripada nikah sama dia!!"
Axel: "Sama. Gue lebih milih mogok motor di tengah jalan daripada hidup seatap sama lo."
Tapi, pernikahan tetap berjalan.
Dan dari situlah, dimulainya perang baru-perang rumah tangga antara pengantin paling brutal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 3

Malam itu rumah Kayla berdenyut dengan ketegangan yang tak kasat mata. Di ruang tamu, lampu hangat memantul di wajah Bu Wida yang lelah. Ia menggeleng pelan sambil menatap putrinya yang baru duduk di sofa.

"Ya ampun, kamu Kayla berulah lagi," gerutu ibunya, ujung suaranya penuh kekhawatiran sekaligus penat.

Kayla menyikut bahu, nada suaranya datar tapi membela diri. "Dia yang mulai, mah. Kesel juga aku." Matanya masih menyimpan bara kemarahan dari bentrokan kemarin.

Bu Wida menghela napas panjang, bibirnya menegang. "Jadi mamah harus ke BK lagi besok? Cape, mamah tuh, Kay. Kamu bertingkah banget." Suaranya mengeras, tapi lebih karena lelah daripada marah sungguhan.

Kayla mendelik tajam, melipat tangan di dada. "Ya Kayla di hajar masa diam aja sih gimana, mamah ini." Nada protesnya penuh kebanggaan yang konyol - keras kepala yang tak mau dibungkam.

Bu Wida memutar matanya lalu berdiri. "Ya udah, awas kalo kejadian lagi, cape mamah. Akh, udah jangan sekolah, nikah aja - pusing mikirin kamu." Ucapannya ketus ketika ia melangkah masuk kamar, menutup pintu dengan suara yang menahan amarah.

Kayla menahan senyum sinis ketika pintu tertutup. "Yee, tiap kali gini nyuruh nikah mulu. Gak pengen gitu anaknya sukses?" gumamnya, separuh kesal, separuh mengejek nasihat ibunya. Ia kemudian masuk ke kamarnya, menampar pintu perlahan sebelum duduk di kasur, merasakan sakit badan yang masih baru.

                °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Keesokan paginya Kayla menyelinap masuk kelas dengan langkah lamban.

Wajahnya lebam; bekas pukulan menghitam di sekitar matanya, lehernya kaku, lengan dan tubuhnya penuh memar. Ia duduk, menepuk pelan pipinya, menahan rasa sakit.

"Aduh, anjir badan gue sakit banget," keluhnya lirih, suaranya tipis saat ia menutup mata sejenak.

Anya yang duduk di depannya menatap prihatin. "Parah banget kemaren lo kelahi," katanya sambil mencondongkan badan.

Kayla menelungkup di meja, suara napasnya berat. "Lemes banget," bisiknya.

Salsa mengernyit, heran melihat Kayla hadir padahal jelas sakit. "Kenapa lo masuk kalo sakit?" tanyanya.

"Males di rumah. Orang tua gue ngomel-ngomel mulu," Kayla jawab singkat, menutup wajahnya dengan lengan seperti mencari kenyamanan yang tak ada.

Salsa cuma tersenyum sinis, paham betul siapa Kayla: keras kepala, bikin ulah, tapi tak mau dikekang.

                     °°°°°°°°°°°°°°

Saat pelajaran kedua selesai, seorang guru menghampiri meja Kayla. Wajah guru itu tegas namun sopan ketika menyerahkan selembar kertas.

"Kayla, nitip surat buat orang tua Axel. Dia dua hari nggak masuk tanpa keterangan," kata guru itu sambil menaruh surat di hadapan Kayla.

Kayla mengangguk malas, menerima surat itu seperti menerima beban ringan. "Iya, Pak," jawabnya datar.

                   °°°°°°°°°°°°°°°

Sore hari, langkah Kayla berat ketika ia melangkah memasuki rumah besar keluarga Axel. Koridor berkilau, pot tanaman rapi, tapi udara di dalam terasa dijaga.

Bu Ami menyambutnya dengan senyum hangat yang kebingungan melihat wajah Kayla.

"Ekh, Kayla, ada apa?" sapa Bu Ami ramah, suaranya penuh kepedulian.

Kayla menahan napas, menyodorkan surat dengan senyum tipis yang menyembunyikan gugup. "Ini, Bu. Surat dari guru BK. Axel dua hari nggak masuk katanya."

Mata Bu Ami melotot sedikit. "Apa? Tapi Axel pergi kok, diantar papa-nya," jawabnya, kaget dan bingung.

Kayla menekan sudut bibir, pura-pura santai. "Ya nggak masuk, Bu. Bolos." Senyumnya jadi lebih licik, seolah sedang menabur garam di luka yang tak tampak.

Bu Ami tertawa kecil, setengah cemas. "Astaghfirullah, si Axel memang... Makasih ya, Kayla. Mau masuk dulu?" ucapnya, ramah.

"Nggak, Bu. Langsung pulang aja," Kayla buru-buru menjawab, matanya melirik ke arah yang mungkin menampilkan Axel.

Ia takut berpapasan; ia tak mau suasana meledak di lorong mewah itu.

                     °°°°°°°°°°°°°°°

Keesokan harinya Axel kembali ke sekolah. Hari itu, ia tampak seperti badai kecil yang mendekat - murka, dingin, dan penuh dendam.

Ketika Kayla melangkah keluar gerbang setelah pulang sekolah, suara motornya dihentikan oleh sekelompok cowok yang menutup jalan.

"Turun lo," suara Axel memerintah, dingin dan ketus.

Kayla menatap balik, napasnya tenang tapi ada bara di mata. "Mau apa lo?" tanyanya datar.

Axel melangkah maju, memegang erat surat yang dilempar ke arah Kayla. "Lo kasih surat ke ibu gue," suaranya bergetar kesal. "Lo ngapain masukin surat sekolah ke rumah gue?"

Kayla mengangkat bahu, wajahnya menantang. "Lah, gue disuruh guru. Ya gue kasih lah. Ngapain disimpen di rumah gue?" jawabnya, nada penuh ejekan.

Axel mampir di depan Kayla, napasnya mendesak. "Lihat aja, gue bakar rumah lo!" ia mengancam, suaranya tajam.

Kayla tak terintimidasi, malah menyeringai. "Bakar aja. Nggak takut. Gue bakal bakar pabrik bapak lo juga," jawabnya, suaranya dingin seperti pisau. Ia melipat tangan di dada, menahan amarah yang terkontrol.

Axel mencibir, senyum sinis di bibirnya. "Lu parah, anjing jadi cewek," ejeknya, mencoba merendahkan.

Kayla menatapnya lurus, suaranya dingin dan menantang. "Parah gimana? Gue harus takut sama lo? Najis, emang lo tuhan?" Ia menutup kata-katanya dengan tawa kecil yang sinis, lalu melangkah mendekat, wajahnya amat tenang - luka-luka fisik tak memadamkan api di dadanya.

Axel mengancam lagi, matanya menyala. "Kalo bukan cewek gue, gue hajar lo."

Kayla menatap balik, datar. "Hajar aja. Gue nggak takut." Kata-katanya tajam, tapi tenang seperti batu besar.

Temen-temen Axel tertawa, menunjuk wajah Kayla yang lebam.

"Muka lo udah bonyok gitu, dasar tukang cari masalah," ejek David, suara mereka penuh kemenangan sementara Axel duduk di atas amarahnya sendiri.

Kayla hanya tersenyum tenang, seolah menyimpan sesuatu yang lebih berbahaya daripada pukulan. "Emang lo nggak? Kalo bukan karena ayah gue, lo udah masuk penjara berapa kali coba," ucap Kayla, bariton suaranya menempelukan kenyataan yang tak bisa dipatahkan.

Axel terdiam - kata-kata itu menusuk tajam sebab ia tahu, terima kasih pada ayah Kayla-lah ia sering lolos dari jerat hukum.

Kayla menatapnya dingin, dan sebelum suasana bisa pecah, ia melangkah mundur perlahan, meninggalkan Axel yang masih membeku.

"Kenapa diam? Ngga berani ya?" teriaknya saat Kayla menjauh.

Kayla menoleh sekali, senyum meremehkan di bibirnya. "Gue tunggu pembakaran rumah gue soal-nya. Gue udah siapin granat buat ancurin pabrik lo," ucapnya lugas, seolah melemparkan sebuah bom kata yang membuat udara seketika beku.

Axel hanya bisa menendang kerikil, berkata setengah melontar, setengah marah: "Cewek anjing."

Kayla melangkah pergi dengan langkah tegap, darahnya mendidih, tapi wajahnya tetap dingin.

Di dadanya ada tekad-bukan cengeng, bukan penakut-yang siap bayar apa pun demi harga diri.

1
Wida_Ast Jcy
Hahahha... pandai bangeet bersandiwara ya🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
hahhaha... nantangi ya kay🤣🤣🤣
Shin Himawari
Asli seru! Cocok dibaca santai dan bikin nagih karena gaya bahasanya ringan tapi relate abis ama kisah anak SMA. semangat terus ya buat author 💪💪🤍
kim elly: makasih kakak 🥰
total 1 replies
mama Al
lah jadi salsa suka sama putra bukan Revan
kim elly: jadian dulu pas camping
total 3 replies
mama Al
putra ini kayak anak mami ya. merengek kalau kemauan gak sesuai ekspektasi. ga cocok gabung sama Axel keras dan kasar.
mama Al
Karena tidak terbiasa dengan putra.
Drezzlle
Ya udahlah cari cowok lain Sa
Drezzlle
mundur dari sekarang daripada sakit belakangan
sunflow
wah.. banyak yang melindungi nih.. 👍👍
Mutia Kim🍑
Makanya jgn asal nembak cewek😅
Mutia Kim🍑
Iya Kayla memang nggak suka, tpi nggak tahu isi hati Revan
sunflow
waduh... apa bakal perang dunia lagi ini? 😄😄
Shin Himawari
good sikaaaat Kayy 🤣🤣 dikira kita cewe jadi takut apaa
Shin Himawari
maksud mama baik Kay, eh tapi di usia Kayla juga aku pikirnya gini. Lu jual gue beli🤣 🤣
Shin Himawari: iyaa bener kak relate pasti di usia segitu🤣
total 2 replies
Rahma Rain
karya nya bagus.. gaya bahasa nya juga bagus. rekomendasi banget ini!!👍👍😲😲
kim elly: 😩😩bahasa anak-anak bandung parah kan ya
total 1 replies
Rahma Rain
kok jadi kompor nih??
Rahma Rain
untung aja kan Kayla nggak suka.
Rahma Rain
ini seriusan kelakuan anak SMA??
Rahma Rain
Kay.. lu mau jadi Mak comblang ini cerita nya 😂
rokhatii
aminnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!