Semenjak sekolah malam diberlakukan, banyak murid yang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3 - Tangisan Kuntilanak
Zara menelan salivanya satu kali. Dia berusaha tenang. 'Tenanglah, Zara... Ini sudah biasa untukmu. Kau tidak usah cemas. Mereka tidak ada apa-apanya selain hanya punya penampilan seram,' batinnya, berusaha menenangkan diri.
"Berhentilah menggangguku! Berhentilah mengganggu orang-orang panti! Sudah baik kau tidak pernah muncul selama beberapa tahun, kenapa kau muncul lagi?!" timpal Zara.
Hantu dengan kepala penyok dan berlumuran darah itu hanya diam. Ia hanya memperdengarkan suara seperti orang yang tercekik. Mendesis dan mengeluarkan bau anyir yang menyengat.
Setelah berucap begitu, Zara memaksakan dirinya melangkah melewati hantu tersebut. Dia terus berjalan sampai akhirnya tiba di kamar. Zara merasa lega karena hantu kamar mandi itu tidak mengikuti.
Ketika waktu menunjukkan jam tujuh malam, Zara dan anak-anak panti lain melakukan makan malam bersama yang diteruskan dengan kegiatan belajar dan berdoa. Saat kegiatan selesai, semua orang kembali ke kamar untuk tidur.
Zara sekarang sudah telentang di ranjang. Perlahan dia pejamkan matanya. Namun belum sempat dirinya tidur, suara sayup-sayup tangisan seorang perempuan terdengar.
Zara mendengus kasar. Dia tahu kalau itu adalah kuntilanak di atas lemari. Suara tangisannya begitu pilu, terisak seperti seorang perempuan yang kesakitan bercampur kesedihan.
Zara tahu hantu berambut panjang dengan baju putih itu memang selalu menangis saat malam hari. Selama ini Zara selalu mengabaikan hantu itu karena bersikap seolah tak melihat dan mendengar. Akan tetapi sekarang Zara tidak mau tinggal diam. Nampaknya setelah berani mengomeli hantu anak lelaki tadi siang, memberikan keberanian lebih pada diri Zara. Gadis tersebut tak mau membiarkan hantu-hantu mengganggu kehidupannya. Bahkan pernah di beberapa malam Zara sampai tak bisa tidur karena tangisan kuntilanak di atas lemari.
Zara membuka mata dan merubah posisi duduk. Tampaklah sosok kuntilanak yang duduk di atas lemarinya.
"Bisakah kau berhenti menangis di sini? Itu sangat menggangguku! Carilah tempat lain untuk menangis! Jangan di atas lemariku. Aku udah capek dengan hidupku, jadi tambah capek karena gangguan tangisanmu itu!" omel Zara. Ia tak tahu bagaimana dirinya bisa punya keberanian berucap begitu. Namun setelah berucap begitu, kuntilanak itu berhenti menangis dan menghilang.
"Harusnya ini aku lakukan dari dulu," gumam Zara yang senang. Sebab dipastikan malam itu dia akan tidur dengan tenang dan nyenyak. Tanpa gangguan tangisan pilu kuntilanak di atas lemari.
Kejujuran Zara pada para hantu penghuni panti ternyata sangat berdampak. Karena semenjak itu, hantu anak lelaki sudah tak terlihat lagi, hantu di kamar mandi bahkan tak pernah muncul atau mengganggu dengan ketukan pintu.
Zara senang, setidaknya hari-harinya di rumah panti bisa damai dari gangguan hantu. Tetapi itu tentu tidak berlaku saat di sekolah.
Di sekolah Zara melihat ada banyak sekali hantu. Beraneka ragam bentuk mengerikan, dari yang biasa sampai menyeramkan. Tapi setahu Zara, hantu yang paling kuat di sana adalah kuntilanak merah di pohon beringin.
Zara berpikir begitu, karena kuntilanak merah itu sudah beberapa kali mengganggu, dan menurutnya kejadian kesurupan masal kemarin terjadi karena kuntilanak merah.
Zara baru saja turun dari angkot. Kebetulan hari itu ada pengumuman hasil ujian. Zara melangkah menuju papan pengumuman. Di sana terlihat sudah banyak murid lain yang bergerombol.
Zara masuk ke dalam gerombolan itu. Sampai dia benar-benar tiba di depan papan pengumuman. Zara cari deretan namanya disitu.
Mulut Zara menganga saat melihat nilainya sendiri.
Pihak kepolisian berhasil menguak data² kasus pembunuhan berencana yg menewaskan beberapa orang berkaitan dengan pembunuh hantu Ita.
Motif pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan itu dikarenakan dendam dan sakit hati terhadap salah seorang korban yaitu Juwita Kumala murid SMA Gemilang...🕵🏻♂️🕵🏻♂️🕵🏻♂️
Ada sesuatu maksud yang tampak, maka ada sesuatu maksud yang lain yang tersembunyi.
Peribahasa umumnya kan "Ada Udang Di Balik Rempeyek".....😅😂😜
Tak ada bedanya dengan manusia, makhluk gaib ternyata juga memiliki gairah dan bisa naksir alias jatuh cinta kepada kita yang masih hidup.
Yang lebih menyeramkan, karena tidak bisa memiliki manusia seutuhnya, makhluk gaib yang jahat akan melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang bisa mendekati orang yang mereka sukai.
Bahkan sampai menjauhkan orang tersebut dari lawan jenisnya, termasuk jodohnya...🤭🤧