NovelToon NovelToon
AVENGERS

AVENGERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Xander tubuh dengan dendam setelah kematian ibunya yang di sebabkan kelalain sang penguasa. Diam-diam ia bertekat untuk menuntut balas, sekaligus melindungi kaum bawah untuk di tindas. Di balik sikap tenangnya, Xander menjalani kehidupan ganda: menjadi penolong bagi mereka yang lemah, sekaligus menyusun langkah untuk menjatuhkan sang penguasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan

Bragh!

Suasana mendadak tegang ketika seseorang ketika yang sedang berolahraga kaget saat pintu terbuka paksa. Dua wanita di ruangan itu panik, buru-buru menutup tubuh telanjang mereka dengan selimut tipis.

Di tengah kekacauan itu, Arya Kurniawan, pria berusia lima puluh tahun, segera mengenakan bajunya, berusaha menutupi diri. "Pengawal!" teriaknya, namun tak satu pun muncul untuk membantunya.

Sosok bertopeng dan ber-hoodie hitam itu melangkah semakin dekat, gerakannya tenang tapi penuh ancaman. Sebuah pukulan telak menghantam wajah Arya, menjatuhkannya ke lantai. "Sialan..." gerutu Arya sambil berusaha bangkit, namun pria bertopeng itu tak memberinya kesempatan sedikit pun, menakan dan terus mendesak dengan kecepatan yang sulit diantisipasi.

Arya mencoba mengumpulkan tenaga, matanya menatap penuh ketakutan pada sosok misterius yang kini tampak menguasai ruangan. Napasnya tersengal, dan rasa panik mulai menghimpit, seolah tidak ada jalan keluar.

Pria bertopeng itu tak memberi arya kesempatan sama sekali. Setiap pukulan menghantam tubuh dengan presisi, membuat pria baruh baya itu terhuyung-huyung. Wajahnya memerah, darah mulai menetes dari luka kecil dipelipisnya. "Siapa kau sebenarnya?!" teriak Arya, suaranya bergetar antara marah dan sakit.

Kedua wanita di sudut ruangan menahan napas, matanya melebar ketakutan. Mereka tidak berani bergerak, hanya menutup tubuh dengan selimut tipis, berharap serangan itu segera berhenti. Namun pria bertopeng itu tak peduli. Ia menyerang lagi, kali ini menendang perut Arya hingga Arya tersungkar ke lantai, terengah-engah.

"Iblis sepertimu pantas mati." suara pria itu terdengar berat, namun tenang, penuh ancaman. Arya mencoba menangkis, tapi tubuhnya sudah lelah dan serangan demi serangan terus menghujam. Tidak ada ruang untuk membalas, tidak ada tempat untuk lari. Hanya satu hal yang Arya sadari–pria bertopeng itu jauh lebih kuat dan lebih cepat dari yang ia perkirakan.

Pria bertopeng itu dengan cepat mencekik leher Arya, mengangkatnya tinggi-tinggi meski tubuh arya gemuk. Tubuh Arya tergantung lemas, napasnya tersengal. "Kau adalah iblis, dasar pembunuh,'' suara pria itu menggema, terdistorsi oleh alat canggih yang mengubah nada suaranya.

''S-aya bukan p-pembunuh." Arya berusaha membela diri,namun rasa sakit dari cekikan membuat suaranya tersendat. Di balik topeng, mata pria itu menatap tajam sebelum tiba-tiba melempar Arya ke lantai. Kepala Arya terbentur keras, darah mengalir deras dari luka di dahinya. "Arghhhh...." teriaknya, menahan sakit yang menjalar ke seluruh tubuh.

Pria bertopeng berjongkok di hadapannya, menatap Arya seakan menilai kebusukannya.

"Kau bisa menipu wartawan, menyuap hukum... tapi kau tak bisa lari dari semua kebusukanmu."

Kedua wanita di ruangan itu hanya bisa saling berpegangan, ketakutan membeku di wajah mereka. Salah satu menatap pistol di atas nakas, memberi kode diam-diam ke rekannya. Dengan cepat, tembakan dilepaskan. Dor! Dor! Namun pria bertopeng lebih gesit: keduanya jatuh terkapar di lantai, darah mulai mewarnai kasur putih yang kini memerah.

Arya Kurniawan terpana, matanya melebar, menatap kedua wanita yang kini terbaring tak bernyawa. Dengan napas tersengal, ia menjerit "Dasar brengsek... siapa kamu? Apa yang kamu mau? Uang? Katakan, saya akan berikan!"

Namun pria bertopeng itu tak gentar. Dengan satu tindakan keras, kepala Arya terbentur, tubuhnya terhuyung, dan kaku pria itu menekan dada Arya. "Kau pikir semua bisa dibeli dengan uang harammu itu, hah!" teriak pria bertopeng itu, menginjak lebih dalam dada Arya.

Arya, meski masih terengah berusaha bangkit. "Si... siapa kamu...? Apa maksud semua ini?" suaranya serak, gemetar ketakutan.

Pria bertopeng itu menatap Arya sekali lagi, tatapannya tajam dan dingin. "Ingat baik-baik... Jangan pernah main-main dengan mereka yang lemah. Kau sudah terlalu lama menikmati udara bebas. Saatnya kau membayar semua kebusukanmu," ucapnya pelan, namun menggetarkan, sebelum dengan cepat mencekik leher Arya.

Tubuh Arya melemas, napasnya tersengal, dan tak lama kemudian semuanya berhenti–dia sudah tak bernyawa. Pria bertopeng itu berdiri tegak, menatap mayat Arya dengan dingin, lalu tersenyum miring di balik topengnya, seakan puas dengan semua yang telah terjadi. Suasana sunyi menyelimuti ruangan, hanya suara angin yang terdengar samar dari jendela yang terbuka.

1
kaylla salsabella
ya Alloh tegang banget aku semoga Xander berhasil
Nona Jmn: Rawr🐯🤣😄🫡
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Nona Jmn: Besok, malam yah🤭.
Upnya, jam 00:01
total 1 replies
kaylla salsabella
ikut tegang aku xan
Nona Jmn: 😄😄😄😄😄🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
kaylla salsabella
hoooo aku mampir Thor😍😍😍
Nona Jmn: Selamat datang, semoga suka yah🫡🤭
total 1 replies
Najid Abdullah
terbaikkk..,mantappp....👍👍👍
Najid Abdullah
terbaik Thor.....seruu....lanjuttt....👍💪
Nona Jmn: Terima Kasih🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!