Tunangannya mengkhianatinya. Bukannya meratapinya, Dheandita atau yang kerap dipanggil Dhea memutuskan untuk membalas rasa sakit hatinya tersebut dengan menjadi ibu dari wanita yang telah merebut sang tunangan.
"Aku akan menggoda ayahmu dan menjadi ibu tiri mu. Lihat saja apa yang aku lakukan nanti padamu, Virya," ucap Dhea
Drake Adiwitama pria matang nan rupawan adalah ayah dari Virya. Dan Dhea akan membuat Drake menjadi suaminya.
Bagaimana cara Dhea menggoda sang pria matang. Akankah Drake tergoda dengan gadis muda yang usianya jauh dibawahnya itu?
Lalu, bagaimana tanggapan Virya dan Jayan melihat kedekatan Dhea dan Drake?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggoda 03
"Sialan, kenapa bisa ketahuan sih. Aku yakin selama ini udah main aman. Brengsek! Padahal udah dikit lagi buat bisa nikah sama cewek itu. Arghhhh!!"
Jayan tampak frustasi. Ya, dia tadi langsung lari meninggalkan Virya untuk mengejar Dhea. Virya berusaha menahan pria itu, tapi Jayan berkata bahwa dia ingin menyelesaikan semuanya dengan tuntas.
Itu yang dikatakan Jayan kepada Virya, akan tetapi saat di depan rumah Dhea, dia memiliki pemikiran lain. Minta maaf, ya Jayan berniat untuk minta maaf kepada Dhea dan ingin kembali bersama calon istrinya itu.
Jayan berpikir bahwa Dhea pasti memaafkannya. Hubungan mereka bukan hanya sebentar, jadi itu lah yang membuat Jayan yakin bahwa dengan minta maaf maka Dhea akan kembali padanya.
Namun malam ini agaknya Jayan tidak bisa melancarkan aksinya. Meta yang Jayan tahu adalah teman dekat Dhea sudah mengusirnya.
Cekleek
"Bang, kamu udah pulang? Gimana tadi soal dia, udah kamu beresin?" Tanya Virya. Wanita itu ingin tahu apa yang terjadi antara Jayan dan Dhea setelah melihat kejadian ini. Tentunya Virya ingin Jayan segera putus dengan Dhea. Ia ingin menjadi satu-satunya wanita bagi Jayan.
"Haah, aku masih belum ketemu sama dia. Dia terlalu naif kayaknya. Aku sebenernya ingin cepet selesai aja. Eh tapi dia nggak mau ditemui. Besok aku bakalan nemuin dia terus ngomong kalau aku sama dia emang harusnya udahan,"ucap Jayan. Dia membuang nafasnya kasar seolah-olah kesal karena Dhea tidak mau menemuinya.
Padahal kenyataannya tidak demikian. Jayan sangat ingin bertemu dengan Dhea, bukan untuk memutuskan semuanya melainkan untuk meminta maaf.
Lain di mulut lain di otak bukan pria ini?
Virya tersenyum. Dia yang masih belum mengenakan pakaian, dan hanya membalut tubuhnya dengan selimut.
Wanita itu kemudian menggamit lengan Jayan. Bukan hanya itu, dia juga mencium bibir pria itu.
"Ughhh, kamu beneran nakal deh, Vry," ucap Jayan. Pria itu tersenyum. Dengan cepat dia melepaskan selimut Virya hingga wanita itu nampak polos. Dan tanpa perlu menunggu, mereka pun bergumul di atas sofa ruang tamu.
Baru beberapa detik yang lalu Jayan memiliki pemikiran untuk meminta maaf kepada calon istrinya. Namun, apa yang dia lakukan sekarang? Bergumul panas dan mendesah di atas wanita lain.
"Ahhhh, Bang. Inii enak banget, ughhh."
"Ughh sayang, kamu cantik banget sumpah."
Keduanya saling bertukar peluh. Erangann kenikmatan yang dilakukan mereka sama sekali tidak pernah dipikirkan bahwa itu adalah hal yang salah.
Drtzzzz
Drtzzz
"Vir, hape kamu bunyi tuh,"ucap Jayan. Saat ini mereka sudah menyelesaikan kegiatan panas tersebut. Jayan dan Virya tengah duduk di ruang makan dan menikmati makan malam yang memang tertunda karena kegiatan itu.
"Ck, paling dari papa ku. Dia bawel banget nyuruh aku pulang pasti,"ucap Virya sambil dengan enggan melihat smartphone miliknya.
Dan memang benar bahwa yang tertampil di layar itu adalah nomor dari sang ayah.
Drtzzz
Drtzzz
"Vir, angkat aja dulu. Siapa tau penting kan,"pinta Jayan. Selama berhubungan dengan Virya, Jayan sama sekali tidak tahu tentang keluarga Virya. Tapi dari yang ia dengar dari wanita itu, Virya hanya tinggal bersama sang ayah. Untuk ibunya, Virya sama sekali tidak pernah bercerita.
"Ck iya iya. Halo Pa, ada apa?"
Diam, setelah menjawab panggilan itu, Virya hanya mendengarkan saja tanpa menjawab satu patah kata pun. Padahal cukup lama panggilan itu berlangsung.
Jayan sendiri tidak mau bertanya. Dia tidak ingin dianggap terlalu lancang jika bertanya tentang apa yang saat ini Virya bicarakan di telpon dengan sang ayah.
"Iya, aku pulang sekarang,"ucap Virya lalu mengakhiri panggilan telponnya.
Sraak
Tap tap tap
Wanita itu kembali ke kamar untuk mengenakan kembali pakaiannya yang masih berserakan di lantai. Virya melakukannya dengan enggan. Sungguh dia tidak ingin pulang malam ini dan ingin tinggal lebih lama bersama Jayan.
Akan tetapi sang ayah sudah menghubunginya. Dan agaknya Virya mendapat perintah yang cukup keras untuk pulang sehingga wanita itu pasrah dan menurut.
"Aku pulang dulu ya, Bang?"pamit Virya kepada Jayan. Dia tidak ingin diantar oleh Jayan karena itu nantinya akan menimbulkan pertanyaan dari sang ayah.
"Kamu nggak mau aku anter aja?" tanya Jayan. Selama ini dia seolah masih disembunyikan oleh Virya dari ayahnya.
"Next aja ya kalau memang urusan Abang sama wanita itu selesai, aku akan biarin Abang buat nganter aku. Dan aku bahkan akan ngenalin Abang ke Papa secara resmi,"ucap Virya. Ternyata selama ini dia berhubungan dengan Jayan pun tanpa sepengetahuan sang ayah, dan Virya juga terang-terangan bahwa Jayan belum bisa ketemu jika statusnya masih ambigu.
"Baiklah kalau itu mau kamu. Hati-hati ya,"sahut Jayan sambil mengusap kepala Virya.
"Iya, selalu. Ah iya, aku harap Abang segera kelarin urusan Abang sama dia. Aku mau hubungan kita ini serius, Bang,"ujar Virya dengan serius.
"Iya tenang aja, sayang. Abang janji kalau nggak lama urusan ini bakalan selesai,"sahut pria dengan tinggi tubuh 170cm dan otot dada yang terbuat sempurna.
Ya, Jayan memiliki tubuh yang bagus. Meskipun dia sibuk bekerja sambil melanjutkan gelar S2 nya, pria tersebut masih bisa menyempatkan untuk mengolah tubuh di sela-sela waktunya tersebut.
Dan, Virya sangat menyukai tubuh atletis dari Jayan. Selain itu kemampuan Jayan di atas ranjang juga menjadikan Virya sangat menyukai pria itu.
Virya melenggang pulang. Dia memesan ojek online agar bisa lebih cepat sampai di rumah. Sekitar 30 menit ia pun sampai, dan sang ayah sudah menunggunya di depan rumah.
"Papa kenapa di luar?" tanya Virya saat dia turun dari motor.
"Nunggu kamu. Kamu kemana aja sih sampai jam segini baru pulang. Ini udah tengah malem Lho, Vir. Papa kan bilang jangan pernah pulang larut malem kayak gini,"ujar pria berusia 40 tahun itu. Tatapan matanya sangat tajam dan nada bicaranya juga dingin.
"Ck, Papa selalu gitu ke aku. Pa, umurku udah 22 tahun, jadi aku udah dewasa. Aku bisa ngelakuin apapun yang aku mau. Jadi please, Papa jangan ngatur-ngatur aku kayak gini terus, macam aku masih belum dewasa aja. Udah ah Pa, aku capek. Aku mau langsung tidur, besok aku ada kelas pagi juga,"sahut Virya panjang. Dia terlihat tidak suka setiap ayahnya berkata hal demikian.
Tap tap tap
Haaaah
Drake Adiwitama, dia hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar ketika mendengar ucapan Virya. Rasanya pikirannya yang lelah itu semakin lelah saja dengan ulah sang anak perempuan.
"Andai kau tahu, Intan. Menjaga anak itu sungguh sangat tidak mudah. Kalau kamu masih di sini, kamu mesti setuju sama aku,"guma Drake lirih. Dia kemudian masuk ke rumah, menyusul putrinya yang sudah masuk lebih dulu.
TBC
Harusnya kamu malu lho Vir, ternyata selama ini kamu tinggal sama Drake yang bukan siapa2 kamu.
Makanya gak usah sombong gitu
untk jayan bingunglan kamu berharap tidak keluar dari rumah itu,,
dan sekarang kamu harus tau jika virya bukan anak kandung drake