NovelToon NovelToon
DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Poligami / Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: zanita nuraini

---

📖 Deskripsi: “Di Ujung Ikhlas Ada Bahagia”

Widuri, perempuan lembut yang hidupnya tampak sempurna bersama Raka dan putra kecil mereka, Arkana. Namun di balik senyumnya yang tenang, tersimpan luka yang perlahan mengikis keteguhan hatinya.
Semuanya berubah ketika hadir seorang wanita kaya bernama Rianty — manja, cantik, dan tak tahu malu. Ia terang-terangan mengejar cinta Raka, suami orang, tanpa peduli siapa yang akan terluka.

Raka terjebak di antara dua dunia: cinta tulus yang telah ia bangun bersama Widuri, dan godaan mewah yang datang dari Rianty.
Sementara itu, keluarga besar ikut memperkeruh suasana — ibu yang memaksa, ayah yang diam, dan sahabat yang mencoba menasihati di tengah dilema moral yang makin menyesakkan.

Di antara air mata, pengkhianatan, dan keikhlasan yang diuji, Widuri belajar bahwa bahagia tidak selalu datang dari memiliki… kadang, bahagia justru lahir dari melepaskan dengan ikhlas.

“Karena di ujung ikhlas… selalu ada bahagia.”


---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zanita nuraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34-RENCANA LICIK

Malam itu, rumah besar keluarga Wijaya tampak tenang dari luar. Namun di balik lampu temaram dan dinding kokoh itu, ada sesuatu yang bergerak diam-diam—sebuah rencana yang lahir dari cinta, rasa putus asa, dan ketakutan kehilangan.

Rianty menatap meja rias di kamarnya. Cermin memantulkan wajahnya yang pucat, mata sembab karena terlalu banyak menangis. Ia memegang kunci mobil Raka di tangannya. Jari-jarinya gemetar, tapi ia tahu apa yang akan ia lakukan.

“Maaf, Mas…” bisiknya pelan. Ia lalu menyelipkan kunci itu ke dalam laci kecil di bawah meja rias, menutupnya rapat. Ia tahu, jika semua berjalan seperti yang ia rencanakan, Raka tidak akan bisa meninggalkan rumah malam itu—tidak akan bisa pergi ke tempat Widuri berada.

Sore tadi, ibunya, Nyonya Cassandra, sempat menatapnya dengan pandangan tajam namun lembut. “Kadang cinta perlu dorongan, Nak,” ucap ibunya sambil menyodorkan secangkir teh. “Bukan untuk menyakiti, tapi agar dia sadar siapa yang ada di sisinya.”

Kata-kata itu terus berputar di kepala Rianty. Ia tahu cara itu salah. Tapi selama enam bulan, Raka selalu menjaga jarak, seolah ia hanya penghuni tambahan di rumahnya sendiri. Setiap malam, pria itu hanya duduk diam di ruang kerja, menatap foto widuri dankeluarga kecil nya .

“Mas… aku juga ingin kamu memandangku,” gumamnya, menatap cangkir teh hangat di tangannya.

Malam pun tiba. Di ruang kerja, Raka masih menatap tumpukan berkas, matanya lelah, pikirannya melayang entah ke mana. Saat langkah Rianty terdengar mendekat, ia hanya menoleh sekilas.

“Mas, aku buatkan teh. Biar agak tenang,” ucap Rianty dengan suara lembut tapi bergetar.

Raka mengangguk tanpa banyak bicara. “Terima kasih.”

Ia meneguk teh itu perlahan, lalu kembali menatap berkas di depannya.

Rianty berdiri di belakangnya, menatap punggung suaminya yang selalu terasa jauh, bahkan ketika mereka hanya berjarak satu langkah. Ada rasa sesak, getir, dan juga harapan kecil yang ia tahu mungkin keliru.

Beberapa menit berlalu. Tatapan Raka mulai kosong, gerakannya melambat. Kepalanya terasa berat, dan sebelum menyadarinya, pandangannya mulai kabur.

“Mas?” panggil Rianty pelan.

Raka menoleh dengan mata setengah terpejam, wajahnya kebingungan,kenapa seluruh  badan ku terasa panas dan ah.. kenapa ini  raka menatap ke rianty tajam“Rianty….kamu..??"

Rianty menelan ludah. “Nggak apa-apa, Mas. Istirahat aja, ya…”

Aku harus pulang ke rumah widuri,tapi mas bahaya kalau berkendara dalam keadaan begini.

Mas kita ke kamar aja,tapi rianty jangan sentuh aku,kenapa mas aku kan istri mu juga raka diam,merasakan gairah semakin memuncak.

Akhirnya rianty menuntun Raka ke kamar, dengan hati yang semakin berat di setiap langkah. Saat sampai di kamar sesuatu yang di tunggu selama enam bulan pun terjadi pria itu mulai mencumbu Rianty.ia hanya bisa merasakan tanpa bisa menghentikannya.

“Malam ini… aku milik mu mas.."

Waktu berjalan lambat. Di antara cahaya lampu kamar yang remang, bayangan dua sosok itu seolah membaur dalam kesunyian panjang. Tak ada kata-kata yang jelas terdengar, hanya napas yang berat dan sesekali bisikan yang memecah keheningan.

Namun di tengah kebisuan itu—di antara kepasrahan dan keinginan yang bercampur dengan rasa bersalah—suara yang keluar dari bibir Raka membuat dunia Rianty runtuh.

“Widuri…” bisik Raka lirih, setengah sadar, suaranya penuh rindu.

Rianty membeku. Seluruh tubuhnya terasa dingin, matanya membesar. Ia menatap wajah lelaki yang selama ini ia cintai, tapi nama yang keluar dari bibirnya bukanlah dirinya. Bukan “Rianty”.

Air matanya jatuh tanpa bisa ditahan. Dalam sekejap, semua kehangatan berubah menjadi luka.

Malam itu terasa sangat panjang. Di luar, hujan mulai turun pelan, menampar kaca jendela seperti mengetuk nurani yang mulai retak. Rianty hanya bisa memejamkan mata, menahan isak yang nyaris pecah, sementara di hatinya timbul perasaan campur aduk—antara cinta, dendam, dan rasa bersalah yang menyesakkan.

         ~~~~

Pagi datang membawa cahaya yang terlalu terang. Raka terbangun dengan kepala berat, tubuh lelah, dan pandangan yang kabur. Saat membuka mata, ia melihat Rianty di sisinya.

Selimut mereka berantakan. Dalam sekejap, kesadaran menghantamnya seperti gelombang dingin.

Ia bangkit, memegangi kepala, wajahnya panik. “Apa yang terjadi…?” gumamnya pelan.

Rianty tak menjawab. Ia hanya menatapnya dengan mata merah dan senyum kecil yang hampir tak terbentuk.

Raka menatap sekeliling kamar, lalu menatap istrinya lagi. “Rianty… apa yang—”

Namun kata-katanya terhenti ketika potongan ingatan samar muncul di kepalanya. Aroma teh. Sentuhan hangat. Suara bisikan samar. Dan di antara semua itu… nama yang ia ucapkan dengan suara sendiri: Widuri.

Wajahnya memucat. Ia berdiri dengan langkah goyah, menatap ke arah jendela. “Tidak… aku—aku sudah melanggar janjiku.”

Suara itu lirih, tapi cukup untuk membuat hati Rianty runtuh sepenuhnya. Ia mencoba menahan tangis, tapi air matanya tumpah juga.

“Mas…” panggilnya pelan. “Aku cuma ingin kamu lihat aku… aku cuma ingin dicintai…"

Raka menatapnya, namun pandangan itu kosong. Ia tak tahu harus berkata apa.

Dalam dirinya kini hanya ada rasa bersalah dan jijik pada diri sendiri. Ia ingin pergi, tapi ketika tangannya mencari kunci mobil di atas meja, benda itu tak ada.

Rianty tahu, ia telah menyembunyikannya semalam.

“Mas mau ke mana?” tanyanya dengan suara parau.

Raka menatapnya lama, rahangnya mengeras. “Aku harus pergi.”

“Ke Widuri?” tanya Rianty lirih.

Raka terdiam. Jawaban itu sudah jelas bahkan tanpa diucapkan.

Rianty menunduk, bahunya bergetar. “Aku tahu… bahkan setelah semua ini, di hatimu cuma ada dia.”

Raka tak menjawab. Ia hanya duduk di kursi dekat jendela, menatap cahaya pagi yang menyilaukan.

Napasnya berat, kepalanya menunduk dalam-dalam.

Di ruangan itu, hanya ada dua jiwa yang hancur oleh cinta—yang satu merasa dikhianati, yang satu merasa berdosa.

.

#tbc

Jangan lupa like vote komen and kirsan nya ya readers!!!

1
Intan Pandini
Ohh jadi sebelumnya pernah di suruh poligami ya sama keluarganya
Intan Pandini
Hmm jadi penasaran sama rianty ini, kira kira siapa ya
Intan Pandini
Shock banget tiba tiba di tanya boleh berbagi suami 😭 aku reflek bakalan ngamok kayak nya 🙏
Delwyn
Ngakak sampe geleng-geleng!
zanita nuraini: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Kovács Natália
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
zanita nuraini: terimakasih sudah mampir cerita author
ditunggu kelanjutan nya ya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!