NovelToon NovelToon
Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: LebahMaduManis

Aksa bertemu dengan gadis pemilik toko kue yang memikat hatinya, namun ia terpikat bukan karena gadis itu sendiri, melainkan terpikat karena gadis itu sangat mirip mendiang istrinya.

Aksa berusaha mendekati Si Gadis untuk bisa mendapatkannya, bagaiman pun caranya ia lakukan bahkan dengan cara licik sekalipun, asalkan ia bisa memiliki gadis yang sangat mirip dengan mendiang istrinya

Akibat obesesi Aksa yang melampaui batas, gadis itu pun terjerumus dalam lembah penuh hasrat Si Pria yang dominan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LebahMaduManis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Kenapa bapak masih di sini?" Tanya Erina

"Bukannya tadi kamu nyuruh saya sarapan?" Jawab Aksa, ia duduk di kursi yang disediakan toko untuk para pengunjung yang ingin mencicip kue kue di tempat.

"Iya, tapikan?" Erina tak menuntaskan ucapannya, ia baru ingat, kalo si pria gagah itu terbiasa sarapan dengan croissant dari tokonya. Pantas jika Aksa tetap berada di situ menunggu sampai tokonya buka "ok baik bapak Aksa akan saya buatkan croissant yang sangat special untuk bapak karena pagi ini bapak sudah banyak membantu saya" ucap Erina "tapi sebelumnya izinkan saya untuk menyantap bekal sarapan karena saya sudah sangat lapar" Erina berbicara dengan Aksa dengan logat seorang dayang yang sedang berbicara dengan keluarga kerajaan, efek sebelumnya sikap Aksa yang membukakan pintu mobil bak pengawal kerajaan.

"Silahkan nona" jawab Aksa

Erina membawa bekalnya dan duduk satu meja dengan Aksa "bapak mau coba ga? Ini saya yang bikin lho"

Erina membuka tutup kotal bekalnya, tersibak aroma nasi goreng yang menggugah selera, menusuk indra penciuman si pria, ia pun tersadar bahwa ia sama laparnya dengan Erina. Namun tak seperti biasanya, Aksa bisa dibilang tidak pernah sarapan nasi, namun kenapa kali ini ia tiba-tiba berselera makan nasi pagi-pagi?

"Boleh saya cicip?"

"Tentu" Erina sedikit mendorong kotak makannya lebih dekat kepada si pria dan memberikan sendok baru untuk mencicip nasi goreng buatannya.

Satu suap nasi goreng telah melesat di mulut Aksa, ia mengunyahnya dengat sangat teliti, seakan menelaah setiap rasa yang hinggap di indra perasanya.

"Enak ga pak?" Tanya Erina

Aksa terlalu menikmati kelezatan nasi goreng Erina, sampai ia tak sadar pertanyaan yang di lontarkan si gadis.

Melihat Aksa makan dengan sangat lahap, Erina tak tega untuk menarik kotak bekal lebih dekat dengannya katanya biasa sarapan sama Croissant di tokoku, tapi liat nasi goreng langsung makan lahap, katanya nyicip kok keterusan. Batin Erina, dalam benaknya penuh dengan pertanyaan yang ingin iya tanyakan lebih detile kepda si pria.

Erina menatap pria yang berada di hadapannya "Pak !!"

Aksa terhenti, ia melihat ke arah Erina, dan kembali menundukan pandangannya pada kotak bekal, ia baru sadar sudah lebih dari setengah nasi gorengnya ia habiskan.

"Gak apa-apa pak habisin aja, sebagai balas budi karena bapak sudah antarkan saya ke toko masih sangat pagi, di tengah kesibukan bapak sendiri, maaf karena salah faham saya jadi banyak merepotkan" ucap Erina, tangannya terlipat di atas meja,pandangannya fokus memerhatikan Aksa.

"Saya habiskan ya, soalnya kalau gak di habiskan mubadzir, gak mungkin juga kamu makan sisaan saya, sebagai gantinya saya kirimkan yang lain buat kamu sarapan" Aksa mengusap pelan mulutnya dengan tisu.

Erina berdiri, ia mencondongkan badannya ke arah si pria, kedua tangannya menopang di atas meja, matanya menyipit tajam "Pak

Kita harus luruskan kesalah fahamn ini, saya gak mau di cap orang ketiga di rumah tangga bapak, saya juga gak mau kalau sampai ada yang mengira saya jadi simpanan bapak" tegas Erina

"Apa yang perlu di luruskan lagi? Bukannya sudah jelas, nona?" Jawab Aksa ia merapikan kotak bekal Erina yang sudah ia habiskan. Aksa tersenyum lebar, ia berdiri dari kursinya dan menatap Erina sangat lekat. Perbandingan tinggi mereka sangat jelas membuat si pria harus sedikit menunduk kala berbicara berhadapan dengan si gadis yang berperawakan mungil itu.

Kini jarak pandang mereka berdua hanya berjarak satu jengkal, netra si pria mengitari wajah Erina yang tertunduk malu. kenapa? Tadi dia sangat berani menghardik si pria berbadan tinggi itu, kenapa sekarang nyalinya menciut?

"Tidak akan ada yang mengira kamu jadi orang ketiga, dan kamu tidak akan saya jadikan sebagai simpanan juga" ujar Aksa "tapi sepertinya justru saya yang akan jadi orang ketiga disini" Aksa mengangkat ujung bibirnya dengan tatapan yang hanya terpaku kepada si gadis. "Saya tidak punya istri" Aksa berbisik di telinga Erina, lalu memberi jarak diantara keduanya.

Mendengar pernyataan Aksa membuat Erina mendelik "ich kann es nicht glaubenl" Erina menjawabnya menggunakan bahasa Jerman berharap lawan bicaranya tak paham apa yang dia ucapkan.

"muss ich es beweisen?" (Perlu saya buktikan?) Jawab Aksa sontak membuat Erina terhenyuk. Tak disangka si pria paham apa yg Erina ucapkan. Tentu saja ia paham, ia adalah keturunan jerman, kake dari mendiang ibunya asli kelahiran negara seribu kastil itu, bahkan Aksa mengenyam pendidikan di sana, sama seperti Erina, yang setelah ditinggalkan kedua orang tuanya, ia diberangkatkan oleh rekan mendiang ayahnya untuk melanjutkan pendidikan disana.

Aksa melangkahkan kakinya mendekati pintu keluar, sebelum ia benar-benar keluar dari toko itu ia menatap si gadis dengan mata yang berbinar-binar , kemudian berpamitan kepadanya "Danke für das Frühstück, ich gehe nach Hause" (terimakasih untuk sarapannya, saya pamit pulang) ucap Aksa dengan aksen has negara seribu kastil, kemudian ia menganggukan sedikit kepalanya.

Erina masih berdiri tanpa sepatah kata apapun, karena Aksa mampu menimpal ucapan si gadis yang menggunakan bahasa asing "ah ... Tentu saja ia gaham apa yang aku ucapkan, seorang CEO maskapai penerbangan tentu mengerti berbagai bahasa asing" bisiknya dalam hati, kemuadian ia berjalan menuju ruang dapur Toko.

Erina menatap layar handphonenya untuk melihat jam, ia baru sadar tak ada chat dari Raditya kekasihnya, efek terlalu asik berbincang dengan Aksa. biasanya jika pukul enam Erina belum membalas chatnya karena semalam ketiduran, sudah pasti layar handphonenya akan penuh notifikasi dari Raditya, namun Kali ini tak ada sama sekali. Menghindari kemarahan sang kekasih Erina mengirim pesan kepada Raditya terlebih dahulu By maaf semalam aku ketiduran gak sempet bales chat kamu, bangun tidur aku buru-buru masak sarapan. Have a nice day baby.

Erna memulai kembali kesibukannya di dapur, ia berperan penting dalam pembuatan semua kue-kue di toko itu. Para karyawan pun sudah mulai berdatangan mengambil jobnya masing-masing.

Tak berselang lama kurir datang membawa box cukup banyak datang ke toko, dan mengatakan si kurir membawa pesanan untuk Nona Erina. Sentak para karyawan yang bertugas di area toko memanggil Erina untuk menerima kiriman tersebut, Erina berjalan menghampiri si kurir.

"Ibu Erina, ini pesannya" ucap kurir tersebut sambil menaruh box-box kiriman untuk Erina

"Ini apa ya mas? Dan dari siapa?" Tanya Erina, ia menatap tak percaya

Kurir menelisik selembar kertas untuk mencari siapa nama pengirimnya "Ini kiriman dari ... Jeandra Aksa Dinata"

Handphone Erina yang ia simpan dikantong celemeknya berdering, ada pesan masuk untuknya saya sudah kirimkan makanan untuk kamu sarapan. Jangan sampai kamu melewatkan sarapan

Erina menggelengkan kepala, seakan tak percaya satu kotak nasi goreng yang di habiskan Aksa di ganti dengan lebih dari sepuluh macam menu sarapan, dan satu menu sarapan itu tidak hanya 1 box melainkan ada lebih dari tiga box persatu menu tentu saja jika dihitung itu jumlah yang sangat banyak, sudah seperti kirim makanan untuk acara syukuran. Tentunya tak mungkin Aksa hanya mengirim satu box dan satu macam makanan untuk Erina saja. Aksa terlampau royal

Erina membalas pesan Aksa, saya sangat berterimakasih untuk perhatiannya pak, tapi ini terlalu banyak, ini gak mungkin bisa saya habiskan, izin untuk saya bagi-bagi kepada yang lain ya pak. Jemari Erina sangat lincah kala beradu dengan layar handphone mengetik pesan kepada orang yang telah mengirimkan banyak makanan tersebut.

...***...

1
aliyanila
ayo lantkan ceritanya, aku penasaran
LebahMadu: siapp.. di tunggu
total 1 replies
LebahMadu
semoga secepatnya bisa banyak pembaca ya , dan terus dukung karya2ku👍
LebahMadu
Terima kasih dan tunggu plotwis2 berikutnya
LebahMadu
Terima kasih sudah mampir 😍
aliyanila
cerita sebagus ini, penulisannya bagus. bisa2nya sepi
aliyanila
tiap babnya bikin penasaran
aliyanila
ceritanya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!