cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulang kampung
Aurora mengusap lembut rambut adik nya," sekarang kakak tanya,kamu sakit hati mendengar orang tua mu di hina" tanya Aurora.
Sonia langsung mengangguk," tentu saja sakit hati " jawab Sonia.
" trus apa.beda nya dengan bang Farhan. Dia pasti juga sakit hati saat mendengar kamu menghina almarhumah ibu nya. Di tambah lagi kamu juga memfitnah almarhumah ibu nya " ucap Aurora.
" belajar lah untuk menghargai perasaan orang lain dek,agar perasaan mu juga di jaga orang. Bagaimana pun juga,mama dan papa kita yang salah dalam masalah ini. Jadi kalau ada yang harus kita salahkan,maka papa dan mama lah orang nya" ucap Aurora.
Sonia langsung menatap kakak nya," mana bisa gitu kak. Ibu nya bang Farhan itu kan sudah tidak ada lagi. Apa salah nya bang Farhan mengalah demi kita. Bagaimana pun juga,kita ini adalah saudara nya. Bahkan bang Farhan itu sama status nya dengan bang Bima. Dia bisa jadi wali nikah kita. Kenapa dia tidak memikirkan nasib kita imbas dari masalah ini " ucap Sonia.
Aurora menarik nafas panjang," nanti kalau kamu sudah dewasa dan sudah menikah. Kamu pasti faham dengan apa yang sekarang bang Farhan rasa kan. Sekarang istirahat lah" ucap Aurora sambil berdiri dan berjalan meninggalkan kamar adik nya.
Sesampainya Aurora di kamar nya, Aurora langsung menangis karena tiba tiba merasakan rindu pada Farhan. " kenapa begitu sulit untuk ikhlas menerima semua nya ini ya Allah. Rasa rindu ini sering kali datang. Bahkan terkadang hamba bertanya,kenapa musibah ini sampai menimpa kami" ucap Aurora sambil menangis.
***
Sementara di tempat Farhan, Farhan juga merasakan hal yang sama dengan Aurora. Tiba tiba dia merasakan rindu pada Aurora,gadis yang sangat dia cintai dan yang pernah dia ikrar kan untuk menjadi istri nya. Tapi takdir berkata lain,cinta nya harus kandas karena ternyata gadis tersebut adalah adik nya sendiri.
" Aku ingin sekali membenci mu,tapi hati ku menolak nya. Bagaimana pun juga,kamu tidak salah dalam masalah uni. Perbuatan ayah kita yang membuat kita terjebak dalam rasa ini" ucap Farhan sambil memejamkan mata nya
pintu kamar Farhan di keruk dari luar oleh Putri. " masuk aja " ucap Farhan.
" bang, Bundo manggil" ucap Putri.
Farhan mengangguk dan langsung berjalan keluar kamar nya untuk menjumpai Bundo nya.
" Bundo manggil aku" sapa Farhan saat susah berada di dekat Bundo nya.
Buk Farida mengangguk," iya nak. duduk lah" jawab beliau.
" Farhan,Bundo rencana nya mau pulang ke kampung. Adik mu sudah libur terlalu lama. nanti di ketinggalan pelajaran " ucap buk Farida.
Farhan mengangguk," aku ngerti Bundo. Atau gini saja,putri kita pindahkan saja sekolah nya ke sini. Aku mau Bundo tinggal sama aku di sini" jawab Farhan.
Buk Farida menggeleng," Bundo belum bisa meninggalkan kampung nak. ayah mu kan kerja di kampung. Belum lagi sawah kita yang akan tertinggal. rumah pun nggak ada akan yang ngurus. Kasihan nanti hancur " jawab buk Farida.
" kalau begitu,aku akan ikut pulang ke kampung sambil ingin liburan sejenak. Aku akan pesan tiket sekarang. Besok kita berangkat " ucap Farhan.
buk Farida langsung tersenyum," trus toko mu di sini siapa yang jaga" tanya beliau.
" kan ada karyawan kepercayaan ku Bundo. lagian aku nggak akan lama juga. Palingan cuma satu Minggu " jawab Farhan.
" Aku juga penasaran dengan masalah pengangkatan pak Surya jadi Datuak panghulu. kemaren dia menghubungi ku sambil marah marah. Dia meminta aku untuk mengiyakan semua ucapan Sonia tentang ibu ku . Aku menolak dan dia langsung marah marah pada ku" ucap Farhan lagi.
Buk Farida geleng geleng kepala mendengar ucapan Farhan," aneh sekali dia. meminta hal yang tak mungkin bisa di kabul kan" ucap beliau.
Farhan tersenyum," demi bisa mendapatkan gelar kehormatan,dia sampai meminta ku untuk membenarkan tuduhan mereka tentang ibu ku. Mereka sudah dengan sengaja menzolimi ibu ku dulu, sekarang bukan nya datang minta maaf,malah meminta ha yang tidak tidak. Dia pikir dia itu siapa,sampai berani memberi perintah pada ku" ucap Farhan.
Buk Farida langsung menggenggam tangan anak nya. " sudah lah,biarkan saja dia. Nanti juga bakal dapat karma nya sendiri" ucap buk Farida.
Farhan langsung mengangguk," iya Bundo" jawab Farhan.
Farhan kemudian berdiri," aku mau siap siap dulu Bundo. Mau masukin beberapa helai baju ke dalam koper baut di bawa besok" ucap Farhan.
Buk Farida mengangguk," iya nak. Bundo juga mau melanjutkan kerajaan Bundo yang tertinggal sedikit lagi " ucap buk Farida sambil tersenyum.
Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat. Farhan dan keluarga nya sudah sampai di kampung mereka. Sanak saudara langsung menyambut mereka di rumah.
" Om senang kamu bisa ikut pulang" ucap pak Ridwan sambil menepuk pelan bahu ponakan nya .
" Sudah lama aku rindu suasana kampung om. Aku juga rindu dengan dingin nya air terjun lembah Harau " jawab Farhan sambil tersenyum.
" Tante dan adik adik mana om" tanya Farhan yang tidak melihat anggota keluarga pak Ridwan.
pak Ridwan tersenyum," Tante mu lagi membantu Mak Jasni masak di dapur. Sebentar lagi juga keluar. Sementara adik adik mu lagi ada kegiatan di sekolah mereka" jawab pak Ridwan.
Tak lama setelah itu,buk Ana, istri nya pak Ridwan keluar dari arah dapur sambil membawa nampan berisi minuman," minum dulu nak" ucap beliau.
Farhan langsung berdiri dan menyalami Tante nya itu," apa kabar Tante" sapa Farhan.
" sehat nak. Minum lah,hangat kan tubuh mu dulu" jawab buk ana.
" Tante kebelakang dulu ya,bantuin Mak Jasni masak. Biar cepat selesai nya" ucap buk Ana. Farhan mengangguk sambil tersenyum.
Pak Ridwan menyalakan rokok nya," apa.kamu sudah dengar kabar tentang kemarahan Ridho pada uni nya " tanya pak Ridwan.
Farhan langsung menggeleng," kenapa pak Etek bisa marah pada kakak nya,om" tanya Farhan.
" Ridho marah karena kak Yeni selama ini telah membohongi nya tentang di mana keberadaan Sudirman,ayah mu" jawab pak Ridwan.
" dari sekian banyak saudara ayah mu,hanya si Ridho yang punya otak dan pikiran yang jernih. Maka nya si Yeni tidak mau memberi tau kan keberadaan Sudirman pada nya" ucap pak Ridwan lagi.
Farhan langsung tersenyum sambil mengangguk," pak Etek Ridho dulu suka mendatangi sekolah ku atau tempat mengaji ku untuk mengantarkan uang jajan ku. Walau tidak seberapa,tapi perhatian nya itu yang membuat aku bahagia " ucap Farhan.
Pak Ridwan tersenyum," dia tau agama,dan tau apa itu tanggung jawab. Walaupun gaji nya tidak seberapa,dia masih menyisihkan sedikit untuk mu,yang dia tau kalau kamu itu tanggung jawab dia juga" ucap pak Ridwan.
