Bagaimana jadinya jika bola dunia membuat seseorang bertingkah aneh?
Bella menjatuhkan bola dunia (Globe), tepat pada kepala Ervan, pria yang dikenal paling bringas dan kejam di sekolah. Benar-benar kejadian yang tidak disengaja.
Namun, saat pertama kali bangun di rumah sakit. Hal pertama yang dilakukan Ervan, memeluk tubuh Bella. Seorang gadis yang memiliki berat badan 99 kilogram.
Pemuda yang mengatakan hal gila."Istriku, aku berjanji tidak akan berselingkuh lagi. Mulai sekarang tidak akan ada orang yang dapat memisahkan kita."
Bella mengangkat sebelah alisnya. Seingatnya mereka tidak akrab, dua orang yang aslinya bermusuhan.
Bagaimana jadinya jika seekor harimau jatuh cinta ada tikus gemuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Paham
"Tidak mungkin ibumu seburuk itu. Jika memang dia berniat, lebih baik laporkan pada pihak kepolisian." Kalimat dari Bella dengan nada datar kembali pada mode hidup tenang.
Ervan mengangkat sebelah alisnya. Tidak ada celah dalam menipu orang ini."Pacar pura-pura mau?" Pintanya memelas.
Bella menatap intens ke arah Ervan."Hampir semua hal didunia ini dapat diatasi dengan uang. Kecuali menghidupkan orang mati dan memberantas korupsi."
"Memberantas korupsi?" Tanya Ervan tidak mengerti.
"Karena tikus semakin diberikan makanan akan semakin gemuk, semakin serakah, semakin berkembang biak menjadi tikus-tikus lainnya. Sebaik apapun pemimpinnya, jika ada jutaan tikus, maka tetap akan hancur. Memperbaiki segalanya seharusnya dimulai dari diri sendiri. Apa kamu tikus yang berteriak meminta keadilan pada tikus? Atau kamu hanya seseorang yang meminta segenggam gandum tapi dicuri oleh tikus?" Kalimat aneh dari Bella, memakan bakpaonya.
Ervan menghela napas, bertanya iseng tapi jawabannya panjang lebar."Kenapa jadi membicarakan tikus? Kamu ini badak yang manis, bukan hewan pengerat. Mau ya jadi pacar kontrakku?" Pemuda yang hendak memeluk Bella. Tapi dengan cepat pula Ervan menghindar, hingga berakhir memeluk udara.
"Bella, bagaimana kalau aku dijual oleh ibuku?" Lagi-lagi ingin menjerat hati nurani sang buntalan kentut.
"Semua dapat diatasi dengan uang. Kamu tenang saja." Bella tersenyum, melangkah kembali menuju lapangan tempat mobilnya terparkir.
Sedangkan Ervan mengikutinya. Akan ada saatnya dirinya dapat melindungi Bella, itulah yang tergambar di senyumannya. Tapi kala melewati bayangan pohon, senyuman cerah itu berubah menjadi senyuman mengerikan.
Akan ada cara untuk menghancurkan mereka yang mendesak istrinya ke jalan kematian.
***
Sedangkan di tempat lain, lebih tepatnya di area depan sekolah, Zain dan Ruby melangkah bersama. Terlihat begitu akrab, bagaikan pasangan serasi. Inilah pria impian Ruby, bukan hanya anak dari wanita simpanan.
Mobil Lamborghini Aventador dengan pintu yang dibuka menggunakan cara sedikit unik. Ruby memang pernah naik supercar. Tapi itu hanya sekedar tes drive milik salah seorang teman ayahnya.
Tapi anak sekolahan yang memiliki supercar? Membayangkan hidup seperti drama Korea, atau hidup seperti sultan di Dubai, tidak mungkin membayangkan hidup seperti keluarga kerajaan Inggris.
"Zain, kita akan kemana?" Tanya Ruby malu-malu tapi mau. Bagaimana pun Zain begitu rupawan, begitu kaya, begitu keren.
"Makan...aku lapar." Ucap Zain penuh senyuman. Tapi dalam hatinya menyimpan sejuta perasaan jijik. Mobilnya diduduki oleh wanita biasa-biasa saja ini? Bahkan dari kalangan menengah ke bawah? Bahkan mungkin asisten pribadi ayahnya lebih kaya dibandingkan dengan pemilik perusahaan yang akan diakuisisi.
Benar saja seperti dugaan Ruby, mobil berhenti di restoran berbintang, benar-benar gaya Eropa. Begitu mewah, seketika dirinya merasa seperti Cinderella yang datang bersama pangeran tampan.
"Ayo masuk." Zain melangkah, diikuti oleh Ruby.
Kala itulah dekorasi yang begitu indah terlihat. Pilar-pilar besar, pelayan dengan seragam berkelas, begitu sopan, membuatnya canggung...
Welcome bread disajikan pelayan, bersamaan dengan pelayan lainnya yang memberikan daftar menu bersiap mencatat.
Membuka daftar menu, dirinya terpaku diam. Ada set makanan laut yang harganya puluhan juta rupiah? Apa mungkin ada TV di dalam kepala gurita? Dan ada handphone di dalam udang?
Menelan ludahnya, tidak boleh terlihat kampungan, tidak boleh terlihat kampungan. Tapi haruskah dirinya beritanya siapa yang akan bayar? Bagaimana kalau bayar masing-masing? Maka mampus, dirinya tidak membawa kartu kredit hari ini. Hanya membawa dua lembar uang seratus ribu rupiah.
"Aku spring roll dan air putih dingin saja." Ucap wanita itu cepat.
"Kamu tidak pesan yang lain?" Tanya Zain padanya.
"Tidak! Aku sedang diet." Dengan cepat Ruby membuat alasan.
"Aku ingin tomato soup, wagyu beef steak tingkat kematangan medium rare, dessert banana split, untuk minumannya lime tea." Ucap Zain pada pelayan. Pelayan yang melangkah pergi setelah memastikan pesanannya.
Sedangkan Ruby terdiam sejenak, benar-benar tuan muda sejati. Bukan tuan muda buatan, terlihat dari gerak geriknya.
Ruby kali ini benar-benar terpesona. Menunggu pesanan makanan datang, dirinya menatap intens pada Zain.
"Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan, karena itu aku mentraktirmu untuk makan disini." Ucap Zain yang tengah mengoleskan butter pada welcome bread.
Benar kan traktir? Tau begitu seharusnya dirinya memesan menu lengkap, kemudian mengunggahnya di media sosial. Benar-benar sial, mungkin itulah isi pikiran Ruby yang tengah berusaha keras untuk tersenyum.
"Apa?" Tanya Ruby berusaha antusias, walaupun baru saja dikecewakan.
"Begini, aku memiliki masalah dengan Ervan. Dia selalu menjadi peringkat pertama umum bukan? Aku selama ini bersekolah di luar negeri. Jika di semester depan tidak mendapatkan juara 1 umum, maka aku akan dikirim kembali ke luar negeri." Ucapnya pelan, bagaikan mengharapkan pertolongan.
Padahal dalam hatinya diselimuti dusta. Ini merupakan salah satu trik pebisnis. Pancing orang bodoh dengan uang tidak seberapa, hingga bersedia melakukan apapun untukmu.
Buat citra seolah-olah kamu benar-benar baik. Mereka akan melindungimu menggunakan nyawanya. Berharap dapat memanfaatkanmu. Tapi sebenarnya merekalah yang kamu manfaatkan.
"Begitu?" Ruby menghela napas."Tapi bagaimana ya? Aku benar-benar tidak suka dengan anak dari istri simpanan itu. Kamu tau bukan, berapa menjijikkan anak dari gundik."
"Dia benar-benar anak dari wanita simpanan?" Tanya Zain, penuh rasa ingin tahu. Pria yang bersaing dengannya hanya untuk buntalan daging.
Dirinya tidak mencintai Bella. Benar-benar tidak, tapi seperti kata ayahnya, saat ini ayah Bella adalah pemegang kekuasaan dalam kemajuan bisnis ayahnya. Dengan menjadi menantunya merupakan jalan untuk merajai segalanya.
Ruby mengangguk, menghela napas. Zain begitu baik, perlahan mungkin akan menjadi kekasihnya. Karena itu dirinya sedikit melunak. Daripada pangeran ini pergi ke luar negeri.
"Aku sebenarnya bisa membantumu, untuk merebut prestasi Ervan." Ruby menghela napas kasar.
"Bagaimana?" Tanya Zain pelan. Kemudian pemanggil pelayan.
Pelayan yang segera datang menghampiri meja mereka."Buat take a way untuk menu ini, ini dan ini. Apa orang tuamu memiliki alergi?"
"Tidak! Tapi tidak usah bungkuskan untuk---" Kalimat Ruby disela.
"Tidak apa-apa, kamu sudah cukup banyak membantuku. Ini tidak seberapa." Zain memegang jemari tangan Ruby, seakan-akan memberikan harapan akan menaikkan status sebagai pacar.
Benar-benar pemuda yang pengertian bagaimana untuk mengendalikan boneka tali ini. Menikam Ervan, jika Ervan menjadi terlalu menjijikkan, tanpa prestasi, tanpa apapun. Bukankah Bella tidak akan tertarik lagi?
"I...iya..." Ruby membalas genggaman tangan Ervan.
Namun seseorang tiba-tiba melangkah mendekat. Wanita dengan pakaian berkelas, kemudian tersenyum menyapa nya.
"Zain, kamu sudah kembali? Apa ini pacarmu?" Pertanyaan yang membuat Zain menelan ludah. Wanita ini... ibunya Bella.
Di cuekin.
mungkin dikau bsa pindah ke mauritania😁
dan kau Ervan kalau wanita dah melihat langsung gmn cowok yg disukai deket dgn wanita lain, jangan hanya bilang gak akan selingkuh dan ini itu. jelaskan semua ke Bella kenapa dan tujuan mu tuh apa deket lagi dgn Ruby
perempuan itu sensitif bgt Ama yg namanya kesalahpahaman.
yaampun dokter, sampai menatap iba ke kursi/Facepalm/
capai dulu tubuh ideal mu nanti juga dia ngejar terus kaya bebek
Ruby ga ada apa apa nya lagi deh