Bagai mimpi buruk yang nyata. Anna, seorang gadis cantik yang baru menginjak umur 20 tahun itu di ketahui hamil di luar nikah.
Gayanya yang anggun dan polos membuat semua orang tidak menduga ketika Anna diketahui sedang berbadan dua.
Semua orang tidak tahu siapa ayah dari anak dikandungan Anna. Namun sebuah sapu tangan yang di temukan di kamar Anna membuat semua orang percaya bahwa pelaku yang telah menghamili Anna adalah Andreas, majikannya sendiri.
Andreas pun dipaksa menikahi pembantunya sendiri, sementara dia masih memiliki istri yang sangat dia cintai.
Akankah pernikahan Andreas dan Anna akan bertahan lama? Lantas, bagaimana dengan Rayana, istri pertamanya?
follow Instagram: @rafizqi0202
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
...🌴🌴🌴...
Andreas terlihat melebarkan matanya terkejut, "Jadi maksud bibik Anna menghilang?" Tanya Andreas dengan nada cemas.
"Saya Tidak tahu Tuan. Nona Anna tidak pernah pulang dari kebun se-larut ini. Dia selalu pulang tepat waktu. Entah kenapa, hari ini dia tidak kembali. Saya sangat khawatir Tuan!"
"Tuan. Sebaiknya kita bergegas kesana, takut jika terjadi sesuatu kepada Nona Anna!" Ujar Ken yang memang berada di belakang Andreas.
"Dimana kebunnya? Ayo kita pergi kesana!" Perintah Andreas.
"Saya tahu kebunnya. Ayo tuan! Tapi saya kedalam dulu untuk mengambil Arsy!"
Setelah sejenak menunggu Bik Susi masuk kedalam, kini Bik Susi pun keluar dan membawa Arsy di dalam gendongannya.
Andreas langsung meraih tubuh mungil anaknya dan membawanya ke dalam gendongannya. Tidak lupa dia mencium seluruh wajah anaknya dengan penuh rindu. Dia sampai menangis karena saking merindukan anaknya itu. Dia sudah terlampau sayang, hingga dia tidak bisa hidup tanpa Anna dan Arsy.
"Papa merindukan mu Nak. Papa sangat merindukan mu!" Ujarnya sambil memeluk tubuh Arsy.
Ken dan Bik Susi hanya bisa menatap Andreas dengan wajah prihatin. Seharusnya ini tidak harus terjadi, sekarang mereka malah kehilangan Anna yang entah ada dimana. Hal itu pasti hanya akan membuat kesedihan tuannya semakin bertambah.
Andreas terus mencium dan memeluk anaknya tanpa henti. Walaupun bertemu, dia merasa seolah rasa rindunya masih saja tidak lengkap dan menghilang, dia sangat takut, suatu saat dia akan kembali kehilangan putri kesayangannya itu.
"Ayo kita cari Anna!" Perintah Andreas setelah sejenak melepaskan rindunya kepada Anaknya. Dia mengusap air matanya yang menetes. Dia terus menggendong tubuh Arsy dan membawanya ke dalam mobil.
Sementara, Ken juga masuk ke kursi kemudi, dan Bik Susi masuk ke kursi sebelah Ken. Sedangkan Andreas, duduk di belakang bersama Arsy.
Setelah mobil Andreas mulai melaju pergi. Tiga buah mobil hitam yang sama juga mengikuti dari belakang. Ya, mereka adalah para pengawal Andreas yang mengikuti Andreas dari kota menuju desa Xx, kampung halaman istrinya Anna.
Sesampainya di sebuah kebun. Andreas memerintahkan kepada Bik Susi untuk berada di mobil saja bersama Arsy. Sementara, dia dan anak buahnya pergi mencari keberadaan Anna di kebun.
"Anna! Dimana kamu sayang!"
"Nona Anna!"
"Sayang! Kamu dimana? Aku datang menjemput mu!"
Andreas berteriak keras sambil mencari Anna. Namun Anna samasekali tidak menyahut mereka.
"Tuan. Sepertinya nona tidak ada disini!" Ujar Ken menghampiri Andreas.
"Coba cari lagi. Siapa tahu dia masih disini!" Jawab Andreas yang tidak ingin menyerah begitu saja. Ken mengangguk mengiyakan, lalu kembali membawa pengawalnya untuk mencari keberadaan Anna kembali. Bahkan mereka mengelilingi kebun itu hingga hampir ke dekat hutan. Namun, sampai detik ini pun, Anna tidak juga di temukan.
Di dalam mobil. Bik Susi dapat melihat proses pencarian semua orang dari dalam mobil. Di dalam hatinya, dia berdoa semoga Anna cepat di temukan dalam keadaan selamat.
Sementara itu, Arsy tiba-tiba saja menangis di dalam mobil. Bahkan, bik Susi saja tidak bisa menenangkan Arsy.
Andreas yang mendengar tangisan anaknya segera berlari menuju mobil.
"Ada apa Bik?" Tanya Andreas khawatir. Wajahnya nampak sangat cemas. Di tambah lagi, Anna tidak ditemukan di mana pun saat ini.
"Tidak tahu Tuan. Neng Arsy gak mau berhenti nangisnya!" Jelas Bik Susi.
"Sini bik. Biar aku saja yang gendong!" Andreas segera meraih tubuh anaknya. Dan membawanya ke dalam pelukannya.
"Anak papa. Jangan nangis ya sayang. Kamu pasti merindukan mama mu ya? Sebentar lagi papa akan menemukan mama ya. Kamu tenang ya sayang! Papa akan membawa mama kembali!" Ujar Andreas sambil menepuk-nepuk punggung anaknya di dalam gendongannya sambil mengayunnya sedikit.
Arsy mulai tenang setelah berada di pelukan Andreas, membuat Bik Susi bisa bernafas dengan lega.
"Tuan! Saya akan membantu mencari nona!" Pamit Bik Susi.
"Jangan! Di sana sangat gelap. Bibik disini saja, ada Ken dan pengawalnya yang akan mencari!" Cegah Andreas. Bik Susi pun hanya bisa menurut, walaupun dalam hatinya sangat khawatir akan keadaan Anna saat ini. Entah bagaimana keadaannya yang tiba-tiba menghilang seperti ini.
Andreas terus mengayunkan tangannya seperti sebuah ayunan. Arsy sangat nyaman jika diperlakukan seperti itu. Andreas sangat senang, dia terus mengayunkan tangannya walaupun ada sedikit rasa lelah, yang terpenting adalah anaknya merasa nyaman.
Di tengah Andreas diam sambil menidurkan anaknya, Andreas baru ingat tentang Rayana yang juga mengetahui alamat rumah Anna.
"Bik. Apa tadi ada Rayana kerumah Anna?" Tanya Andreas segera.
"Tidak Tuan. Tidak ada siapapun yang datang hari ini!" Jawab Bik Susi.
Andreas nampak sedikit berpikir, "Apa jangan-jangan Anna di culik seseorang? Apa Rayana melakukan ini? Tapi kenapa?" Gumam Andreas sendiri sambil menerka-nerka. Dia juga tidak yakin, tapi ketika dia mendengar cerita Bik Inah di rumah sakit, Andreas sedikit merasa curiga.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️