ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************
Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.
Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.
Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.
meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.
semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZRA SL 02 ^^balapan^^
Setelah berpamitan dengan sahabat dan teman baru nya, Aqizah pun pulang ke mansion nya begitu juga dengan si kembar.
Sesampai nya di mansion, mereka langsung pergi ke kamar masing masing untuk berganti pakaian karna mereka akan pergi bekerja.
"neng ikut kalian ke kantor, tadi bunda bilang ada yang mau di bicarakan sama kita" ucap Aqizah.
"bicara apa?" tanya Zayyan.
"neng juga gak tau, ayo berangkat"
Mereka pun pergi ke kantor bersama dengan motor sport kesayangan masing masing.
30 menit kemudian , mereka pun sampai di kantor dan mereka pun langsung menuju ke lantai 30 di mana ruang ceo berada.
"selamat datang tuan muda dan nona muda, kalian sudah di tunggu nyonya muda di dalam" sambut Irza.
"hm, terima kasih" ucap Aqizah.
Mereka pun masuk ke ruang ceo setelah di persilahkan masuk oleh sang bunda dan mereka pun duduk di sofa.
"ada apa bunda?" tanya Aqizah.
Namira yang mendengar pertanyaan putri sulung nya itu pun hanya tersenyum, sifat putri nya ini sama seperti diri nya yang cuek dan tidak suka basa basi alias langsung to the point.
"sabar dulu, apa kalian sudah makan?"
"sudah bunda"
Namira pun duduk di sofa single tepat di depan ketiga anak nya, ia memandangi anak nya satu persatu lalu menarik nafas dalam dan menghembuskan nya pelan.
"kalo bunda nikah lagi, apa kalian bahagia? Suka atau apa?" tanya Namira.
Aqizah dan si kembar pun saling pandang lalu kembali menatap sang bunda untuk meminta penjelasan.
"satu bulan yang lalu bunda di minta tapi sampe sekarang bunda belum kasih jawaban nya karna bunda ingin minta pendapat kalian, bagaimana?"
"kalo itu bisa buat bunda bahagia...kita semua juga bahagia, tapi setelah menikah bunda jangan kerja lagi dan biar kita saja yang bekerja" jawab Aqizah yang di setujui oleh si kembar.
"mana bisa begitu, bunda kan juga ingin bekerja"
"gini aja deh bun, bunda boleh sesekali ke kantor atau ke cafe cuma buat ngecek aja" ucap Zayyan.
"ya udah deh. Jadi boleh nih bunda nikah lagi?"
"iya"
Namira pun memeluk ketiga kesayangan nya itu, ia bangga memiliki anak anak seperti mereka meskipun terkadang mereka manja dan suka berebut untuk bersama nya namun mereka selalu mengerti keadaan nya dan tidak pernah meminta apapun pada nya.
Aqizah pun berpamitan hendak pergi ke cafe begitu juga dengan Namira yang hendak pulang karna jam kerja nya sudah selesai dan akan di gantikan oleh kedua putra nya.
💐💐💐💐💐💐
Di cafe Q'z cafe, geng starlight sedang berkumpul dengan gadis kecil berusia 4 tahun berada di antara mereka yang merupakan sepupu Zenkai dan Zavier.
"bang Zav, Shima lapal" ucap Hashima Davendra.
"bentar ya, abang pesan kan dulu" ucap Zavier.
"kalian juga pesen gak?" tanya Zavier pada saudara dan kedua sahabat nya.
"gue nasi goreng aja" jawab Gavriel.
"sama kayak Gavriel" jawab Alva.
"gue kentang goreng aja" jawab Zenkai.
Zavier pun pergi untuk memesan kembali dan kali ini memesan makanan karna sang adek sedang lapar, namun para waiters di sana terlihat sangat sibuk hingga seorang gadis yang baru datang menghampiri nya.
"mau pesan apa bang?" tanya nya.
"eh Aqiz, gue pesen nasi goreng tiga tapi yang satu porsi nya sedikit aja bisa gak?"
"bisa, apa lagi?"
"kentang goreng tiga juga, udah itu aja"
"baik, mohon di tunggu ya"
"eh, lo kerja di sini?"
"iya"
Aqizah pun pergi ke dapur untuk membuatkan pesanan Zavier tadi karna karyawan nya masih sibuk membuat dan mengantar pesanan customer yang lain.
"eh nona, ada perlu apa? Biar saya buatkan" ujar kepala pelayan di sana.
"gak usah kak, yang ini biar saya aja yang bikin, cuma dikit kok"
"oh baiklah"
Aqizah pun mulai memasak dari kentang goreng dulu kemudian nasi goreng nya dan tidak lupa mengurangi porsi nasi sesuai permintaan customer nya.
Dengan sangat cekatan dan cepat, masakan nya selesai dengan cepat kemudian langsung memindahkan nya ke piring tak lupa juga memberikan saus dan mayones untuk cocolan kentang goreng nya.
Setelah itu ia melepas apron nya dan meletakkan nasi goreng dan kentang goreng ke nampan lalu mengantarkan nya ke customer yang memesan nya tadi.
"permisi, ini pesanan nya"
"terima kasih, eh Aqiz, lo kerja di sini?" tanya Zenkai.
"iya, selamat menikmati"
Aqizah pun pergi dari sana dan melanjutkan pekerjaan nya membantu karyawan nya yang sedikit kewalahan melayani pelanggan yang banyak. Setelah di rasa pelayanan mereka pada pelanggan sudah stabil, ia pun pamit untuk pergi ke ruangan nya dan hal itu di lihat oleh Alva.
"lo ngeliatin siapa Al?" tanya Zenkai dan mengikuti arah pandang Alva.
"itu bukan nya Aqiz ya, kok dia naik ke atas?" tanya Zavier.
"di panggil bos nya kali" jawab Zenkai.
"lo suka sama Aqizah Al?" tanya Gavriel.
Alva yang di tanya seperti itu oleh Gavriel pun langsung tersedak minuman nya.
"pelan pelan bro" ucap Gavriel.
"gara gra lo nih"
"iya iya sorry, lagian cuma di tanya gitu doang. Apa jangan jangan lo suka beneran ya sama Aqizah"
"apaan sih, sudah lah kita nongkrong di sini kan bukan buat bahas dia"
"eh iya, jadi kalian setuju kalo bokap kalian nikah lagi?" tanya Gavriel.
"kita sih terserah bokap, yang penting nanti bini nya gak kayak si mak lampir itu" jawab Zavier.
"Zav, meskipun mak lampir gitu tetep ibu kandung kita" peringat Zenkai.
"ibu mana yang tega mau bunuh anak nya sendiri, inget bang lo pernah hampir mati gara gara tuh mak lampir yang nyewa 20 preman jalanan"
"lo pernah hampir mati Zen?" tanya Gavriel.
"iya, kalo gak salah waktu itu gue masih kelas 4 sd" jawab Zenkai.
"jadi kalian bakalan punya ibu tiri dong" ucap Alva.
Mereka lama berbincang tentang keluarga, pewaris dan geng starlight hingga tanpa mereka tau bahwa Hashima sudah tidak ada di antara mereka.
Hashima tadi izin pergi main permainan di tempat bermain yang memang di sediakan di cafe tersebut pun, kemudian ia ingin bermain ke atas karna ingin tau ada apa di atas.
Sesampai nya di atas, ia tidak menemukan apa apa kecuali satu pintu berwarna peach. Hashima pun masuk sambil mengucapkan salam membuat seseorang yang berada di dalam terkejut.
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam, eh kamu sama siapa ke sini cantik?" tanya nya yang tak lain adalah Aqizah.
"sendilian, Shima ingin lihat lihat" jawab Shima polos.
"nama nya siapa cantik?"
"namaku Hashima davendla"
"oh, nama kakak Aqizah. Di sini gak ada apa apa Shima, ini nama nya ruang kerja"
"ikut kakak boleh?"
"emang mau? Nanti Shima bosen loh di sini"
"mau ikut kakak aja" jawab nya sambil mengangguk.
"ya sudah, ayo sini, kakak mau kerja dulu sebentar cuma tinggal sedikit kok"
Aqizah pun mendudukkan Hashima di sofa dan memberi nya kertas dan pensil, kemudian ia mengambil laptop nya dan duduk di samping Hashima jadi sekalian menjaga gadis kecil tersebut.
Sedangkan di bawah, 4 cowok sedang kelimpungan mencari Hashima yang tiba tiba menghilang padahal tadi masih terlihat di tempat bermain.
"aduh, Shima ke mana sih nanti kalo kenapa napa bisa habis kita sama aunty Ziva" gerutu Zenkai.
"gini nih kalo keluar bawa bocah, hilang susah nyari nya" gerutu Zavier.
"kalian yakin dia gak sampe keluar cafe?" tanya Gavriel.
"gue yakin, lo kan tau sendiri tuh bocah susah di deketin apalagi sama orang asing kayak sama lo dulu" jawab Zenkai.
"iya juga sih"
...****************...
...****************...
Matahari sudah condong ke barat, namun mereka tidak kunjung menemukan Hashima dan mereka sangat lelah mengelilingi cafe tersebut bahkan sampai di setiap sudut namun hasil nya nihil, entah sudah berapa kali mereka berkeliling.
Aqizah pun meregangkan otot tangan nya karna lumayan lama berkutat di depan laptop bahkan Hashima sampai tertidur di paha nya.
"pasti mereka nyariin nih bocah" gumam Aqizah.
Aqizah pun menutup laptop nya, lalu ia menggendong Hashima dan keluar dari sana serta turun ke bawah.
"kak Tias, nanti tolong bereskan ruang kerjaku ya" pinta Aqizah.
"baik nona. Eh, kenapa gadis kecil ini ada pada nona?" tanya Tias kepala pelayan di sana.
"dia tadi naik ke atas dan masuk ke ruangan saya lalu dia ingin ikut saya, kenapa?"
"tidak, tadi gadis ini di cari cari sama empat cowok, entah berapa kali mereka mengelilingi cafe ini"
"baiklah, saya mau ke mereka dulu ya"
"baik nona"
Aqizah pun menghampiri geng starlight yang terlihat kelelahan.
"permisi"
"loh kok..." kaget Zavier.
"jangan keras keras nanti dia bangun"
"kenapa bisa sama lo?" tanya Zenkai.
"maka nya kalo bawa adek itu di awasin pergi ke mana aja dia jangan asyik ngobrol aja adek nya di lupain, untung dia pergi nya ke ruang kerja gue kalo keluar cafe gimana" omel Aqizah.
"iya deh, maaf ya jadi ngerepotin lo"
"gak kok nih, gue mau pulang, kerjaan gue udah selesai"
"oh oke, terima kasih ya dan maaf sekali lagi" ucap Zavier.
"iya, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Setelah Aqizah pergi, mereka pun juga pulang karna sudah lama mereka berada di sana dan saling mengingatkan bahwa nanti malam ada acara balapan.
...****************...
...****************...
Selesai makan malam, Namira dan ketiga anak nya berada di ruang keluarga meskipun melakukan kegiatan masing masing.
"cafe bagaimana Qiz?" tanya Namira.
"alhamdulillah lancar bun dan makin hari makin rame" jawab Aqizah.
"syukurlah kalo begitu. Kalo kalian berdua bagaimana? Apa ada kendala di kantor?"
"alhamdulillah juga bun, semua nya berjalan dengan lancar" jawab Zayyan.
"oh ya bun, neng mau ikut balapan ya bun nanti, udah lama banget neng gak balapan" izin Aqizah.
"kita ikut dong neng, di mana?" tanya Rayyan.
"iya neng, terakhir kita balapan waktu masih ada ayah" ucap Zayyan.
"ya sudah, tapi kalian harus hati hati ya. Bukan balapan liar kan neng?"
"bukan kok bun, ini balapan resmi jadi aman dan kita bakalan hati hati kok"
"jam berapa neng?" tanya Zayyan.
"jam 22.00 di sirkuit back street"
"punya geng starlight dong"
"iya, tapi yang ini sengaja di buat untuk umum tapi bukan untuk balapan liar"
Mereka pun izin pada sang bunda untuk bersiap siap. Aqizah memakai celana jeans hitam, kaos putih bermotif tanda tangan, jacket kulit hitam, sepatu hitam, kaca mata hitam dan masker hitam serta menguncir rambut nya seperti ekor kuda. Adek kembar nya juga tidak beda jauh dengan kakak nya.
Pukul 21.35 mereka pun berangkat ke tempat sirkuit, tak lupa mereka berpamitan pada sang bunda.
💐💐💐💐💐💐
Di mansion Zenandra, dua remaja beda usia sedang bersiap siap karna mereka akan pergi balapan. Mereka memakai kaos hitam, celana jeans dengan robek di bagian lutut dan jacket geng starlight.
"kalian mau ke mana?" tanya seorang pria setengah baya.
" eh biasa dad, balapan" jawab Zavier.
"oh, hati hati"
"hah" cengo kedua nya.
"kenapa? Ada yang salah dengan ucapan daddy?"
"tidak, hanya saja...."
"apa salah nya seorang ayah bilang hati hati pada anak nya"
"emang gak salah daddy, tapi tumben aja gitu" ucap Zenkai.
"iya, daddy kan biasa nya gak gitu"
"jangan kira daddy cuek dan gak peduli sama kalian ya, daddy selalu memperhatikan kegiatan kalian lewat orang daddy"
"sejak kapan? Biasa nya daddy selalu cuek dan tidak peduli dengan apa yang kami lakukan, daddy selalu sibuk kerja kerja dan kerja kecuali dua bulan ini daddy emang lebih perhatian pada kami bahkan hari minggu daddy pun berada di rumah padahal sebelum nya selalu pergi ke kantor walau hati libur" ucap Zenkai mengeluarkan unek unek nya yang selama ini ia pendam.
Zavier yang berada di samping nya pun terkejut, ia kira abang nya juga sama tidak peduli nya dengan daddy namun pikiran nya salah. Abang yang selalu perhatian dan memberikan kasih sayang pada nya, ternyata juga menginginkan perhatian dan kasih sayang daddy.
"setelah bertemu calon ibu baru kalian, dia yang telah membuat daddy sadar karna telah cuek dan gak peduli sama kalian. Sesibuk apapun dia, dia tetap memberikan kasih sayang dan perhatian nya pada anak anak nya. Daddy tau karna daddy menyuruh orang untuk mengawasi nya dan dari situ lah daddy sadar jadi daddy ingin berubah"
"kita pergi dulu dad. Oh ya, Zen udah siapkan makan malam di meja makan, Zen tau daddy belum makan malam dan selalu melewatkan makan malam daddy. Assalamualaikum dad" ucap Zenkai sambil memeluk sang daddy dan di ikuti oleh Zavier.
"iya terima kasih, waalaikumsalam"
...****************...
...****************...
Di sirkuit backstreet, banyak orang yang berkumpul karna ingin melihat balapan motor dan ada lima peserta yang mendaftar di perlombaan tersebut yakni Aqizah, Alva, Zayyan, Zenkai dan Deon yang merupakan ketua geng black snack dan memiliki 3 anggota yang bernama Ferdy, Zico dan Ardan, dan mereka juga satu sekolah dengan geng starlight bahkan satu kelas.
"motor kalian udah di cek belum?" tanya Sella.
"udah" jawab Aqizah.
"kalo lo Zay? Jangan sampe nanti lo kenapa napa di arena" ujar Zila.
"kenapa? Lo khawatir sama gue?" tanya Zayyan sambil menaik turunkan alis nya.
"apaan sih, gak lah, emang lo siapa yang perlu gue khawatir in" kilah Zila sambil memalingkan wajah nya ke arah lain.
"oh, ya udah"
Para peserta pun baris di tempat dan wanita sexy berada di depan mereka sambil membawa bendera. Saat bendera di ayunkan ke bawah maka saat itu juga para peserta melajukan motor nya hingga saling salip menyalip tak ingin kalah.
Saat berada di tikungan terakhir, Aqizah yang berada di nomer tiga pun langsung menaikkan kecepatan nya dan menyalip dua motor yang ada di depan nya sekaligus. Dua motor tersebut yang tak lain adalah motor Alva dan Deon pun terkejut melihat motor Aqizah melesat dengan sangat cepat.
Hingga akhir nya Aqizah lah yang menjadi pemenang nya lalu di susul oleh Alva, Zayyan, Zenkai dan Deon. Ya, setelah Aqizah mendahului Deon, Zayyan dan Zenkai juga ikut mendahului nya sedangkan Alva langsung menyusul Aqizah.
Deon kesal karna kalah, namun ia tertarik dengan gadis yang mengalahkan nya dan menjadi juara pertama.
"menarik" gumam nya.
Geng starlight menghampiri Aqizah cs dan mengucapkan selamat atas kemenangan nya, mereka tidak menyangka bahwa Aqizah yang memiliki tubuh mungil bahkan kaki nya hanya ujung sepatu nya yang menempel tanah saat berada di atas motor nya.
"gak nyangka, ternyata lo bisa balapan juga ya" puji Gavriel.
"cuma keberuntungan"
"lagi lagi aa kalah sama neng" ucap Zayyan.
"gak papa, tadi kamu juga udah bagus kok" ucap Aqizah menyemangati sang adek.
"kapan kapan kita balapan yuk neng" ajak Rayyan.
"boleh, yang bisa ngalahin neng, neng turuti apa yang kalian mau" ucap Aqizah.
"oke"
Mereka semua pun berpamitan pulang karna acara balapan nya sudah selesai dan hadiah nya juga sudah mereka ambil. Aqizah mendapat hadiah uang sejumlah 8 jt dan ia pun membagi nya dengan adek kembar nya dengan cara mentransfer nya, sisa dua juta besok ia sumbangkan ke rumah penampungan dan madrasah yang ia bangun sejak tiga tahun yang lalu tanpa sepengetahuan keluarga nya lebih tepat nya belum di beritahu.
......................