NovelToon NovelToon
Pewaris Kembar

Pewaris Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Desau

Semua orang mengira Zayan adalah anak tunggal. Namun nyatanya dia punya saudara kembar bernama Zidan. Saudara yang sengaja disembunyikan dari dunia karena dirinya berbeda.

Sampai suatu hari Zidan mendadak disuruh menjadi pewaris dan menggantikan posisi Zayan!

Perang antar saudara lantas dimulai. Hingga kesepakatan antar Zidan dan Zayan muncul ketika sebuah kejadian tak terduga menimpa mereka. Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12 - Ketulusan Seorang Ayah

Zidan menatap Jefri dengan mata sendu. Ia ingin marah, ingin menolak semua yang dikatakan lelaki itu, tetapi hatinya terasa lemah. Ada sesuatu dalam nada suara Jefri yang membuatnya ragu untuk membenci. Mungkin karena di balik ketegasan suara itu, Zidan bisa merasakan penyesalan yang nyata.

“Aku tahu aku salah,” ujar Jefri pelan. “Aku tahu aku sudah menghancurkan masa kecilmu. Tapi, Zidan, aku ingin memperbaikinya. Aku ingin punya kesempatan untuk menebus semuanya.”

Zidan menghela napas berat. “Menebus? Apa yang bisa ditebus? Semua sudah terjadi. Aku tumbuh tanpa keluarga, tanpa kasih sayang. Sementara Zayan tumbuh di rumah besar, tidur di kamar empuk, makan makanan mahal. Aku... bahkan harus berjuang untuk hidup.”

Jefri menunduk, matanya berkaca-kaca. Melihat luka di hati putranya membuat dinding egonya runtuh.

“Zidan, aku tidak menyembunyikanmu karena aku tidak mencintaimu. Aku menyembunyikanmu karena aku takut. Waktu itu, keluargaku... mereka menganggap anak cacat adalah aib. Aku terlalu pengecut untuk melawan mereka.”

Kata-kata itu membuat dada Zidan sesak. Ia menggenggam tangan kanannya kuat-kuat, berusaha menahan air mata. “Jadi benar... aku disembunyikan karena tangan ini,” ucapnya getir.

Jefri melangkah mendekat, menatap Zidan dengan sorot penuh penyesalan. “Tidak, bukan karena tanganmu. Tapi karena aku takut menghadapi dunia. Aku terlalu takut kehilangan nama baik keluarga, padahal yang sebenarnya kualami adalah kehilanganmu.”

Suasana hening. Hanya suara angin pagi yang berhembus lewat celah pintu. Jefri merogoh sesuatu dari dalam tas kulitnya, lalu menyerahkannya pada Zidan.

“Apa ini?” tanya Zidan, menatap kotak berwarna putih di tangannya.

“Buka saja,” jawab Jefri lembut.

Zidan membuka kotak itu dengan hati-hati. Matanya langsung membulat saat melihat isinya, yaitu sebuah iPhone 17 Pro Max, keluaran terbaru yang bahkan diiklankan di papan reklame besar kota. Ia menatap Jefri dengan pandangan tak percaya.

“Ini buat aku?”

Jefri mengangguk. “Aku ingin kau bisa terhubung denganku kapan pun. Aku tak mau lagi kehilangan kabarmu. Dan aku tak mau lagi ada jarak antara kita.”

Zidan menatap ponsel itu lama. Ia tidak terbiasa diberi hadiah apalagi semewah ini. Seumur hidupnya, hadiah yang pernah ia terima hanyalah sisa roti dari tetangga atau baju bekas dari panti.

“Aku tidak butuh barang mahal. Aku hanya ingin penjelasan... dan kejujuran,” ucap Zidan pelan, tapi suaranya bergetar.

Jefri mengangguk. “Kau berhak mendapatkannya. Aku akan jujur tentang semuanya, mulai hari ini.”

Ia menarik napas panjang sebelum melanjutkan, “Zayan memang anakku juga, tapi dia berubah. Dia jadi sombong, egois, dan pembuat masalah. Aku takut kalau nanti aku mati, dia akan menghancurkan semuanya. Ada banyak karyawan yang butuh pemimpin baik, dan aku tak bisa mempercayai Zayan. Tapi kau, Zidan…Aku yakin aku bisa mempercayaimu. Kau punya hati yang bersih. Itu yang kubutuhkan dari seorang pewaris.”

Zidan terpaku. Kata “pewaris” terasa asing sekaligus menakutkan di telinganya.

“Aku tidak tahu apakah aku pantas. Aku bukan siapa-siapa. Aku bahkan hanya lulusan SMA yang kerja serabutan.”

“Tapi kau punya hati dan keberanian. Itu lebih berharga dari semua gelar,” jawab Jefri cepat. Ia menatap Zidan dengan mata lembut. “Aku ingin kau belajar. Aku akan kirimkanmu ke universitas. Aku ingin kau tumbuh jadi lelaki yang bisa memimpin, tapi tetap rendah hati.”

Zidan menunduk. Ia tak tahu harus berkata apa. Air matanya perlahan menetes tanpa bisa ditahan. “Kenapa baru sekarang? Kenapa tidak dulu, saat aku benar-benar butuh seseorang?”

Jefri mendekat dan memeluk Zidan tanpa memberi kesempatan baginya untuk menjauh. Pelukan itu hangat, tapi juga menyakitkan karena menyimpan terlalu banyak penyesalan di dalamnya.

“Maafkan aku, Nak. Aku tahu aku terlambat, tapi aku berjanji tidak akan pergi lagi. Aku ingin kau tahu, aku bangga padamu. Aku bangga karena meski dunia menolakmu, kau tetap bertahan.”

Tangisan Zidan pecah di bahu Jefri. Tangis yang lama tertahan itu akhirnya keluar, membuat tubuhnya bergetar hebat.

“Aku benci kau... tapi aku juga rindu...” katanya lirih.

Jefri tersenyum di tengah air mata yang jatuh. “Kau boleh membenciku, asal jangan menutup hatimu. Aku akan terus berusaha menebus semuanya, sekecil apa pun itu.”

Mereka berdua terdiam lama dalam pelukan itu. Tak ada kata-kata yang cukup untuk menebus waktu yang hilang. Tapi untuk pertama kalinya dalam hidup Zidan, ia merasa tidak sendirian.

Beberapa hari setelah itu, Jefri sering datang ke rumah sederhana Zidan. Ia membantu memperbaiki atap bocor, bahkan membawa makanan kucing untuk hewan-hewan peliharaan Zidan. Kadang ia datang hanya untuk makan tempe goreng bersama anaknya sambil bercerita tentang masa lalu.

Zidan perlahan mulai membuka diri. Ia mulai percaya, meski masih ada luka yang belum sembuh. Dan setiap kali Jefri pamit, ia selalu berkata dengan nada lembut yang sama:

“Besok aku datang lagi, Nak. Jangan pergi ke mana-mana, ya. Papah masih punya banyak hal untuk diceritakan.”

Untuk pertama kalinya, Zidan tidak keberatan menunggu. Karena kali ini, ia tahu seseorang benar-benar akan datang kembali untuknya. Yang membuat Zidan luluh dengan cepat, Jefri selalu datang sendiri, tanpa embel-embel Roby atau bawahannya. Padahal bisa saja Jefri menyuruh seseorang untuk mendekati Zidan.

1
Kiki Handoyo
Seperti peribahasa "Senjata Makan Tuan".....🤗🤣
Orang yang menggunakan atau melakukan sesuatu yg direncanakan untuk berbuat keburukan/mencelakai namun mengena kepada dirinya sendiri.
Cindy
lanjut
Kiki Handoyo
Anda hebat tuan Jefri...👍
Tidak perlu malu untuk mengakui sebuah kebenaran yg selama ini disembunyikan.
Menyampaikan kebenaran tidak hanya mencakup teguh pada kebenaran anda, tetapi juga membantu orang lain mendengar inti dari apa yang anda katakan.
Menyampaikan kebenaran adalah cara ampuh untuk mengomunikasikan kebutuhan dan nilai-nilai anda kepada orang lain, sekaligus menjaga keterbukaan dan keanggunan.
Mempublikasikan kebenaran penting untuk membendung berkembangnya informasi palsu yang menyesatkan lalu dianggap benar.
Tiara Bella
Zoya ini niat nya apa ya sm Zayan....dia mw balas dendam tp kejebak sndiri malah dimakan sm zayan
Desau: nanti dispill ya kak. tp gk sekarang 🤭
total 1 replies
Rommy Wasini Khumaidi
kan kan kan,Zoya masih perawan.ayolah Zayyan move on dari Niken,kamu udah dapetin yang plus plus
Tiara Bella
akhirnya Zidan diperkenalkan ke semua orng....tp Zayan malah gk suka dia tkt kesaing dia mah
Rommy Wasini Khumaidi
yah nanggung,bisikin apa tuh Zidan?
Cindy
lanjut
Mari Anah
aku sih plih zidan thor🤭🤭🤭
Cindy
lanjut
Kiki Handoyo
Manusia Hebat Itu Ketika Dia Mampu Menguasai Amarah.
Amarah ibarat api, jika terkendali ia bisa menghangatkan dan menerangi. Tapi jika dibiarkan, ia bisa membakar habis segalanya termasuk hubungan, kepercayaan, bahkan masa depan kita sendiri...😡🤬🔥

Kita semua pernah marah. Itu wajar, karena marah adalah bagian dari sifat manusia.
Tapi yang membedakan manusia biasa dengan manusia hebat bukanlah apakah ia pernah marah, melainkan bagaimana ia mengendalikan amarah itu.
Kiki Handoyo
Exactly...Zidan
Alam semesta memiliki caranya sendiri untuk menyeimbangkan segala hal.
Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai.
Prinsip ini mengajarkan kita bahwa tindakan buruk atau ketidakadilan akan mendapatkan balasannya sendiri, tanpa perlu kita campur tangan dengan rasa dendam..☺️
Tiara Bella
mw ngapain tuh si Zayan....
Cindy
lanjut
Tiara Bella
si Zayan membuat kuburannya sndiri....dah tw mw nikah sm Zoya ehhhh malah ngaku pacar nya niken
Cindy
lanjut
Tiara Bella
wow Zidan semangat meluluhkan hati ibu Leony...😍💪
Kiki Handoyo
Kamu harus lebih bersabar Zidan...😊☺️
Meluluhkan hati seseorang yang keras atau sulit diajak berdamai adalah tantangan yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.

Meluluhkan hati seseorang adalah usaha yang harus diiringi dengan kesabaran, doa, dan perbuatan baik. Serahkan segala urusan kepada Allah SWT karena hanya Dia yang mampu membolak-balikkan hati manusia.

Jangan lupa untuk selalu bersikap ikhlas dan terus berbuat baik kepada orang yang bersangkutan.
Karena kebaikan adalah kunci untuk meluluhkan hati manusia.
Kiki Handoyo
Damn right...Selangkah lebih maju, darimu 🤗
Tiara Bella
siapa lg Zayan yg mukanya sm ky kamu.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!