Hong Zhi Shi, seorang putri dari garis keturunan Klan Dewa Pengetahuan. Cantik sudah pasti, karena ia seorang Dewi yang tinggal dialam surgawi. Pintar, tak perlu ditanya lagi, secara Klannya adalah Dewa pengetahuan.
Hidup abadi, cantik, pintar, tinggal dialam surgawi yang semua serba indah dan ada, tentu menjadi anugerah diingini banyak manusia.
Tapi akibat ia menolak lamaran Dewa neraka untuk menjadikannya selir, Hong Zhi Shi dijatuhi hukuman. Ia akan menjalani hidup dialam dunia fana dalam tiga kali masa kehidupan.
Ada banyak misi yang harus ia emban, salah satunya mendapatkan cinta tulus dari seorang pria yang juga ia cintai. Karena hanya dengan itu, Hong Zhi Shi akan kembali bisa hidup dialam surgawi setelah kematiannya didunia fana.
Entah dikehidupan yang keberapa cinta itu akan ia dapatkan, pasalnya sudah enam kehidupan sudha ia jalani. Sekarang dimasa ini, adalah kehidupannya yang ketujuh.
Bagaimana kisah Hong Zhi Shi dikehidupan ketujuh ini..?
Mari ikuti kisahnya..!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendadak Kaya
Hari-hari berlalu, kediaman sederhana keluarga Bai sudah rampung dikerjakan. Butuh delapan hari untuk menyelesaikan rumah tipe 45, yang hanya dikerjakan oleh lima orang pria dan sesekali dibantu tetangga.
Sejak pagi buta..Jang Bing, Wang Chun dan Bai Fang, sudah mulai mejelajahi luasnya hutan untuk mendapatkan sedikit rezeki, demi mewujudkan harapan. Pegunungan Wuyi, menjadi pilihan mereka dihari pertama perburuan ini.
Dua puluh perangkap dipasang, sebelum mereka memasuki hutan terdalam. Aneka jenis sayuran dan buah liar, jamur, tanaman herbal, almond, kastanye, hickory mereka peroleh.
Dikedalaman hutan hampir dua puluh lima kilo meter, hasil melimpah dengan dua babi jantan dewasa seberat 200 kilo gram ketiganya dapatkan.
Mereka pun berniat pulang dan ketika itulah, jamur Ganba hitam dan Wei-we tanduk serta dua rusa mereka temukan.
Dengan suka hati ketiganya melangkah cepat menuruni lereng dengan jurus meringankan tubuh.
Sejak sepuluh hari lalu, setiap malam Jang Bing mengajari Wang Chun dan Bai Fang ilmu meringakan tubuh serta tehnik mengolah tenaga dalam. Kedua pria itu ingin juga menguasai ilmu beladiri walau cuma beberapa jurus saja.
Lima belas burung pegar dan delapan kelinci tak luput ketiganya bawa pulang. Dirumah Jang Bing masih mempunyai sepuluh ekor kelinci dan burung pegar.
Tak lupa ketiganya menebang kayu hickory serta daun pinus, untuk mengasapi babi nanti.
Lewat tengah hari mereka baru sampai dirumah. Makan siang ketiganya lakoni, sebelum ikut membantu membersihkan babi.
Setelah jamur Wei-we tanduk dan Ganba hitam dipilah dan dimasukkan kekeranjang, ketiganya pergi kekota untuk menjualnya bersama dua ekor rusa.
Rumah Adipati Chen menjadi pilihan pertama mereka datangi. Beruntung, semua yang mereka bawa habis diborong dan menghasilkan 40 koin emas.
Adipati Chen juga berpesan agar dibawakan tiga jenis kacang yang ada dirumah serta dua ekor rusa atau babi, karena akan ada jamuan dikediamannya.
Jang Bing, Wang Chun dan Bai Fang menyanggupi dan langsung kembali kerumah.
Keesokan paginya, giliran hutan pegunungan Ganyang.
Dua puluh jebakan juga dipasang disana, sebelum mereka memasuki hutan terdalam.
Hasil yang didapat sama seperti kemarin. Hanya saja kali ini mereka jauh lebih beruntuh, karena mendapatkan kacang kenari, cengkeh, jujube, kayu manis, gingseng hitam, tiga babi, dan dua rusa.
Yang lebih menggembirakan, mereka menemukan sarang madu dalam jumlah melimpah.
Untuk jebakan burung pegar dan kelinci didapat masing-masing sembilan ekor.
Sesampainya dirumah Jang bing dan Bai Fang gegas menuju kerumah Adipati Chen, membawa dua rusa, tiga jenis kacang masing-masing seberat delapan kilo, jamur shiitake dan Matsutake.
Empat puluh koin emas kembali mereka dapatkan.
Sementara Wang Chun bersama para wanita serta Bai tua dan Bai Heng membersihkan babi, juga hasil yang lain dan mengolah madu.
Hari ketiga pegunungan Ganxi. Hutan yang paling dihindari dan nyaris tak pernah terjamah, karena terkenal dengan banyaknya hewan buas seperti harimau, beruang, srigala dan singa.
Hutan pegunungan itu sudah banyak memakan korban jiwa. Tapi berkat ramuan herbal berupa campuran Serai, Bawang merah dan putih, Marigold serta daun mint. Ketiga pria itu tidak perlu merasa khawatir.
Sudah bisa ditebak akan hasil yang didapat.
Jamur Ganba hitam, Wei-we emas serta tanduk dan perak, madu, kastanye, hickory, almond, kenari, Matsutake, Shiitake, asparagus, aneka jenis buah, tiga babi, tiga rusa, dua belas burung pegar dan dua belas kelinci mereka dapatkan.
Kali ini kediaman tuan kota Zhang yang mereka tuju, dengan membawa dua rusa, 3 jenis jamur Wei-we, dan 4 macam kacang-kacangan.
Untuk jamur wei-we emas dan perak akan dibagi dua dengan Adipati Chen, karena pria tua itu sudah memesan.
Semua hasil buruan itu mendapat 50 koin emas.
Dan dihari keempat yang akan mejadi hari terakhir mereka berburu, ketiganya mendapat 4 ekor babi, 2 rusa, sebelas burung pegar dan sepuluh kelinci.
Untuk dua babi diantarkan kerumah kepala desa, sementara dua lain bersama dua ekor rusa diasapi.
Jadi sudah ada stok daging dari sepuluh ekor babi untuk jamuan pesta nanti.
Selain itu jamur dan asparagus juga akan diolah sebagai pelengkap jamuan, bersama manisan buah persik, plum, peach, dan pear.
Semua disimpan dalam kendi-kendi guci, bersama sayuran lain.
Untuk 49 kelinci dan 57 burung pegar, dibiarkan hidup dikandang milik Jang Bing.
Aneka macam sayuran, jamur, buah-buahan, yang tidak digunakan untuk pesta, dibagi adil bersama empat jenis kacang dan tiga ekor rusa.
Madu yang telah diolah menghasilkan enam porselen berukuran 1000ml, ketiganya bagi rata juga.
Untuk 130 koin emas, mereka bagi dengan seorang menerima tiga puluh koin. Sisanya dibelikan arak terbaik, beras, gandum, tepung, gula dan garam.
"Kalian ambil saja itu ayam dan kelincinya, rawat sendiri." titah Jang Bing.
"Untuk kalian berdua saja, aku sudah mendapat banyak tanaman herbal berharga."sahut berbinar Wang Chun melihat tumpukan aneka jenis herbal langka berharga mahal.
"Untukmu saja Bing, kau sudah banyak memberiku barang berharga. terimakasih banyak..!" ucap tulus terharu Bai Fang.
Jang Bing menepuk pundak sahabatnya pelan "tidak perlu sungkan, kita ini saudara. Kalau aku makan enak kau pun juga harus sama."
"Diseumur hidup aku tidak pernah membayangkan bisa memiliki koin emas, daging, madu berharga itu dalam jumlah banyak. Semua berkatmu Bing...!" ucap Bai Fang penuh syukur.
"Semua berkat Hua'er, tanpanya aku pasti masih tinggal dineraka itu." balasnya mengingat hidup pedihnya yang dulu.
"Benar, semua berkat Hua'er...!" sahut Wang Chun.
"Kau gunakan sedikit koin emasmu untuk membeli lahan, kelak itu akan berguna untuk masa depan Heng dan Qin'er." saran Jang Bing.
Bai Fang mengangguk "aku akan membeli tanah dibelakang rumahku dan lahan subur disebelah ladang paman Lei."
Wang Chun dan Jang Bing pun menyetujui.
Satu ekor rusa, 30 koin emas, dua botol porselen madu, sayuran, buah-buahan dan 4 jenis kacang dengan berat masing-masing tiga kilo. Tentu hasil yang amat sangat banyak.
Terlebih didapat dalam kurun waktu empat hari. Yang terbiasa berburu saja belum tentu bisa mendapatkan itu.
Mendadak ketiganya menjadi orang kaya dan keluarga Bing akhirnya terbebas dari kemiskinan yang selama ini membelenggu kaki dan mencekik leher mereka.
JANGAN LUPA UNTUK SELALU 👇
👍 Like setelah membaca setiap BAB.
❤️ Subscribe.
⭐️ Berikan penilaian bintang 5.
👑 VOTE dihari senin.
🌹Kalau ada poin, boleh setangkai mawarnya.
🔔 Tinggalkan komentar penyemangat.
TERIMAKASIH....!!!
trusss semangat ya thorrr💪💪💪